Setahun lebih hubungan kami berjalan, aku merasakan bertambah berat. Namun rasa itu masih dapat kuatasi karena aku telah siap dengan segala konsekuensinya saat aku memutuskan untuk berhubungan jarak jauh. Rasa berat itu kurasakan saat harus menguatkan dan meyakinkan Ami. Ami yang mulai capek karena merasa memiliki pacar namun seperti tidak punya pacar. Bagaimana ia iri melihat temannya yang bisa setiap saat berdua dengan pacarnya atau pacarnya bisa ada disisinya saat ia lagi membutuhkan.

Perasaan- perasaan seperti itu yang membuat Ami terkadang capek untuk menjalaninya. Kesalahan- kesalahan kecil bisa menjadi sangat besar dan berujung pada kata “Aku capek”. Saat- saat seperti itulah aku yang harus extra care dalam mengembalikan suasana hati Ami, meskipun terkadang aku juga merasakan capek tapi aku tetap bertahan karena perasaanku ke Ami dan mimpi2 yg ingin aku wujudkan bersama dia.

Tidak hanya hal negatif saja yang aku rasakan, tapi juga ada positifnya. Kita tidak selalu bertengkar, kita juga saling support satu sama lain. Di saat aku merasa jenuh dengan rutinitas kampus Ami selalu siap mendengarkan curhatanku begitu juga sebaliknya. Obrolan- obrolan serius yang meskipun jarang kita lakukan membuat kita bisa saling mengerti sifat masing- masing meskipun terkadang pemikiranku tidak bisa diterima dia.

Tapi seperti yang aku bilang di bagian awal bahwa perjalanan setahun lebih ini memang terasa berat, apalagi kami akan menuju ke angka 2 tahun. Bahkan saat ulang tahunku pun berjalan dengan kondisi yang tidak enak karena kami saling marahan. Atau pada saat puasa aku melakukan kesalahan, maka Ami baru akan memaafkan saat lebaran. Tapi dengan sedikit usaha dan rayuan maka Ami akan memaafkanku lebih awal. Kekanak2an memang, tapi itulah Ami yang aku pilih dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Semoga kami bisa berjalan hingga tahun2 berikutnya.