TS
madokafc
Dragon Roar
sebelumnya mohon maaf, ini cuman salah satu tulisan bersambung yang sedang ane buat. Ane pengen tahu reaksi dari agan-agan disini mengenai cerita yang sedang saya buat ini. Btw, terima kasih atas perhatiannya dan kesediannya untuk membaca cerita yang ane buat ini
:
:
Oh ya untuk kesalahan teknis penulisan dalam penyebutan type maupun varian alutsista yang digunakan dalam cerita ini merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh penulis
Oh iya ini Indeks sementaranya, thanks to agan nanas
INDEX:
It had been started!
Timeline
Timeline-2
Prologue
At Khenh Pranh
At Khenh Pranh-2
At Khenh Pranh-3
At Khenh Pranh-4
From my side
From my side-2
From my side-3
Fighting from the Inside of our hearts!
Fighting from the Inside of our hearts! II
Fighting from the Inside of our hearts! II-2
Fight till the end!
Fight till the end!-2
Fight till the end!-3
The hidden Clouds-1
The hidden Clouds!-2
A doubt!
doubt!!
It had been started!
Sudah 1230, sekarang sudah saatnya kita bergerak, siapkan perlengkapan kita dan jangan lupa cek kembali arah dan tujuan kita juga cek-poin yang nanti harus dilewati kata Major Lintang kepada anak buahnya Ok, kompi Antara dan Batara! Sekarang saatnya kita maju serbu dan jangan pernah mundur, seraang! lanjut Major Lintang dengan berteriak lantang kepada pasukannya. Sontak mulai bergeraklah kompi tank Antara dan Batara dari Batalyon Kavaleri Badak Cula 1, Divisi Armor ke 3, TNI AD. Pergerakan lebih dari 20 tank berat jenis Leopard 2A6 itu menggetarkan bumi, seakan tidak cukup gemuruh yang dihasilkan dari MBT-MBT itu, mulai bergeraklah kendaraan-kendaraan lapis baja IFV lainnya yaitu Marder MI, dan Anoa 2 NE yang jumlahnya lebih dari 40 unit.
Dibelakang mereka berderap maju juga artileri swa-gerak Pzh 2000 yang gerakannya dibarengi oleh SPAA Marksman 2. Setelah beberapa saat, para Leopard itu mulai melakukan maneuver penembakan sambil bergerak kearah sasaran, tidak berapa lama kemudian situasi mulai semakin menegangkan setelah 4 buah Su 34 melakukan tembakan dukungan kearah target yang berada di balik bukit Tamiang. Seketika itu juga area perbukitan yang tadinya hijau bagaikan batu giok kaisar China berubah menjadi lautan api, ya! Menjadi lautan api karena para Su 34 itu melepaskan tangki-tangki yang berisi napalm dan dapat dibayangkan betapa dahsyatnya pemandangan itu bagi para prajurit yang melihatnya.
Koordinat target sasaran telah ditetapkan, 1545 sektor 2 tembakan munisi HE, sekarang!! Major Lintang meminta operator radio untuk meminta dukungan tembakan artileri untuk membuka gerakan maju pasukannya. Pzh 2000 itu menghentikan gerakan mereka, dan mereka mulai mengarahkan ujung barel meriam mereka kearah sasaran dan . Bum-bum suara menyalak dari meriam 155 mm mulai menggemuruh kearah sasaran yang berada di balik perbukitan Tamiang. Setelah artileri barrage yang berlangsung selama 20 menit itu berakhir, Mayor Lintang berkata, kepada anak buahnya Lanjutkan penyerbuan sekarang! Saya ingin sebelum adzan ashar berkumandang pusat pertahanan musuh sudah kita hancurkan!.
Dan tank-tank serta kendaraan lapis baja lainnya pun melanjutkan kembali pergerakan mereka yang tadi harus dihentikan sementara untuk menunggu bantuan penembakan dan Close Air Support untuk melemahkan kekuatan musuh yang disinyalir cukup kuat untuk memberikan ancaman bagi Batalyon Badak Cula 1. Singkat kata pada 1428 pertahanan musuh sudah hancur dan seluruh wilayah bukit Tamiang dan sekitarnya telah berhasil dikuasai dan diamankan oleh para prajurit TNI AD.
Alhamdulilah, latihan ini berjalan lancer dan target berhasil dikuasai tepat pada waktunya dan dapat diasumsikan korban dipihak kita juga sangat sedikit, bagaimanapun juga latihan ini merupakan bukti penting kemajuan doktrin dan kesiapan para prajurit kita dilapangan! kata Jendral Fairuz Rustam dihadapan sejumlah wartawan yang meminta keterangan sehubungan dengan diadakannya latihan taktis TNI AD tersebut.
dan juga ini menunjukan tekad dan kebulatan tekad kita untuk melindungi keutuhan NKRI beserta warga Negara Indonesia dan seluruh kepentingan nasional kita, sehingga tidak akan ada lagi Negara yang berpikir untuk mengusili kita.. sambungnya sambil diiringi oleh gelak tawa dari para wartawan.
Apakah TNI AD saat ini telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk melakukan semua tugasnya dengan baik? Tanya seorang wartawan wanita kepada sang jendral
Saya kira demikian, dengan perbaikan doktrin dan akuisisi alutsista dalam sepuluh tahun terakhir ini saya kira TNI secara keseluruhan telah menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, dan saya berpendapat bahwa TNI saat ini adalah TNI yang terkuat dalam sejarah Indonesia modern sejak hari lahirnya hingga hari ini! Jawab jendral Fairuz sambil tersenyum
Ternyata semua itu merupakan bagian dari latihan gabungan TNI di kepulauan Natuna, diperkirakan lebih dari 48 ribu prajurit TNI dari tiga matra kekuatan yang ada diturunkan dalam latihan gabungan yang biasanya diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut. Dalam latihan tersebut AD menurunkan sekitar 350 MBT yang terdiri dari Leopard 2A6 dan T 90, lebih dari 280 IFV dan ratusan artileri berat pendukung lainnya. Sementara itu kostrad menurunkan brigade elang dari divisi dua linud-nya sebagai pasukan pemukul awal untuk mempermudah operasi pendaratan bagi marinir AL.
Sementara itu TNI AL menerjunkan sekitar 72 kapal perang besar permukaan mulai dari Java Class destroyer (berdasarkan King Sejong Class destroyer), Medan Class Destroyer (berdasarkan Slava Class drestroyer), Tri Sutrisno Class LHD (berdasarkan Dokdo Class LHD) serta belasan fregat dari type SIGMA frigate (perbesaran dari SIGMA class corvette) dan puluhan corvette lainnya. TNI AL juga mengerahkan 18 Makassar class LPD, 48 LST dari Class Ambaeni dan puluhan kapal support logistic lainnya. Dalam latihan tersebut sekitar dua brigade pasukan mariner juga ikut diterjunkan sebagai pasukan pembuka yang bertugas untuk mengamankan garis pantai dan sekitarnya dalam rangka menyiapkan landasan pendaratan bagi pasukan angkatan darat.
TNI AU mengerahkan sekitar 96 pesawat yang diambilkan dari berbagai skuadron udara, diantaranya yang menarik adalah kesertaan IF 2000 yang merupakan pesawat tempur terbaru hasil kerja sama dengan Korea Selatan. Sementara itu kekuatan lainnya berasal dari Wing tempur 1 Elang Khatulistiwa yang terdiri dari pesawat-pesawat tempur Su 35 bm dan F-16 , lalu ada lagi skuadron intai dan pengindraan yang menggunakan pesawat C 295, belum lagi skuadron-skuadron pembom dan serangan darat taktis yang terdiri dari Su 34 MI dan Tu 22 MKI dan juga skuadron angkut dan logistic yang didukung oleh pesawat-pesawat Hercules dan C 295.
Latihan gabungan di akhir tahun 2019 ini merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah diadakan oleh TNI sepanjang sejarahnya. Saat ini bangsa Indonesia dengan kemajuan ekonomi dan kestabilan politiknya berhasil menjelma menjadi sebuah bangsa terbesar dan terkuat kembali di Asia Tenggara sebuah bangsa besar yang menjadi panutan dan pemimpin bagi negara-negara lainnya di kawasan. Akan tetapi, dalam beberapa tahun kedepan bangsa Indonesia akan mengalami sebuah tragedi dan bencana yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, begitu juga bagi seluruh bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan Pasifik. Pasifik, yang berarti "lautan teduh" tidak akan menjadi sebuah samudra teduh untuk kedua kalinya sepanjang sejarah umat manusia...
:
:Oh ya untuk kesalahan teknis penulisan dalam penyebutan type maupun varian alutsista yang digunakan dalam cerita ini merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh penulis

Oh iya ini Indeks sementaranya, thanks to agan nanas
INDEX:
It had been started!
Timeline
Timeline-2
Prologue
At Khenh Pranh
At Khenh Pranh-2
At Khenh Pranh-3
At Khenh Pranh-4
From my side
From my side-2
From my side-3
Fighting from the Inside of our hearts!
Fighting from the Inside of our hearts! II
Fighting from the Inside of our hearts! II-2
Fight till the end!
Fight till the end!-2
Fight till the end!-3
The hidden Clouds-1
The hidden Clouds!-2
A doubt!
doubt!!
It had been started!
Sudah 1230, sekarang sudah saatnya kita bergerak, siapkan perlengkapan kita dan jangan lupa cek kembali arah dan tujuan kita juga cek-poin yang nanti harus dilewati kata Major Lintang kepada anak buahnya Ok, kompi Antara dan Batara! Sekarang saatnya kita maju serbu dan jangan pernah mundur, seraang! lanjut Major Lintang dengan berteriak lantang kepada pasukannya. Sontak mulai bergeraklah kompi tank Antara dan Batara dari Batalyon Kavaleri Badak Cula 1, Divisi Armor ke 3, TNI AD. Pergerakan lebih dari 20 tank berat jenis Leopard 2A6 itu menggetarkan bumi, seakan tidak cukup gemuruh yang dihasilkan dari MBT-MBT itu, mulai bergeraklah kendaraan-kendaraan lapis baja IFV lainnya yaitu Marder MI, dan Anoa 2 NE yang jumlahnya lebih dari 40 unit.
Dibelakang mereka berderap maju juga artileri swa-gerak Pzh 2000 yang gerakannya dibarengi oleh SPAA Marksman 2. Setelah beberapa saat, para Leopard itu mulai melakukan maneuver penembakan sambil bergerak kearah sasaran, tidak berapa lama kemudian situasi mulai semakin menegangkan setelah 4 buah Su 34 melakukan tembakan dukungan kearah target yang berada di balik bukit Tamiang. Seketika itu juga area perbukitan yang tadinya hijau bagaikan batu giok kaisar China berubah menjadi lautan api, ya! Menjadi lautan api karena para Su 34 itu melepaskan tangki-tangki yang berisi napalm dan dapat dibayangkan betapa dahsyatnya pemandangan itu bagi para prajurit yang melihatnya.
Koordinat target sasaran telah ditetapkan, 1545 sektor 2 tembakan munisi HE, sekarang!! Major Lintang meminta operator radio untuk meminta dukungan tembakan artileri untuk membuka gerakan maju pasukannya. Pzh 2000 itu menghentikan gerakan mereka, dan mereka mulai mengarahkan ujung barel meriam mereka kearah sasaran dan . Bum-bum suara menyalak dari meriam 155 mm mulai menggemuruh kearah sasaran yang berada di balik perbukitan Tamiang. Setelah artileri barrage yang berlangsung selama 20 menit itu berakhir, Mayor Lintang berkata, kepada anak buahnya Lanjutkan penyerbuan sekarang! Saya ingin sebelum adzan ashar berkumandang pusat pertahanan musuh sudah kita hancurkan!.
Dan tank-tank serta kendaraan lapis baja lainnya pun melanjutkan kembali pergerakan mereka yang tadi harus dihentikan sementara untuk menunggu bantuan penembakan dan Close Air Support untuk melemahkan kekuatan musuh yang disinyalir cukup kuat untuk memberikan ancaman bagi Batalyon Badak Cula 1. Singkat kata pada 1428 pertahanan musuh sudah hancur dan seluruh wilayah bukit Tamiang dan sekitarnya telah berhasil dikuasai dan diamankan oleh para prajurit TNI AD.
Alhamdulilah, latihan ini berjalan lancer dan target berhasil dikuasai tepat pada waktunya dan dapat diasumsikan korban dipihak kita juga sangat sedikit, bagaimanapun juga latihan ini merupakan bukti penting kemajuan doktrin dan kesiapan para prajurit kita dilapangan! kata Jendral Fairuz Rustam dihadapan sejumlah wartawan yang meminta keterangan sehubungan dengan diadakannya latihan taktis TNI AD tersebut.
dan juga ini menunjukan tekad dan kebulatan tekad kita untuk melindungi keutuhan NKRI beserta warga Negara Indonesia dan seluruh kepentingan nasional kita, sehingga tidak akan ada lagi Negara yang berpikir untuk mengusili kita.. sambungnya sambil diiringi oleh gelak tawa dari para wartawan.
Apakah TNI AD saat ini telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk melakukan semua tugasnya dengan baik? Tanya seorang wartawan wanita kepada sang jendral
Saya kira demikian, dengan perbaikan doktrin dan akuisisi alutsista dalam sepuluh tahun terakhir ini saya kira TNI secara keseluruhan telah menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, dan saya berpendapat bahwa TNI saat ini adalah TNI yang terkuat dalam sejarah Indonesia modern sejak hari lahirnya hingga hari ini! Jawab jendral Fairuz sambil tersenyum
Ternyata semua itu merupakan bagian dari latihan gabungan TNI di kepulauan Natuna, diperkirakan lebih dari 48 ribu prajurit TNI dari tiga matra kekuatan yang ada diturunkan dalam latihan gabungan yang biasanya diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut. Dalam latihan tersebut AD menurunkan sekitar 350 MBT yang terdiri dari Leopard 2A6 dan T 90, lebih dari 280 IFV dan ratusan artileri berat pendukung lainnya. Sementara itu kostrad menurunkan brigade elang dari divisi dua linud-nya sebagai pasukan pemukul awal untuk mempermudah operasi pendaratan bagi marinir AL.
Sementara itu TNI AL menerjunkan sekitar 72 kapal perang besar permukaan mulai dari Java Class destroyer (berdasarkan King Sejong Class destroyer), Medan Class Destroyer (berdasarkan Slava Class drestroyer), Tri Sutrisno Class LHD (berdasarkan Dokdo Class LHD) serta belasan fregat dari type SIGMA frigate (perbesaran dari SIGMA class corvette) dan puluhan corvette lainnya. TNI AL juga mengerahkan 18 Makassar class LPD, 48 LST dari Class Ambaeni dan puluhan kapal support logistic lainnya. Dalam latihan tersebut sekitar dua brigade pasukan mariner juga ikut diterjunkan sebagai pasukan pembuka yang bertugas untuk mengamankan garis pantai dan sekitarnya dalam rangka menyiapkan landasan pendaratan bagi pasukan angkatan darat.
TNI AU mengerahkan sekitar 96 pesawat yang diambilkan dari berbagai skuadron udara, diantaranya yang menarik adalah kesertaan IF 2000 yang merupakan pesawat tempur terbaru hasil kerja sama dengan Korea Selatan. Sementara itu kekuatan lainnya berasal dari Wing tempur 1 Elang Khatulistiwa yang terdiri dari pesawat-pesawat tempur Su 35 bm dan F-16 , lalu ada lagi skuadron intai dan pengindraan yang menggunakan pesawat C 295, belum lagi skuadron-skuadron pembom dan serangan darat taktis yang terdiri dari Su 34 MI dan Tu 22 MKI dan juga skuadron angkut dan logistic yang didukung oleh pesawat-pesawat Hercules dan C 295.
Latihan gabungan di akhir tahun 2019 ini merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah diadakan oleh TNI sepanjang sejarahnya. Saat ini bangsa Indonesia dengan kemajuan ekonomi dan kestabilan politiknya berhasil menjelma menjadi sebuah bangsa terbesar dan terkuat kembali di Asia Tenggara sebuah bangsa besar yang menjadi panutan dan pemimpin bagi negara-negara lainnya di kawasan. Akan tetapi, dalam beberapa tahun kedepan bangsa Indonesia akan mengalami sebuah tragedi dan bencana yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, begitu juga bagi seluruh bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan Pasifik. Pasifik, yang berarti "lautan teduh" tidak akan menjadi sebuah samudra teduh untuk kedua kalinya sepanjang sejarah umat manusia...
seventhson007 memberi reputasi
1
81.9K
366
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
20.4KThread•10.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
madokafc
#44
Fight till the end!
Tampak di sebuah atap bangunan yang jaraknya sekitar 40-an meter di sebelah kanan dari posisiku berada sekarang, terlihat Kapten Adrian dan seorang pembawa radio komunikasi sedang mengarahkan serangan artileri. Dan hanya dalam beberapa detik saja artillery barrage dari pihak kami telah dimulai, dan dalam kekacauan tersebut prajurit-prajurit kami mulai mengundurkan diri ke komplek gedung yang berada di selatan kota.
Kami semua telah merencanakan untuk melakukan perang kota secara total dalam upaya untuk menetralisir keunggulan armor mereka. Terlihat banyak prajurit-prajurit infantry China itu lebih sibuk mencari tempat perlindungan dan tidak menghiraukan pergerakan mundur kami. Hanya kendaraan lapis baja mereka saja yang masih terus menembaki kami, baik itu tank dengan kanon 125 mm-nya atau IFV dengan kanon otomatis 30 mm-nya dan juga senapan-senapan mesin beratnya dari kendaraan-kendaraan tersebut.
Sementara ditengah-tengah kekacauan tersebut, aku sendiri masih saja mengarahkan senapan SPR 2 ku kearah prajurit-prajurit infantry tersebut. Dengan peluru caliber 12,7 x 99 mm, tembakanku langsung menembus Kevlar vest yang mereka gunakan dan itu merupakan kematian instan bagi mereka. Aku mengarahkan tembakanku kepada setiap sasaran strategis, mulai dari pembawa radio komunikasi, pembawa RPG, machine gun squad atau pemimpin pleton musuh. Kali ini aku mengarahkan senapanku kepada seorang prajurit musuh yang sedang bersembunyi dibalik kendaraan Toyota Hilux yang terpakir diseberang jalan Tranh Muanh. Aku melihatnya membawa sebuah radio komunikasi dipunggungnya yang antenanya cukup jelas terlihat.
Dor! Tembakanku tepat mengenai sasaran, prajurit malang itu langsung jatuh tak bernyawa lagi. Aku tidak lagi merasakan rasa bersalah setiap kali menembakan senjataku ini, aku merasa bahwa sudah menjadi tugasku untuk membunuh mereka-mereka yang menjadi musuh Negara ini. Walaupun aku seringkali harus menutup mataku sesaat setelah menembak mereka, untuk menghilangkan wajah orang-orang yang baru saja kubunuh dari dalam kepalaku sambil berkata dalam hati, Denis ini tugasmu, lakukan yang terbaik dan jangan pernah menyesal ketika melakukannya!. Dengan sambil melakukan hal itu, sudah tak terhitung lagi tembakan yang sudah kulakukan ke arah musuh.
Tiba-tiba aku mendengar teriakan pak Hagi dari arah bawah,
Denis! RPG! teriaknya dengan suara lantang
Begitu mendengarnya, secara reflek aku langsung berdiri dan mengambil senapan SS 2 scout varian dan pistol M 1911 yang kuletakkan disamping senapan SPR 2 itu dan berlari sekencang-kencangnya menjauhi tempat itu. DUAR!! suara ledakan keras menghantam dari arah belakangku dan akupun terlontar beberapa meter jauhnya. Tiba-tiba suasana menjadi gelap dan akupun merasa kosong sama sekali.
Denis! Denis! terdengar seperti suara seseorang memanggilku
Dan kubuka mataku dan aku merasakan sebuah bel elektronik seperti berdengung kencang di dalam kepalaku untuk beberapa saat. Aku melihat Melky dan pak Hagi yang ada dihadapanku.
tampaknya kau tidak apa-apa! kata Melky kepadaku
apa yang terjadi barusan? tanyaku dengan suara agak berat, karena nafasku terengah-engah
kamu baru saja hampir dihantam oleh sebuah RPG! kata pak Hagi
Kami langsung naik ke atas untuk melihat keadaanmu, tapi untunglah kamu tidak apa-apa! kata pak Hagi menambahkan, terlihat wajah mereka berdua yang dipenuhi oleh keringat dan nafas mereka yang juga terengah-engah kepayahan
lebih baik kita segera meninggalkan tempat ini dan mundur lebih ke belakang untuk menyusun kembali pertahanan! kata pak Hagi lagi
Duar!! suara ledakan yang sangat keras disertai dengan guncangan yang amat keras mengguncang bangunan ini. Terlihat lantai beton atap ini sudah mulai retak akibat guncangan tadi. Tampaknya bangunan ini baru saja dihantam oleh kanon 125 mm dari salah satu tank musuh, beruntung bangunan ini tidak langsung roboh dan membawa kami semua ke alam baka.
Ayo kita bergegas! seru pak Hagi lagi
Senjata ini milikmukan?! kata Melky seraya menyodorkan pistol colt M 1911 milikku
Iya, terima kasih! jawabku sambil mengambil pistol itu dan menaruhnya di sarung pistol yang ada dipinggangku.
Aku dibantu oleh Melky untuk kembali berdiri, setelahnya kami dengan setengah berlari langsung meninggalkan gedung tersebut. Tak lama setelah kami keluar meninggalkan gedung tersebut, gedung itu sekali lagi dihantam oleh kanon 125 mm dari tank-tank China itu, dan kali ini gedung tersebut langsung rubuh. Kami semua yang melihat pemandangan itu langsung menghela nafas panjang dan mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada pencipta kami atas perpanjangan nyawa yang diberikannya.
Pagi sudah menjelang, sementara pertempuran sengit masih terus terjadi di dalam kota Khonh Kraenh ini. Tentara-tentara lintas udara Amerika Serikat itu tampak ngotot sekali dalam bertempur melawan tentara China yang menyerang dengan dukungan kendaraan lapis baja. Pasukan kami juga tidak kalah sengitnya dalam melawan China-china itu. Banyak dari tentara-tentara China harus menggunakan RPG atau kanon tank mereka untuk menjebol tembok-tembok bangunan yang diisi oleh pasukan kami yang bertahan. Atau bahkan tank-tank itu mereka gunakan untuk mendobrak tembok beton bangunan dan mempersilahkan infantry mereka untuk maju dan menghabisi pasukan kami yang ada didalamnya.
Sementara tank-tank itu ketika mencoba bergerak di jalan-jalan atau gang-gang yang sempit menjadi santapan dari serangan senjata anti-tank kami seperti AT-4, RPG 29, Carl Gustav dll. Kami bahkan menggunakan paket C4 dengan kendali peledak jarak jauh untuk menghancurkan armor mereka, yang mana ketika berupaya menempelkan C4 itu ke armor musuh pasukan kami kerap terbunuh oleh infantry lawan atau senapan mesin dari armor itu sendiri.
Tapi tetap saja MBT ZTZ 99 milik PLA bukanlah benda yang dapat dengan mudah untuk dihancurkan, butuh lebih dari 5 tembakan dari RPG 29 untuk menjebol armor mereka. Untuk menambah buruk keadaan musuh bahkan memanggil sekitar 4 unit helicopter tempur WZ 10 mereka untuk menghabisi basis-basis pertahanan pasukan kami. Kami terpaksa bersembunyi di dalam bangunan, selokan kota, atau dibalik kendaraan yang hangus ketika helicopter musuh melintas. Keadaan kami semakin terjepit, korban semakin terus berjatuhan dipihak kami, sementara rumah sakit lapangan batalyon milik tentara Amerika Serikat sudah masuk ke dalam jangkauan mortar musuh.
Sial, gua kepisah ama yang lainnya lagi! baik! baik! umpatku dengan keras didalam hati, karena saat ini aku terpisah dengan pak Hagi, Melky dan pasukan kami yang lainnya. Sekarang ini aku tidak tahu berada di komplek kota bagian yang mana, yang jelas suasana kacau barusan membuatku kehilangan posisi kawan-kawanku. Baru saja kami terpaksa harus menggunakan smoke grenade untuk menghindar dari kejaran IFV dan squad infantry lawan, celakanya akibat smoke grenade tadi pandanganku kabur dan tampaknya aku salah memasuki sebuah gang sempit dan kini aku berada di dalam sebuah dapur di dalam rumah penduduk.
Tiba-tiba saja dari arah luar aku mendengar suara beberapa orang berbahasa mandarin yang sedang bergerak menuju arahku. Secara reflek aku langsung menempatkan diriku dibalik tembok dan berusaha tidak membuat suara sedikitpun. Ada sekitar 3 orang didepan sana, pikirku setelah mereka semakin dekat denganku. Tampaknya mereka bertiga sedang memasuki rumah ini setelah aku mendengar suara langkah sepatu mereka semakin mendekat. Tampaknya kini mereka sedang berada dalam ruang tamu
Aduh! Bahaya ini! kataku dalam hati sambil memegang erat senjata yang ada ditanganku ini, dan mereka tampaknya benar-benar semakin mendekatiku.....
Kami semua telah merencanakan untuk melakukan perang kota secara total dalam upaya untuk menetralisir keunggulan armor mereka. Terlihat banyak prajurit-prajurit infantry China itu lebih sibuk mencari tempat perlindungan dan tidak menghiraukan pergerakan mundur kami. Hanya kendaraan lapis baja mereka saja yang masih terus menembaki kami, baik itu tank dengan kanon 125 mm-nya atau IFV dengan kanon otomatis 30 mm-nya dan juga senapan-senapan mesin beratnya dari kendaraan-kendaraan tersebut.
Sementara ditengah-tengah kekacauan tersebut, aku sendiri masih saja mengarahkan senapan SPR 2 ku kearah prajurit-prajurit infantry tersebut. Dengan peluru caliber 12,7 x 99 mm, tembakanku langsung menembus Kevlar vest yang mereka gunakan dan itu merupakan kematian instan bagi mereka. Aku mengarahkan tembakanku kepada setiap sasaran strategis, mulai dari pembawa radio komunikasi, pembawa RPG, machine gun squad atau pemimpin pleton musuh. Kali ini aku mengarahkan senapanku kepada seorang prajurit musuh yang sedang bersembunyi dibalik kendaraan Toyota Hilux yang terpakir diseberang jalan Tranh Muanh. Aku melihatnya membawa sebuah radio komunikasi dipunggungnya yang antenanya cukup jelas terlihat.
Dor! Tembakanku tepat mengenai sasaran, prajurit malang itu langsung jatuh tak bernyawa lagi. Aku tidak lagi merasakan rasa bersalah setiap kali menembakan senjataku ini, aku merasa bahwa sudah menjadi tugasku untuk membunuh mereka-mereka yang menjadi musuh Negara ini. Walaupun aku seringkali harus menutup mataku sesaat setelah menembak mereka, untuk menghilangkan wajah orang-orang yang baru saja kubunuh dari dalam kepalaku sambil berkata dalam hati, Denis ini tugasmu, lakukan yang terbaik dan jangan pernah menyesal ketika melakukannya!. Dengan sambil melakukan hal itu, sudah tak terhitung lagi tembakan yang sudah kulakukan ke arah musuh.
Tiba-tiba aku mendengar teriakan pak Hagi dari arah bawah,
Denis! RPG! teriaknya dengan suara lantang
Begitu mendengarnya, secara reflek aku langsung berdiri dan mengambil senapan SS 2 scout varian dan pistol M 1911 yang kuletakkan disamping senapan SPR 2 itu dan berlari sekencang-kencangnya menjauhi tempat itu. DUAR!! suara ledakan keras menghantam dari arah belakangku dan akupun terlontar beberapa meter jauhnya. Tiba-tiba suasana menjadi gelap dan akupun merasa kosong sama sekali.
Denis! Denis! terdengar seperti suara seseorang memanggilku
Dan kubuka mataku dan aku merasakan sebuah bel elektronik seperti berdengung kencang di dalam kepalaku untuk beberapa saat. Aku melihat Melky dan pak Hagi yang ada dihadapanku.
tampaknya kau tidak apa-apa! kata Melky kepadaku
apa yang terjadi barusan? tanyaku dengan suara agak berat, karena nafasku terengah-engah
kamu baru saja hampir dihantam oleh sebuah RPG! kata pak Hagi
Kami langsung naik ke atas untuk melihat keadaanmu, tapi untunglah kamu tidak apa-apa! kata pak Hagi menambahkan, terlihat wajah mereka berdua yang dipenuhi oleh keringat dan nafas mereka yang juga terengah-engah kepayahan
lebih baik kita segera meninggalkan tempat ini dan mundur lebih ke belakang untuk menyusun kembali pertahanan! kata pak Hagi lagi
Duar!! suara ledakan yang sangat keras disertai dengan guncangan yang amat keras mengguncang bangunan ini. Terlihat lantai beton atap ini sudah mulai retak akibat guncangan tadi. Tampaknya bangunan ini baru saja dihantam oleh kanon 125 mm dari salah satu tank musuh, beruntung bangunan ini tidak langsung roboh dan membawa kami semua ke alam baka.
Ayo kita bergegas! seru pak Hagi lagi
Senjata ini milikmukan?! kata Melky seraya menyodorkan pistol colt M 1911 milikku
Iya, terima kasih! jawabku sambil mengambil pistol itu dan menaruhnya di sarung pistol yang ada dipinggangku.
Aku dibantu oleh Melky untuk kembali berdiri, setelahnya kami dengan setengah berlari langsung meninggalkan gedung tersebut. Tak lama setelah kami keluar meninggalkan gedung tersebut, gedung itu sekali lagi dihantam oleh kanon 125 mm dari tank-tank China itu, dan kali ini gedung tersebut langsung rubuh. Kami semua yang melihat pemandangan itu langsung menghela nafas panjang dan mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada pencipta kami atas perpanjangan nyawa yang diberikannya.
Pagi sudah menjelang, sementara pertempuran sengit masih terus terjadi di dalam kota Khonh Kraenh ini. Tentara-tentara lintas udara Amerika Serikat itu tampak ngotot sekali dalam bertempur melawan tentara China yang menyerang dengan dukungan kendaraan lapis baja. Pasukan kami juga tidak kalah sengitnya dalam melawan China-china itu. Banyak dari tentara-tentara China harus menggunakan RPG atau kanon tank mereka untuk menjebol tembok-tembok bangunan yang diisi oleh pasukan kami yang bertahan. Atau bahkan tank-tank itu mereka gunakan untuk mendobrak tembok beton bangunan dan mempersilahkan infantry mereka untuk maju dan menghabisi pasukan kami yang ada didalamnya.
Sementara tank-tank itu ketika mencoba bergerak di jalan-jalan atau gang-gang yang sempit menjadi santapan dari serangan senjata anti-tank kami seperti AT-4, RPG 29, Carl Gustav dll. Kami bahkan menggunakan paket C4 dengan kendali peledak jarak jauh untuk menghancurkan armor mereka, yang mana ketika berupaya menempelkan C4 itu ke armor musuh pasukan kami kerap terbunuh oleh infantry lawan atau senapan mesin dari armor itu sendiri.
Tapi tetap saja MBT ZTZ 99 milik PLA bukanlah benda yang dapat dengan mudah untuk dihancurkan, butuh lebih dari 5 tembakan dari RPG 29 untuk menjebol armor mereka. Untuk menambah buruk keadaan musuh bahkan memanggil sekitar 4 unit helicopter tempur WZ 10 mereka untuk menghabisi basis-basis pertahanan pasukan kami. Kami terpaksa bersembunyi di dalam bangunan, selokan kota, atau dibalik kendaraan yang hangus ketika helicopter musuh melintas. Keadaan kami semakin terjepit, korban semakin terus berjatuhan dipihak kami, sementara rumah sakit lapangan batalyon milik tentara Amerika Serikat sudah masuk ke dalam jangkauan mortar musuh.
Sial, gua kepisah ama yang lainnya lagi! baik! baik! umpatku dengan keras didalam hati, karena saat ini aku terpisah dengan pak Hagi, Melky dan pasukan kami yang lainnya. Sekarang ini aku tidak tahu berada di komplek kota bagian yang mana, yang jelas suasana kacau barusan membuatku kehilangan posisi kawan-kawanku. Baru saja kami terpaksa harus menggunakan smoke grenade untuk menghindar dari kejaran IFV dan squad infantry lawan, celakanya akibat smoke grenade tadi pandanganku kabur dan tampaknya aku salah memasuki sebuah gang sempit dan kini aku berada di dalam sebuah dapur di dalam rumah penduduk.
Tiba-tiba saja dari arah luar aku mendengar suara beberapa orang berbahasa mandarin yang sedang bergerak menuju arahku. Secara reflek aku langsung menempatkan diriku dibalik tembok dan berusaha tidak membuat suara sedikitpun. Ada sekitar 3 orang didepan sana, pikirku setelah mereka semakin dekat denganku. Tampaknya mereka bertiga sedang memasuki rumah ini setelah aku mendengar suara langkah sepatu mereka semakin mendekat. Tampaknya kini mereka sedang berada dalam ruang tamu
Aduh! Bahaya ini! kataku dalam hati sambil memegang erat senjata yang ada ditanganku ini, dan mereka tampaknya benar-benar semakin mendekatiku.....
0