- Beranda
- Stories from the Heart
catatan guru 'mungil'
...
TS
arruma
catatan guru 'mungil'
"life is never flat...."
sekedar tulisan iseng mengenai warna-warna yang mengisi kehidupanku...
semoga bermanfaat, dan semoga tidak membosankan.....
indeks..
warna kelabu
1. man jadda wa jadda.. antara ketakutan vs tekad yang kuat
2. ketakutanku 1
3. ketakutanku 2
4. siapa si sebenarnya yang pantas menyandang sebutan "guru"?
colorfull of my life...
5. bu guru mungil
6. ampun pak... saya ini seorang guru.. /:berdukas/
7. murid "istimewa"
8. mau masuk sekolah, kok dipersulit
9. watch out!! children are "copier" and "follower"!
10. maafin nanda ya teacher.....
11. si kecil yang "dewasa"...
12. second parent
13. their pure love
14. the joy of being teacher
15. angpo lebaran
16. keep fighting teacher!
17. mengambil 1
18. "lo teacher... udah adzan"
19. it is called learning of life
20. the copier children
21. rapotan uuuy
22. gadget oriented
23. jujurlaaaah padakuu /:(/
24. never give up
25. there is a reason behind
26. bersyukur
27. teacher nangis kah?
28. try to trust
29. pelipur lara
30. egois
31. the right method
32. gajiku vs gaji mereka
33. kambing kuning langsat
34. dibalik anak yang hebat
35. hasrat ingin tahu tinggi vs hasrat maksa pengen tahu tingkat dewa
36. please trust me...
37. jurusan ooo jurusaaan...
38. our limit time.. /:(/
39. how can?? can them??
40. ujiaaaaaaaan... /:mad/
41. the one we plant, the one we get
42. detik-detik menjelang "precious" exam
43. yang mereka tidak tahu
44. kenalkan nama saya "cimon"
45. the real good entertainer for children
sekedar tulisan iseng mengenai warna-warna yang mengisi kehidupanku...
semoga bermanfaat, dan semoga tidak membosankan.....
indeks..
warna kelabu
1. man jadda wa jadda.. antara ketakutan vs tekad yang kuat
2. ketakutanku 1
3. ketakutanku 2
4. siapa si sebenarnya yang pantas menyandang sebutan "guru"?
colorfull of my life...
5. bu guru mungil
6. ampun pak... saya ini seorang guru.. /:berdukas/
7. murid "istimewa"
8. mau masuk sekolah, kok dipersulit
9. watch out!! children are "copier" and "follower"!
10. maafin nanda ya teacher.....
11. si kecil yang "dewasa"...
12. second parent
13. their pure love
14. the joy of being teacher
15. angpo lebaran
16. keep fighting teacher!
17. mengambil 1
18. "lo teacher... udah adzan"
19. it is called learning of life
20. the copier children
21. rapotan uuuy
22. gadget oriented
23. jujurlaaaah padakuu /:(/
24. never give up
25. there is a reason behind
26. bersyukur
27. teacher nangis kah?
28. try to trust
29. pelipur lara
30. egois
31. the right method
32. gajiku vs gaji mereka
33. kambing kuning langsat
34. dibalik anak yang hebat
35. hasrat ingin tahu tinggi vs hasrat maksa pengen tahu tingkat dewa
36. please trust me...
37. jurusan ooo jurusaaan...
38. our limit time.. /:(/
39. how can?? can them??
40. ujiaaaaaaaan... /:mad/
41. the one we plant, the one we get
42. detik-detik menjelang "precious" exam
43. yang mereka tidak tahu
44. kenalkan nama saya "cimon"
45. the real good entertainer for children
Diubah oleh arruma 14-04-2013 14:05
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
43.8K
879
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
arruma
#18
ampuun pak...... saya ini seorang guru!!
Lama gak apdet... Apdet dulu ah walo jarang yg baca......
\t\t\t\t* * * * *
Cerita ini terjadi atu taun yg lalu, sewaktu murid-murid ane kudu njalanin yang namanya masa pre-schooler. Pre-schooler itu semacam ospeknya anak sd. Berhubung masi ospek, otomatis para siswa masi belum begitu akrab dengan guru baru mereka. Ketemunya aja seminggu dua kali, dengan guru yg berganti-ganti tiap harinya, gimana mereka bisa akrab?
Justru karena kekurangakraban mereka -ato karena keseraman wajah guru mereka- lah cerita ini terjadi..
Saat kegiatan pre-schooler diakhiri pada hari itu, langit memang lagi surem2nya. Gelap banget. Siswa-siswa yang udah dijemput oleh orang tua mereka bergegas pulang ke rumah. Usut punya usut, ternyata masi ada seorang siswa yg belum dijemput oleh orang tuanya.
Berhubung saya sedang ada keperluan lain, maka pak ibrar, salah seorang rekan guru, menawarkan diri untuk mengantar anak itu pulang.
Sebenarnya perawakan pak ibrar tidak terlalu menyeramkan. Malah bisa dibilang lucu.
Wajahnya dilihat dari jarak seratus meter mirip dengan artis india, the fenomenal one, shah rukh khan...
Bila dilihat dari jarak 50 meter, wajahnya sebanding ketampanannya dengan penyanyi legendaris Indonesia, ariel.. :
Bila dilihat dari jarak 5 meter, wajahnya bak pinang dibelah dua dengan artis favorit sepanjang masa, parto..
Bila dilihat dari jarak 5 cm, wajahnya jadi gak bisa lagi dinilai ketampanannya, karena yg terlihat cuma abstrak...
Ditambah lagi pembawaannya yg suka cengengas-cengenges...
Bener2 bikin orang gak percaya kalo dia bilang dirinya seorang guru..
Oke, balik ke cerita...
Pak ibrar akhirnya pun mengantar siswa itu pulang ke rumah. Namun ditengah perjalanan, hujan turun dengan derasnya. Kontan pak ibrar pun mencari tempat berteduh. Berhubung mereka sedang berada di kawasan pabrik, maka tak banyak tempat yg bisa dijadikan tempat berteduh. Akhirnya pak ibrar pun memutuskan untuk berteduh di sebuah pos tua. Namanya juga kawasan pabrik, pastilah daerah sekitar itu sangat sepi. Apalagi waktu itu turun hujan lebat. Makin sepi lah tempat iu. Merasa tempat yg mereka tuju itu bukan rumahnya, kontan siswa tadi pun menangis keras2.
Demi mendengar suara tangis siswa tadi, kontan para pengguna jalan yg lain pun memandangi mereka.
Tak jarang dari mereka yg berhenti dan terus memandangi pak ibrar dengan tatapan curiga. Merasa dicurigai, pak ibrar pun akhirnya memilih untuk melanjutkan perjalanan.
Sejak kejadian itu, pak ibrar jadi enggan jika dimintai tolong untuk mengantar siswa yg belum dijemput
Mungkin pak ibrar takut bakal disangka sebagai penculik anak lagi..
\t\t\t\t* * * * *
Cerita ini terjadi atu taun yg lalu, sewaktu murid-murid ane kudu njalanin yang namanya masa pre-schooler. Pre-schooler itu semacam ospeknya anak sd. Berhubung masi ospek, otomatis para siswa masi belum begitu akrab dengan guru baru mereka. Ketemunya aja seminggu dua kali, dengan guru yg berganti-ganti tiap harinya, gimana mereka bisa akrab?
Justru karena kekurangakraban mereka -ato karena keseraman wajah guru mereka- lah cerita ini terjadi..
Saat kegiatan pre-schooler diakhiri pada hari itu, langit memang lagi surem2nya. Gelap banget. Siswa-siswa yang udah dijemput oleh orang tua mereka bergegas pulang ke rumah. Usut punya usut, ternyata masi ada seorang siswa yg belum dijemput oleh orang tuanya.
Berhubung saya sedang ada keperluan lain, maka pak ibrar, salah seorang rekan guru, menawarkan diri untuk mengantar anak itu pulang.
Sebenarnya perawakan pak ibrar tidak terlalu menyeramkan. Malah bisa dibilang lucu.
Wajahnya dilihat dari jarak seratus meter mirip dengan artis india, the fenomenal one, shah rukh khan...
Bila dilihat dari jarak 50 meter, wajahnya sebanding ketampanannya dengan penyanyi legendaris Indonesia, ariel.. :
Bila dilihat dari jarak 5 meter, wajahnya bak pinang dibelah dua dengan artis favorit sepanjang masa, parto..
Bila dilihat dari jarak 5 cm, wajahnya jadi gak bisa lagi dinilai ketampanannya, karena yg terlihat cuma abstrak...
Ditambah lagi pembawaannya yg suka cengengas-cengenges...
Bener2 bikin orang gak percaya kalo dia bilang dirinya seorang guru..
Oke, balik ke cerita...
Pak ibrar akhirnya pun mengantar siswa itu pulang ke rumah. Namun ditengah perjalanan, hujan turun dengan derasnya. Kontan pak ibrar pun mencari tempat berteduh. Berhubung mereka sedang berada di kawasan pabrik, maka tak banyak tempat yg bisa dijadikan tempat berteduh. Akhirnya pak ibrar pun memutuskan untuk berteduh di sebuah pos tua. Namanya juga kawasan pabrik, pastilah daerah sekitar itu sangat sepi. Apalagi waktu itu turun hujan lebat. Makin sepi lah tempat iu. Merasa tempat yg mereka tuju itu bukan rumahnya, kontan siswa tadi pun menangis keras2.
Quote:
Demi mendengar suara tangis siswa tadi, kontan para pengguna jalan yg lain pun memandangi mereka.
Tak jarang dari mereka yg berhenti dan terus memandangi pak ibrar dengan tatapan curiga. Merasa dicurigai, pak ibrar pun akhirnya memilih untuk melanjutkan perjalanan.
Sejak kejadian itu, pak ibrar jadi enggan jika dimintai tolong untuk mengantar siswa yg belum dijemput
Mungkin pak ibrar takut bakal disangka sebagai penculik anak lagi..
0