TS
Serapium
Serapium Catalogue ~ Silahkan Review, Saran dan Diskusi Buku Favoritmu
-------------------------------------
yg mw ngasih saran buku apa yg wajib dbaca minggu ini silahkan aja post dsini...
klo bisa sekalian ma reviewnya yah,,dan klo bisa udah dbaca...
trs kasih nilai menurut versi kita ama buku itu... (../5)
-------------------------------------
Daftar My Recommend Book
The Lost Army of Cambyses
Bartimaeus Trilogy
RAHASIA MEEDE (Misteri Harta Karun VOC)
TAEKO
The Last Secret of the Temple
yg mw ngasih saran buku apa yg wajib dbaca minggu ini silahkan aja post dsini...
klo bisa sekalian ma reviewnya yah,,dan klo bisa udah dbaca...
trs kasih nilai menurut versi kita ama buku itu... (../5)
-------------------------------------
Daftar My Recommend Book
The Lost Army of Cambyses
Bartimaeus Trilogy
RAHASIA MEEDE (Misteri Harta Karun VOC)
TAEKO
The Last Secret of the Temple
Polling
0 suara
Genre Buku yang paling di sukai?
0
196.4K
Kutip
2.1K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
7.7KThread•4KAnggota
Tampilkan semua post
dansus.06
#1484
SRC Maret 2012
Quote:
Spoiler for Data Buku:
Judul: American Gods [Dewa-Dewa Amerika], Edisi Ulang Tahun Ke-10
Pengarang: Neil Gaiman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp125.000,-
Quote:
American Gods. Dewa-Dewa Amerika. Susunan kata itulah yang telah menarik mata dan hati saya di sebuah toko buku di Jogja. Dan buku dengan judul susunan kata itulah yang selanjutnya saya kupas (semoga bisa secara tuntas) di sini.
Pertama-tama akan saya kupas lebih dulu tentang penampilan buku ini, mulai dari kulit sampai dagingnya. Buku ini memiliki dimensi panjang 20 cm dan lebar 13,5 cm (menurut pengukuran saya pribadi). Untuk berat buku ini sayangnya tidak saya ukur . Dalam hal kover buku, entah kenapa saya lebih suka dengan versi aslinya. Karena menurut saya kover versi aslinya lebih tepat sasaran untuk menggambarkan isi buku. Selain itu kover tersebut lah, menurut sang penulis dalam kata pengantar edisi ini, yang membuatnya lebih terpacu untuk menyelesaikan buku ini (FYI: kover buku ini lebih dulu jadi sebelum Mr. Gaiman menuliskan buku ini -> aneh banget ya...). Kertas yang digunakan dalam buku ini kertas buram yang sekarang sedang ngetren digunakan di buku-buku (sayangnya saya tidak tahu nama jenis kertasnya), dengan bau kertasnya yang khas yang selalu membuat saya tergoda untuk terus membacanya (karena saya penikmat bau kertas), plus ukuran font yang cukup kecil tapi masih enak untuk dibaca, dan total memiliki 784 halaman. Cukup tebal, tapi tidak terlalu tebal juga. Secara sekilas penampilan buku ini cukup menjanjikan untuk dinikmati.
Sekarang kita lanjut ke isi buku ini....
Badai, badai, dan badai. Sepertinya kata itu yang menjadi inspirasi buku ini (dan kata itu cukup sering muncul di buku ini). Buku ini menceritakan kisah Shadow dalam menjalani kehidupannya setelah dibebaskan dari penjara. Kehidupan normal yang diidam-idamkan dan menjadi harapan Shadow selama di penjara, ternyata pelan-pelan mulai memudar menjelang tanggal pembebasannya. Entah kenapa menjelang hari pembebasaannya teman satu selnya selalu berkata padanya akan ada badai besar di luar sana dalam waktu dekat. Pada awalnya Shadow tidak mengindahkan perkataan temannya tersebut, namun semuanya menjadi aneh ketika menjelang tanggal pembebasannya Shadow merasakan bahwa ada pihak yang tidak menginginkannya keluar dari penjara. Tapi, lebih anehnya lagi karena selanjutnya dia malah bebas dari penjara lebih cepat.
Bebas dari penjara malah menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi Shadow karena dia mendapat kabar istrinya tewas dalam kecelakaan mobil bersama sahabatnya. Impiannya menjalani kehidupan normal pupus sudah. Istrinya telah tiada. Sahabatnya, pemilik tempat di mana dia bekerja nantinya, juga tewas. Semuanya menjadi tampak suram bagi Shadow. Ditambah lagi itu semua terjadi di tengah musim dingin. Lengkap banget deh penderitaan Shadow. Inilah badai pertama baginya. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu dengan Mr. Wednesday. Mr. Wednesday merupakan sosok yang misterius bagi Shadow dan seolah-olah tahu segalanya tentang Shadow, dan Mr. Wednesday-lah yang akhirnya mempekerjakan Shadow.
Bekerja pada Mr. Wednesday memberikan pengalaman dan perjalanan-perjalanan unik serta aneh bagi Shadow. Dan kebanyakan perjalanan-perjalanan tersebut dilakukan dalam cuaca badai (mungkin ini badai yang kedua bagi Shadow). Bernegosiasi, membujuk orang lain, bahkan sampai merampok bank pernah mereka lakukan. Hingga Shadow akhirnya menyadari ada hal-hal di luar logika manusia biasa dalam pekerjaan yang dia lakukan dan semuanya saling terhubung satu sama lain. Semua informasi yang dia serap ketika berada di penjara, kematian istrinya, pertemuan dan perjalanannya dengan Mr. Wednesday, mimpi-mimpinya, semuanya memiliki hubungan. Dan pada akhirnya Shadow harus memahami bahwa dia berada di tengah-tengah sebuah peperangan besar. Sebuah peperangan yang disebut "badai" oleh orang-orang yang ditemuinya selama di perjalanan. Dan perang tersebut bukanlah perang biasa karena ini adalah perang antara para dewa mitologi kuno melawan dewa-dewa dunia modern. Inilah badai sesungguhnya yang dihadapi Shadow.
Secara keseluruhan buku ini enak dibaca dan asyik untuk dinikmati. Penggunaan ukuran font dan dimensi buku yang cukup pas membuat buku ini nyaman dibaca. Alur cerita buku ini juga membuat kita sulit untuk melepaskan buku ini. Di dalam buku ini juga disisipkan beberapa filler pada pergantian bab. Secara sekilas filler tersebut terasa mengganggu karena flashback ke masa lalu yang jauh sekali dan seakan-akan tidak berhubungan dengan cerita buku ini. Tetapi, setelah sampai ke bagian belakang buku ini barulah kita bisa menyadari manfaat filler-filler tersebut. Bagaimana dengan endingnya? Mengejutkan dan tak terduga! Itu menurut saya. Kalau saya ceritakan di sini Anda nanti jadi tidak bernafsu lagi membaca buku ini . Dan sebagai komen terakhir saya dalam review ini, cukup banyak ditemukan typo dalam buku ini. Padahal buku ini diterbitkan oleh penerbit sekaliber Gramedia. Namun typo tersebut tidak begitu mengganggu kecuali Anda adalah pembaca yang super perfeksionis. Secara keseluruhan, tidak salah jika buku ini memenangkan Hugo Award dan Locus Award untuk novel fantasi terbaik, Bram Stoker Award untuk novel horor terbaik, dan Nebula Award untuk novel terbaik.
Pertama-tama akan saya kupas lebih dulu tentang penampilan buku ini, mulai dari kulit sampai dagingnya. Buku ini memiliki dimensi panjang 20 cm dan lebar 13,5 cm (menurut pengukuran saya pribadi). Untuk berat buku ini sayangnya tidak saya ukur . Dalam hal kover buku, entah kenapa saya lebih suka dengan versi aslinya. Karena menurut saya kover versi aslinya lebih tepat sasaran untuk menggambarkan isi buku. Selain itu kover tersebut lah, menurut sang penulis dalam kata pengantar edisi ini, yang membuatnya lebih terpacu untuk menyelesaikan buku ini (FYI: kover buku ini lebih dulu jadi sebelum Mr. Gaiman menuliskan buku ini -> aneh banget ya...). Kertas yang digunakan dalam buku ini kertas buram yang sekarang sedang ngetren digunakan di buku-buku (sayangnya saya tidak tahu nama jenis kertasnya), dengan bau kertasnya yang khas yang selalu membuat saya tergoda untuk terus membacanya (karena saya penikmat bau kertas), plus ukuran font yang cukup kecil tapi masih enak untuk dibaca, dan total memiliki 784 halaman. Cukup tebal, tapi tidak terlalu tebal juga. Secara sekilas penampilan buku ini cukup menjanjikan untuk dinikmati.
Sekarang kita lanjut ke isi buku ini....
Badai, badai, dan badai. Sepertinya kata itu yang menjadi inspirasi buku ini (dan kata itu cukup sering muncul di buku ini). Buku ini menceritakan kisah Shadow dalam menjalani kehidupannya setelah dibebaskan dari penjara. Kehidupan normal yang diidam-idamkan dan menjadi harapan Shadow selama di penjara, ternyata pelan-pelan mulai memudar menjelang tanggal pembebasannya. Entah kenapa menjelang hari pembebasaannya teman satu selnya selalu berkata padanya akan ada badai besar di luar sana dalam waktu dekat. Pada awalnya Shadow tidak mengindahkan perkataan temannya tersebut, namun semuanya menjadi aneh ketika menjelang tanggal pembebasannya Shadow merasakan bahwa ada pihak yang tidak menginginkannya keluar dari penjara. Tapi, lebih anehnya lagi karena selanjutnya dia malah bebas dari penjara lebih cepat.
Bebas dari penjara malah menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi Shadow karena dia mendapat kabar istrinya tewas dalam kecelakaan mobil bersama sahabatnya. Impiannya menjalani kehidupan normal pupus sudah. Istrinya telah tiada. Sahabatnya, pemilik tempat di mana dia bekerja nantinya, juga tewas. Semuanya menjadi tampak suram bagi Shadow. Ditambah lagi itu semua terjadi di tengah musim dingin. Lengkap banget deh penderitaan Shadow. Inilah badai pertama baginya. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu dengan Mr. Wednesday. Mr. Wednesday merupakan sosok yang misterius bagi Shadow dan seolah-olah tahu segalanya tentang Shadow, dan Mr. Wednesday-lah yang akhirnya mempekerjakan Shadow.
Bekerja pada Mr. Wednesday memberikan pengalaman dan perjalanan-perjalanan unik serta aneh bagi Shadow. Dan kebanyakan perjalanan-perjalanan tersebut dilakukan dalam cuaca badai (mungkin ini badai yang kedua bagi Shadow). Bernegosiasi, membujuk orang lain, bahkan sampai merampok bank pernah mereka lakukan. Hingga Shadow akhirnya menyadari ada hal-hal di luar logika manusia biasa dalam pekerjaan yang dia lakukan dan semuanya saling terhubung satu sama lain. Semua informasi yang dia serap ketika berada di penjara, kematian istrinya, pertemuan dan perjalanannya dengan Mr. Wednesday, mimpi-mimpinya, semuanya memiliki hubungan. Dan pada akhirnya Shadow harus memahami bahwa dia berada di tengah-tengah sebuah peperangan besar. Sebuah peperangan yang disebut "badai" oleh orang-orang yang ditemuinya selama di perjalanan. Dan perang tersebut bukanlah perang biasa karena ini adalah perang antara para dewa mitologi kuno melawan dewa-dewa dunia modern. Inilah badai sesungguhnya yang dihadapi Shadow.
Secara keseluruhan buku ini enak dibaca dan asyik untuk dinikmati. Penggunaan ukuran font dan dimensi buku yang cukup pas membuat buku ini nyaman dibaca. Alur cerita buku ini juga membuat kita sulit untuk melepaskan buku ini. Di dalam buku ini juga disisipkan beberapa filler pada pergantian bab. Secara sekilas filler tersebut terasa mengganggu karena flashback ke masa lalu yang jauh sekali dan seakan-akan tidak berhubungan dengan cerita buku ini. Tetapi, setelah sampai ke bagian belakang buku ini barulah kita bisa menyadari manfaat filler-filler tersebut. Bagaimana dengan endingnya? Mengejutkan dan tak terduga! Itu menurut saya. Kalau saya ceritakan di sini Anda nanti jadi tidak bernafsu lagi membaca buku ini . Dan sebagai komen terakhir saya dalam review ini, cukup banyak ditemukan typo dalam buku ini. Padahal buku ini diterbitkan oleh penerbit sekaliber Gramedia. Namun typo tersebut tidak begitu mengganggu kecuali Anda adalah pembaca yang super perfeksionis. Secara keseluruhan, tidak salah jika buku ini memenangkan Hugo Award dan Locus Award untuk novel fantasi terbaik, Bram Stoker Award untuk novel horor terbaik, dan Nebula Award untuk novel terbaik.
0
Kutip
Balas