Kaskus

Food & Travel

Tunjuk1BintangAvatar border
TS
Tunjuk1Bintang
Perpustakaan Pecinta Alam Dan Penggiat Ruang Terbuka..
Quote:



Pendahuluan Definisi Pecinta Alam

Lebih dari 38 tahun lewat sudah, dimulai sejak dipancangkannya bendera pertama Pecinta Alam di tanah air ini, yang dipelopori di Bandung oleh kelompok Pendaki Gunung dan Penempuh rimba Wanadri, dan 3 bulan kemudian di Universitas Indonesia dengan kelompok Mapala UI - nya.
Saat ini, kepeloporan mereka telah dikuti oleh ribuan organisasi Pecinta Alam lain yang tersebar diseluruh pelosok tanah air, baik ditingkat Sekolah Menengah, Universitas maupun dari kalangan umum.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 126 suara
Bermanfaatkah Trit ini??
Ya
71%
Tidak
29%
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
40.3K
141
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Outdoor Adventure & Nature Clubs
Outdoor Adventure & Nature Clubs
KASKUS Official
3KThread5.1KAnggota
Tampilkan semua post
Tunjuk1BintangAvatar border
TS
Tunjuk1Bintang
#87
Tugas saya adalah menggabungkan dan mengkombinasikan dua manajemen tersebut agar saling bersinergi tentunya.
Pointnya adalah :

1.\tMempersiapkan rekan ekspedisi dan hunting : hal ini penting menurut saya, sebab untuk hunting foto digunung saya tidak bisa sendiri, biasanya tidak lebih dari 4 anggota team, rekan yang dipilih sebaiknya menguasai / terbiasa juga dengan kegiatan keduanya, Jika rekan yang saya pilih pendaki yang tidak menyukai hunting foto, sudah pasti partner akan jenuh, dan kalo rekan yang dipilih hanya terbiasa hunting dan belum terbiasa mendaki, siap-siap saja rekan anda akan mengeluh sepanjang jalur pendakian.

2.\tMenentukan target lokasi pendakian/gunung dan mencari referensi mengenai objek yang menarik yang akan kita jumpai selama di perjalanan / gunung tersebut, tentunya siapkan pula foto2 referensi pendukung agar kita punya bayangan akan memotret seperti apa.

3.\tSiapkan surat perizinan menurut birokrasi yang berlaku pada lokasi yang akan kita kunjungi.

4.\tManajemen ekspedisi saya terapkan untuk point ini yaitu, saya harus menghitung perkiraan waktu diatas kertas mengenai jarak dan waktu tempuh pendakian , hitung pula waktu dimana kita harus berhenti pada titik objek yang akan kita foto, titik-titik istirahat dalam perjalanan dan titik dimana kita harus dirikan tenda untuk bermalam dsb. Setelah kita menghitung semua perkiraan waktu dari awal pendakian hingga akhir, maka kita akan memiliki jadwal yang akan kita taati bersama, dalam hal ini kedisplinan adalah kunci utamanya.

5.\tStandard manajemen mendaki gunung wajib kita kuasai, dari segi perlengkapan pribadi maupun team.

Praktis namun Nyaman inilah moto bagi saya saat hunting di gunung, ketika point diatas sudah terpenuhi kini semuanya kembali pada si pelaksana yaitu bagaimana mengemas segala sesuatu menjadi hal yang praktis sekaligus nyaman.

Bicara soal perlengkapan pendakian, bawalah perlengkapan yang standard, ( p3k, senter, botol minum dll ) namun perlengkapan vital jangan sampai terabaikan seperti :
1.\tTenda ukuran 3-4 orang ( tim )
2.\tPeralatan masak kompor + parafinnya, nesting 1 set. ( tim )
3.\tSliping bag, jaket dan pakaian ganti ( pribadi )
4.\tLogistik praktis secukupnya ( pribadi atau tim )

Perlengkapan fotografi ( pribadi ) pun sebaiknya :
1.\tGunakan kamera DSLR simple ( kelas Low atau medium ) karena bobotnya cukup ringan dan menu kamera yang simple.

2.\tTidak perlu membawa terlalu banyak lensa, 1-2 buah lensa sudah cukup, sebaiknya bawalah lensa yang memang akan digunakan, jika tujuannya hanya memotert landscape bawalah lensa wide dan macro.

3.\tGunakan tas kamera / daypack yang berukuran kecil, fungsinya adalah disaat tas daypak kita gunakan/gendong, kamera mudah kita raih dengan cepat tidak membuang waktu dan tenaga. Banyak sekali pendaki yang males untuk memotret dikarenakan daypack yang dibawa terlalu besar dan sulit dibuka untuk meraih kamera di saat daypak digunakan.
Spoiler for HUnting foto:


4.\tCharger batre kamera rasanya tidak perlu dibawa, lebih baik membawa batre cadangan saja 1-2 buah dan juga memory card / CF dengan kapasitas yang cukup.

5.\tBawalah tripot yang berukuran kecil serta filter2 pendukung.

6.\tPerlengkapan pembersih kamera , lens tissue, dan blower.

Tips tambahan :
-\tDalam melakukan pendakian untuk hunting foto sebaiknya dilakukan pada bulan-bulan dimana cuaca memang cerah.

-\tSharing perlengkapan khususnya perlengkapan tim antar anggota dengan beban yang merata, , jika memungkinkan, diantara 4 orang, ada 1 orang yang hanya membawa daypack, dengan tujuan jika salah satu anggota tim mulai merasa kelelahan, beban bisa di pindahkan.

-\tPerlu diingat tujuannya adalah Hunting foto!!! mendaki gunung merupakan sarananya. Pastinya tidak perlu terburu2 sampai tujuan / puncak, sebab jika ada objek yang menarik, mengapa tidak berhenti dan memotret sejenak antara 5-10 menit.

-\tJika mulai jenuh dengan view dari jalur yang anda lalui, mulailah bereksperimen dengan angle2 baru seperti keluar sedikit dari sisi jalur. Sedikit menjongkok untuk low angle, mulai memperhatikan tumbuhan2 kecil ( macro mode ), dan moment kabut tipis yang mulai menyapu pepohonan pun akan tampak lebih menarik jika anda mulai menilai segala sesuatunya dari sisi fotografi.

Spoiler for sharing dan diskusi:


Spoiler for Hasil hunting:


Spoiler for Hasil hunting:


Spoiler for Hasil hunting:


Spoiler for Hasil hunting:


Spoiler for Hasil hunting:


Yang ini foto di gunung waktu masih pake film slide elite chrome 100

Spoiler for Hasil hunting gn. merapi:


Spoiler for Hasil hunting gn. slamet:


Spoiler for Hasil hunting gn. slamet:



Gue tambahin, tread gue di beberapa waktu lalu di forum tetangga :
http://petualang-indonesia.com/forum...4.html#msg9144

Sharing :
Tips memotret di gunung ke II : untuk jangka waktu yang panjang / tidak berlaku di TNGP.

Manajemen memotret di gunung tidaklah sama dengan manajemen mendaki gunung, ada beberapa factor yang perlu kita perhitungkan dengan matang, Karena ada dua kegiatan yang kita gabungkan dalam sebuah misi peralanan. Berikut tips memotret di gunung:

1. Manajeman mendaki gunung harus matang, dalam hal ini mendaki hanya menjadi sebuah sarana kita dalam menuju tempat / spot memotret sebuah panorama.

2. Perhitungan financial bajet secara global hampir sama seperti perjalanan ekspedisi, tambahannya adalah biasanya bajet logistic dan makanan harus di beri cadangan beberapa hari, bajet porter menjadi harga mati / harus, karena gak mungkin kita mampu memotret bila fisik telah lelah membawa peralatan pendakian yang lumayan berat serta ekstra peralatan foto yang gak kalah berat dengan peralatan mendaki.

3. Dalam memotret di gunung, dipelukan konsentrasi yang tinggi, kecepatan waktu pendakian (sprint) tidak berlaku dalam hal ini, bahkan bila cuaca sedang bagus perjalaan dari pos ranukumbolo hingga pos kali mati bisa 1 harian. (maklum banyakan moto_nya).

4. Musim dan cuaca menjadi perhitungan yang utama, kita gak akan mendapat foto panorama yang bagus bila kita mendaki dalam musim hujan sebab awan / kabut kerap mengalangi panorama yang akan kita foto, dan juga sangat beresiko tinggi untuk peralatan foto yang kita bawa.

5. Kesabaran dan disiplin menjadi kunci dalam kesuksesan berburu foto digunung, dinginya udara dini hari kita sedang dimanjakan dalam gumpalan sliping bag yang hangat, namun memotret pada dini hari di depan selter ranu kumbolo membidik kearah timur sungguh fenomena alam yang sangat dramatis, dengan cahaya kemerahannya yang terbias diantara dua bukit. Tantangan memotret dini hari adalah dinginnya udara terkadang membuat tangan kita bergetar menggigil, jangankan memasang kamera di tripot, terkadang menekan shuter pun terasa amat perih.

6. Harus menguasai titik / spot memotret yang tepat. (carilah referensi foto / dan tanyakan dari lokasi mana memotretnya).

7. Untuk memotret di gunung diperlukan berhari2 lamanya, misalkan bila mendaki gunung semeru 3 hari lamanya, mungkin bila memotret di semeru minimal 1 minggu. (tergantung stok logistik, batre dan memory, kalo masih banyak motret terus).

8. Jangan lupa persiapkan perlengkapan memotret dengan seksama, dan bawalah perlengkapan memotret seperlunya sesuai kebutuhan, bila memotret di gunung biasanya saya menyiapkan 2 buah body kamera, 1 buah DSLR dan 1buah SLR manual + lensa wide nya 20mm fixed (untuk cadangan), untuk DSLR lensa yang dibutuhkan 1 buah lensa wide 12-24mm, lensa menengah 24 – 105mm, Lensa macro 105mm fixed, beberapa filter lensa (CPL, ND, IR, dll), carge_an dan batre cadangan, memory cadangan / film slide , tripot, pembersih lensa dan penyemprot debu, dll . Bila ada tujuan memotret satwa liar siapkan pula lensa tele 80-400mm, bila tidak ada tujuan memotret satwa liar, baiknya lensa seperti ini tinggal saja dirumah karena bobot nya sangat berat.

9. Hematlah pemakaian batre kamera seperti tidak sering me-review foto di LCD, ada trik khusus dikalangan fotografer agar daya batre kamera tidak cepat habis oleh udara dingin meskipun tidak dipakai, pada saat kamera tidak sedang dipakai, copotlah batre tsb lalu taruh dikantung celana bagian depan, biasanya bagian tubuh inilah yang kondisi panasnya stabil, dan menjadikan daya batre tidak cepat drop/lemah.

10. Hindari mengganti/menukar lensa di tempat berdebu, sebab biasanya partikel debu yang terbang cepat sekali menempel pada sensor kamdig.

Demikian beberapa tips yang perlu di perhatikan disaat kita akan hunting / berburu foto di gunung, semoga saja tips tsb bermanfaat bagi teman2 semua.





" Selamat mendaki dan memotret "

========================================================



Credit :: ricolouis
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.