TS
joeraygaul
Buddha Theravada Indonesia
Namo Buddhaya
Namo Dhammaya
Namo Sanghaya
Kalena Dhammasavanam, kalena dhammasakkhacca, ettammangalamuttamam'ti
_/|\_
Salam bagi semua kaskuser warga forspi sekalian, semoga semua dalam kondisi baik dan berbahagia semua.
Melalui trid ini TS berniat untuk menjalin komunikasi dengan semua warga kaskus yang menganut Buddhisme aliran Theravada atau yang sedang belajar mendalami Buddhisme dan siapa saja yang berminat untuk mempelajari Buddhisme Theravada.
Buddhisme Theravada atau sering juga disebut Buddhisme aliran selatan adalah Buddhisme yang sebagian besar sumber ajarannya berasal dari Pali Tipitaka, yaitu Tipitaka berbahasa Pali. Berbagai doktrin dan ajaran mendasar yang menjiwai ajaran Buddhisme Theravada adalah berbagai kitab yang kanonik yang penukisannya menggunakan bahasa Pali, yaitu suatu bahasa rumpun IndoArya yang digunakan sebagai bahasa text/tulisan (bukan bahasa lisan/ucapan) yang berkembang di India Tengah dahulu pada masa Sang Buddha Gotama masih hidup dan berkarya.
Ajaran dasar Buddhisme Theravada tidak berbeda terlalu jauh dengan aliran Buddhisme lainnya (Mahayana, Tantrayana, Vajrayana), yaitu sama2 bercorakkan Tilakkhana (3 corak), Cattariariyasaccana (4 kebenaran ariya), dan praktek pengembangan Buddhisme Theravada pun sama-sama mengembang suatu metode pelatihan diri yang disebut Ariyaattanghikkamagga (jalan mulia beruas delapan) yang sering dibagi menjadi tiga aspek yaitu latihan kebijaksanaan (panna), moralitas (sila), dan pelatihan pikiran dan konsentrasi (sammaddhi). Dan khusus untuk Theravada, yang berarti jalan/tradisi para tua2, pelatihan praktik dan pengembangan lebih difokuskan kepada pencapaian dalam kehidupan saat ini juga, yaitu jalan savakaboddhi.
So demikian penghantar singkat dari TS, saya sangat memohon agar para rekan warga Forspi dan forum kaskus ini mau ikut berbagi, dan membagi pengetahuannya mengenai Buddhisme Theravada di trit ini. Dan juga para senior agar sudi mau membagi pengetahuan dan pengalamannya di trit ini.
Namo Buddhaya,
Sabbhe sattha bhavantu sukkhitattha,
semoga semua mahluk berbahagia
_/|\_




Sejarah
Bagan dan Skema dari Pali Tipitaka
Ulasan Singkat Pali Tipitaka dan Skema Pali Tipitaka
Pencarian Kebenaran :
Empat Kebenaran Mulia/Cattari ariyasaccana :
Tiga corak ( Tilakkhana)
Patthimokkha Sila, Vinaya dan aturan bagi para Bikkhu/Petapa
Panduan bagi perumah tangga/umat awam :
Bahan untuk perenungan
Daftar Alamat Vihara Sangha Theravada Indonesia
Indeks Sutta, Tuntunan Puja Bakti, Tulisan2 bagian dari Tipittaka lainnya, Meditasi dan lain sebagainya
Indeks
Diasuh oleh :
Minibalanar
Info kegiatan dan acara Buddhist :
Info kegiatan dan acara Buddhist
Approved by Moderator :
Approved
Namo Dhammaya
Namo Sanghaya
Kalena Dhammasavanam, kalena dhammasakkhacca, ettammangalamuttamam'ti
_/|\_
Salam bagi semua kaskuser warga forspi sekalian, semoga semua dalam kondisi baik dan berbahagia semua.
Melalui trid ini TS berniat untuk menjalin komunikasi dengan semua warga kaskus yang menganut Buddhisme aliran Theravada atau yang sedang belajar mendalami Buddhisme dan siapa saja yang berminat untuk mempelajari Buddhisme Theravada.
Buddhisme Theravada atau sering juga disebut Buddhisme aliran selatan adalah Buddhisme yang sebagian besar sumber ajarannya berasal dari Pali Tipitaka, yaitu Tipitaka berbahasa Pali. Berbagai doktrin dan ajaran mendasar yang menjiwai ajaran Buddhisme Theravada adalah berbagai kitab yang kanonik yang penukisannya menggunakan bahasa Pali, yaitu suatu bahasa rumpun IndoArya yang digunakan sebagai bahasa text/tulisan (bukan bahasa lisan/ucapan) yang berkembang di India Tengah dahulu pada masa Sang Buddha Gotama masih hidup dan berkarya.
Ajaran dasar Buddhisme Theravada tidak berbeda terlalu jauh dengan aliran Buddhisme lainnya (Mahayana, Tantrayana, Vajrayana), yaitu sama2 bercorakkan Tilakkhana (3 corak), Cattariariyasaccana (4 kebenaran ariya), dan praktek pengembangan Buddhisme Theravada pun sama-sama mengembang suatu metode pelatihan diri yang disebut Ariyaattanghikkamagga (jalan mulia beruas delapan) yang sering dibagi menjadi tiga aspek yaitu latihan kebijaksanaan (panna), moralitas (sila), dan pelatihan pikiran dan konsentrasi (sammaddhi). Dan khusus untuk Theravada, yang berarti jalan/tradisi para tua2, pelatihan praktik dan pengembangan lebih difokuskan kepada pencapaian dalam kehidupan saat ini juga, yaitu jalan savakaboddhi.
So demikian penghantar singkat dari TS, saya sangat memohon agar para rekan warga Forspi dan forum kaskus ini mau ikut berbagi, dan membagi pengetahuannya mengenai Buddhisme Theravada di trit ini. Dan juga para senior agar sudi mau membagi pengetahuan dan pengalamannya di trit ini.
Namo Buddhaya,
Sabbhe sattha bhavantu sukkhitattha,
semoga semua mahluk berbahagia
_/|\_
Bagi para rekan kaskuser sangat dimohon agar tidak ngejunk, flame, atau trolling. Harapan TS agar trit ini dapat menjadi wadah komunikasi dan berbagi pemahaman dan wawasan agar praktik dan latihan kita semua semakin berkembang dan maju.
Annumodanna _/|\_
Annumodanna _/|\_



Sejarah
- Sejarah Singkat Buddhisme Theravada
- Kronologi Singkat Part 1
- Kronologi Singkat Part 2 dan Sejarah Singkat Sangha Theravada Indonesia (STI)
Bagan dan Skema dari Pali Tipitaka
Ulasan Singkat Pali Tipitaka dan Skema Pali Tipitaka
Pencarian Kebenaran :
- Saduran bebas Kalama Sutta, sumbangan artikel dari bro Minibalanar
- Kalama Sutta
- Kalama Sutta
- Kalama Sutta
- Kalama Sutta
- Ehipassiko, posted by Minibalanar
Empat Kebenaran Mulia/Cattari ariyasaccana :
- Pengantar dari TS
- Dari sumber lain yang saya copas
- Tulisan salah seorang member kaskus di forum lain yang saya copas
Tiga corak ( Tilakkhana)
Patthimokkha Sila, Vinaya dan aturan bagi para Bikkhu/Petapa
- Parajika dan Sanghadisesa
- Aniyata dan Nissagiya Pacittiya
- Pacittiya 1
- Pacittiya 2(Acelaka Vagga, Surapana Vagga, Sapana Vagga, Sahadhammika Vagga
- Pacittiya 3(Ratana Vagga) dan Patidesaniya
- Sekhiya
- Adhikarana Samatha
Panduan bagi perumah tangga/umat awam :
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Sigalovada Sutta
- Pancasila Buddhist, by Minibalanar
- [URL="http://www.kaskus.co.id/showpost.php?[*]p=698709246&postcount=66"]Pancasila Buddhist, by Minibalanar[/URL]
- Sila dan Vinaya by Minibalanar
- Sila dan Vinaya by Minibalanar
- Sila dan Vinaya by Minibalanar
- Pharabava Sutta
Bahan untuk perenungan
- Bebas dari kesalahan, tulisan Banthe Saddhaviro Mahathera
- Apakah agama Buddha itu kuno? Tulisan Banthe Uttamo
- Cara berpikir seorang praktisi dan non praktisi, tulisan Bikkhu Buddhadasa
- Perenungan Brahmavihara1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
Daftar Alamat Vihara Sangha Theravada Indonesia
- Pulau Sumatra dan Banten
- DKI Jakarta dan Jawa Barat
- Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
- Jawa Timur dan Bali
- Nusa Tenggara dan Pulau Kalimantan
- Pulau Sulawesi
Indeks Sutta, Tuntunan Puja Bakti, Tulisan2 bagian dari Tipittaka lainnya, Meditasi dan lain sebagainya
Indeks
Diasuh oleh :
Minibalanar
Info kegiatan dan acara Buddhist :
Info kegiatan dan acara Buddhist
Approved by Moderator :
Approved
Diubah oleh joeraygaul 22-11-2012 14:10
emineminna dan nona212 memberi reputasi
2
110.1K
747
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
6.4KThread•2.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
joeraygaul
#44
Kalama Sutta
Instruksi pada Suku Kalama
Anguttara Nikaya, Tika Nipata, Mahavagga, Sutta No. 65
Anguttara Nikaya, Tika Nipata, Mahavagga, Sutta No. 65
1. Demikian yang saya dengar. Pada suatu ketika Yang
Terberkahi sewaktu berkelana di negeri Kosala dengan
sekelompok besar sangha para bhikkhu masuk ke kota suku
Kalama yang disebut Kesaputta. Suku Kalama yang
merupakan penduduk Kesaputta: Yang Mulia Gotama, sang
petapa, putra suku Sakya, sewaktu berkelana di negeri Kosala,
telah masuk ke Kesaputta. Nama baik Yang Mulia Gotama
telah menyebar demikian: Sesungguhnya, Yang Terberkahi
adalah demikian sempurna, sepenuhnya tercerahkan,
memiliki pengetahuan dan praktek, tinggi, pengenal semua
alam, tanpa-banding, pembimbing para manusia yang dapat
dijinakkan, guru para dewa dan manusia, Beliau yang dengan
kekuatannya sendiri telah memahami dengan jelas melalui
pengetahuan langsung. Beliau telah menyatakan Dhamma,
yang bagus pada awalnya, bagus pada pertengahannya, dan
bagus pada akhirnya, memiliki makna dan kata-kata, dan
lengkap di dalam segalanya; dan Beliau menyatakan
kehidupan suci yang sepenuhnya murni. Menemui para
sempurna sungguhlah baik.
2. Kemudian suku Kalama yang merupakan penduduk
Kesaputta pergi ke tempat Yang Terberkahi. Sesampainya di
sana, beberapa memberi hormat dan duduk di satu sisi;
beberapa bertukar salam dengan Beliau dan setelah
pembicaraan yang sopan dan ramah ini selesai, mereka duduk
di satu sisi; beberapa menghormat Beliau dengan
merangkapkan tangan mereka dan duduk di satu sisi;
beberapa mengucapkan nama beserta keluarga mereka dan
duduk di satu sisi; beberapa tanpa berbicara duduk di satu
sisi.
Suku Kalama dari Kesaputta memohon bimbingan dari Sang
Buddha
3. Suku Kalama yang merupakan penduduk Kesaputta yang
duduk di satu sisi berkata pada Yang Terberkahi: Ada
beberapa bhikkhu dan brahmana, Yang Mulia, yang
mengunjungi Kesaputta. Mereka membabarkan dan
menjelaskan hanya doktrin-doktrin mereka sendiri; doktrindoktrin lainnya mereka hina, mereka tentang, dan mereka
hancurkan berkeping-keping. Beberapa bhikkhu dan
brahmana lainnya, Yang Mulia, juga datang ke Kesaputta.
Mereka juga membabarkan dan menjelaskan hanya doktrindoktrin mereka sendiri; doktrin-doktrin lainnya mereka hina,
mereka tentang, dan mereka hancurkan berkeping-keping.
Yang Mulia, ada keraguan, ada kebimbangan pada kami
mengenai hal-hal itu. Yang manakah di antara para bhikkhu
dan brahmana terhormat itu yang berkata benar, dan yang
mana salah?
Kriteria Penolakan
4. Sudah sepantasnya bagi kalian, suku Kalama, untuk ragu,
untuk bimbang; kebimbangan telah muncul pada kalian
tentang apa yang meragukan. Nah, suku Kalama. Janganlah
begitu saja mengikuti apa yang telah diperoleh karena
berulang kali didengar; atau yang berdasarkan tradisi; atau
yang berdasarkan desas-desus; atau yang ada di kitab suci;
atau yang berdasarkan dugaan; atau yang berdasarkan
aksioma; atau yang berdasarkan penalaran yang tampaknya
bagus; atau yang berdasarkan kecondongan ke arah dugaan
yang telah dipertimbangkan berulang kali; atau yang
kelihatannya berdasarkan kemampuan seseorang; atau yang
berdasarkan pertimbangan, 'Bhikkhu itu adalah guru kita.'
Para Kalama, bila kalian sendiri mengetahui: 'Hal-hal ini
buruk; hal-hal ini salah; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana;
bila dilakukan dan dijalankan, hal-hal ini akan menuju pada
keburukan dan kerugian,' tinggalkanlah hal-hal itu.
Keserakahan, Kebencian, dan Kebodohan Batin
5. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah
keserakahan muncul pada seseorang untuk keuntungan atau
kerugiannya? Untuk kerugiannya, Yang Mulia. Suku
8 Kalama Sutta Kalama Sutta 92. Kemudian suku Kalama yang merupakan penduduk
Kesaputta pergi ke tempat Yang Terberkahi. Sesampainya di
sana, beberapa memberi hormat dan duduk di satu sisi;
beberapa bertukar salam dengan Beliau dan setelah
pembicaraan yang sopan dan ramah ini selesai, mereka duduk
di satu sisi; beberapa menghormat Beliau dengan
merangkapkan tangan mereka dan duduk di satu sisi;
beberapa mengucapkan nama beserta keluarga mereka dan
duduk di satu sisi; beberapa tanpa berbicara duduk di satu
sisi.
Suku Kalama dari Kesaputta memohon bimbingan dari Sang
Buddha
3. Suku Kalama yang merupakan penduduk Kesaputta yang
duduk di satu sisi berkata pada Yang Terberkahi: Ada
beberapa bhikkhu dan brahmana, Yang Mulia, yang
mengunjungi Kesaputta. Mereka membabarkan dan
menjelaskan hanya doktrin-doktrin mereka sendiri; doktrindoktrin lainnya mereka hina, mereka tentang, dan mereka
hancurkan berkeping-keping. Beberapa bhikkhu dan
brahmana lainnya, Yang Mulia, juga datang ke Kesaputta.
Mereka juga membabarkan dan menjelaskan hanya doktrindoktrin mereka sendiri; doktrin-doktrin lainnya mereka hina,
mereka tentang, dan mereka hancurkan berkeping-keping.
Yang Mulia, ada keraguan, ada kebimbangan pada kami
mengenai hal-hal itu. Yang manakah di antara para bhikkhu
dan brahmana terhormat itu yang berkata benar, dan yang
mana salah?
Kriteria Penolakan
4. Sudah sepantasnya bagi kalian, suku Kalama, untuk ragu,
untuk bimbang; kebimbangan telah muncul pada kalian
tentang apa yang meragukan. Nah, suku Kalama. Janganlah
begitu saja mengikuti apa yang telah diperoleh karena
berulang kali didengar; atau yang berdasarkan tradisi; atau
yang berdasarkan desas-desus; atau yang ada di kitab suci;
atau yang berdasarkan dugaan; atau yang berdasarkan
aksioma; atau yang berdasarkan penalaran yang tampaknya
bagus; atau yang berdasarkan kecondongan ke arah dugaan
yang telah dipertimbangkan berulang kali; atau yang
kelihatannya berdasarkan kemampuan seseorang; atau yang
berdasarkan pertimbangan, 'Bhikkhu itu adalah guru kita.'
Para Kalama, bila kalian sendiri mengetahui: 'Hal-hal ini
buruk; hal-hal ini salah; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana;
bila dilakukan dan dijalankan, hal-hal ini akan menuju pada
keburukan dan kerugian,' tinggalkanlah hal-hal itu.
Keserakahan, Kebencian, dan Kebodohan Batin
5. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah
keserakahan muncul pada seseorang untuk keuntungan atau
kerugiannya? Untuk kerugiannya, Yang Mulia. Suku
8 Kalama Sutta Kalama Sutta 9Kalama, karena terbiasa dengan keserakahan, dan karena
secara mental dikuasai dan ditaklukkan oleh keserakahan,
orang ini membunuh, mencuri, berbuat asusila, dan
berbohong; dia pun mendorong orang lain untuk melakukan
hal yang sama. Apakah hal itu akan membawanya pada
kerugian dan keburukannya sendiri? Ya, Yang Mulia.
6. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah kebencian
muncul pada seseorang untuk keuntungan atau
kerugiannya? Untuk kerugiannya, Yang Mulia. Suku
Kalama, karena terbiasa dengan kebencian, dan karena secara
mental dikuasai dan ditaklukkan oleh kebencian, orang ini
membunuh, mencuri, berbuat asusila, dan berbohong; dia
pun mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Apakah hal itu akan membawanya pada kerugian dan
keburukannya sendiri? Ya, Yang Mulia.
7. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah
kebodohan batin muncul pada seseorang untuk keuntungan
atau kerugiannya? Untuk kerugiannya, Yang Mulia.
Suku Kalama, karena terbiasa dengan kebodohan batin, dan
karena secara mental dikuasai dan ditaklukkan oleh
kebodohan batin, orang ini membunuh, mencuri, berbuat
asusila, dan berbohong; dia pun mendorong orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Apakah hal itu akan membawanya
pada kerugian dan keburukannya sendiri? Ya, Yang Mulia.
8. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah hal-hal ini
baik atau buruk? Buruk, Yang Mulia. Pantas disalahkan
ataukah tidak dapat disalahkan? Pantas disalahkan, Yang
Mulia. Dicela ataukah dipuji oleh para bijaksana?
Dicela, Yang Mulia. Bila dilakukan dan dijalankan, apakah
hal-hal ini mengarah pada kerugian dan keburukan, ataukah
tidak? Atau bagaimana hal itu tampak olehmu? Bila
dilakukan dan dijalankan, hal-hal ini mengarah pada kerugian
dan keburukan. Demikianlah hal itu tampak oleh kami di sini.
9. Karena itulah, kami katakan, suku Kalama, apa yang telah
dikatakan demikian, 'Nah, suku Kalama. Janganlah begitu saja
mengikuti apa yang telah diperoleh karena berulang kali
didengar; atau yang berdasarkan tradisi; atau yang
berdasarkan desas-desus; atau yang ada di kitab suci; atau
yang berdasarkan dugaan; atau yang berdasarkan aksioma;
atau yang berdasarkan penalaran yang tampaknya bagus;
atau yang berdasarkan kecondongan ke arah dugaan yang
telah dipertimbangkan berulang kali; atau yang kelihatannya
berdasarkan kemampuan seseorang; atau yang berdasarkan
pertimbangan, 'Bhikkhu itu adalah guru kita.' Para Kalama,
bila kalian sendiri mengetahui: 'Hal-hal ini buruk; hal-hal ini
salah; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana; bila dilakukan dan
dijalankan, hal-hal ini akan mengarah pada keburukan dan
kerugian,' tinggalkanlah hal-hal itu.
Terberkahi sewaktu berkelana di negeri Kosala dengan
sekelompok besar sangha para bhikkhu masuk ke kota suku
Kalama yang disebut Kesaputta. Suku Kalama yang
merupakan penduduk Kesaputta: Yang Mulia Gotama, sang
petapa, putra suku Sakya, sewaktu berkelana di negeri Kosala,
telah masuk ke Kesaputta. Nama baik Yang Mulia Gotama
telah menyebar demikian: Sesungguhnya, Yang Terberkahi
adalah demikian sempurna, sepenuhnya tercerahkan,
memiliki pengetahuan dan praktek, tinggi, pengenal semua
alam, tanpa-banding, pembimbing para manusia yang dapat
dijinakkan, guru para dewa dan manusia, Beliau yang dengan
kekuatannya sendiri telah memahami dengan jelas melalui
pengetahuan langsung. Beliau telah menyatakan Dhamma,
yang bagus pada awalnya, bagus pada pertengahannya, dan
bagus pada akhirnya, memiliki makna dan kata-kata, dan
lengkap di dalam segalanya; dan Beliau menyatakan
kehidupan suci yang sepenuhnya murni. Menemui para
sempurna sungguhlah baik.
2. Kemudian suku Kalama yang merupakan penduduk
Kesaputta pergi ke tempat Yang Terberkahi. Sesampainya di
sana, beberapa memberi hormat dan duduk di satu sisi;
beberapa bertukar salam dengan Beliau dan setelah
pembicaraan yang sopan dan ramah ini selesai, mereka duduk
di satu sisi; beberapa menghormat Beliau dengan
merangkapkan tangan mereka dan duduk di satu sisi;
beberapa mengucapkan nama beserta keluarga mereka dan
duduk di satu sisi; beberapa tanpa berbicara duduk di satu
sisi.
Suku Kalama dari Kesaputta memohon bimbingan dari Sang
Buddha
3. Suku Kalama yang merupakan penduduk Kesaputta yang
duduk di satu sisi berkata pada Yang Terberkahi: Ada
beberapa bhikkhu dan brahmana, Yang Mulia, yang
mengunjungi Kesaputta. Mereka membabarkan dan
menjelaskan hanya doktrin-doktrin mereka sendiri; doktrindoktrin lainnya mereka hina, mereka tentang, dan mereka
hancurkan berkeping-keping. Beberapa bhikkhu dan
brahmana lainnya, Yang Mulia, juga datang ke Kesaputta.
Mereka juga membabarkan dan menjelaskan hanya doktrindoktrin mereka sendiri; doktrin-doktrin lainnya mereka hina,
mereka tentang, dan mereka hancurkan berkeping-keping.
Yang Mulia, ada keraguan, ada kebimbangan pada kami
mengenai hal-hal itu. Yang manakah di antara para bhikkhu
dan brahmana terhormat itu yang berkata benar, dan yang
mana salah?
Kriteria Penolakan
4. Sudah sepantasnya bagi kalian, suku Kalama, untuk ragu,
untuk bimbang; kebimbangan telah muncul pada kalian
tentang apa yang meragukan. Nah, suku Kalama. Janganlah
begitu saja mengikuti apa yang telah diperoleh karena
berulang kali didengar; atau yang berdasarkan tradisi; atau
yang berdasarkan desas-desus; atau yang ada di kitab suci;
atau yang berdasarkan dugaan; atau yang berdasarkan
aksioma; atau yang berdasarkan penalaran yang tampaknya
bagus; atau yang berdasarkan kecondongan ke arah dugaan
yang telah dipertimbangkan berulang kali; atau yang
kelihatannya berdasarkan kemampuan seseorang; atau yang
berdasarkan pertimbangan, 'Bhikkhu itu adalah guru kita.'
Para Kalama, bila kalian sendiri mengetahui: 'Hal-hal ini
buruk; hal-hal ini salah; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana;
bila dilakukan dan dijalankan, hal-hal ini akan menuju pada
keburukan dan kerugian,' tinggalkanlah hal-hal itu.
Keserakahan, Kebencian, dan Kebodohan Batin
5. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah
keserakahan muncul pada seseorang untuk keuntungan atau
kerugiannya? Untuk kerugiannya, Yang Mulia. Suku
8 Kalama Sutta Kalama Sutta 92. Kemudian suku Kalama yang merupakan penduduk
Kesaputta pergi ke tempat Yang Terberkahi. Sesampainya di
sana, beberapa memberi hormat dan duduk di satu sisi;
beberapa bertukar salam dengan Beliau dan setelah
pembicaraan yang sopan dan ramah ini selesai, mereka duduk
di satu sisi; beberapa menghormat Beliau dengan
merangkapkan tangan mereka dan duduk di satu sisi;
beberapa mengucapkan nama beserta keluarga mereka dan
duduk di satu sisi; beberapa tanpa berbicara duduk di satu
sisi.
Suku Kalama dari Kesaputta memohon bimbingan dari Sang
Buddha
3. Suku Kalama yang merupakan penduduk Kesaputta yang
duduk di satu sisi berkata pada Yang Terberkahi: Ada
beberapa bhikkhu dan brahmana, Yang Mulia, yang
mengunjungi Kesaputta. Mereka membabarkan dan
menjelaskan hanya doktrin-doktrin mereka sendiri; doktrindoktrin lainnya mereka hina, mereka tentang, dan mereka
hancurkan berkeping-keping. Beberapa bhikkhu dan
brahmana lainnya, Yang Mulia, juga datang ke Kesaputta.
Mereka juga membabarkan dan menjelaskan hanya doktrindoktrin mereka sendiri; doktrin-doktrin lainnya mereka hina,
mereka tentang, dan mereka hancurkan berkeping-keping.
Yang Mulia, ada keraguan, ada kebimbangan pada kami
mengenai hal-hal itu. Yang manakah di antara para bhikkhu
dan brahmana terhormat itu yang berkata benar, dan yang
mana salah?
Kriteria Penolakan
4. Sudah sepantasnya bagi kalian, suku Kalama, untuk ragu,
untuk bimbang; kebimbangan telah muncul pada kalian
tentang apa yang meragukan. Nah, suku Kalama. Janganlah
begitu saja mengikuti apa yang telah diperoleh karena
berulang kali didengar; atau yang berdasarkan tradisi; atau
yang berdasarkan desas-desus; atau yang ada di kitab suci;
atau yang berdasarkan dugaan; atau yang berdasarkan
aksioma; atau yang berdasarkan penalaran yang tampaknya
bagus; atau yang berdasarkan kecondongan ke arah dugaan
yang telah dipertimbangkan berulang kali; atau yang
kelihatannya berdasarkan kemampuan seseorang; atau yang
berdasarkan pertimbangan, 'Bhikkhu itu adalah guru kita.'
Para Kalama, bila kalian sendiri mengetahui: 'Hal-hal ini
buruk; hal-hal ini salah; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana;
bila dilakukan dan dijalankan, hal-hal ini akan menuju pada
keburukan dan kerugian,' tinggalkanlah hal-hal itu.
Keserakahan, Kebencian, dan Kebodohan Batin
5. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah
keserakahan muncul pada seseorang untuk keuntungan atau
kerugiannya? Untuk kerugiannya, Yang Mulia. Suku
8 Kalama Sutta Kalama Sutta 9Kalama, karena terbiasa dengan keserakahan, dan karena
secara mental dikuasai dan ditaklukkan oleh keserakahan,
orang ini membunuh, mencuri, berbuat asusila, dan
berbohong; dia pun mendorong orang lain untuk melakukan
hal yang sama. Apakah hal itu akan membawanya pada
kerugian dan keburukannya sendiri? Ya, Yang Mulia.
6. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah kebencian
muncul pada seseorang untuk keuntungan atau
kerugiannya? Untuk kerugiannya, Yang Mulia. Suku
Kalama, karena terbiasa dengan kebencian, dan karena secara
mental dikuasai dan ditaklukkan oleh kebencian, orang ini
membunuh, mencuri, berbuat asusila, dan berbohong; dia
pun mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Apakah hal itu akan membawanya pada kerugian dan
keburukannya sendiri? Ya, Yang Mulia.
7. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah
kebodohan batin muncul pada seseorang untuk keuntungan
atau kerugiannya? Untuk kerugiannya, Yang Mulia.
Suku Kalama, karena terbiasa dengan kebodohan batin, dan
karena secara mental dikuasai dan ditaklukkan oleh
kebodohan batin, orang ini membunuh, mencuri, berbuat
asusila, dan berbohong; dia pun mendorong orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Apakah hal itu akan membawanya
pada kerugian dan keburukannya sendiri? Ya, Yang Mulia.
8. Bagaimana pendapatmu, suku Kalama? Apakah hal-hal ini
baik atau buruk? Buruk, Yang Mulia. Pantas disalahkan
ataukah tidak dapat disalahkan? Pantas disalahkan, Yang
Mulia. Dicela ataukah dipuji oleh para bijaksana?
Dicela, Yang Mulia. Bila dilakukan dan dijalankan, apakah
hal-hal ini mengarah pada kerugian dan keburukan, ataukah
tidak? Atau bagaimana hal itu tampak olehmu? Bila
dilakukan dan dijalankan, hal-hal ini mengarah pada kerugian
dan keburukan. Demikianlah hal itu tampak oleh kami di sini.
9. Karena itulah, kami katakan, suku Kalama, apa yang telah
dikatakan demikian, 'Nah, suku Kalama. Janganlah begitu saja
mengikuti apa yang telah diperoleh karena berulang kali
didengar; atau yang berdasarkan tradisi; atau yang
berdasarkan desas-desus; atau yang ada di kitab suci; atau
yang berdasarkan dugaan; atau yang berdasarkan aksioma;
atau yang berdasarkan penalaran yang tampaknya bagus;
atau yang berdasarkan kecondongan ke arah dugaan yang
telah dipertimbangkan berulang kali; atau yang kelihatannya
berdasarkan kemampuan seseorang; atau yang berdasarkan
pertimbangan, 'Bhikkhu itu adalah guru kita.' Para Kalama,
bila kalian sendiri mengetahui: 'Hal-hal ini buruk; hal-hal ini
salah; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana; bila dilakukan dan
dijalankan, hal-hal ini akan mengarah pada keburukan dan
kerugian,' tinggalkanlah hal-hal itu.
0