Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4465555Avatar border
TS
4465555
Blue Beam, Proyek Dajjal Penanda Datangnya Kiamat
Yahudi melalui organisasinya, terutama Freemasonry dan Illuminati, memiliki beribu-ribu cara dan strategi untuk menggolkan niatnya menciptakan Tatanan Dunia Baru atau The New World Order. Mereka juga punya begitu banyak program dan proyek yang bertujuan menggiring manusia ke alam yang sedang mereka bentuk.

Salah satunya adalah megaproyek BlueBeam, sebuah megaproyek yang bertujuan mengkafirkan manusia dari agama-agama yang dianutnya, dan memasukkan mereka dalam agama baru yang mereka buat; The New Age Religion. Ini lah proyek berwatak Dajjal yang akan menjadi salah satu penyebab tibanya Armageddon atau kiamat.

Bagi yang telah familiar dengan proyek BlueBeam yang dikerjakan NASA (National Aeronautics and Space Administration) bersama Freemasonry dan Illuminati, Olimpiade 2012 yang diselenggarakan di London, Inggris, pada 27 Juli-12 Agustus merupakan momen mendebarkan yang paling ditunggu-tunggu. Pasalnya, pada momen ini lah megaproyek yang bertujuan untuk menyesatkan manusia agar menganut satu agama baru yang mereka buat.

Megaproyek Blue Beam diyakini merupakan kelanjutan dari eksperimen yang dinamai Philadelphia dan Montauk yang dikerjakan militer Amerika Serikat pada 1940-an. Proyek ini berbasis di sebuah kompleks dengan keamanan superketat di Nevada, Amerika Serikat, yaitu di Area 51. Megaproyek ini bahkan diduga telah melakukan eksperimen berkali-kali di daerah terpencil dengan membuat gambar holografik Yesus Kristus dan UFO (unindentified flying object). Keberadaan megaproyek ini pertama kali diungkap oleh dua orang wartawan Kanada yang seorang di antaranya bernama Serge Monast, pada 1994. Kedua wartawan ini kemudian diduga dibunuh beberapa pekan setelah megaproyek ini diungkap, karena meski tim forensik menyatakan bahwa keduanya meninggal akibat serangan jantung, namun pada rekam medis kedua wartawan ini sama sekali tidak ditemukan catatan bahwa keduanya mengidap penyakit itu. Monast tewas di tanah kelahirannya; Kanada, sedang kawannya meninggal saat sedang berkunjung ke Irlandia.

Dugaan bahwa keduanya dibunuh menguat karena sebelum keduanya tewas, pemerintah Kanada menculik putri Monast dengan tujuan agar wartawan itu dan temannya tidak terus meneliti dan mengungkap megaproyek BlueBeam. Bahkan setelah Monast tewas, putrinya tidak pernah kembali dan juga tak ditemukan jasadnya.

Spoiler for Monast:



Megaproyek Bluebeam adalah sebuah proyek yang menggunakan teknologi canggih yang dinamakan High Freaquency Active Aurora Reseacrh Program (HAARP), dan telah dipatenkan dengan nomor 4.686.605 atas nama Bernard J Eastlund. Teknologi ini diciptakan oleh Nikola Tesla, seorang genius penemu teknologi wireless pada 1891 dan penemu penghantaran tenaga listrik melalui wireless. HAARP merupakan proyek yang yang menggunakan gelombang radio sebagai salah satu medianya. Dengan menembakkan gelombang radio dengan frekuensi tertentu ke atmosfir, baik rendah, sedang maupun tinggi, maka kondisi ionosfir dan stratosfir akan terpengaruh, sehingga awan akan terbentuk, iklim dunia akan berubah, dan bahkan jika gelombang itu memantul kembali ke Bumi, akan muncul taufan atau badai, gempa bumi, dan suatu ledakan yang kekuatannya sama seperti bunyi ledakan nuklir. Hebatnya lagi, teknologi ini juga dipercaya dapat digunakan untuk mengendalikan fikiran manusia, menjatuhkan pesawat terbang musuh, mengganggu perkembangan mental manusia, dan sebagainya.


Cara Kerja Haarp

Cara Kerja Haarp


Ketika Nikola Tesla menemukan teknologi ini, tujuan dia melakukan penelitian adalah untuk mempelajari lebih jauh lapisan ionosfer guna pengembangan teknologi komunikasi radio, keperluan keamanan seperti misalnya mendeteksi rudal, dan meminimalisir dampak gempa bumi. Namun, di tangan Amerika Serikat dan organisasi-organisasi Yahudi-nya, teknologi ini diselewengkan demi mencapai apa yang diinginkan Freemasonry dan Illuminati sejak ribuan tahun lalu, yakni menciptakan Tatanan Dunia Baru dimana mereka, Yahudi, sebagai penguasanya.

Berdasarkan data yang dilansir Monast sebelum dia dibunuh, diketahui kalau ada empat langkah yang dilakukan NASA, Freemasonry dan Illuminati dalam menyukseskan megaproyek BlueBeam. Yang pertama adalah mendoktrinasi masyarakat dunia dengan cara mere-evaluasi semua pengetahuan arkeologi. Caranya adalah dengan menciptakan gempa bumi buatan di lokasi tertentu di planet ini, yang diikuti oleh riset dan penemuan yang hasilnya dikondisikan sedemikian rupa sehingga semua orang percaya bahwa doktrin mendasar dari agama-agama yang mereka anut, baik Islam maupun Kristen, telah disalahpahami dan disalahtafsirkan selama berabad-abad. Padahal, penemuan itu merupakan hoax atau palsu karena mereka ciptakan sendiri.

Persiapan psikologis untuk langkah doktrinasi ini telah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu dengan pembuatan film-film seperti A Space Odyssey, serial Star-Trek, dan Independence Day. Dalam film-film itu digambarkan bagaimana Bumi mengalami kerusakan karena diserang Alien, dan semua bangsa bersatu untuk memeranginya. Film Jurrassic Park yang meledak itu dan dibuat hingga tiga sekuel, sengaja dibuat untuk mendukung Teori Evolusi Charles Darwin, dan untuk mendoktrin manusia bahwa kata-kata Tuhan adalah kebohongan.

Langkah kedua adalah membuat pertunjukan angkasa raksasa berbentuk sosok atau gambar-gambar tertentu dengan teknik hologram tiga dimensi yang dilengkapi suara optik, sehingga sosok dan gambar itu seolah dapat berbicara. Gambar-gambar laser holografik ini ditembakkan ke langit di berbagai belahan dunia, sehingga orang yang melihatnya percaya bahwa Tuhan telah muncul di langit mereka, dan berbicara dengan bahasa mereka. Gambar yang ditampilkan di setiap belahan dunia berbeda-beda karena disesuaikan dengan mayoritas agama yang dianut di belahan dunia itu.

Pada 2010 beredar isu bahwa sosok yang akan dimunculkan di antaranya adalah Maitreya, sosok yang diyakini oleh umat Buddha sebagai sosok Buddha yang akan datang, yang di Tiongkok dikenal dengan nama Mile Pusa.

Untuk memahami bagaimana gambar-gambar holografik dapat dimunculkan di langit, kita harus mengetahui bahwa dalam kurun waktu lebih dari 25 tahun terakhir, berbagai penelitian rahasia dilakukan. Para ilmuwan yang menjadi agen Freemasonry dan Illuminati di Rusia telah menyempurnakan komputer mutakhir yang didasarkan pada studi tentang anatomi dan elektromekanis komposisi tubuh manusia, dan studi tentang listrik, kimia dan sifat biologis otak manusia. Ke dalam komputer ini di-input data-data tentang bahasa yang digunakan seluruh bangsa di dunia, lengkap dengan makna dan dialeknya. Data-data ini kemudian dikirim ke satelit dan dilepaskan ke lapisan natrium yang berjarak sekitar 60 kilometer di atas Bumi. Dalam tulisannya, Monast mengaku pernah melihat tes simulasi ini sekali, akan tetapi yang diinput ke komputer dan dikirim ke satelit merupakan data yang berbeda, sehingga yang kemudian terlihat oleh masyarakat di Bumi adalah penampakan UFO alias piring terbang.

Pertunjukkan spektakuler holografik ini bertujuan untuk memenuhi nubuat dalam agama Islam dan Kristen tentang turunnya Nabi Isa As atau Yesus Kristus ke Bumi. Namun apa yang dikatakan Nabi Isa atau Yesus dalam pertunjukkan itu akan bertentangan dengan Al Quran dan Injil, karena Isa dan Yesus palsu itu akan menyerukan pengikutnya untuk mengikuti agama baru yang disebut sebagai Agama Dunia Baru (The New Age Religion).

Langkah ketiga adalah memanipulasi fikiran manusia dan indra manusia, sehingga seolah-olah Tuhan memberikan wahyu kepadanya, meski manusia tidak melihat kehadiran sang maha Pencipta tersebut. Caranya adalah dengan menerapkan metode telepati elektronik dengan menggunakan gelombang ELF (Extremely low frequency), VLF (Very low frequency), dan LF (Low frequency). Gelombang yang dihasilkan dari gelombang radio yang ditembakkan ke ionosfir ini akan memasuki bagian dalam otak manusia, dan kemudian mempengaruhi cara kerjanya.

Penelitian ilmuwan membuktikan, frekuensi rendah memang dapat menembus badan manusia dan kemudian menerjang otak, serta mempengaruhi cara kerjanya. Pengaruh ini akan mempengaruhi seluruh indera, baik pengelihatan, pendengaran dan penciuman, plus indera kepekaan, sehingga manusia dapat melihat atau mendengar sesuatu yang tak ada, atau sebaliknya; tidak melihat dan mendengar apa yang seharusnya mereka lihat dan dengar, sehingga manusia cenderung menjadi tak logis dan tidak normal karena mengalami disfungsi otak. Dalam kondisi ini, manusia mudah mengalami halusinasi, seperti dapat melihat setan, malaikat, dan sebagainya. Dengan telepati elektronik ini, Amerika Serikat dan rekan-rekan Yahudinya akan membuat seolah-olah Tuhan berbicara kepada manusia dan memerintahkan agar mengikuti agama yang mereka buat; The New Age Religion.

Hanya sekedar tambahan pengetahuan saja mengenai HAARP ini
Disinidipaparkan sangat jelas mengenai teori konspirasi dari agan Meinkampfx3

Lanjut dibawah
Diubah oleh 4465555 05-03-2013 15:50
0
89.1K
1.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Tampilkan semua post
4465555Avatar border
TS
4465555
#2
Lanjutan #3
Yang juga perlu dicermati adalah, tak lama setelah musibah terjadi, kapal-kapal perang Amerika berdatangan dengan cepat dan bertahan di Aceh selama beberapa bulan. Kapal-kapal ini tak hanya sekedar mengirimkan bantuan, namun juga mengawasi wilayah laut agar peneliti Indonesia tidak turun ke sana. Dan dua bulan setelah tsunami menerjang Aceh, Thailand, Pulau Andaman di India, dan kawasan Afrika, ditemukan sampah nuklir di wilayah Somalia. Penemuan ini sempat diungkap UNEP (United Nations Environment Programme), dan diduga berasal dari Samudera Hindia.

Gempa bumi berkekuatan 8,8 SR yang memporakporandakan Chili pada 27 Februari 2010, juga diduga diakibatkan oleh uji coba HAARP, sehingga Presiden Venezuela Hugo Chavez sempat menuding kalau gempa yang melanda salah satu negara di Amerika Selatan tersebut adalah buatan dari beberapa negara yang membenci negara itu. Indikasi kalau gempa ini diakibatkan HAARP, karena sebelum gempa hebat itu terjadi, di langit Chili muncul aurora.

Gempa besar berkekuatan 6,9 SR di China pada 14 April 2010 yang menewaskan sedikitnya 400 orang, juga ditengarai akibat HAARP karena sesaat sebelum kejadian, muncul awan berbentuk aneh di langit Negeri Tirai Bambu itu. Gempa berkekuatan 7,0 SR di Haiti pada 12 Januari 2010 yang menewaskan sekitar 200.000 orang, juga ditengarai akibat uji coba HAARP.

Dari pusat pengoperasiannya, HAARP diprogram untuk menembakkan gelombang radio berfrekuensi rendah, namun berkekuatan jutaan atau bahkan miliaran watt, ke ionosfir, sehingga timbul gejolak di sana. Oleh ionosfir, gelombang yang sangat kuat itu dipantulkan kembali ke Bumi dan masuk ke tanah, lalu merambat hingga kerak Bumi, bahkan menembus mantel Bumi. Akibat pantulan dan rambatan ini, kepadatan dan materi di dalam tanah terguncang, terutama pada zona patahan atau subduksi yang tidak stabil. Maka, gempa pun terjadi.

Makin kuat gelombang yang menembus kerak dan mantel Bumi, maka makin kuat pula gempa yang terjadi. Karenanya, jangan heran ketika gempa mengguncang Chili dan China, ada efek awan yang tak biasa atau aurora di langit. Penampakan itu merupakan efek dari gelombang berfrekuensi rendah yang mengurai atau memecah partikel-partikel di sana, dan memicu pembentukan awan atau sprektrum cahaya. Gempa Jogja pada 26 Mei 2006 juga diduga kuat akibat HAARP karena sebelum gempa mengguncang, langit di sebelah selatan di atas Pantai Parangtritis yang menghadap Samudera Hindia, muncul aurora. Gempa itu berpusat sekitar 5-7 Km di utara dari lokasi dimana aurora itu muncul.

Untuk membuktikan kebenaran bahwa HAARP dapat membuat gempa Bumi, seorang ilmuwan membuat simulasi sederhana, yaitu dengan sebuah maket miniatur kota yang komplit dengan rumah-rumah, bebatuan, pohon hutan, bukit dan lainnya.

Lalu untuk membuktikan bahwa frekuensi sangat rendah dapat memicu gempa, dia menggunakan pengeras suara rendah untuk bass, yaitu sub-woofer yang diletakkan agak jauh dari maket kota miniatur tersebut. Setelah sub-woofer dinyalakan, tiada suara yang terdengar oleh manusia. Hanya membran di sekeliling (di pinggir) sub-woofer tersebut yang bergerak maju-mundur dengan hebat. Apa yang terjadi kemudian? Maket miniatur tersebut berantakan.

Perubahan cuaca ekstrim yang saat ini kita alami juga ditengarai akibat uji coba HAARP, sehingga muncul berbagai fenomena aneh seperti datangnya musim kemarau dan musim hujan yang tak beraturan, terjadinya badai pasir di China pada 2010, terjadinya badai salju di Palestina pada 2009, adanya badai tropis yang menerjang Karibia, musibah kekeringan di Asia Tengah dan Timur Tengah, serangan belalang yang luar biasa besar dalam satu dekade terakhir di Afrika Barat, terjangan Badai Katrina yang meluluhlantakkan Georgia, Mississippi dan Carolina, dan sebagainya.


Aurora

Ketika gelombang frekuensi tinggi ditembakkan ke stratosfir dan ionosfir, angkasa menjadi panas sehingga terjadi kondensasi atau pengembunan yang memicu pembentukan awan hujan. Selain itu, pemanasan di stratosfir dan ionosfir menaikkan suhu udara dan memicu pembentukan jetstream (arus jet), serta mengubah komposisi molekul dan partikel-partikel yang ada di sana, baik partikel nitrogen, hidrogen, ozon, maupun yang lainnya. Konon, pusat pengendalian HAARP mampu memilih salah satu atau beberapa molekul/partikel untuk ditingkatkan jumlahnya secara signifikan, sehingga peningkatan ini dapat memicu ketidakseimbangan molekul/partikel di ionosfir dan stratosfir dan memicu perubahan iklim seperti yang kita alami sekarang.

Banyak tidaknya awan yang tercipta dari pelepasan gelombang berfrekuensi tinggi ke ionosfir dan stratosfir, tergantung dari seberapa lama HAARP diaktifkan dan dari kekuatan gelombangnya. Dengan cara ini, efek pelepasan gelombang dapat dikendalikan, sehingga jika mau, badai sehebat apapun dapat dihasilkan, dan lokasi yang menjadi sasaran penembakan gelombang ke ionosfir dan stratosfir akan mengalami banjir dalam skala kecil, sedang, besar, bahkan sangat besar seperti banjir bandang.

Maka, jangan heran jika ada tudingan kalau sebenarnya pemanasan global yang saat ini sedang berlangsung sebenarnya bukan semata-mata akibat penggunaan bahan bakar fosil yang tak terkendali, atau akibat polusi, namun akibat uji coba HAARP.

Pentagon pernah menolak mentah-mentah teknologi HAARP ketika teknologi itu ditawarkan oleh penemunya, Nikola Tesla. Namun setelah ilmuwan kelahiran Kroasia 10 Juli 1856 itu meninggal pada 7 Januari 1943 di New York, AS, teknologi itu tiba-tiba berada di Pentagon dan kemudian dikembangkan oleh militer AS dan NASA, hingga menjadi seberbahaya saat ini.

Ketika masih di tangan Tesla, teknologi yang mampu menciptakan gempa bumi dan mempengharuhi iklim semesta ini dinamakan Scalar Technology. Baru setelah dikembangkan NASA, namanya menjadi HAARP.

Scalar merupakan teknologi yang diciptakan dan dikembangkan dengan berbasis gelombang elektromagnetik. Tesla menciptakan teknologi ini dengan mempelajari gempa-gempa yang terjadi pada 1937 di berbagai negara di dunia, dan kemudian menciptakan alat yang mampu memunculkan gelombang frekuensi tinggi yang dapat memicu badai dan gempa tektonik. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, kemampuan alat itu mampu mengalahkan kekuatan Nuklir, dan dapat menjadi senjata pemusnah massal.

Tak jelas apa yang membuat Pentagon menolak teknologi ini ketika ditawarkan penemunya, namun yang pasti setelah Tesla meninggal, berkas-berkas dan hasil ciptaannya hilang begitu saja dan kemudian tahu-tahu muncul lagi di lingkungan militer AS dan NASA dengan nama HAARP.

Seorang ilmuwan kelas dunia, Dr Rosalie Bartell, pernah mengonfirmasi bahwa militer Amerika memang telah menyelesaikan sebuah sistem pengatur cuaca yang dapat dijadikan senjata potensial. Menurut Bertell, AS sudah melakukan uji coba sejak puluhan tahun lalu dengan cara mengirim Barium dan Lithium ke lapisan ozon di langit negara-negara Asia dengan bantuan gelombang elektromagnetik. Pernyataan Bertell didukung Michel Chossudovsky, seorang analis persenjataan global. Chossudovsky bahkan menuduh Pentagon sudah lama membuat senjata untuk memanipulasi cuaca. Pada April 1997, Menteri Pertahanan AS, William Cohen, mengaku kalau AS terpaksa menggunakan senjata perubah cuaca untuk menghadapi serangan senjata sejenis, dan senjata yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memicu gempa dan tsunami.

Apa yang diciptakan Tesla dan dilakukan AS saat ini sebenarnya berada di luar logika kita, karena selama ini ilmu pengetahuan mencekoki kita dengan pernyataan bahwa gempa bumi disebabkan oleh tumbukan dua lempeng Bumi dengan posisi horisontal maupun vertikal, dan tsunami umumnya dipicu oleh tumbukan lempeng tektonik yang dalam posisi vertikal dengan kedalaman sekitar 10 km di bawah laut.

Selain itu, ilmu pengetahuan juga mengklaim bahwa pemanasan global yang memicu anomali cuaca dan menyebabkan perubahan iklim dunia, antara lain diakibatkan penggunaan bahan bakar fosil yang tak terkendali, yang menyebabkan efek rumah kaca, sehingga Bumi menjadi lebih panas karena sinar matahari yang seharusnya terpantul kembali ke angkasa, terperangkap dalam atmosfir Bumi.

Namun, dengan begitu banyaknya saksi, data, indikasi dan petunjuk bahwa HAARP benar-benar ada, mau tak mau membuat kita mulai melihat perubahan iklim dan dunia dari kaca mata yang lain, yakni kacamata bahwa semua yang terjadi ini ada yang mengatur, mengendalikan, dan membuatnya, yakni AS yang dikendalikan saudara-saudara Yahudi-nya yang tergabung dalam Freemasonry, Illuminati, dan organisasi Yahudi yang lain. Apalagi karena fakta bahwa HAARP bukanlah dongeng fantasi ala Hollywood, diperkuat oleh Zbigniew Brzezinski, mantan penasehat keamanan gedung putih, melalui bukunya yang berjudul Between Two Ages. Di dalam buku itu, Zbigniew menulis: Tekonologi akan menyediakan teknik untuk melakukan peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan.

Lanjut dibawah
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.