Lebih dari 38 tahun lewat sudah, dimulai sejak dipancangkannya bendera pertama Pecinta Alam di tanah air ini, yang dipelopori di Bandung oleh kelompok Pendaki Gunung dan Penempuh rimba Wanadri, dan 3 bulan kemudian di Universitas Indonesia dengan kelompok Mapala UI - nya.
Saat ini, kepeloporan mereka telah dikuti oleh ribuan organisasi Pecinta Alam lain yang tersebar diseluruh pelosok tanah air, baik ditingkat Sekolah Menengah, Universitas maupun dari kalangan umum.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 126 suara
Bermanfaatkah Trit ini??
Ya
71%
Tidak
29%
nona212 memberi reputasi
1
40.3K
Kutip
141
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bila pengarungan dilakukan dengan lebih dari satu perahu, formasi sebaiknya dilakukan dengan menempatkan orang-orang yang berpengalaman di depan dan di belakang, mengapit peserta yang kurang berpengalaman. Dengan formasi ini perahu leader tidak pernah dilewati, dan perahu penyapu tidak akan pernah mendahului. Masing - masing beriringan satu-satu ke belakang. Gerak maju dibuat bertahap, leader terlebih dahulu memasuki jeram jeram yang cukup berbahaya, kemudian menunggu di Eddy yang terdapat dibawahnya. Jika semua aman, leader maju kembali.
Dengan cara ini semua perahu dapat terawasi, dan jika terjadi masalah atau kecelakaan, semuanya ada di tempat dan siap menolong. Jarak yang aman antara satu perahu dengan lainnya berbeda - beda, tergantung pada situasi yang ada, bisa jauh dimana satu sama lain masih bisa melihat jelas. Hal ini menguntungkan karena perahu yang berada di belakang dapat melihat bagaimana perahu didepannya mengatasi jeram dalam jarak yang relatif jauh. Jika mereka yang didepan mengalami kesulitan, maka perahu yang dibelakang masih memiliki jarak yang cukup baik untuk melakukan pendaratan mendadak (bisa segera melakukan pertolongan atau pengintaian medan).
Spoiler for :
Tapi, di medan yang sulit ketika dibutuhkan serangkaian manuver serius dan ruang gerak yang cukup bagi sebuah perahu, tidak jarang jarak tersebut tidak dapat dipertahankan. Diperlukan jarak yang sedikit lebih jauh lagi, agar tidak terjadi tabrakan antara perahu yang sedang berusaha melepaskan diri dari suatu rintangan dengan perahu yang menyusul kemudian (Bisa jadi dua duanya atau lebih, terjebak bersama!).
Setelah melewati jeram yang cukup berbahaya, leader menunggu untuk menunjukkan lintasan terbaik kepada mereka yang segera akan memasuki jeram tersebut. Dan jika terjadi sesuatu, leader segera memberikan pertolongan. Dalam hal pengarungan ini dipergunakan beberapa signal.
Spoiler for :
Signal berhenti dilakukan dengan mengangkat dayung atau kedua belah tangan mendatar dan sejajar dengan pundak, kemudian menggerakkannya ke atas dan ke bawah.
Tolong (darurat) dilakukan dengan melambaikan sebuah dayung, helm atau live-vest (life jacket). Diatas kepala dengan gerakan melingkar. Atau dengan meniupkan peluit panjang sebanyak 3 kali.
Äman (Okay) dilakukan dengan mengangkat dayung tegak lurus atau tangan tinggi diatas kepala.
Spoiler for :
Ikuti arah ini dilakukan dengan mengangkat dayung atau tangan keatas dengan posisi miring 45 derajat (diukur dengan bentangan tangan vertikal ke horisontal). Dayung atau tangan tersebut di atas diarahkan kelintasan yang dimaksudkan.
Selama perjalanan perhatikan kebugaran fisik dan psikologis tim. Lebih baik berhenti lebih awal dan beristirahat daripada melanjutkan perjalanan dengan kondisi tim yang keletihan. Karena keletihan fisik dan psikis dapat menimbulkan masalah.[/spoiler]
Credit :: Taboe
RIVER RUNNING SYSTEM
TINGKAT KESULITAN SUNGAI
Spoiler for Sungai berarus deras:
Setiap sungai ternyata berbeda2 gan tingkat kesulitannya...
Jadi persiapkan diri sebelum "nyeburrrr"
Spoiler for Ini GRADE I:
nah dalam Grade I ini, keadaan sungainya kayak yg tenaaaaang banged........ kayak gada arusnya gtu, tp jangan salah, coba agan rasain nyebur di sungai kayak gini, pasti hanyut juga, karena yg namanya suungai airnya pasti mengalir, dan biasanya arus ada di bawah permukaan air gaan... meskipun ga kenceng arusnya gaan...jalur perahu atawa arus utama nya gampang banget dicari.. karena sungainya juga cenderung ga berubah baik bentukan nya maupun sisi-sisinya
Spoiler for GRADE II:
nah klao grade 2 ini, udah ada beberapa jeram yg ga sulit, ada eddies(arus yg berada di luar arus utama, biasanya malah melawan arah arus utama, berputar... kalo agan ngeliatin sungai ataw naik perahu di eddies biasanya perahu akan diam... terbentuk karena sungai melebar ataw ada telukan kecilnya..) jalur perahu atawa arus utama masih terlihat jelas.. karena ga banyak jeram.. kalo ada pun kecil gan hahay
Spoiler for GRADE 3:
Nah jeram disini udah lumayan banyak, arus yg berombak, banyak eddies dan whirlpools, nah jalur atawa arus utama udah susah buat dilihat...udah mulai nih agan bisa ngeliat variasi bentukan sungainya.. bisa nyempit.. ngelebar lagi.. ada tebing tp sungai nya masih cenderung lebar...
nah di grade inilah biasanya awam atawa operator Arung Jeram menawarkan jasanya.. karena sudah lebih menantang tetapi belum terlalu rumit dari segi peralatannya dan agan masih bisa dipandu dengan tingkat bahaya yg terukur..
Nah disini mungkin agan pernah disuruh turn sama SKIPPER(Kapten) dari perahu setelah perahu minggir ke darat (tentunya) buat ngeliat ataw mengukur jeram di depan yg akan dilalui ini namanya SCOUTING gaaaan
Kok musti turun???
Spoiler for karenaaa....:
Karena perahu tidak memiliki REM!
jadi sebelum agan menabrak batu ataw jumpalitan kena ombak yg agan ga tau.. mending urun trus ngeliat dulu jeram yg akan dilalui... SETUJA??
Spoiler for GRADE 4:
atawa VERY DIFFICULT... disini jeramnya udah mulai panjaaaaaaang...... ombaknya juga udah ga beraturan dah... juga ada patahan sungai atawa sering disebut air terjun tp masih pendek kok gan paling tinggi jg 4 meter hahay... nah eddies yg berputer disini udah cepat gan.. jd kalo agan ada di atas eddies perahu agan akan berputer-puter.... sedangkan arus utamanya masih lancar jaya lurus terus...
Batuan nya di sungai kayak gini.. ampun-ampun deh.. jadi skill si kapten harus terasah karena dibutuh kan manuver yg baik untuk menghindari batu..
disini para ORADER ataw RAFTER sering turun menepi ke pinggir sungai untuk Scouting dan bahkan ga jarang mereka harus "LINING" ataw 'menggusur' perahu dengan tali, sedangkan para penumpangnya turun semua, buat melewati jeram2 yg berbahaya untuk diarungi..
Spoiler for GRADE 5:
ataw EXCEEDINGLY DIFFICULT... nah kalo ini hampir sepanjang sungainya jeram semua, sudah sangat susah untuk manuver dengan perahu yg besar, banyak terdapat air terjun yg mayan tinggi...
Spoiler for setiap bagian sungai udah harus mendapat perhatian ekstra gan...:
Spoiler for karena sungainya udah sangat sempit...:
Spoiler for biasanya pinggirannya tebing semua ++batu batu berserakan..:
di sungai kayak gini sangat disarankan untuk melakukan survey darat dan udara terlebih dahulu...
Spoiler for GRADE 6:
ABSOLUTE LIMIT.... sungai kayak gini bisa diarungi tapi harus setor nyawa gaan... mending ga usah deh... disini jeramnya udah sangat berbahaya, ombak yg sangat tinggi, dan kemiringan sungainya udah ekstrim banget ataw emang air terjun semua...
Spoiler for Perahu:
nah kalo sungai grade 1-3 gan lebih cocok dengan river boat karena sungai masih lebar dan manuver tidak sulit buat perahu yg besar
Spoiler for perahu:
kalo yg grade 4 - 5 baiasanya diarungi dengan Kayak
Spoiler for nah ini masih MUKA seneng, palingan grade 3 an lah...:
Betapa bahagianya...
Spoiler for MUKA yg rada tegang di grade 4..hihihihi: