- Beranda
- Stories from the Heart
Cintamu hanya sebatas Celana Dalam
...
TS
BennLie
Cintamu hanya sebatas Celana Dalam
Spoiler for Cintamu Hanya Sebatas Celana Dalam:
Quote:
Aku dan Vinna sudah 3thn menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih, kami serasa pasangan yang Paling Romantis di Komplek Rumah (maklum kami bertetangga beda gang).
Pada malam itu, ketika malam sebelum hari ulang tahunku Vinna berbisik ketelingaku "Sayang, aku telah menyiapkan Kado Spesial untukmu". Hatiku berdebar dan tak sabar menunggu hari esok 'tuk melihat "Hadiah Spesial" untukku...
Pagi bersinar Cerah... seCerah Hatiku yang berbunga-bunga dihari Ulangtahunku... Kaget aku ketika Vinna sudah berada di depan rumahku, membawa sesuatu ditangannya yang disembunyikan dibalik tubuh mulusnya.
Aku tau kalau itu adalah hadiah untukku, tapi apakah itu hadiah spesialnya ???
Tak sabar kupersilahkan masuk Vinna, ku siapkan Green Tea kesukaannya... lalu kami berbincang dan bercanda tawa di sofa tamu.
"Ughh... mana sih Hadiah Spesial yang dijanjikan untukku ?" kata-kata itu yang slalu muncul dibenakku saat itu. Sepertinya Vinna dapat membaca kecemasanku, dan dia memberikan Kado yang terbungkus rapih itu sambil mengucapkan "Selamat Ulang Tahun Sayang... Smoga kamu menyukai "Hadiah Spesial dariku ini".
"Ufff... kirain apaaann gitu "Hadiah Spesialnya" (ngarep.com), tapi aku tetap penasaran apa yang ada dibalik bungkus kado itu"
eng-ing-eng... aku buka perlahan kado itu daaaannn... wiiihh... ternyata sebuah "Celana Dalam" (CD)
Spontan aku bertanya "Koq CD hadiahnya ?"
Vinna langsung menjawab "itu bukan sembarang Celana Dalam(CD), CD itu spesial aku pesan dari Jepang dan aku Jahit dengan tanganku sendiri untuk beberapa tulisan yang ada di situ (diCD)"
"Owwhh..." jawabku.
Setelah ngobrol-ngobrol dan cpaka-cpiki Vinna pulang dan aku masih mengamatinya dari pintu rumah sambil senyum...
Singkat cerita... aku sering pakai CD itu dan setelah kucuci selalu kujemur di halaman teras rumahku...
Entah kenapa pada suatu pagi Vinna datang kerumahku dengan muka merah dan begitu ketemu aku dia langsung marah-marah besar hingga aku tak kebagian bicara...
Yang Vinna ributkan adalah masalah CD yang diberikannya untukku waktu itu... Owalaa... ternyata dia meributkan dan menanyakan "KNAPA CD ITU BISA BERADA DI JEMURAN TANTE SISKA TETANGGA SEBELAHKU"
Padahal aku sudah memberi pengertian bahwa aku tidak tau atau bisa saja CD tersebut terbang dan jatuh kehalaman rumah Tante Siska, dan Tante Siska menjemurnya dan mungkin akan dikembalikan setelah ketemu aku. tetapi Vinna tidak percaya dengan penjelasanku, Vinna langsung pergi dan meninggalkanku.
Memang sih... Tante Siska itu adalah Janda Kembang beranak 1 dan Sangat genit dengan pemuda-pemuda Komplek... wajarlah kalau Vinna "Cemburu".
Tapi entah knapa "CD" pemberian Vinna itu beberapa kali terbang dan berada di jemuran Tante Siska. dan berulang kali Vinna marah dan bertengkar denganku... akhirnya Kita PUTUS hubungan sebagai KEKASIH
Aku sediiih banget, hanya gara-gara "CD" yang Nakal itu sering mampir di Jemuran tetangga mengakhiri Kisah Cintaku dengan Vinna...
"Vinna oh Vinna... ternyata Cintamu hanya sebatas Celana Dalam"
Ikuti Kisah Selanjutnya....
Quote:
"Bunga Janda" tante Siska membuka tabir rahasia
Cinta diatas Kertas (part 1)
Cinta diatas Kertas (part 2)
Mawar Merah Berduri (Part 1)
Mawar Merah Berduri (Part 2)
Mawar Merah Berduri (Part 3)
Nostalgia Selimut Putih (Part 1) New !!
Nostalgia Selimut Putih (Part 2) New !!
- Jika Suka dengan Cerita ane mohon berikan.. dan Yaaa.. -
Ane tunggu Komentar dari Agan and Sista
.:: TERIMAKASIH ::.
Diubah oleh BennLie 06-08-2013 04:15
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
42K
Kutip
283
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
BennLie
#211
Mawar Merah Berduri (page 3-end)
MAWAR MERAH BERDURI
Spoiler for Page 3:
Quote:
Aku adalah bukan type Pria yang mudah menyerah.. Pagi hari itu Aku berkunjung kerumah sebelah hanya untuk menemui Wanita yang Aku Cintai.. tapi.. yang kudapati hanya jawaban pahit dari teman-temannya.. Livia sudah meninggalkan Rumah itu sejak subuh.. dan tak seorang temannyapun berniat memberitahukanku.. entah kenapa..
Aku kembali beraktifitas seperti biasanya.. sambil kucari-cari informasi tentang Livia. Pernah kucoba mendatangi Apartemen yang pernah diberitahukan oleh Livia, tapi tak juga kujumapi dirinya. Ku tunggu selama beberapa hari di depan kantornya dan tak pernah Aku melihatnya. Sampai-sampai kutemui bagian HRD di kantornya, Pak Yusuf.. tapi dengan alasan Rahasia Pesonal, Aku tak berhasil menemukan data-datanya. Ku cari juga di Jejaring social, teman-teman Networknya.. hasilnya tetap nihil Livia bagaikan hilang ditelan bumi.. dan Aku sudah mulai putus asa.. hamper seminggu lebih Aku mencarinya tanpa hasil.. hanya untuk sebuah jawaban..
Hampir setiap hari Aku nongkrong di Café tempat pertama kali Kami berKencan.. dan sesekali Aku menyanyikan lagu kenangan Kami, sambil setengah mabuk.. dengan harapan dapat menemukannya disana.. tapi apa yang Aku dapatkan.. hanya kekecewaan yang Aku dapatkan.. rupanya Aku benar-benar sudah dimabuk Asmara.. diselimuti kabut Cinta dari hati yang terdalam.. padahal.. Aku baru mengenalnya dan tidak begitu tau akan asal-usulnya.. Entah kenapa, Hati ini begitu terpaku kepadanya
Sampai pada akhirnya.. baru Aku menyadarinya.. bahwa tante Siskalah pusat informasinya.. Ya.. tante pasti tau asal-usul anak buahnya.. dan Aku kirimkan e-mail ke tante Siska : Call me pls.. A.S.A.P. I need Your Help ! itulah kata-kataku di e-mail, sengaja kubuat singkat dan padat, agar tante segera menghubungiku segera dan juga karena aku tak tau keberadaan tante sekarang, dan juga memang Aku tak ingin masalahku ini menggangu tante Siska yang mungkin pada waktu yang berbeda di luar sana jika Aku menghubungi via Telepon.
Jam 9 malam teleponku bordering, tante Siska meneleponku, dan Aku menceritakan segalanya kepada tante.. coz.. tante termasuk orang yang sangat Care dan enak diajak Curhat. Tante hanya memberitahukan bahwa Livia sering mengunjungi The Ritz-Carlton Hotel dan Pacific Place Shopping Mall Jakarta.
Keesokan harinya aku Cuti kerja beberapa hari hanya untuk mencari Livia ditempat-tempat yang telah diinformasikan tante Siska. Seharian Aku berputar-putar si Shopping Mall tersebut dan beberapakali Aku menunggu di lobby Hotel.. memang terlihat konyol.. tapi.. itulah kenyataan yang Aku lakukan.. tak kenal lelah dan tak kenal malu.. Aku terus melakukan aktifitas itu, sampai-sampai Aku mendapat teguran dari beberapa petugas disana dan diperiksa beberapakali secara intensif dengan pihak keamanan. Aku hanya menjelaskan Ceritaku tentang Livia disana, dan Aku sempat menunjukan Foto Livia yang sedang bergandengan mesra denganku kepada Petugas disana dan beberapa Outletpun Aku datangi hanya sekedar menanyakan serta menunjukan Photo itu, dan dengan terpaksa Aku harus menyewa kamar Hotel walaupun cukup mahal biaya perharinya.
Sampai akhirnya.. ada seorang Room Boy diHotel menghampiriku ketika Aku sedang membaca sebuah Koran di Lobby.. dan dia mengatakan dapat mempertemukan Aku dengan Livia asalkan dia diberikan tips senilai 1 juta Rupiah. Dan Aku menyanggupinya. Room Boy tersebut menyarankan agar Aku tinggal dirumah saja daripada buang waktu dan biaya di hotel tersebut dan dia memonta nomor HP Aku agar dapat menghubungiku jika sudah waktunya.. dan meminta Uang muka pembayaran setengahnya dari apa yang disepakati.
Hari Sabtu pagi, sekitar jam 10-an, Aku mendapat telepon daro Room Boy tersebut dan dia memintaku segera dating ke Hotel itu.. tanpa membereskan pekerjaanku dan tanpa pamit dengan atasanku, Aku langsung berangkat menuju Hotel tersebut.. Alangkah senangnya Aku karena Aku dapat bertemu dengan Livia kembali di Lobby Hotel itu. Aku langsung memeluk Livia dengan erat.. tapi Livia berusaha melepaskan pelukanku.. Knapa Liv.. apakah kamu tdk kangen denganku ? Tanya Aku bukan gitu, aku juga sebenarnya kangen dengan kamu.. tapi.. aku ingin mengenalkanmu dengan seseorang.. jawab Livia..
Lelaki bertubuh pendek dengan perut gendut menghampiriku, dan langsung menyodorkan tangannya kepadaku, Call me Huang kata lelaki sipit yang kira-kira berumur 50thn-an memperkenalkan dirinya.. dan Aku memperkenalkan diriku. Oh.. apakah ini Ayahnya Livia ?? begitu cepat sekali dia memperkenalkan keluarganya kepadaku.. itulah pikiran awalku.. dan Livia berbicara dalam bahasa Mandarin dan Inggris dengan Lelaki itu.. maaf.. apakah Om Ayahnya Livia ?? tanyaku pada lelaki itu.. tp dia hanya mengerutkan kening.. dan Livia hanya senyum kecil sambil menunduk, dan kembali berbicara dalam bahasa Mandarin dengan Lelaki itu.. Aku hanya bisa diam, karena Aku tak mengerti sedikitpun bahasa Mandarin.
Terlihat jelas lelaki itu tersenyum lebar dan berkata kepadaku :Can we talk in English ? lalu Aku menjawab dengan nada sengit of course.. Aku dipersilahkan duduk di Lobby dan kita berbincang-bincang sejenak.. dan.. seketika darahku terasa mendidih, mukaku merah dan tanganku mengepal ketika lelaki itu mengatakan Shes my wife dan sambil mendekat ketelingaku berbisik my second wife dan lelaki itu tertawa lebar sambil menepuk-nepuk bahuku.. Argghhh.. ingin ku hajar rasanya lelaki itu.. tapi segera kutahan demi citraku di depan Livia..
Livia hanya dapat tertunduk malu dan tidak banyak berkata, lalu Aku berkata can I speak with Livia ? its personal and private.. pls.. lalu lelaki itu segera bangun dari duduknya dan berkata ok.. no problem, I will waiting and watching you sambil meninggalkan kami berdua Ada apa ini Liv.. knp kamu melakukan hal ini padaku ? taukah kamu kalau Aku sangat menyukaimu, mencintaimu.. kataku, maaf, perasaanku sebenarnya juga sama sepertimu.. tapi.. Aku takpernah menyangka jika Akupun bisa suka padamu, dan Aku tak bisa.. karena Aku terikat kontrak dengannya.. jawab Livia, Lalu.. knp malam itu kamu tak menjawab pertanyaanku, knp kamu menghindar dariku ? tanyaku kembali, karena aku sangat mencintaimu.. dan aku menghindar agar hubungan kita tak semakin dalam.. yang akhirnya akan menyakitimu terlebih diriku.. pls understand.. jwb Livia.. bull shit.. youre just playing me kataku sambil meninggalkan Livia..
Livia menarik pergelangan tanganku.. mengambil setangkai Mawar dari meja di Lobby itu dan memberikan Mawar Merah dengan batang Berduri itu ketelapak tanganku, dan menggenggamkan tanganku dengan tangannya.. sangat erat.. hingga darah keluar dari telapak tanganku dan tangannya akibat duri dari Mawar itu.. sambil berkata Darah yang keluar dari telapak tanganku dan tanganmu adalah kenangan terindahku yang sangat menyakitkanmu dan diriku.. Ku ingin Kamu membawa dan menyimpan Mawar Merah ini sebagi tanda dari diriku.. dan jika luka tanganmu telah kering dan sembuh, kembalilah kepadaku, karena Hatiku selalu terbuka untukmu.. I Love You too.. and that is true.. dengan mata berkaca-kaca dan airmata mulai mengalir dipipinya
Kutinggalkan Livia tanpa Aku menoleh kebelakang... Luka ditanganku, bagaikan Luka dihatiku tak akan mudah kering seiring jalannya waktu walaupun kering luka itu, tetap saja akan berbekas Livia memang seperti Mawar Merah yang sedang mekar, yang begitu indah dan harum.. tapi.. sangat berduri.. tajam.. menusuk sampai kehati..
0
Kutip
Balas