Kaskus

Story

cowoktomboiAvatar border
TS
cowoktomboi
#KalauSukaBilang? [Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan]
Spoiler for say hello!:

Spoiler for Inspirasi:


Spoiler for TESTIMONI:





*****

Quote:


*****
Quote:



Quote:


~INDEX~
di post #2
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 353 suara
KEPADA SIAPAKAH SAKTI AKAN MENYATAKAN PERASAAN SUKA-NYA ?
Niken a.k.a Niki
21%
Reini a.k.a Pipi
22%
Hati-nya Sendiri a.k.a dipendam dalam hati
57%
rafifdxAvatar border
anasabilaAvatar border
sriwidyaning93Avatar border
sriwidyaning93 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
415.6K
3.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
cowoktomboiAvatar border
TS
cowoktomboi
#3341
#KalauSukaBilang?
PART 29 – HAPPY........ #2


“…Waktu bersama kau cerita tentangnya, aku sama sekali tak berburuk sangka. Karena kau bilang dia hanya teman saja, tapi lama-lama ku jadi curiga…”
- Cobalah Kau Mengerti ( J-Rock )



From: Reinie

Embeeeeeee….!!!!
Selamaat Ulang Tahuuun!!
Finally 20 and ready for some fun. Haha, Hope your 20st birthday is as special as you are. emoticon-Smilie
May all your dreams and wishes come true!
Met sahur yaa, mbe! Semoga puasa hari ini lancaaaar…!!

PS: Traktir bukber bisa kali yaa mbe. Masih tanggal muda loooh.. emoticon-Stick Out Tongue


Sangat menyenangkan bila kita membuka mata untuk pertama kalinya di suatu hari dengan sebuah senyuman. Ya! Seperti hari ini, Ketika gue bangun dari tidur sambil tersenyum karena membaca sebuah SMS dari Reini. Sebuah ucapan selamat ulang tahun darinya untuk gue, sebuah do’a dan sebuah tagihan emoticon-Nohope berhasil membuat gue senyum-senyum sendiri diatas kasur. Sebenarnya ada lumayan banyak ucapan yang masuk kedalam inbox HP gue. Tapi nama Reini ada di urutan teratas karena mengirimkan SMSnya tepat pukul 12 malam lewat 3 menit. Telat 3 menit dibilang tepat, tii? Gak! Dia sebenarnya mengirimkannya tepat jam 12. Lebih 3 menit itu mungkin karena pengaruh pembagian wilayah waktu di Indonesia yang sama-sama sudah kita ketahui bukan? Misalnya di Denpasar sama Jakarta kan bedanya sekitar 1 jam. Mungkin kalo di Bekasi Timur sama Bekasi Selatan bedanya sekitar 3 menit. emoticon-Nohope

Jam menunjukan pukul setengah tiga. Biasanya gue langsung pergi ke kamar nyokap buat bangunin dia. Sebagai satu-satunya anak yang suka begadang dan suka kebangun tapi gampang tidur emoticon-Nohope, gue selalu diandalkan sama keluarga gue kalo di bulan puasa kaya gini. Ya! Jadi hansip rumah. emoticon-Nohope

Ketika berjalan kearah kamar nyokap, gue udah ngeliat pintu kamarnya terbuka. Lalu ada suara-suara berisik dari arah dapur. Gue lalu beranjak ke dapur, disana gue melihat nyokap sibuk dengan pisau, penggorengan, panci dan lain-lain. Gue terharu melihat nyokap di dapur, dengan rambut yang sudah ditumbuhi uban cukup banyak, dia mengorbankan waktu tidurnya, waktu istirahatnya untuk menyediakan santapan sahur yang lezat untuk kita semua di keluarga yang makin lama sedikit ini. Bukan hanya sedekar lezat tapi juga nikmat dan berkah karena dibuat dengan bumbu-bumbu cinta dan kasih sayang emoticon-Smilie.

Cukup lama gue berdiri di depan pintu dapur melihat nyokap dari belakang punggungnya yang daritadi sibuk dengan peralatan dapurnya itu sendirian. Akhirnya gue gak tahan lagi. Gue sebagai anak yang berbakti, sayang kepada kedua orang tua serta mengamalkan Dasa Dharma Pramuka dan Nilai-nilai Pancasila memutuskan untuk pergi ke ruang tengah, cari remote TV, nyalain TV dan nonton Acara Sahurnya Komeng, Adul dan Olga. emoticon-Nohope

“Saatnya kita kuiiiis”.
Suara sengau-nya Komeng yang khas menggema di ruang tengah yang maih sepi ini.

“Ya. Ada telepon masuk. Dengan siapa ini, bu?” Tanya Komeng kepada seseorang penelepon yang masuk.

“Prayitno di Jakarta!” Sahut si penelepon kuis.

“Siapa, bu?” Tanya Komeng lagi. Sepertinya dia tadi tidak mendengar karena sibuk mengusili Adul dan Olga.

“Prayitno! Budek.. Ba, bu, ba, bu”. Jawab si penelepon dengan ketus. Tampaknya dia sedang kesal sehingga memaki Komeng tapi akhirnya malah membuat seasana studio menjadi tertawa Gerr.

“Ooh.. Prayitno. Hahaiii” Kata komeng sambil tertawa. “Ini nih pak dia ga denger” Katanya lagi sambil menunjuk Adul. Khas komeng. Ngeles. "Lagi bapak juga sih, Hari gini masih ada yang namanya Proyitno. Hahahaii".

Geeeerrr. Satu studio sepertinya tertawa pecah semua. Termasuk gue yang dirumah

“Bapak mau duit?”
Tanya Komeng lagi.

“Mau dong, bang komeng!” Jawab si penelepon Kuis tersebut dengan penuh antusias.

“KERJA DONG, PAK!” Kata Komeng dengan intonasi datar namun cukup keras dan ‘nyakitin’.

“Hahahahaha..!!”.
Olga tertawa dengan mulut yang terbuka lebar dan saat itu juga Komeng langsung melemparkan serbuk-serbuk properti rumput kearah mulut Olga yang langsung kembali disambut pecah tawa penonton didalam studio. Termasuk gue yang menonton di layar kaca. Yeah! Slapstick! Salah satu ‘bahan komedi’ yang sampai saat ini masih laku di pasaran. Amat mudah mengundang tawa. Cuma dengan modal bedak, air ataupun Styrofoam, kita bisa dengan mudah membuat orang lain tertawa. Bukan tidak mungkin nanti jikalau ada sahabat kita yang sedang sedih karena diputusin sama pacarnya, kita bisa hibur dia dengan menjatuhkan diri diatas Styrofoam atau menumpahkan bedak diatas kepala kita serta sebelumnya kita sudah berteriak, “Masak Aer…. Biar Mateng..!!” Yap! Itulah komedi. Bebaaaaass.. Tanpa Batas !!

Pip! Pip! Pip!


Ada SMS masuk.

Setelah gue baca ternyata pesan SMS itu berisi ucapan selamat ulang tahun dari Reza, temen SMA gue, anak Ugalan. Gue pun langsung membalas SMA dari Reini. emoticon-Nohope . Iya ga nyambung. Tapi emang gue pengen bales SMS dari Reini aja kok, mumpung lagi megang HP.

To: Reinie

Makasiiiiih ya, piii…!!! emoticon-Smilie

Gue Aminin ya semua do’a lo. Hehe
Boleeeeh kok. Terserah mau bukber dimana. Call me aja yeh. Hehe,
Met Sahur juga, pii. Smoga puasa hari ini lancar!!


Gue kembali melanjutkan nonton Acara sahur di TV. Udah berapa kali gue pencet-pencet remote TV tapi sepertinya hanya ada 1 Channel TV doang di TV gue. Hampir semua acara tampak sepeti baju anak sekolahan. Seragam. Rata- rata hanya menjual tawa. Mau jadi apa penonton TV Indonesia kalo acara di bulan puasa kaya gini isinya ketawa-ketawa mulu. Mau jadi apa, Hah? Mau jadi apa? Jadi Dorres ?! (Itu Dedi Dorres, tii. Plesetan. emoticon-Nohope)

Kring! Kring! Kring!


HP gue kembali mengeluarkan suara. Yaiyalah! Namanya juga HP. Ngeluarin suara. Kalo ngeluarin paku sama Silet namanya santet. emoticon-Nohope Gue melihat nama yang terpampang didalam box putih menutupi wallpaper.

Reinie

Reini? Ada apa ya dia nelpon gue jam segini? Gue menekan tombol bergambar gagang telepon bewarna hijau.

“Halo..!! Dengan siapa ini? Coba sebutkan password-nya. Saatnya Kita Sahuuuur….???!!!”

Terdengar suara tawa diujung telepon sana.

“pagi-pagi udah ngelawak aja lo, mbe”. Kata Reini. Terdengar masih tersisip tawa-tawa kecil didalam kata-katanya. “Udah bangun lo, mbe?” Katanya lagi.

“Ya menurut loh…??”

Kembali terdengar suara tawa dari dalam handphone gue.

“ya kirain belom bangun. Tumben banget” Kata Reini sedikit meledek.

"elo yang tumben kali. tumben nelpon", balas gue.

“Hehehee. eh, mbe. Udah ngecek testi FS lo belom?” Tanyanya. Kali ini nada suaranya terdengar sedikit serius.

“Belom. Emang kenapa?” Jawab gue. Perasaan gue rada sedikit ga enak.

“Heemm… Eh, gajadi deh. Ga enak bilangnya”. Kata Reini dengan ‘teknik bikin orang penasaran’

“oh. Gitu. Tidur aaaah… Ngantuk nih, pii”. Balas gue dengan ‘teknik pura-pura ga tertarik combo jebakan males’.

“eh, iya.. iya” Reini akhirnya kalah set. “Gini, mbee… Barusan…. Gue… berantem sama FD….”. Kata Reini dengan suara pelan.

“Loh! Loh! Emangnya kenapa? Kok bisa berantem?”
Tanya gue. Perasaan gue gaenak. Jangan-jangan bawa-bawa nama gue lagi.

“Iya. Tadi gue kirim Testi ke FS lo. Terus FD liat. Terus dia marah deh….”

“Testi?!! eh tunggu dulu”.
Gue memotong. “Emang lo kirim apaan ke Testi gue, pii..?"Tanya gue lagi.

“Ucapan ulang tahun aja kok,mbe. Gue nulis, Selamat ulang tahun. Do’anya yang kaya di SMS aja yaa”.
Kata Reini menjelaskan.

Gue mikir. Masalahnya dimana yah?

“Terus masalahnya?” Akhirnya gue menanyakan pertanyaan itu.

“Ada kata SMS, Mbeee. Gue lupa. Dia kan selama ini gatau kalo kita kontak-kontak lewat SMS. Dia tadi langsung nelfon gue begitu baca testi dari gue buat lo. Dia tanya macem-macem…” Jawab Reini menjelaskan

“tanya macem-macem gimana?” Gue kembali bertanya. Sebenarnya gue udah menangkap arah pembicaraan yang dimaksud sama Reini. Tapi gue coba tanya lagi buat memastikan.

“yaaa gitu laah.. Yang namanya orang jealous masa lo gatau sih, mbee”
Jawab Reini dengan datar kembali.

"Yaaah.. terus?”. Tanya gue sambil berjalan ruangan menuju teras karena melihat bokap gue udah bangun. Ga enak nerima telpon kalo ada orang di deket kita.

“Yaa.. Gimana yaa. Dia jealous, terus… heemm.. Katanya gue ga boleh kontak-kontakan sama lo lagi, mbe. Ngelarang ini itu lah”.

“oooh.. terus?”
Daritadi gue Cuma bisa bilang terus-terus doang. Bentar lagi nabrak deh ini emoticon-Nohope

“Yaa.. Gue sih iya-iya aja. Tapi gue gamau nurut, dia ga boleh ngelarang-larang gue. Punya hak apa dia buat ngatur-ngatur hidup gue harus berhubungan sama siapa aja. Papah sama Mamah aja ga ribet-ribet banget. Ini kenapa dia ribet?!” Kata Reini menjelaskan panjang lebar. “Lagian ngapain sih dia jealous sama lo. Kita kan gak ngapa-ngapain kan ya mbe..?” Lanjutnya lagi.

Sebuah pertanyaan yang bikin gue diam sebentar. Gue sebenarnya gak ngerti, standar ‘ga ngapa-ngapain’ itu satuan ukuranya apaan aja sih ? emoticon-Nohope

“iya sih. kita gak ngapa-ngapain kok”.
Jawab gue datar.


------
Keterbatasan Karakter, Gan. Klik LiNK dibawah buat lanjut......
KLIK!
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.