Lanjutan kisah (alm) kyai Muhammad Kholil pasuruan

Tingginya maqam beliau dihadapan Allah. sehingga ketika beliau masih dapat kecil diambil manfaat karomahnya oleh orang yang membutuhkannya:

Suatu ketika datanglah warga sekitar pondok yang sowan ke Ndalem yai untuk bersilaturahmi sambil meminta solusi tentang permaslahannya.

Warga : “ Mbah yai kulo nuwun pitulung, sawah kulo uakeh hama padi (tikus), kulo nyuwun amalan nopo du’a nipun mbah yai, mugi-mugi sawah kulo slamet teko hama.
(kyai saya minta tolong sawah saya diserang hama saya mohon amalan atau do’a agar sawah saya diselamatkan oleh Allah dari hama)

Kebetulan pada saat itu (alm) Mbah yai Abdul Adzim bin Urip kakak ipar (alm) mbah yai kholil yang sedang menemui warga.
Mbah Yai Abdul Adzim : “ Iyo engkuk awakmu nang sawah, ngucapno awakmu Yai Kholil Sidogiri pasuruan Wali Allah.
(iya kamu pergilah kesawahmu dan ucapkan kyai kholil wali allah, keluarlah kamu hama dari sawahku)

(secara tidak langsung mengambil barokah kewalian mbah yai kholil yang masih kecil dengan mengancam dan menyuruh hama untuk pergi dari sawah warganya )

Warga : inggih yai
(iya kyai, saya laksanakan)

Pergilah sang petani kesawahnya. Setelah sampai di sawah miliknya memohon kepada Allah dan berteriaklah dia dengan keras menyebut nama Yai Kholil sidogiri pasuruan Wali Allah .
(sambil memohon pertolongan Allah dan menyuruh seluruh hama yang menggangu padinya menyingkir dari sawah miliknya)

Setelah sekian lama sang petani sambil bercocok tanam dan kembali mengawasi padinya, dia terheran2 karena tidak ada lagi hama2 pengganngu yang memakan tanaman padinya. Kembalilah sang petani kepondok dan mengucapkan terima kasih kepada mbah yai kholil)

Berkatalah Mbah Yai kholil ketika di ceritakan hal tersebut di atas: “ Iku asline olehe kang abdul adhim dewe “
(itu sebetulnya karomahnya kyai abdul adhim kok (jawab kyai merendah))