arfakAvatar border
TS
arfak
Susanto Temukan Teknik Verifikasi Suara Untuk Alat Bukti Persidangan
Jakarta Susanto, seorang mahasiswa Indonesia, berhasil menemukan teknik verifikasi suara dengan Synchronic Stability Vowel Systemuntuk tujuan verifikasi suara rekaman yang tersadap sebagai alat bukti dalam sebuah persidangan.

Sistem ini dapat dimanfaatkan untuk membuktikan apakah benar suara dalam rekaman tersebut milik terdakwa atau bukan, demikian disampaikan Victoria Sabon kepada detikcom melalui surat elektronik (24/7/2012).

Susanto, mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh program doktor di bidang linguistik dan fonetik di EFL University India, mempresentasikan penemuannya itu dalam konferensi International Association of Forensic Linguists (IAFL) 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia baru-baru ini.

Dalam presentasinya, Susanto mengkritisi metode pengukuran nilai Formant dari kata-kata yang disegmentasi dari rekaman suara sebagai alat bukti, yang selama ini dipakai untuk Audio Forensic atau Speaker Verification dalam persidangan-persidangan di Indonesia.

Menurut Susanto, metode seperti itu akan menimbulkan discrepancy values (ketidaksesuaian nilai, red) secara akustik fonetik yang bisa berakibat hasil verifikasi tidak akurat.

Untuk menghindari potensi ketidakakuratan tersebut, dosen di Fasas-UISU peraih Ambassador Awards for Excellence 2011, itu menganjurkan bahwa penghitungan nilai Formant sebaiknya dilakukan berdasarkan Synchronic Stability Vowel System.

Dalam pemaparannya lebih lanjut, Susanto menjelaskan bahwa penghitungan Formant berdasarkan sistem yang berhasil ditemukannya itu bisa mencapai hasil verifikasi dengan Likelihood Ratio (LR) >10.000 dengan perangkat lunak PRAAT (version 5.3.18) dan R (version 2.15.0).

Susanto yang aktif sebagai LO Kluster Ilmu Sosial Ikatan Ilmuan Internasional Indonesia (I4), berharap hasil penemuannya tersebut bisa dimanfaatkan dan dikembangkan.

Konferensi pada 5-7 Juli 2012 dengan tema Forensic Linguistics/Language and Law: Researching Interdisciplinary Dimensions and Perspective itu merupakan yang pertama kali diadakan di wilayah Asia Tenggara untuk bidang Forensik Linguistik.

"Tema konferensi tersebut merefleksikan kolaborasi antara disiplin Ilmu Linguistik dan Ilmu Hukum. Melalui konferensi ini, banyak ide-ide brilian muncul dalam riset di kedua bidang tersebut yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan," ujar Ketua IAFL 2012 Prof. Azirah Hashim yang juga dekan Humanities and Ethics Research Cluster, University of Malaya.

Salah satu pakar yang hadir dalam konferensi tersebut sebagai Plenary Speaker adalah Prof. Malcolm Coulthard, ahli Forensik Linguistik dari Aston University, Inggris dan Hakim Peter R.A. Gray dari Federal Court, Australia.

"Temuan ini akan menjadi kontribusi signifikan dalam Ilmu Forensik Linguistik umumnya dan Ilmu Forensik Akustik khususnya," komentar Achmad Adhitya, Direktur Eksekutif Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4). (es/es)

Sumber : [url]http://news.detik..com/read/2012/07/25/081921/1974055/10/mahasiswa-ri-temukan-sistem-verifikasi-suara-untuk-forensik[/url]
0
1.2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
caktonoAvatar border
caktono
#3
bukannya klo ga salah udah ada gan....tuh yg di pilem2 kyk nya ada kok..........
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.