TS
joeraygaul
Buddha Theravada Indonesia
Namo Buddhaya
Namo Dhammaya
Namo Sanghaya
Kalena Dhammasavanam, kalena dhammasakkhacca, ettammangalamuttamam'ti
_/|\_
Salam bagi semua kaskuser warga forspi sekalian, semoga semua dalam kondisi baik dan berbahagia semua.
Melalui trid ini TS berniat untuk menjalin komunikasi dengan semua warga kaskus yang menganut Buddhisme aliran Theravada atau yang sedang belajar mendalami Buddhisme dan siapa saja yang berminat untuk mempelajari Buddhisme Theravada.
Buddhisme Theravada atau sering juga disebut Buddhisme aliran selatan adalah Buddhisme yang sebagian besar sumber ajarannya berasal dari Pali Tipitaka, yaitu Tipitaka berbahasa Pali. Berbagai doktrin dan ajaran mendasar yang menjiwai ajaran Buddhisme Theravada adalah berbagai kitab yang kanonik yang penukisannya menggunakan bahasa Pali, yaitu suatu bahasa rumpun IndoArya yang digunakan sebagai bahasa text/tulisan (bukan bahasa lisan/ucapan) yang berkembang di India Tengah dahulu pada masa Sang Buddha Gotama masih hidup dan berkarya.
Ajaran dasar Buddhisme Theravada tidak berbeda terlalu jauh dengan aliran Buddhisme lainnya (Mahayana, Tantrayana, Vajrayana), yaitu sama2 bercorakkan Tilakkhana (3 corak), Cattariariyasaccana (4 kebenaran ariya), dan praktek pengembangan Buddhisme Theravada pun sama-sama mengembang suatu metode pelatihan diri yang disebut Ariyaattanghikkamagga (jalan mulia beruas delapan) yang sering dibagi menjadi tiga aspek yaitu latihan kebijaksanaan (panna), moralitas (sila), dan pelatihan pikiran dan konsentrasi (sammaddhi). Dan khusus untuk Theravada, yang berarti jalan/tradisi para tua2, pelatihan praktik dan pengembangan lebih difokuskan kepada pencapaian dalam kehidupan saat ini juga, yaitu jalan savakaboddhi.
So demikian penghantar singkat dari TS, saya sangat memohon agar para rekan warga Forspi dan forum kaskus ini mau ikut berbagi, dan membagi pengetahuannya mengenai Buddhisme Theravada di trit ini. Dan juga para senior agar sudi mau membagi pengetahuan dan pengalamannya di trit ini.
Namo Buddhaya,
Sabbhe sattha bhavantu sukkhitattha,
semoga semua mahluk berbahagia
_/|\_




Sejarah
Bagan dan Skema dari Pali Tipitaka
Ulasan Singkat Pali Tipitaka dan Skema Pali Tipitaka
Pencarian Kebenaran :
Empat Kebenaran Mulia/Cattari ariyasaccana :
Tiga corak ( Tilakkhana)
Patthimokkha Sila, Vinaya dan aturan bagi para Bikkhu/Petapa
Panduan bagi perumah tangga/umat awam :
Bahan untuk perenungan
Daftar Alamat Vihara Sangha Theravada Indonesia
Indeks Sutta, Tuntunan Puja Bakti, Tulisan2 bagian dari Tipittaka lainnya, Meditasi dan lain sebagainya
Indeks
Diasuh oleh :
Minibalanar
Info kegiatan dan acara Buddhist :
Info kegiatan dan acara Buddhist
Approved by Moderator :
Approved
Namo Dhammaya
Namo Sanghaya
Kalena Dhammasavanam, kalena dhammasakkhacca, ettammangalamuttamam'ti
_/|\_
Salam bagi semua kaskuser warga forspi sekalian, semoga semua dalam kondisi baik dan berbahagia semua.
Melalui trid ini TS berniat untuk menjalin komunikasi dengan semua warga kaskus yang menganut Buddhisme aliran Theravada atau yang sedang belajar mendalami Buddhisme dan siapa saja yang berminat untuk mempelajari Buddhisme Theravada.
Buddhisme Theravada atau sering juga disebut Buddhisme aliran selatan adalah Buddhisme yang sebagian besar sumber ajarannya berasal dari Pali Tipitaka, yaitu Tipitaka berbahasa Pali. Berbagai doktrin dan ajaran mendasar yang menjiwai ajaran Buddhisme Theravada adalah berbagai kitab yang kanonik yang penukisannya menggunakan bahasa Pali, yaitu suatu bahasa rumpun IndoArya yang digunakan sebagai bahasa text/tulisan (bukan bahasa lisan/ucapan) yang berkembang di India Tengah dahulu pada masa Sang Buddha Gotama masih hidup dan berkarya.
Ajaran dasar Buddhisme Theravada tidak berbeda terlalu jauh dengan aliran Buddhisme lainnya (Mahayana, Tantrayana, Vajrayana), yaitu sama2 bercorakkan Tilakkhana (3 corak), Cattariariyasaccana (4 kebenaran ariya), dan praktek pengembangan Buddhisme Theravada pun sama-sama mengembang suatu metode pelatihan diri yang disebut Ariyaattanghikkamagga (jalan mulia beruas delapan) yang sering dibagi menjadi tiga aspek yaitu latihan kebijaksanaan (panna), moralitas (sila), dan pelatihan pikiran dan konsentrasi (sammaddhi). Dan khusus untuk Theravada, yang berarti jalan/tradisi para tua2, pelatihan praktik dan pengembangan lebih difokuskan kepada pencapaian dalam kehidupan saat ini juga, yaitu jalan savakaboddhi.
So demikian penghantar singkat dari TS, saya sangat memohon agar para rekan warga Forspi dan forum kaskus ini mau ikut berbagi, dan membagi pengetahuannya mengenai Buddhisme Theravada di trit ini. Dan juga para senior agar sudi mau membagi pengetahuan dan pengalamannya di trit ini.
Namo Buddhaya,
Sabbhe sattha bhavantu sukkhitattha,
semoga semua mahluk berbahagia
_/|\_
Bagi para rekan kaskuser sangat dimohon agar tidak ngejunk, flame, atau trolling. Harapan TS agar trit ini dapat menjadi wadah komunikasi dan berbagi pemahaman dan wawasan agar praktik dan latihan kita semua semakin berkembang dan maju.
Annumodanna _/|\_
Annumodanna _/|\_



Sejarah
- Sejarah Singkat Buddhisme Theravada
- Kronologi Singkat Part 1
- Kronologi Singkat Part 2 dan Sejarah Singkat Sangha Theravada Indonesia (STI)
Bagan dan Skema dari Pali Tipitaka
Ulasan Singkat Pali Tipitaka dan Skema Pali Tipitaka
Pencarian Kebenaran :
- Saduran bebas Kalama Sutta, sumbangan artikel dari bro Minibalanar
- Kalama Sutta
- Kalama Sutta
- Kalama Sutta
- Kalama Sutta
- Ehipassiko, posted by Minibalanar
Empat Kebenaran Mulia/Cattari ariyasaccana :
- Pengantar dari TS
- Dari sumber lain yang saya copas
- Tulisan salah seorang member kaskus di forum lain yang saya copas
Tiga corak ( Tilakkhana)
Patthimokkha Sila, Vinaya dan aturan bagi para Bikkhu/Petapa
- Parajika dan Sanghadisesa
- Aniyata dan Nissagiya Pacittiya
- Pacittiya 1
- Pacittiya 2(Acelaka Vagga, Surapana Vagga, Sapana Vagga, Sahadhammika Vagga
- Pacittiya 3(Ratana Vagga) dan Patidesaniya
- Sekhiya
- Adhikarana Samatha
Panduan bagi perumah tangga/umat awam :
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Pancasila Buddhist, by Minibalanar
- [URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?[*]p=698709246&postcount=66"]Pancasila Buddhist, by Minibalanar[/URL]
- Sila dan Vinaya by Minibalanar
- Sila dan Vinaya by Minibalanar
- Sila dan Vinaya by Minibalanar
- Pharabava Sutta
Bahan untuk perenungan
- Bebas dari kesalahan, tulisan Banthe Saddhaviro Mahathera
- Apakah agama Buddha itu kuno? Tulisan Banthe Uttamo
- Cara berpikir seorang praktisi dan non praktisi, tulisan Bikkhu Buddhadasa
- Perenungan Brahmavihara1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
Daftar Alamat Vihara Sangha Theravada Indonesia
- Pulau Sumatra dan Banten
- DKI Jakarta dan Jawa Barat
- Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
- Jawa Timur dan Bali
- Nusa Tenggara dan Pulau Kalimantan
- Pulau Sulawesi
Indeks Sutta, Tuntunan Puja Bakti, Tulisan2 bagian dari Tipittaka lainnya, Meditasi dan lain sebagainya
Indeks
Diasuh oleh :
Minibalanar
Info kegiatan dan acara Buddhist :
Info kegiatan dan acara Buddhist
Approved by Moderator :
Approved
Diubah oleh joeraygaul 22-11-2012 14:10
emineminna dan nona212 memberi reputasi
2
110.1K
747
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
6.4KThread•2.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
joeraygaul
#152
Tuntunan Puja Bakti Pali Vaccana
11. MAṄGALA SUTTA (Sutta tentang Berkah Utama)
Pemimpin Puja Bakti :
Handa mayaṁ Maṅgala suttaṁ bhaṇāma se.
Marilah kita mengucapkan Sutta tentang Berkah Utama.
Bersama-sama :
Evam-me sutaṁ:
Ekaṁ samayaṁ Bhagavā, Sāvatthiyaṁ viharati,
Jetavane Anāthapiṇḍikassa, ārāme.
Atha kho aññatarā devatā, abhikkantāya rattiyā abhikkanta-vaṇṇā
kevala-kappaṁ Jetavanaṁ obhāsetva.
Yena Bhagavā tenupasaṅkami, upasaṅkamitvā Bhagavantaṁ
abhivādetvā ekamantaṁ aṭṭhāsi.
Ekam-antaṁ ṭhitā kho sā devatā Bhagavantaṁ gāthāya ajjhabhāsi:
Bahū devā manussā ca
maṅgalāni acintayuṁ
Ākaṅkhamānā sotthānaṁ
brūhi maṅgalam-uttamaṁ.
Asevanā ca bālānaṁ
paṇḍitānañca sevanā
Pūjā ca pūjanīyānaṁ
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Paṭirūpa-desa-vāso ca
pubbe ca kata-puññatā
Atta-sammā-paṇidhi ca
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Bāhu-saccañca sippañca
vinayo ca susikkhito
Subhāsitā ca yā vācā
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Mātā-pitu-upaṭṭhānaṁ
putta-dārassa saṅgaho
Anākulā ca kammantā
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Dānañca Dhamma-cariyā ca
ñātakānañca saṅgaho
Anavajjāni kammāni
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Āratī viratī pāpā
majja-pānā ca saññamo
Appamādo ca dhammesu
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Gāravo ca nivāto ca
santuṭṭhī ca kataññutā
Kālena dhammassavanaṁ
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Khantī ca sovacassatā
samaṇānañca dassanaṁ
Kālena Dhamma-sākacchā
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Tapo ca brahma-cariyañca
ariya-saccāna-dassanaṁ
Nibbāna-sacchi-kiriyā ca
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Phuṭṭhassa loka-dhammehi
cittaṁ yassa na kampati
Asokaṁ virajaṁ khemaṁ
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Etādisāni katvāna
sabbattham-aparājitā
Sabbattha sotthiṁ gacchanti
tan-tesaṁ maṅgalam-uttaman'ti.
Demikianlah telah kudengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagavā menetap di dekat Sāvatthī, di hutan Jeta, di
Vihāra Anāthapiṇḍika.
Maka datanglah dewa, ketika hari menjelang pagi, dengan cahaya yang
cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta.
Menghampiri Sang Bhagavā, dan menghormati Beliau, lalu berdiri di satu sisi.
Sambil berdiri di satu sisi, dewa itu berkata kepada Sang Bhagavā dalam syair
ini:
Banyak dewa dan manusia
Berselisih paham tentang Berkah
Yang diharap membawa keselamatan;
Terangkanlah, apakah Berkah Utama itu?
Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana
Bergaul dengan mereka yang bijaksana
Menghormat mereka yang patut dihormat:
Itulah Berkah Utama.
Hidup di tempat yang sesuai
Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau
Menuntun diri ke arah yang benar:
Itulah Berkah Utama.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Terlatih baik dalam tata susila
Ramah tamah dalam ucapan:
Itulah Berkah Utama.
Membantu ayah dan ibu
Menyokong anak dan istri
Bekerja bebas dari pertentangan:
Itulah Berkah Utama.
Berdāna dan hidup sesuai dengan Dhamma
Menolong sanak keluarga
Bekerja tanpa cela:
Itulah Berkah Utama.
Menjauhi, tak melakukan kejahatan
Menghindari minuman keras
Tekun melaksanakan Dhamma:
Itulah Berkah Utama.
Selalu hormat dan rendah hati
Merasa puas dan berterima kasih
Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai:
Itulah Berkah Utama.
Sabar, rendah hati bila diperingatkan
Mengunjungi para pertapa
Membahas Dhamma pada saat yang sesuai:
Itulah Berkah Utama.
Bersemangat menjalankan hidup suci
Menembus Empat Kesunyataan Mulia
Serta mencapai Nibbāna:
Itulah Berkah Utama.
Meski tergoda oleh hal-hal duniawi
Namun batin tak tergoyahkan
Tiada susah, tanpa noda, penuh damai:
itulah Berkah Utama.
Karena dengan mengusahakan hal-hal itu
Manusia tak terkalahkan di mana pun juga
Serta berjalan aman ke mana juga:
Itulah Berkah Utama.
12. KARAṆĪYA METTĀ SUTTA (Sutta tentang Kasih Sayang yang harus dikembangkan)
Pemimpin Puja Bakti :
Handa mayaṁ Karaṇīya-mettā suttaṁ bhaṇāma se.
Marilah kita mengucapkan Sutta tentang Kasih Sayang yang harus
dikembangkan.
Bersama-sama :
Karaṇīyam-attha-kusalena
yantaṁ santaṁ padaṁ abhisamecca,
Sakko ujū ca suhujū ca
suvaco cassa mudu anatimānī,
Santussako ca subharo ca
appakicco ca sallahuka-vutti,
Santindriyo ca nipako ca
appagabbho kulesu ananugiddho.
Na ca khuddaṁ samācare kiñci
yena viññū pare upavadeyyuṁ.
Sukhino vā khemino hontu
sabbe sattā bhavantu sukhitattā.
Ye keci pāṇa-bhūtatthi
tasā vā thāvarā vā anavasesā,
Dīghā vā ye mahantā vā
majjhimā rassakā aṇuka-thūlā,
Diṭṭhā vā ye va adiṭṭhā
ye ca dūre vasanti avidūre,
Bhūtā vā sambhavesī vā
sabbe sattā bhavantu sukhitattā.
Na paro paraṁ nikubbetha
nātimaññetha katthaci naṁ kiñci,
Byārosanā paṭīgha-saññā
nāññam-aññassa dukkham-iccheyya.
Mātā yathā niyaṁ puttaṁ
āyusā eka-puttam-anurakkhe,
Evam-pi sabba-bhūtesu
māna-sambhāvaye aparimāṇaṁ.
Mettañca sabba-lokasmiṁ
māna-sambhāvaye aparimāṇaṁ,
Uddhaṁ adho ca tiriyañca
asambādhaṁ averaṁ asapattaṁ.
Tiṭṭhañcaraṁ nisinno vā
sayāno vā yāvatassa vigatam-iddho,
Etaṁ satiṁ adhiṭṭheyya
brahmam-etaṁ vihāraṁ idham-āhu.
Diṭṭhiñca anupagamma
sīlavā dassanena sampanno,
Kāmesu vineyya gedhaṁ,
Na hi jātu gabbha-seyyaṁ punaretī'ti.
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan;
Untuk mencapai ketenangan,
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani,
Tiada sibuk, sederhana hidupnya,
Tenang inderanya, berhati-hati,
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tak berbuat kesalahan walau pun kecil,
Yang dapat dicela oleh Para Bijaksana,
Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram;
Semoga semua makhluk berbahagia.
Makhluk hidup apa pun juga,
Yang lemah dan kuat tanpa kecuali,
Yang panjang atau besar,
Yang sedang, pendek, kecil atau gemuk
Yang tampak atau tidak tampak,
Yang jauh atau pun dekat,
Yang telah lahir atau yang akan lahir,
Semoga semua makhluk berbahagia.
Jangan menipu orang lain,
Atau menghina siapa saja,
Jangan karena marah dan benci,
Mengharap orang lain celaka.
Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya,
Melindungi anaknya yang tunggal,
Demikianlah terhadap semua makhluk,
Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta,
Dipancarkannya pikirannya itu tanpa batas,
Ke atas, ke bawah dan ke sekeliling,
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan.
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
Atau berbaring, selagi tiada lelap,
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini,
Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma.
Tidak berpegang pada pandangan salah (tentang attā atau aku),
Dengan Sīla dan Penglihatan yang sempurna,
Hingga bersih dari nafsu indera,
Ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga.
Pemimpin Puja Bakti :
Handa mayaṁ Maṅgala suttaṁ bhaṇāma se.
Marilah kita mengucapkan Sutta tentang Berkah Utama.
Bersama-sama :
Evam-me sutaṁ:
Ekaṁ samayaṁ Bhagavā, Sāvatthiyaṁ viharati,
Jetavane Anāthapiṇḍikassa, ārāme.
Atha kho aññatarā devatā, abhikkantāya rattiyā abhikkanta-vaṇṇā
kevala-kappaṁ Jetavanaṁ obhāsetva.
Yena Bhagavā tenupasaṅkami, upasaṅkamitvā Bhagavantaṁ
abhivādetvā ekamantaṁ aṭṭhāsi.
Ekam-antaṁ ṭhitā kho sā devatā Bhagavantaṁ gāthāya ajjhabhāsi:
Bahū devā manussā ca
maṅgalāni acintayuṁ
Ākaṅkhamānā sotthānaṁ
brūhi maṅgalam-uttamaṁ.
Asevanā ca bālānaṁ
paṇḍitānañca sevanā
Pūjā ca pūjanīyānaṁ
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Paṭirūpa-desa-vāso ca
pubbe ca kata-puññatā
Atta-sammā-paṇidhi ca
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Bāhu-saccañca sippañca
vinayo ca susikkhito
Subhāsitā ca yā vācā
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Mātā-pitu-upaṭṭhānaṁ
putta-dārassa saṅgaho
Anākulā ca kammantā
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Dānañca Dhamma-cariyā ca
ñātakānañca saṅgaho
Anavajjāni kammāni
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Āratī viratī pāpā
majja-pānā ca saññamo
Appamādo ca dhammesu
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Gāravo ca nivāto ca
santuṭṭhī ca kataññutā
Kālena dhammassavanaṁ
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Khantī ca sovacassatā
samaṇānañca dassanaṁ
Kālena Dhamma-sākacchā
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Tapo ca brahma-cariyañca
ariya-saccāna-dassanaṁ
Nibbāna-sacchi-kiriyā ca
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Phuṭṭhassa loka-dhammehi
cittaṁ yassa na kampati
Asokaṁ virajaṁ khemaṁ
etam-maṅgalam-uttamaṁ.
Etādisāni katvāna
sabbattham-aparājitā
Sabbattha sotthiṁ gacchanti
tan-tesaṁ maṅgalam-uttaman'ti.
Demikianlah telah kudengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagavā menetap di dekat Sāvatthī, di hutan Jeta, di
Vihāra Anāthapiṇḍika.
Maka datanglah dewa, ketika hari menjelang pagi, dengan cahaya yang
cemerlang menerangi seluruh hutan Jeta.
Menghampiri Sang Bhagavā, dan menghormati Beliau, lalu berdiri di satu sisi.
Sambil berdiri di satu sisi, dewa itu berkata kepada Sang Bhagavā dalam syair
ini:
Banyak dewa dan manusia
Berselisih paham tentang Berkah
Yang diharap membawa keselamatan;
Terangkanlah, apakah Berkah Utama itu?
Tak bergaul dengan orang yang tak bijaksana
Bergaul dengan mereka yang bijaksana
Menghormat mereka yang patut dihormat:
Itulah Berkah Utama.
Hidup di tempat yang sesuai
Berkat jasa-jasa dalam hidup yang lampau
Menuntun diri ke arah yang benar:
Itulah Berkah Utama.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan
Terlatih baik dalam tata susila
Ramah tamah dalam ucapan:
Itulah Berkah Utama.
Membantu ayah dan ibu
Menyokong anak dan istri
Bekerja bebas dari pertentangan:
Itulah Berkah Utama.
Berdāna dan hidup sesuai dengan Dhamma
Menolong sanak keluarga
Bekerja tanpa cela:
Itulah Berkah Utama.
Menjauhi, tak melakukan kejahatan
Menghindari minuman keras
Tekun melaksanakan Dhamma:
Itulah Berkah Utama.
Selalu hormat dan rendah hati
Merasa puas dan berterima kasih
Mendengarkan Dhamma pada saat yang sesuai:
Itulah Berkah Utama.
Sabar, rendah hati bila diperingatkan
Mengunjungi para pertapa
Membahas Dhamma pada saat yang sesuai:
Itulah Berkah Utama.
Bersemangat menjalankan hidup suci
Menembus Empat Kesunyataan Mulia
Serta mencapai Nibbāna:
Itulah Berkah Utama.
Meski tergoda oleh hal-hal duniawi
Namun batin tak tergoyahkan
Tiada susah, tanpa noda, penuh damai:
itulah Berkah Utama.
Karena dengan mengusahakan hal-hal itu
Manusia tak terkalahkan di mana pun juga
Serta berjalan aman ke mana juga:
Itulah Berkah Utama.
12. KARAṆĪYA METTĀ SUTTA (Sutta tentang Kasih Sayang yang harus dikembangkan)
Pemimpin Puja Bakti :
Handa mayaṁ Karaṇīya-mettā suttaṁ bhaṇāma se.
Marilah kita mengucapkan Sutta tentang Kasih Sayang yang harus
dikembangkan.
Bersama-sama :
Karaṇīyam-attha-kusalena
yantaṁ santaṁ padaṁ abhisamecca,
Sakko ujū ca suhujū ca
suvaco cassa mudu anatimānī,
Santussako ca subharo ca
appakicco ca sallahuka-vutti,
Santindriyo ca nipako ca
appagabbho kulesu ananugiddho.
Na ca khuddaṁ samācare kiñci
yena viññū pare upavadeyyuṁ.
Sukhino vā khemino hontu
sabbe sattā bhavantu sukhitattā.
Ye keci pāṇa-bhūtatthi
tasā vā thāvarā vā anavasesā,
Dīghā vā ye mahantā vā
majjhimā rassakā aṇuka-thūlā,
Diṭṭhā vā ye va adiṭṭhā
ye ca dūre vasanti avidūre,
Bhūtā vā sambhavesī vā
sabbe sattā bhavantu sukhitattā.
Na paro paraṁ nikubbetha
nātimaññetha katthaci naṁ kiñci,
Byārosanā paṭīgha-saññā
nāññam-aññassa dukkham-iccheyya.
Mātā yathā niyaṁ puttaṁ
āyusā eka-puttam-anurakkhe,
Evam-pi sabba-bhūtesu
māna-sambhāvaye aparimāṇaṁ.
Mettañca sabba-lokasmiṁ
māna-sambhāvaye aparimāṇaṁ,
Uddhaṁ adho ca tiriyañca
asambādhaṁ averaṁ asapattaṁ.
Tiṭṭhañcaraṁ nisinno vā
sayāno vā yāvatassa vigatam-iddho,
Etaṁ satiṁ adhiṭṭheyya
brahmam-etaṁ vihāraṁ idham-āhu.
Diṭṭhiñca anupagamma
sīlavā dassanena sampanno,
Kāmesu vineyya gedhaṁ,
Na hi jātu gabbha-seyyaṁ punaretī'ti.
Inilah yang harus dikerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan;
Untuk mencapai ketenangan,
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.
Merasa puas, mudah disokong/dilayani,
Tiada sibuk, sederhana hidupnya,
Tenang inderanya, berhati-hati,
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.
Tak berbuat kesalahan walau pun kecil,
Yang dapat dicela oleh Para Bijaksana,
Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram;
Semoga semua makhluk berbahagia.
Makhluk hidup apa pun juga,
Yang lemah dan kuat tanpa kecuali,
Yang panjang atau besar,
Yang sedang, pendek, kecil atau gemuk
Yang tampak atau tidak tampak,
Yang jauh atau pun dekat,
Yang telah lahir atau yang akan lahir,
Semoga semua makhluk berbahagia.
Jangan menipu orang lain,
Atau menghina siapa saja,
Jangan karena marah dan benci,
Mengharap orang lain celaka.
Bagaikan seorang ibu yang mempertaruhkan jiwanya,
Melindungi anaknya yang tunggal,
Demikianlah terhadap semua makhluk,
Dipancarkannya pikiran (kasih sayangnya) tanpa batas.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta,
Dipancarkannya pikirannya itu tanpa batas,
Ke atas, ke bawah dan ke sekeliling,
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan.
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
Atau berbaring, selagi tiada lelap,
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini,
Yang dikatakan: Berdiam dalam Brahma.
Tidak berpegang pada pandangan salah (tentang attā atau aku),
Dengan Sīla dan Penglihatan yang sempurna,
Hingga bersih dari nafsu indera,
Ia tak akan lahir dalam rahim mana pun juga.
0