TS
madokafc
Dragon Roar
sebelumnya mohon maaf, ini cuman salah satu tulisan bersambung yang sedang ane buat. Ane pengen tahu reaksi dari agan-agan disini mengenai cerita yang sedang saya buat ini. Btw, terima kasih atas perhatiannya dan kesediannya untuk membaca cerita yang ane buat ini
:
:
Oh ya untuk kesalahan teknis penulisan dalam penyebutan type maupun varian alutsista yang digunakan dalam cerita ini merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh penulis
Oh iya ini Indeks sementaranya, thanks to agan nanas
INDEX:
It had been started!
Timeline
Timeline-2
Prologue
At Khenh Pranh
At Khenh Pranh-2
At Khenh Pranh-3
At Khenh Pranh-4
From my side
From my side-2
From my side-3
Fighting from the Inside of our hearts!
Fighting from the Inside of our hearts! II
Fighting from the Inside of our hearts! II-2
Fight till the end!
Fight till the end!-2
Fight till the end!-3
The hidden Clouds-1
The hidden Clouds!-2
A doubt!
doubt!!
It had been started!
Sudah 1230, sekarang sudah saatnya kita bergerak, siapkan perlengkapan kita dan jangan lupa cek kembali arah dan tujuan kita juga cek-poin yang nanti harus dilewati kata Major Lintang kepada anak buahnya Ok, kompi Antara dan Batara! Sekarang saatnya kita maju serbu dan jangan pernah mundur, seraang! lanjut Major Lintang dengan berteriak lantang kepada pasukannya. Sontak mulai bergeraklah kompi tank Antara dan Batara dari Batalyon Kavaleri Badak Cula 1, Divisi Armor ke 3, TNI AD. Pergerakan lebih dari 20 tank berat jenis Leopard 2A6 itu menggetarkan bumi, seakan tidak cukup gemuruh yang dihasilkan dari MBT-MBT itu, mulai bergeraklah kendaraan-kendaraan lapis baja IFV lainnya yaitu Marder MI, dan Anoa 2 NE yang jumlahnya lebih dari 40 unit.
Dibelakang mereka berderap maju juga artileri swa-gerak Pzh 2000 yang gerakannya dibarengi oleh SPAA Marksman 2. Setelah beberapa saat, para Leopard itu mulai melakukan maneuver penembakan sambil bergerak kearah sasaran, tidak berapa lama kemudian situasi mulai semakin menegangkan setelah 4 buah Su 34 melakukan tembakan dukungan kearah target yang berada di balik bukit Tamiang. Seketika itu juga area perbukitan yang tadinya hijau bagaikan batu giok kaisar China berubah menjadi lautan api, ya! Menjadi lautan api karena para Su 34 itu melepaskan tangki-tangki yang berisi napalm dan dapat dibayangkan betapa dahsyatnya pemandangan itu bagi para prajurit yang melihatnya.
Koordinat target sasaran telah ditetapkan, 1545 sektor 2 tembakan munisi HE, sekarang!! Major Lintang meminta operator radio untuk meminta dukungan tembakan artileri untuk membuka gerakan maju pasukannya. Pzh 2000 itu menghentikan gerakan mereka, dan mereka mulai mengarahkan ujung barel meriam mereka kearah sasaran dan . Bum-bum suara menyalak dari meriam 155 mm mulai menggemuruh kearah sasaran yang berada di balik perbukitan Tamiang. Setelah artileri barrage yang berlangsung selama 20 menit itu berakhir, Mayor Lintang berkata, kepada anak buahnya Lanjutkan penyerbuan sekarang! Saya ingin sebelum adzan ashar berkumandang pusat pertahanan musuh sudah kita hancurkan!.
Dan tank-tank serta kendaraan lapis baja lainnya pun melanjutkan kembali pergerakan mereka yang tadi harus dihentikan sementara untuk menunggu bantuan penembakan dan Close Air Support untuk melemahkan kekuatan musuh yang disinyalir cukup kuat untuk memberikan ancaman bagi Batalyon Badak Cula 1. Singkat kata pada 1428 pertahanan musuh sudah hancur dan seluruh wilayah bukit Tamiang dan sekitarnya telah berhasil dikuasai dan diamankan oleh para prajurit TNI AD.
Alhamdulilah, latihan ini berjalan lancer dan target berhasil dikuasai tepat pada waktunya dan dapat diasumsikan korban dipihak kita juga sangat sedikit, bagaimanapun juga latihan ini merupakan bukti penting kemajuan doktrin dan kesiapan para prajurit kita dilapangan! kata Jendral Fairuz Rustam dihadapan sejumlah wartawan yang meminta keterangan sehubungan dengan diadakannya latihan taktis TNI AD tersebut.
dan juga ini menunjukan tekad dan kebulatan tekad kita untuk melindungi keutuhan NKRI beserta warga Negara Indonesia dan seluruh kepentingan nasional kita, sehingga tidak akan ada lagi Negara yang berpikir untuk mengusili kita.. sambungnya sambil diiringi oleh gelak tawa dari para wartawan.
Apakah TNI AD saat ini telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk melakukan semua tugasnya dengan baik? Tanya seorang wartawan wanita kepada sang jendral
Saya kira demikian, dengan perbaikan doktrin dan akuisisi alutsista dalam sepuluh tahun terakhir ini saya kira TNI secara keseluruhan telah menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, dan saya berpendapat bahwa TNI saat ini adalah TNI yang terkuat dalam sejarah Indonesia modern sejak hari lahirnya hingga hari ini! Jawab jendral Fairuz sambil tersenyum
Ternyata semua itu merupakan bagian dari latihan gabungan TNI di kepulauan Natuna, diperkirakan lebih dari 48 ribu prajurit TNI dari tiga matra kekuatan yang ada diturunkan dalam latihan gabungan yang biasanya diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut. Dalam latihan tersebut AD menurunkan sekitar 350 MBT yang terdiri dari Leopard 2A6 dan T 90, lebih dari 280 IFV dan ratusan artileri berat pendukung lainnya. Sementara itu kostrad menurunkan brigade elang dari divisi dua linud-nya sebagai pasukan pemukul awal untuk mempermudah operasi pendaratan bagi marinir AL.
Sementara itu TNI AL menerjunkan sekitar 72 kapal perang besar permukaan mulai dari Java Class destroyer (berdasarkan King Sejong Class destroyer), Medan Class Destroyer (berdasarkan Slava Class drestroyer), Tri Sutrisno Class LHD (berdasarkan Dokdo Class LHD) serta belasan fregat dari type SIGMA frigate (perbesaran dari SIGMA class corvette) dan puluhan corvette lainnya. TNI AL juga mengerahkan 18 Makassar class LPD, 48 LST dari Class Ambaeni dan puluhan kapal support logistic lainnya. Dalam latihan tersebut sekitar dua brigade pasukan mariner juga ikut diterjunkan sebagai pasukan pembuka yang bertugas untuk mengamankan garis pantai dan sekitarnya dalam rangka menyiapkan landasan pendaratan bagi pasukan angkatan darat.
TNI AU mengerahkan sekitar 96 pesawat yang diambilkan dari berbagai skuadron udara, diantaranya yang menarik adalah kesertaan IF 2000 yang merupakan pesawat tempur terbaru hasil kerja sama dengan Korea Selatan. Sementara itu kekuatan lainnya berasal dari Wing tempur 1 Elang Khatulistiwa yang terdiri dari pesawat-pesawat tempur Su 35 bm dan F-16 , lalu ada lagi skuadron intai dan pengindraan yang menggunakan pesawat C 295, belum lagi skuadron-skuadron pembom dan serangan darat taktis yang terdiri dari Su 34 MI dan Tu 22 MKI dan juga skuadron angkut dan logistic yang didukung oleh pesawat-pesawat Hercules dan C 295.
Latihan gabungan di akhir tahun 2019 ini merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah diadakan oleh TNI sepanjang sejarahnya. Saat ini bangsa Indonesia dengan kemajuan ekonomi dan kestabilan politiknya berhasil menjelma menjadi sebuah bangsa terbesar dan terkuat kembali di Asia Tenggara sebuah bangsa besar yang menjadi panutan dan pemimpin bagi negara-negara lainnya di kawasan. Akan tetapi, dalam beberapa tahun kedepan bangsa Indonesia akan mengalami sebuah tragedi dan bencana yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, begitu juga bagi seluruh bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan Pasifik. Pasifik, yang berarti "lautan teduh" tidak akan menjadi sebuah samudra teduh untuk kedua kalinya sepanjang sejarah umat manusia...
:
:Oh ya untuk kesalahan teknis penulisan dalam penyebutan type maupun varian alutsista yang digunakan dalam cerita ini merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh penulis

Oh iya ini Indeks sementaranya, thanks to agan nanas
INDEX:
It had been started!
Timeline
Timeline-2
Prologue
At Khenh Pranh
At Khenh Pranh-2
At Khenh Pranh-3
At Khenh Pranh-4
From my side
From my side-2
From my side-3
Fighting from the Inside of our hearts!
Fighting from the Inside of our hearts! II
Fighting from the Inside of our hearts! II-2
Fight till the end!
Fight till the end!-2
Fight till the end!-3
The hidden Clouds-1
The hidden Clouds!-2
A doubt!
doubt!!
It had been started!
Sudah 1230, sekarang sudah saatnya kita bergerak, siapkan perlengkapan kita dan jangan lupa cek kembali arah dan tujuan kita juga cek-poin yang nanti harus dilewati kata Major Lintang kepada anak buahnya Ok, kompi Antara dan Batara! Sekarang saatnya kita maju serbu dan jangan pernah mundur, seraang! lanjut Major Lintang dengan berteriak lantang kepada pasukannya. Sontak mulai bergeraklah kompi tank Antara dan Batara dari Batalyon Kavaleri Badak Cula 1, Divisi Armor ke 3, TNI AD. Pergerakan lebih dari 20 tank berat jenis Leopard 2A6 itu menggetarkan bumi, seakan tidak cukup gemuruh yang dihasilkan dari MBT-MBT itu, mulai bergeraklah kendaraan-kendaraan lapis baja IFV lainnya yaitu Marder MI, dan Anoa 2 NE yang jumlahnya lebih dari 40 unit.
Dibelakang mereka berderap maju juga artileri swa-gerak Pzh 2000 yang gerakannya dibarengi oleh SPAA Marksman 2. Setelah beberapa saat, para Leopard itu mulai melakukan maneuver penembakan sambil bergerak kearah sasaran, tidak berapa lama kemudian situasi mulai semakin menegangkan setelah 4 buah Su 34 melakukan tembakan dukungan kearah target yang berada di balik bukit Tamiang. Seketika itu juga area perbukitan yang tadinya hijau bagaikan batu giok kaisar China berubah menjadi lautan api, ya! Menjadi lautan api karena para Su 34 itu melepaskan tangki-tangki yang berisi napalm dan dapat dibayangkan betapa dahsyatnya pemandangan itu bagi para prajurit yang melihatnya.
Koordinat target sasaran telah ditetapkan, 1545 sektor 2 tembakan munisi HE, sekarang!! Major Lintang meminta operator radio untuk meminta dukungan tembakan artileri untuk membuka gerakan maju pasukannya. Pzh 2000 itu menghentikan gerakan mereka, dan mereka mulai mengarahkan ujung barel meriam mereka kearah sasaran dan . Bum-bum suara menyalak dari meriam 155 mm mulai menggemuruh kearah sasaran yang berada di balik perbukitan Tamiang. Setelah artileri barrage yang berlangsung selama 20 menit itu berakhir, Mayor Lintang berkata, kepada anak buahnya Lanjutkan penyerbuan sekarang! Saya ingin sebelum adzan ashar berkumandang pusat pertahanan musuh sudah kita hancurkan!.
Dan tank-tank serta kendaraan lapis baja lainnya pun melanjutkan kembali pergerakan mereka yang tadi harus dihentikan sementara untuk menunggu bantuan penembakan dan Close Air Support untuk melemahkan kekuatan musuh yang disinyalir cukup kuat untuk memberikan ancaman bagi Batalyon Badak Cula 1. Singkat kata pada 1428 pertahanan musuh sudah hancur dan seluruh wilayah bukit Tamiang dan sekitarnya telah berhasil dikuasai dan diamankan oleh para prajurit TNI AD.
Alhamdulilah, latihan ini berjalan lancer dan target berhasil dikuasai tepat pada waktunya dan dapat diasumsikan korban dipihak kita juga sangat sedikit, bagaimanapun juga latihan ini merupakan bukti penting kemajuan doktrin dan kesiapan para prajurit kita dilapangan! kata Jendral Fairuz Rustam dihadapan sejumlah wartawan yang meminta keterangan sehubungan dengan diadakannya latihan taktis TNI AD tersebut.
dan juga ini menunjukan tekad dan kebulatan tekad kita untuk melindungi keutuhan NKRI beserta warga Negara Indonesia dan seluruh kepentingan nasional kita, sehingga tidak akan ada lagi Negara yang berpikir untuk mengusili kita.. sambungnya sambil diiringi oleh gelak tawa dari para wartawan.
Apakah TNI AD saat ini telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk melakukan semua tugasnya dengan baik? Tanya seorang wartawan wanita kepada sang jendral
Saya kira demikian, dengan perbaikan doktrin dan akuisisi alutsista dalam sepuluh tahun terakhir ini saya kira TNI secara keseluruhan telah menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, dan saya berpendapat bahwa TNI saat ini adalah TNI yang terkuat dalam sejarah Indonesia modern sejak hari lahirnya hingga hari ini! Jawab jendral Fairuz sambil tersenyum
Ternyata semua itu merupakan bagian dari latihan gabungan TNI di kepulauan Natuna, diperkirakan lebih dari 48 ribu prajurit TNI dari tiga matra kekuatan yang ada diturunkan dalam latihan gabungan yang biasanya diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut. Dalam latihan tersebut AD menurunkan sekitar 350 MBT yang terdiri dari Leopard 2A6 dan T 90, lebih dari 280 IFV dan ratusan artileri berat pendukung lainnya. Sementara itu kostrad menurunkan brigade elang dari divisi dua linud-nya sebagai pasukan pemukul awal untuk mempermudah operasi pendaratan bagi marinir AL.
Sementara itu TNI AL menerjunkan sekitar 72 kapal perang besar permukaan mulai dari Java Class destroyer (berdasarkan King Sejong Class destroyer), Medan Class Destroyer (berdasarkan Slava Class drestroyer), Tri Sutrisno Class LHD (berdasarkan Dokdo Class LHD) serta belasan fregat dari type SIGMA frigate (perbesaran dari SIGMA class corvette) dan puluhan corvette lainnya. TNI AL juga mengerahkan 18 Makassar class LPD, 48 LST dari Class Ambaeni dan puluhan kapal support logistic lainnya. Dalam latihan tersebut sekitar dua brigade pasukan mariner juga ikut diterjunkan sebagai pasukan pembuka yang bertugas untuk mengamankan garis pantai dan sekitarnya dalam rangka menyiapkan landasan pendaratan bagi pasukan angkatan darat.
TNI AU mengerahkan sekitar 96 pesawat yang diambilkan dari berbagai skuadron udara, diantaranya yang menarik adalah kesertaan IF 2000 yang merupakan pesawat tempur terbaru hasil kerja sama dengan Korea Selatan. Sementara itu kekuatan lainnya berasal dari Wing tempur 1 Elang Khatulistiwa yang terdiri dari pesawat-pesawat tempur Su 35 bm dan F-16 , lalu ada lagi skuadron intai dan pengindraan yang menggunakan pesawat C 295, belum lagi skuadron-skuadron pembom dan serangan darat taktis yang terdiri dari Su 34 MI dan Tu 22 MKI dan juga skuadron angkut dan logistic yang didukung oleh pesawat-pesawat Hercules dan C 295.
Latihan gabungan di akhir tahun 2019 ini merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah diadakan oleh TNI sepanjang sejarahnya. Saat ini bangsa Indonesia dengan kemajuan ekonomi dan kestabilan politiknya berhasil menjelma menjadi sebuah bangsa terbesar dan terkuat kembali di Asia Tenggara sebuah bangsa besar yang menjadi panutan dan pemimpin bagi negara-negara lainnya di kawasan. Akan tetapi, dalam beberapa tahun kedepan bangsa Indonesia akan mengalami sebuah tragedi dan bencana yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, begitu juga bagi seluruh bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan Pasifik. Pasifik, yang berarti "lautan teduh" tidak akan menjadi sebuah samudra teduh untuk kedua kalinya sepanjang sejarah umat manusia...
seventhson007 memberi reputasi
1
81.9K
366
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
20.4KThread•10.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
madokafc
#109
A doubt!
ane dapat saran dari kakak ane untuk memuat konten yang lebih manusiawi lagi mengenai jalannya suatu pertempuran, dimana semua menjadi abu-abu tidak ada hitam atau putih didalam sebuah pertempuran. Tidak ada benar atau salah, apabila tulisan dan karya ane dianggap kurang menjunjung tinggi nasionalisme ane harap itu semua berpaling pada anggapan pribadi masing-masing.
22 Mei 2020, Udon Thani, Thailand
Saat ini pasukan kami sedang berada di kota Udon Thani, gerimis mulai turun sementara langit telah menjadi sangat gelap. Kota yang terletak sekitar 9 km disebelah selatan Vientienne ini telah menjadi lokasi pertempuran yang berdarah-darah dan mematikan. Hampir 78 persen bangunan dan infrastruktur dikota ini rusak atau hancur total. Bau busuk tercium dari mayat-mayat yang banyak bergelimpangan dipenjuru kota ini. Aku berjalan menyusuri sebuah bangunan sekolah yang ada disebelah selatan kota ini, sambil memegang rifle SS-2 miliku dengan posisi siap menembak. Tiba-tiba terdengar suara dari balik runtuhan bangunan yang ada disamping kiriku.
Uhhh , *請就殺了我! aku melihat seorang prajurit muda China melenguh dan mengucapkan sesuatu kepadaku. Aku tentu saja tidak mengetahui apa yang dikatakan pria sekarat itu. Aku melihatnya tergelatak diantara puluhan mayat kawan-kawannya yang telah tewas dengan keadaan cukup mengenaskan. Pria muda itu, mungkin kurang dari 20 tahun umurnya, dari perutnya bersimbahan darah dan organ dalamnya menjuntai keluar. Sementara itu mayat-mayat yang lainnya banyak sekali yang berada dalam kondisi tidak utuh dan tercerai berai. Aku mengira, bahwa pria itu dan kawan-kawannya telah terkena serangan artileri barrage kami secara telak beberapa waktu yang lalu.
**幫我,我現在只拍..., sekali lagi pria itu berkata kepadaku kali ini ia menggerakan tangannya kearah tenggorokannya dan terlihat jelas ia memintaku untuk mengakhiri penderitaannya dengan membunuhnya secepat mungkin. Melihat kondisinya aku mengambil pistol P2 Pindadku dan mengokangnya dan mengarahkan moncongnya kearah wajah pria tersebut. Aku melihat pria tersebut mulai batuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya, dan dia mulai tersenyum kepadaku, sebuah senyum yang mengandung banyak arti dan kepedihan yang terasa amat sangat. Tidak tahan melihat keadaannya akupun memejamkan mataku sambil menekan picu senjata yang ada ditanganku
Dor!! Suara letusan senjata, terdengar keras. Tapi suara itu bukan berasal dari pistol yang ada ditanganku. Aku membuka mataku dan telah melihat prajurit muda PLA itu telah tewas, dengan sebuah lubang yang mengeluarkan darah segar yang berasal dari kepalanya. Secara refleks akupun menoleh kearah belakangku dan melihat kopral Denis memegang sebuah pistol Colt M1911 ditangan kanannya. Sambil terdiam dia menaruh kembali pistol itu kesarungnya, dan mengambil kembali senjata SS-2 yang ia taruh dipunggungnya.
Pak Hagi! Jangan pernah ragu untuk mengakhiri penderitaan orang seperti prajurit muda tadi Denis berkata kepadaku
Aku justru akan menyesal kalau melihatnya harus menderita lebih lama lagi untuk berada dalam kekacauan ini dan aku tidak akan pernah ragu untuk melakukannya! kata Dennis kepadaku dengan wajah dan sorot mata tajam yang menunjukkan keseriusannya.
aku tahu itu Dennis! seruku kepadanya singkat
Tiba-tiba terdengar suara lengkingan diudara, pertanda sebuah serangan artileri berat. Beberapa kilometer jauhnya dari tempatku berdiri aku melihat beberapa kepulan asap yang membumbung tinggi akibat hantaman artileri berat meriam howitzer 155 mm milik pasukan koalisi.
Pak Hagi! Kapten Adrian meminta pleton kalian untuk bergerak menuju Central Plaza Udon Thani untuk membantu batalyon membersihkan sisa-sisa perlawanan musuh disana! teriak Margo kepadaku sambil memegang headphones-nya yang kabel-kabelnya terjuntai dari ranselnya yang berat yang berisi radio dan alat komunikasi tingkat batalyon.
Dennis! Margo! Kumpulkan anak-anak disini sekarang juga, setelah itu baru kita segera menuju CentralPlaza Udon Thani! perintahku pada Dennis dan Margo
Baik Pak! seru Margo sambil berkomunikasi dengan prajurit-prajurit lainnya
Aku akan memanggil Melky dan Rahman! Mereka ada dibangunan berlantai tiga di sebelah halte bus tersebut mengawasi kita dari sana! seru Dennis kepadaku
Aku melihat kembali mayat dari prajurit muda yang baru saja "dibunuh oleh Dennis" terlihat sebuah senyum lebar di wajahnya yang tetap mengembang bahkan setelah kematiannya yang mengenaskan. Akupun melanjutkan kembali langkahku untuk memulai kembali misi kami yang baru.
Beberapa saat kemudian pleton kami telah terkumpul dan segera menuju CentralPlaza yang terletak sekitar 6 blok dari tempat ini, mungkin hanya butuh sekitar setengah jam hingga satu jam perjalanan dengan berjalan kaki. Di perjalanan ini kami harus menyusuri Sriksuk Road terlebih dahulu lalu menyusuri Naresuan road dan menuju clock tower yang ada di pusat kota. Baru setelahnya kami menuju utara dengan menuju Udon Dutsadee road menuju CentralPlaza Udon. Selama berada dalam perjalanan aku melihat prajurit-prajurit TNI dari berbagai kesatuan yang lainnya bertempur dengan sengitnya untuk menghabisi perlawanan tentara-tentara PLA yang telah terjebak dalam pertempuran kota melawan kami pasukan dari divisi kavaleri KOSTRAD dan USMC 1st Division.
Kami harus bergerak dengan hati-hati dan tidak bisa secara sembarangan karena dibalik reruntuhan terkadang masih ada tentara-tentara Chung yang mengincar nyawa kami untuk dibawa bersama mereka sebelum mereka tewas terbunuh ditangan prajurit-prajurit TNI. Aku melihat satu regu TNI menembakan beberapa munisi RPG-7 mereka kearah sebuah bangunan yang didalamnya terdapat prajurit PLA yang bersembunyi. Lalu datanglah tiga buah panser tarantula milik kami, dengan canon cockerill 90 mm milik mereka bangunan yang sama itu dihantam bertubi-tubi hingga akhirnya rubuh dan rata dengan tanah dan menewaskan para penghuni didalamnya.
Ditengah hujan lebat ini aku melihat sebuah bendera merah dari 124th regiment infantry milik PLA ground forces yang tergelatak begitu saja dijalanan. Aku mengambilnya dan menempatkannya diatas dada dari mayat salah seorang komandan prajurit PLA, aku lalu melanjutkan langkahku untuk memimpin kembali pasukanku dalam operasi pembersihan di kota Udon Thani ini. Aku merasa bahwa tindakanku itu hanyalah sekedar penghormatan kecil bagi sesama prajurit yang saling menyabung nyawa di medan pertempuran demi membela Negara kami masing-masing.
*請就殺了我 ; please kill me
** 幫我,我現在只拍 ; help me, just shoot me now
22 Mei 2020, Udon Thani, Thailand
Saat ini pasukan kami sedang berada di kota Udon Thani, gerimis mulai turun sementara langit telah menjadi sangat gelap. Kota yang terletak sekitar 9 km disebelah selatan Vientienne ini telah menjadi lokasi pertempuran yang berdarah-darah dan mematikan. Hampir 78 persen bangunan dan infrastruktur dikota ini rusak atau hancur total. Bau busuk tercium dari mayat-mayat yang banyak bergelimpangan dipenjuru kota ini. Aku berjalan menyusuri sebuah bangunan sekolah yang ada disebelah selatan kota ini, sambil memegang rifle SS-2 miliku dengan posisi siap menembak. Tiba-tiba terdengar suara dari balik runtuhan bangunan yang ada disamping kiriku.
Uhhh , *請就殺了我! aku melihat seorang prajurit muda China melenguh dan mengucapkan sesuatu kepadaku. Aku tentu saja tidak mengetahui apa yang dikatakan pria sekarat itu. Aku melihatnya tergelatak diantara puluhan mayat kawan-kawannya yang telah tewas dengan keadaan cukup mengenaskan. Pria muda itu, mungkin kurang dari 20 tahun umurnya, dari perutnya bersimbahan darah dan organ dalamnya menjuntai keluar. Sementara itu mayat-mayat yang lainnya banyak sekali yang berada dalam kondisi tidak utuh dan tercerai berai. Aku mengira, bahwa pria itu dan kawan-kawannya telah terkena serangan artileri barrage kami secara telak beberapa waktu yang lalu.
**幫我,我現在只拍..., sekali lagi pria itu berkata kepadaku kali ini ia menggerakan tangannya kearah tenggorokannya dan terlihat jelas ia memintaku untuk mengakhiri penderitaannya dengan membunuhnya secepat mungkin. Melihat kondisinya aku mengambil pistol P2 Pindadku dan mengokangnya dan mengarahkan moncongnya kearah wajah pria tersebut. Aku melihat pria tersebut mulai batuk-batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya, dan dia mulai tersenyum kepadaku, sebuah senyum yang mengandung banyak arti dan kepedihan yang terasa amat sangat. Tidak tahan melihat keadaannya akupun memejamkan mataku sambil menekan picu senjata yang ada ditanganku
Dor!! Suara letusan senjata, terdengar keras. Tapi suara itu bukan berasal dari pistol yang ada ditanganku. Aku membuka mataku dan telah melihat prajurit muda PLA itu telah tewas, dengan sebuah lubang yang mengeluarkan darah segar yang berasal dari kepalanya. Secara refleks akupun menoleh kearah belakangku dan melihat kopral Denis memegang sebuah pistol Colt M1911 ditangan kanannya. Sambil terdiam dia menaruh kembali pistol itu kesarungnya, dan mengambil kembali senjata SS-2 yang ia taruh dipunggungnya.
Pak Hagi! Jangan pernah ragu untuk mengakhiri penderitaan orang seperti prajurit muda tadi Denis berkata kepadaku
Aku justru akan menyesal kalau melihatnya harus menderita lebih lama lagi untuk berada dalam kekacauan ini dan aku tidak akan pernah ragu untuk melakukannya! kata Dennis kepadaku dengan wajah dan sorot mata tajam yang menunjukkan keseriusannya.
aku tahu itu Dennis! seruku kepadanya singkat
Tiba-tiba terdengar suara lengkingan diudara, pertanda sebuah serangan artileri berat. Beberapa kilometer jauhnya dari tempatku berdiri aku melihat beberapa kepulan asap yang membumbung tinggi akibat hantaman artileri berat meriam howitzer 155 mm milik pasukan koalisi.
Pak Hagi! Kapten Adrian meminta pleton kalian untuk bergerak menuju Central Plaza Udon Thani untuk membantu batalyon membersihkan sisa-sisa perlawanan musuh disana! teriak Margo kepadaku sambil memegang headphones-nya yang kabel-kabelnya terjuntai dari ranselnya yang berat yang berisi radio dan alat komunikasi tingkat batalyon.
Dennis! Margo! Kumpulkan anak-anak disini sekarang juga, setelah itu baru kita segera menuju CentralPlaza Udon Thani! perintahku pada Dennis dan Margo
Baik Pak! seru Margo sambil berkomunikasi dengan prajurit-prajurit lainnya
Aku akan memanggil Melky dan Rahman! Mereka ada dibangunan berlantai tiga di sebelah halte bus tersebut mengawasi kita dari sana! seru Dennis kepadaku
Aku melihat kembali mayat dari prajurit muda yang baru saja "dibunuh oleh Dennis" terlihat sebuah senyum lebar di wajahnya yang tetap mengembang bahkan setelah kematiannya yang mengenaskan. Akupun melanjutkan kembali langkahku untuk memulai kembali misi kami yang baru.
Beberapa saat kemudian pleton kami telah terkumpul dan segera menuju CentralPlaza yang terletak sekitar 6 blok dari tempat ini, mungkin hanya butuh sekitar setengah jam hingga satu jam perjalanan dengan berjalan kaki. Di perjalanan ini kami harus menyusuri Sriksuk Road terlebih dahulu lalu menyusuri Naresuan road dan menuju clock tower yang ada di pusat kota. Baru setelahnya kami menuju utara dengan menuju Udon Dutsadee road menuju CentralPlaza Udon. Selama berada dalam perjalanan aku melihat prajurit-prajurit TNI dari berbagai kesatuan yang lainnya bertempur dengan sengitnya untuk menghabisi perlawanan tentara-tentara PLA yang telah terjebak dalam pertempuran kota melawan kami pasukan dari divisi kavaleri KOSTRAD dan USMC 1st Division.
Kami harus bergerak dengan hati-hati dan tidak bisa secara sembarangan karena dibalik reruntuhan terkadang masih ada tentara-tentara Chung yang mengincar nyawa kami untuk dibawa bersama mereka sebelum mereka tewas terbunuh ditangan prajurit-prajurit TNI. Aku melihat satu regu TNI menembakan beberapa munisi RPG-7 mereka kearah sebuah bangunan yang didalamnya terdapat prajurit PLA yang bersembunyi. Lalu datanglah tiga buah panser tarantula milik kami, dengan canon cockerill 90 mm milik mereka bangunan yang sama itu dihantam bertubi-tubi hingga akhirnya rubuh dan rata dengan tanah dan menewaskan para penghuni didalamnya.
Ditengah hujan lebat ini aku melihat sebuah bendera merah dari 124th regiment infantry milik PLA ground forces yang tergelatak begitu saja dijalanan. Aku mengambilnya dan menempatkannya diatas dada dari mayat salah seorang komandan prajurit PLA, aku lalu melanjutkan langkahku untuk memimpin kembali pasukanku dalam operasi pembersihan di kota Udon Thani ini. Aku merasa bahwa tindakanku itu hanyalah sekedar penghormatan kecil bagi sesama prajurit yang saling menyabung nyawa di medan pertempuran demi membela Negara kami masing-masing.
*請就殺了我 ; please kill me
** 幫我,我現在只拍 ; help me, just shoot me now
0