Quote:
Quote:
Siap Jenderal, Jari Kelingking Tangan Kiri Saya Di Aceh...!
Quote:
Quote:
Quote:
Seorang Jenderal di TNI-AL, di Markas Besarnya, Jakarta, memanggil tiga orang prajurit yang baru pulang dari bertugas di Aceh.
Quote:
Atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdiannya selama mereka bertugas, mereka dianggap pahlawan pasca bertugas di Aceh.
Quote:
Jenderal: "Karena ini bukan benar-benar perang, saya tidak akan memberikan kalian medali atau lencana penghargaan, namun atas pengabdian kalian saya tetap akan memberi kalian hadiah. Untuk itu, yang harus kalian lakukan sekarang adalah menentukan dua titik di tubuh kalian, dan saya akan memberikan seratus ribu untuk setiap sentinya...! Kita mulai dari kamu, Prajurit Murkisid...!"
Quote:
Prajurit Murkisid: "Dari ujung kepala sampai ujung kaki, Pak...!"
Quote:
Jenderal: "Bagus, 180cm. Kamu mendapat 18 juta. Lumayan untuk beli bakpao segudang. Selanjutnya, Prajurit Dulandeh...!"
Quote:
Prajurit Dulandeh: "Dari ujung jari kiri ke ujung jari kanan, Pak...!"
Quote:
Jenderal : Bagus, 185 cm. Total 18,5 juta. Cukup untuk beli bala-bala serumah. Selanjutnya, Prajurit Onyod...!"
Quote:
Prajurit Onyod: "Dari pundak ke kelingking tangan kiri, Pak...!"
Quote:
Jenderal: "Permintaan yang agak aneh, karena nampaknya nggak seberapa jarak antara pundak sampai kelingking tangan kiri...? Tapi baiklah, saya akan tetap penuhi permintaanmu...!"
Quote:
(Namun, pada saat Sang Jenderal mengukur, ia tidak menemukan kelingking di tangan kiri Prajurit Onyod...)
Quote:
Jenderal: "Laah, mana kelingking tangan kiri kamu, Prajurit Onyod...?"
Quote:
Prajurit Onyod: "Siap Jenderal. Kelingking tangan kiri saya di Aceh, Pak...!"
Quote:
Jenderal: "Gubraaaaaaaaaaaaaaaaak...!" Jenderal pingsan, karena ia nggak bisa ngebayangin berapa harus memberi hadiah kepada Prajurit Onyod...
Quote:
Quote: