"aaaaang" teriak Ami di telepon membuatku kaget.
"Apa to ay? kok pke teriak."
"Ibu ada acara ke Bali, acara sekolahannya ibu sama murid2nya."
"wah, asyik dong klo gitu. kmu bisa ke Bali" kataku dengan penuh semangat.
"Masa aku terus yg ke Solo, skali2 kamu dong yg kesini."
"Tapi udah aku tolak, gara2 kmren kita marahan sih."
"Ya Allah smpe segitunya, y bilang ibu lagi dong minta kursi."
"Gatau, uda di kasih ke orang lain kali."

Ibu Ami adalah seorang guru, dan bulan Desember ini tahun 2011 akan merencanakan studi ke Bali. Dikarenakan pesertanya sedikit jadinya ada beberapa kursi kosong.
Kesempatan ini tidak datang dua kali, kesempatan saat Ami akan datang ke Bali namun Ami tidak mengambilnya karena. . . . ya itulah Ami

"Bilang lagi to ke ibu, minta tawaran yg kmren di ambil."
"Tapi itu kan acara sekolah ibu, yo aku ntar gag bisa ketemu kamu." kata Ami
"Bisa2, percaya ae ta." kataku dengan penuh hasutan.

Kebetulan juga hotel tempat mereka menginap dekat dengan tempatku tinggal di kawasan Jimbaran. Jadilah aku sangat mengharapkan kedatangan Ami ke Bali.

"Aaaaaaang." teriak Ami lagi di telepon setelah lewat beberapa hari.
"Apalagi toh? gimana? bisa?" tanyaku penuh harap
"Bisa, aku jadi ke Bali bsok Desember. tapi aku gabisa nemuin kamu lho."

aku tau kalo kata2 yg seperti ini memiliki makna lain dibaliknya

"Iyah2, gapapa. ntar aku yang nemuin kamu."
"Oke, ntar aku minta waktu ibu buat bisa jalan sama kamu."
"Sip lah, atur2 ae kamu sama ibu enaknya gimana."
"Oiyah ada satu lagi, ayah sama budhe ikut juga ke Bali." kata Ami
"Walah, kok jadi satu kluarga gitu??" aku jadi bingung
"Iyah, ternyata masi banyak kursi kosongnya jadi ngajak ayah ma budhe deh."

Akhirnya penantianku selama ini ada hasilnya. Ami akan mengunjungiku ke Bali untuk pertama kalinya. Meskipun ramai2 bersama keluarganya namun itu tidak menjadi masalah buatku. Aku pun bisa memberikan kesan baik ke keluarganya.

Okeh, saat ini adalah saatnya aku bersiap2 untuk kedatangan Ami ke Bali