TS
madokafc
Dragon Roar
sebelumnya mohon maaf, ini cuman salah satu tulisan bersambung yang sedang ane buat. Ane pengen tahu reaksi dari agan-agan disini mengenai cerita yang sedang saya buat ini. Btw, terima kasih atas perhatiannya dan kesediannya untuk membaca cerita yang ane buat ini
:
:
Oh ya untuk kesalahan teknis penulisan dalam penyebutan type maupun varian alutsista yang digunakan dalam cerita ini merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh penulis
Oh iya ini Indeks sementaranya, thanks to agan nanas
INDEX:
It had been started!
Timeline
Timeline-2
Prologue
At Khenh Pranh
At Khenh Pranh-2
At Khenh Pranh-3
At Khenh Pranh-4
From my side
From my side-2
From my side-3
Fighting from the Inside of our hearts!
Fighting from the Inside of our hearts! II
Fighting from the Inside of our hearts! II-2
Fight till the end!
Fight till the end!-2
Fight till the end!-3
The hidden Clouds-1
The hidden Clouds!-2
A doubt!
doubt!!
It had been started!
Sudah 1230, sekarang sudah saatnya kita bergerak, siapkan perlengkapan kita dan jangan lupa cek kembali arah dan tujuan kita juga cek-poin yang nanti harus dilewati kata Major Lintang kepada anak buahnya Ok, kompi Antara dan Batara! Sekarang saatnya kita maju serbu dan jangan pernah mundur, seraang! lanjut Major Lintang dengan berteriak lantang kepada pasukannya. Sontak mulai bergeraklah kompi tank Antara dan Batara dari Batalyon Kavaleri Badak Cula 1, Divisi Armor ke 3, TNI AD. Pergerakan lebih dari 20 tank berat jenis Leopard 2A6 itu menggetarkan bumi, seakan tidak cukup gemuruh yang dihasilkan dari MBT-MBT itu, mulai bergeraklah kendaraan-kendaraan lapis baja IFV lainnya yaitu Marder MI, dan Anoa 2 NE yang jumlahnya lebih dari 40 unit.
Dibelakang mereka berderap maju juga artileri swa-gerak Pzh 2000 yang gerakannya dibarengi oleh SPAA Marksman 2. Setelah beberapa saat, para Leopard itu mulai melakukan maneuver penembakan sambil bergerak kearah sasaran, tidak berapa lama kemudian situasi mulai semakin menegangkan setelah 4 buah Su 34 melakukan tembakan dukungan kearah target yang berada di balik bukit Tamiang. Seketika itu juga area perbukitan yang tadinya hijau bagaikan batu giok kaisar China berubah menjadi lautan api, ya! Menjadi lautan api karena para Su 34 itu melepaskan tangki-tangki yang berisi napalm dan dapat dibayangkan betapa dahsyatnya pemandangan itu bagi para prajurit yang melihatnya.
Koordinat target sasaran telah ditetapkan, 1545 sektor 2 tembakan munisi HE, sekarang!! Major Lintang meminta operator radio untuk meminta dukungan tembakan artileri untuk membuka gerakan maju pasukannya. Pzh 2000 itu menghentikan gerakan mereka, dan mereka mulai mengarahkan ujung barel meriam mereka kearah sasaran dan . Bum-bum suara menyalak dari meriam 155 mm mulai menggemuruh kearah sasaran yang berada di balik perbukitan Tamiang. Setelah artileri barrage yang berlangsung selama 20 menit itu berakhir, Mayor Lintang berkata, kepada anak buahnya Lanjutkan penyerbuan sekarang! Saya ingin sebelum adzan ashar berkumandang pusat pertahanan musuh sudah kita hancurkan!.
Dan tank-tank serta kendaraan lapis baja lainnya pun melanjutkan kembali pergerakan mereka yang tadi harus dihentikan sementara untuk menunggu bantuan penembakan dan Close Air Support untuk melemahkan kekuatan musuh yang disinyalir cukup kuat untuk memberikan ancaman bagi Batalyon Badak Cula 1. Singkat kata pada 1428 pertahanan musuh sudah hancur dan seluruh wilayah bukit Tamiang dan sekitarnya telah berhasil dikuasai dan diamankan oleh para prajurit TNI AD.
Alhamdulilah, latihan ini berjalan lancer dan target berhasil dikuasai tepat pada waktunya dan dapat diasumsikan korban dipihak kita juga sangat sedikit, bagaimanapun juga latihan ini merupakan bukti penting kemajuan doktrin dan kesiapan para prajurit kita dilapangan! kata Jendral Fairuz Rustam dihadapan sejumlah wartawan yang meminta keterangan sehubungan dengan diadakannya latihan taktis TNI AD tersebut.
dan juga ini menunjukan tekad dan kebulatan tekad kita untuk melindungi keutuhan NKRI beserta warga Negara Indonesia dan seluruh kepentingan nasional kita, sehingga tidak akan ada lagi Negara yang berpikir untuk mengusili kita.. sambungnya sambil diiringi oleh gelak tawa dari para wartawan.
Apakah TNI AD saat ini telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk melakukan semua tugasnya dengan baik? Tanya seorang wartawan wanita kepada sang jendral
Saya kira demikian, dengan perbaikan doktrin dan akuisisi alutsista dalam sepuluh tahun terakhir ini saya kira TNI secara keseluruhan telah menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, dan saya berpendapat bahwa TNI saat ini adalah TNI yang terkuat dalam sejarah Indonesia modern sejak hari lahirnya hingga hari ini! Jawab jendral Fairuz sambil tersenyum
Ternyata semua itu merupakan bagian dari latihan gabungan TNI di kepulauan Natuna, diperkirakan lebih dari 48 ribu prajurit TNI dari tiga matra kekuatan yang ada diturunkan dalam latihan gabungan yang biasanya diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut. Dalam latihan tersebut AD menurunkan sekitar 350 MBT yang terdiri dari Leopard 2A6 dan T 90, lebih dari 280 IFV dan ratusan artileri berat pendukung lainnya. Sementara itu kostrad menurunkan brigade elang dari divisi dua linud-nya sebagai pasukan pemukul awal untuk mempermudah operasi pendaratan bagi marinir AL.
Sementara itu TNI AL menerjunkan sekitar 72 kapal perang besar permukaan mulai dari Java Class destroyer (berdasarkan King Sejong Class destroyer), Medan Class Destroyer (berdasarkan Slava Class drestroyer), Tri Sutrisno Class LHD (berdasarkan Dokdo Class LHD) serta belasan fregat dari type SIGMA frigate (perbesaran dari SIGMA class corvette) dan puluhan corvette lainnya. TNI AL juga mengerahkan 18 Makassar class LPD, 48 LST dari Class Ambaeni dan puluhan kapal support logistic lainnya. Dalam latihan tersebut sekitar dua brigade pasukan mariner juga ikut diterjunkan sebagai pasukan pembuka yang bertugas untuk mengamankan garis pantai dan sekitarnya dalam rangka menyiapkan landasan pendaratan bagi pasukan angkatan darat.
TNI AU mengerahkan sekitar 96 pesawat yang diambilkan dari berbagai skuadron udara, diantaranya yang menarik adalah kesertaan IF 2000 yang merupakan pesawat tempur terbaru hasil kerja sama dengan Korea Selatan. Sementara itu kekuatan lainnya berasal dari Wing tempur 1 Elang Khatulistiwa yang terdiri dari pesawat-pesawat tempur Su 35 bm dan F-16 , lalu ada lagi skuadron intai dan pengindraan yang menggunakan pesawat C 295, belum lagi skuadron-skuadron pembom dan serangan darat taktis yang terdiri dari Su 34 MI dan Tu 22 MKI dan juga skuadron angkut dan logistic yang didukung oleh pesawat-pesawat Hercules dan C 295.
Latihan gabungan di akhir tahun 2019 ini merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah diadakan oleh TNI sepanjang sejarahnya. Saat ini bangsa Indonesia dengan kemajuan ekonomi dan kestabilan politiknya berhasil menjelma menjadi sebuah bangsa terbesar dan terkuat kembali di Asia Tenggara sebuah bangsa besar yang menjadi panutan dan pemimpin bagi negara-negara lainnya di kawasan. Akan tetapi, dalam beberapa tahun kedepan bangsa Indonesia akan mengalami sebuah tragedi dan bencana yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, begitu juga bagi seluruh bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan Pasifik. Pasifik, yang berarti "lautan teduh" tidak akan menjadi sebuah samudra teduh untuk kedua kalinya sepanjang sejarah umat manusia...
:
:Oh ya untuk kesalahan teknis penulisan dalam penyebutan type maupun varian alutsista yang digunakan dalam cerita ini merupakan sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh penulis

Oh iya ini Indeks sementaranya, thanks to agan nanas
INDEX:
It had been started!
Timeline
Timeline-2
Prologue
At Khenh Pranh
At Khenh Pranh-2
At Khenh Pranh-3
At Khenh Pranh-4
From my side
From my side-2
From my side-3
Fighting from the Inside of our hearts!
Fighting from the Inside of our hearts! II
Fighting from the Inside of our hearts! II-2
Fight till the end!
Fight till the end!-2
Fight till the end!-3
The hidden Clouds-1
The hidden Clouds!-2
A doubt!
doubt!!
It had been started!
Sudah 1230, sekarang sudah saatnya kita bergerak, siapkan perlengkapan kita dan jangan lupa cek kembali arah dan tujuan kita juga cek-poin yang nanti harus dilewati kata Major Lintang kepada anak buahnya Ok, kompi Antara dan Batara! Sekarang saatnya kita maju serbu dan jangan pernah mundur, seraang! lanjut Major Lintang dengan berteriak lantang kepada pasukannya. Sontak mulai bergeraklah kompi tank Antara dan Batara dari Batalyon Kavaleri Badak Cula 1, Divisi Armor ke 3, TNI AD. Pergerakan lebih dari 20 tank berat jenis Leopard 2A6 itu menggetarkan bumi, seakan tidak cukup gemuruh yang dihasilkan dari MBT-MBT itu, mulai bergeraklah kendaraan-kendaraan lapis baja IFV lainnya yaitu Marder MI, dan Anoa 2 NE yang jumlahnya lebih dari 40 unit.
Dibelakang mereka berderap maju juga artileri swa-gerak Pzh 2000 yang gerakannya dibarengi oleh SPAA Marksman 2. Setelah beberapa saat, para Leopard itu mulai melakukan maneuver penembakan sambil bergerak kearah sasaran, tidak berapa lama kemudian situasi mulai semakin menegangkan setelah 4 buah Su 34 melakukan tembakan dukungan kearah target yang berada di balik bukit Tamiang. Seketika itu juga area perbukitan yang tadinya hijau bagaikan batu giok kaisar China berubah menjadi lautan api, ya! Menjadi lautan api karena para Su 34 itu melepaskan tangki-tangki yang berisi napalm dan dapat dibayangkan betapa dahsyatnya pemandangan itu bagi para prajurit yang melihatnya.
Koordinat target sasaran telah ditetapkan, 1545 sektor 2 tembakan munisi HE, sekarang!! Major Lintang meminta operator radio untuk meminta dukungan tembakan artileri untuk membuka gerakan maju pasukannya. Pzh 2000 itu menghentikan gerakan mereka, dan mereka mulai mengarahkan ujung barel meriam mereka kearah sasaran dan . Bum-bum suara menyalak dari meriam 155 mm mulai menggemuruh kearah sasaran yang berada di balik perbukitan Tamiang. Setelah artileri barrage yang berlangsung selama 20 menit itu berakhir, Mayor Lintang berkata, kepada anak buahnya Lanjutkan penyerbuan sekarang! Saya ingin sebelum adzan ashar berkumandang pusat pertahanan musuh sudah kita hancurkan!.
Dan tank-tank serta kendaraan lapis baja lainnya pun melanjutkan kembali pergerakan mereka yang tadi harus dihentikan sementara untuk menunggu bantuan penembakan dan Close Air Support untuk melemahkan kekuatan musuh yang disinyalir cukup kuat untuk memberikan ancaman bagi Batalyon Badak Cula 1. Singkat kata pada 1428 pertahanan musuh sudah hancur dan seluruh wilayah bukit Tamiang dan sekitarnya telah berhasil dikuasai dan diamankan oleh para prajurit TNI AD.
Alhamdulilah, latihan ini berjalan lancer dan target berhasil dikuasai tepat pada waktunya dan dapat diasumsikan korban dipihak kita juga sangat sedikit, bagaimanapun juga latihan ini merupakan bukti penting kemajuan doktrin dan kesiapan para prajurit kita dilapangan! kata Jendral Fairuz Rustam dihadapan sejumlah wartawan yang meminta keterangan sehubungan dengan diadakannya latihan taktis TNI AD tersebut.
dan juga ini menunjukan tekad dan kebulatan tekad kita untuk melindungi keutuhan NKRI beserta warga Negara Indonesia dan seluruh kepentingan nasional kita, sehingga tidak akan ada lagi Negara yang berpikir untuk mengusili kita.. sambungnya sambil diiringi oleh gelak tawa dari para wartawan.
Apakah TNI AD saat ini telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk melakukan semua tugasnya dengan baik? Tanya seorang wartawan wanita kepada sang jendral
Saya kira demikian, dengan perbaikan doktrin dan akuisisi alutsista dalam sepuluh tahun terakhir ini saya kira TNI secara keseluruhan telah menjadi jauh lebih baik dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, dan saya berpendapat bahwa TNI saat ini adalah TNI yang terkuat dalam sejarah Indonesia modern sejak hari lahirnya hingga hari ini! Jawab jendral Fairuz sambil tersenyum
Ternyata semua itu merupakan bagian dari latihan gabungan TNI di kepulauan Natuna, diperkirakan lebih dari 48 ribu prajurit TNI dari tiga matra kekuatan yang ada diturunkan dalam latihan gabungan yang biasanya diselenggarakan setiap dua tahun sekali tersebut. Dalam latihan tersebut AD menurunkan sekitar 350 MBT yang terdiri dari Leopard 2A6 dan T 90, lebih dari 280 IFV dan ratusan artileri berat pendukung lainnya. Sementara itu kostrad menurunkan brigade elang dari divisi dua linud-nya sebagai pasukan pemukul awal untuk mempermudah operasi pendaratan bagi marinir AL.
Sementara itu TNI AL menerjunkan sekitar 72 kapal perang besar permukaan mulai dari Java Class destroyer (berdasarkan King Sejong Class destroyer), Medan Class Destroyer (berdasarkan Slava Class drestroyer), Tri Sutrisno Class LHD (berdasarkan Dokdo Class LHD) serta belasan fregat dari type SIGMA frigate (perbesaran dari SIGMA class corvette) dan puluhan corvette lainnya. TNI AL juga mengerahkan 18 Makassar class LPD, 48 LST dari Class Ambaeni dan puluhan kapal support logistic lainnya. Dalam latihan tersebut sekitar dua brigade pasukan mariner juga ikut diterjunkan sebagai pasukan pembuka yang bertugas untuk mengamankan garis pantai dan sekitarnya dalam rangka menyiapkan landasan pendaratan bagi pasukan angkatan darat.
TNI AU mengerahkan sekitar 96 pesawat yang diambilkan dari berbagai skuadron udara, diantaranya yang menarik adalah kesertaan IF 2000 yang merupakan pesawat tempur terbaru hasil kerja sama dengan Korea Selatan. Sementara itu kekuatan lainnya berasal dari Wing tempur 1 Elang Khatulistiwa yang terdiri dari pesawat-pesawat tempur Su 35 bm dan F-16 , lalu ada lagi skuadron intai dan pengindraan yang menggunakan pesawat C 295, belum lagi skuadron-skuadron pembom dan serangan darat taktis yang terdiri dari Su 34 MI dan Tu 22 MKI dan juga skuadron angkut dan logistic yang didukung oleh pesawat-pesawat Hercules dan C 295.
Latihan gabungan di akhir tahun 2019 ini merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah diadakan oleh TNI sepanjang sejarahnya. Saat ini bangsa Indonesia dengan kemajuan ekonomi dan kestabilan politiknya berhasil menjelma menjadi sebuah bangsa terbesar dan terkuat kembali di Asia Tenggara sebuah bangsa besar yang menjadi panutan dan pemimpin bagi negara-negara lainnya di kawasan. Akan tetapi, dalam beberapa tahun kedepan bangsa Indonesia akan mengalami sebuah tragedi dan bencana yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, begitu juga bagi seluruh bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan Pasifik. Pasifik, yang berarti "lautan teduh" tidak akan menjadi sebuah samudra teduh untuk kedua kalinya sepanjang sejarah umat manusia...
seventhson007 memberi reputasi
1
81.9K
366
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
20.4KThread•10.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
madokafc
#18
Segera saja tembak menembak diantara kedua pihak terjadi, sementara itu tentara-tentara Amerika juga memberikan tembakan perlindungan dengan senapan mesin berat Browning M2, senapan mesin ringan M 78 dan M4 carbine milik mereka. Sementara kami menembak dengan sengitnya dengan menggunakan beberapa macam senjata seperti, Minimi, Pindad SM2 dan SS 2 V5 milik kami. Akhirnya grup ke 5 telah sampai di posisi Yankee itu berada. Dan aku harus memutuskan kapan reguku harus bergerak, untungnya tanpa ada seorangpun terluka.
Margo, beritahu pasukan kita disana untuk ikut memberikan covering fire untuk kita! Kita akan segera berlari menuju mereka! perintahku kepada Margo diantara desingan peluru yang mengarah ke arah kami
Baik, pak! jawab Margo
Ok, sekarang giliran kita untuk berlari, aku ingin kalian hanya berlari saja ke arah Yankee-yankee itu! Jangan pernah berhenti berlari! Dan ingat aku akan berlari di belakang kalian, aku hitung sampai tiga dan kita akan berlari bersama-sama! terangku kepada 7 orang pasukanku yang ada di grup ini
baik pak! jawab mereka
satu! Dua! Tiga!, aku menghitung hingga hitungan ketiga dan kami berdelapanpun mulai berlari. Diantara desingan peluru kami berlari, dan terus berlari. Jarak sekitar 120 meter, seharusnya dapat kami lalui hanya dalam waktu kurang dari setengah menit saja dalam waktu dan situasi normal. Akan tetapi seakan-akan kini kami harus berlari hingga jarak satu kilometer lebih.
Situasi ini belum pernah kami alami sebelumnya, latihan yang kami jalani dahulu mungkin tidak semenakutkan situasi seperti ini. Tiba-tiba didepan mataku seperti ada sesuatu yang melesat dengan kencangnya. Dan terdengar suara ledakan keras, aku tahu itu adalah RPG.
RPG! RPG! Mereka menembakan RPG! teriak prajurit muda didepanku
Tetap lari jangan bicara apapun! teriakku kepada mereka
Clank! terdengar suara keras seperti peluru yang mengenai lempengan baja
Dan aku melihat prajurit didepanku terjatuh, aku yang terkaget dengan hal itu secara reflek langsung mendekati prajurit yang terjatuh itu. Aku melihat wajahnya, dan dia adalah Hendra, salah seorang prajurit terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa ini. Margo mendekatiku sambil tergopoh-gopoh, kelihatannya dia kembali lagi berlari kearahku.
Margo, apa yang kau lakukan! Cepat kau lari saja! teriaku kepada Margo, walau ku yakin tidak cukup keras diantara desingan peluru yang cumiakkan telinga ini.
Hendra kenapa pak! kata Margo tanpa menghiraukan ucapakanku kepadanya
Dia sudah tamat! Peluru mengenai kepalanya dan tampaknya helmnya tertembus! kataku setelah melihat kondisi tubuh Hendra
Lebih baik kita seret tubuhnya sampai ke tempat Yankee itu! kataku kepada Margo
Baik! jawab Margo singkat
Lalu kami berdua menyeret tubuh Hendra, kami berusaha sekuat tenaga untuk menyeret tubuhnya diantara desingan peluru dan ledakan mortar atau RPG. Suasana begitu kacau, dan ledakan terjadi dimana-mana. Tiba-tiba sebuah ledakan keras terjadi di dekatku, padahal jarak kami hanya sekitar 10 meter dari tempat Yankee-yankee itu. Aku melihat Margo terjatuh dan memegang pahanya, yang darah mengalir keluar dan membasahi celananya dengan warna merah pekat. Margo tampaknya terkena serpihan Mortar yang baru saja meledak didekat kami.
Dengan sigap Ihsan dan Denis membantu Margo untuk berdiri dan membawanya pergi menghindar dari tempat terbuka. Sementara itu, aku yang sempat terjatuh kembali menyeret tubuh Hendra, walau aku merasakan ada yang berbeda ketika aku menyeret kembali tubuhnya. Ketika aku melihat kea rah mayat Hendra aku melihat bahwa tubuhnya telah terbagi menjadi dua akibat ledakan barusan. Sial, pikirku dalam hati dan aku tetap menyeret sisa tubuhnya ketempat aman. Dan akhirnya akupun sampai diposisi yankee-yankee itu.
medis!medis! mana medis! teriakku mencari petugas medis
saya disini pak! jawab Dirga prajurit medis dipletonku
gimana dengan Margo! Apakah dia baik-baik saja! tanyaku kepada Dirga
dia hanya terkena serpihan kecil mortar pak! Dan tadi sudah saya periksa dan berikan morfin untuk mengurangi rasa sakitnya! Tidak ada yang perlu dikuatirkan karena bukan luka yang serius pak! jawabnya dengan sigap
bagus! jawabku
Sementara itu aku meminta kepada prajurit-prajurit Amerika itu bahwa aku ingin menemui pemimpin lapangan mereka dan meminta klarifikasi soal kondisi terkini. Lalu datanglah seorang pria kaukasoid dengan wajah tegar dan perawakan tinggi besar, dari wajahnya yang kusam dan penuh debu terlihat jelas bahwa dia sudah beberapa lama berada dalam situasi pertempuran ini.
Please introduce myself, I am Lieutenant Colonel Eric Hartmann from 506th infantry regiment, 101st Airborne Division, we are part of 2nd Combat Group Forces and right now I am in charge here! pria itu mengenalkan diri kepadaku, tampak di lengan kanan seragamnya terdapat badge 101st division yang memiliki gambar kepala elang putih.
Nice to meet you sir! I am Second Sergeant Hagi Iswanto, from 3rd company, 2nd mechanized batalyon, 1st armored division, KOSTRAD TNI AD! My captain soon will came with half of our company, and now I am in charge with those puny forces who came with me! balasku kepada pria tersebut
Nice to see friendly faces, though I wish larger reinforcement indeed! Because right now we are facing overwhelming situation, Chinese forces come at large number, and theyre equipped with heavy weapon like tanks, rocket artillery, and etc! Right now we most contend them with all of our might, and my men had been here for straight 3 days, and the Thais and Malays who supposedly fighting with us now had gone, and now we are fighting alone! Can u imagine one battalion light infantry like us must content two armored division like theirs, I dont know until when we can content them! terangnya lagi
I see your situation sir! I was instructed by my superior to come here first and reinforce your forces, and I was told if tomorrow our division will come to starting our offensive and it will be start from this city, because right now they must fighting around bridge of Thalak Muanh! So I hope we can cooperate to content them until our division come sir! terangku kepada Major Eric Hartmann.
Tampak senyum mengembang jelas diwajahnya mendengar berita dariku, yang kutahu memang batalyon mereka sengaja diterjunkan oleh pihak Amerika untuk membantu tentara Malaysia dan Thailand mempertahankan sector ini. Tapi entah kenapa, justru mereka yang kini harus menjadi pasukan garis depan dalam mempertahankan wilayah di sekitar Khon Khaen, sementara tentara Malaysia dan Thailand sendiri sudah mundur jauh ke belakang garis pertempuran. Dan kini pasukan kami yang akan memulai ofensif balasan terhadap PLA, dan itu sudah dimulai sejak dua hari yang lalu. Sementara batalyon linud Amerika ini awalnya hanya ditugaskan sebagai pasukan bantuan saja bukan sebagai pasukan tempur utama, akan tetapi situasi dan koordinasi yang buruk dengan militer Thailand dan Malaysia membuat mereka terjebak dalam situasi sulit ini dan terpaksa bertarung sendirian mempertahankan kota ini selama dua hari terakhir sebelum kedatangan kami.
Sekitar pukul 15.30, captain Adrian akhirnya datang dan tampaknya ada beberapa korban yang jatuh selama perjalanannya menuju ke posisi ini. Kekuatan kami saat ini berjumlah 126 orang dari 148 orang yang datang dari Indonesia, dan tentara Amerika yang ada disini berjumlah 478 orang. Kami menempati posisi di tepi selatan lapangan kota Khon Khaen, yang berupa deretan gedung pertokoan dan pusat bisnis setempat. Tentara Amerika telah menggali parit-parit pertahanan di depan gedung pertokoan tersebut, lebarnya sekitar 1 hingga 2 m dan dalam kurang lebih 1,5 meter. Saat ini kami (termasuk dengan US Army disini) hanya memiliki Carl Gustav Recoilless Rifle, AT-4, RPG 7, RPG 29, M 72 LAW, Mortar 88 mm, 15 buah misil Javelin dengan 4 buah launcher-nya, 6 pucuk senapan mesin berat, dan beberapa paket peledak C4. Kami harus menghadapi tentara China dari 7th armored dan 21st mechanized army, mereka datang dengan membawa tank dan kendaraan lapis baja lainnya.
Tentara Amerika berhasil menghancurkan 4 buah tank dan beberapa IFV milik PLA dalam serangan tadi malam rupanya, karena kami dapat melihat kendaraan-kendaraan tempur China yang hangus terbakar di tengah-tengah lapangan kota. Kami yakin tentara China itu pasti akan menyerang kembali dengan jumlah yang lebih besar lagi, karena jalan keluar dari sebelah timur kota ini merupakan tempat yang strategis bagi musuh untuk melancarkan serangan-serangan ke kota-kota di sebelah selatan karena merupakan persimpangan yang dilalui oleh jalan raya besar, sementara perbukitan dan hutan lebat di wilayah ini bukan merupakan tempat yang ideal bagi tank-tank itu untuk bergerak dalam jumlah besar apalagi ditengah musim hujan sekarang ini.
Disela-sela waktu yang ada aku dan beberapa anak buahku pergi menguburkan jenazah Hendra didekat sebuah tanah lapang yang ada di belakang komplek bangunan tempat pertahanan kami. Kami-kami yang muslim melakukan sembahyang jenazah di tengah-tengah suara dentuman mortar dan rentetan senapan mesin yang kadang-kadang ditembakan oleh masing-masing pihak untuk menekan mental musuh. Kapten Adrian turut serta memberikan doa bagi Hendra dan memintaku untuk menuliskan surat kepada keluarganya, bahwa Hendra telah gugur dalam pertempuran demi tanah airnya. Dalam satu hari saja kompi kami telah kehilangan 22 orang, baik tewas maupun luka berat. Aku tetap berusaha untuk menjaga moril dan mental anak-anak agar mereka tetap tabah dan tegar dalam menghadapi situasi ini, karena bagaimanapun juga pertempuran yang sesungguhnya baru akan dimulai.
Margo, beritahu pasukan kita disana untuk ikut memberikan covering fire untuk kita! Kita akan segera berlari menuju mereka! perintahku kepada Margo diantara desingan peluru yang mengarah ke arah kami
Baik, pak! jawab Margo
Ok, sekarang giliran kita untuk berlari, aku ingin kalian hanya berlari saja ke arah Yankee-yankee itu! Jangan pernah berhenti berlari! Dan ingat aku akan berlari di belakang kalian, aku hitung sampai tiga dan kita akan berlari bersama-sama! terangku kepada 7 orang pasukanku yang ada di grup ini
baik pak! jawab mereka
satu! Dua! Tiga!, aku menghitung hingga hitungan ketiga dan kami berdelapanpun mulai berlari. Diantara desingan peluru kami berlari, dan terus berlari. Jarak sekitar 120 meter, seharusnya dapat kami lalui hanya dalam waktu kurang dari setengah menit saja dalam waktu dan situasi normal. Akan tetapi seakan-akan kini kami harus berlari hingga jarak satu kilometer lebih.
Situasi ini belum pernah kami alami sebelumnya, latihan yang kami jalani dahulu mungkin tidak semenakutkan situasi seperti ini. Tiba-tiba didepan mataku seperti ada sesuatu yang melesat dengan kencangnya. Dan terdengar suara ledakan keras, aku tahu itu adalah RPG.
RPG! RPG! Mereka menembakan RPG! teriak prajurit muda didepanku
Tetap lari jangan bicara apapun! teriakku kepada mereka
Clank! terdengar suara keras seperti peluru yang mengenai lempengan baja
Dan aku melihat prajurit didepanku terjatuh, aku yang terkaget dengan hal itu secara reflek langsung mendekati prajurit yang terjatuh itu. Aku melihat wajahnya, dan dia adalah Hendra, salah seorang prajurit terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa ini. Margo mendekatiku sambil tergopoh-gopoh, kelihatannya dia kembali lagi berlari kearahku.
Margo, apa yang kau lakukan! Cepat kau lari saja! teriaku kepada Margo, walau ku yakin tidak cukup keras diantara desingan peluru yang cumiakkan telinga ini.
Hendra kenapa pak! kata Margo tanpa menghiraukan ucapakanku kepadanya
Dia sudah tamat! Peluru mengenai kepalanya dan tampaknya helmnya tertembus! kataku setelah melihat kondisi tubuh Hendra
Lebih baik kita seret tubuhnya sampai ke tempat Yankee itu! kataku kepada Margo
Baik! jawab Margo singkat
Lalu kami berdua menyeret tubuh Hendra, kami berusaha sekuat tenaga untuk menyeret tubuhnya diantara desingan peluru dan ledakan mortar atau RPG. Suasana begitu kacau, dan ledakan terjadi dimana-mana. Tiba-tiba sebuah ledakan keras terjadi di dekatku, padahal jarak kami hanya sekitar 10 meter dari tempat Yankee-yankee itu. Aku melihat Margo terjatuh dan memegang pahanya, yang darah mengalir keluar dan membasahi celananya dengan warna merah pekat. Margo tampaknya terkena serpihan Mortar yang baru saja meledak didekat kami.
Dengan sigap Ihsan dan Denis membantu Margo untuk berdiri dan membawanya pergi menghindar dari tempat terbuka. Sementara itu, aku yang sempat terjatuh kembali menyeret tubuh Hendra, walau aku merasakan ada yang berbeda ketika aku menyeret kembali tubuhnya. Ketika aku melihat kea rah mayat Hendra aku melihat bahwa tubuhnya telah terbagi menjadi dua akibat ledakan barusan. Sial, pikirku dalam hati dan aku tetap menyeret sisa tubuhnya ketempat aman. Dan akhirnya akupun sampai diposisi yankee-yankee itu.
medis!medis! mana medis! teriakku mencari petugas medis
saya disini pak! jawab Dirga prajurit medis dipletonku
gimana dengan Margo! Apakah dia baik-baik saja! tanyaku kepada Dirga
dia hanya terkena serpihan kecil mortar pak! Dan tadi sudah saya periksa dan berikan morfin untuk mengurangi rasa sakitnya! Tidak ada yang perlu dikuatirkan karena bukan luka yang serius pak! jawabnya dengan sigap
bagus! jawabku
Sementara itu aku meminta kepada prajurit-prajurit Amerika itu bahwa aku ingin menemui pemimpin lapangan mereka dan meminta klarifikasi soal kondisi terkini. Lalu datanglah seorang pria kaukasoid dengan wajah tegar dan perawakan tinggi besar, dari wajahnya yang kusam dan penuh debu terlihat jelas bahwa dia sudah beberapa lama berada dalam situasi pertempuran ini.
Please introduce myself, I am Lieutenant Colonel Eric Hartmann from 506th infantry regiment, 101st Airborne Division, we are part of 2nd Combat Group Forces and right now I am in charge here! pria itu mengenalkan diri kepadaku, tampak di lengan kanan seragamnya terdapat badge 101st division yang memiliki gambar kepala elang putih.
Nice to meet you sir! I am Second Sergeant Hagi Iswanto, from 3rd company, 2nd mechanized batalyon, 1st armored division, KOSTRAD TNI AD! My captain soon will came with half of our company, and now I am in charge with those puny forces who came with me! balasku kepada pria tersebut
Nice to see friendly faces, though I wish larger reinforcement indeed! Because right now we are facing overwhelming situation, Chinese forces come at large number, and theyre equipped with heavy weapon like tanks, rocket artillery, and etc! Right now we most contend them with all of our might, and my men had been here for straight 3 days, and the Thais and Malays who supposedly fighting with us now had gone, and now we are fighting alone! Can u imagine one battalion light infantry like us must content two armored division like theirs, I dont know until when we can content them! terangnya lagi
I see your situation sir! I was instructed by my superior to come here first and reinforce your forces, and I was told if tomorrow our division will come to starting our offensive and it will be start from this city, because right now they must fighting around bridge of Thalak Muanh! So I hope we can cooperate to content them until our division come sir! terangku kepada Major Eric Hartmann.
Tampak senyum mengembang jelas diwajahnya mendengar berita dariku, yang kutahu memang batalyon mereka sengaja diterjunkan oleh pihak Amerika untuk membantu tentara Malaysia dan Thailand mempertahankan sector ini. Tapi entah kenapa, justru mereka yang kini harus menjadi pasukan garis depan dalam mempertahankan wilayah di sekitar Khon Khaen, sementara tentara Malaysia dan Thailand sendiri sudah mundur jauh ke belakang garis pertempuran. Dan kini pasukan kami yang akan memulai ofensif balasan terhadap PLA, dan itu sudah dimulai sejak dua hari yang lalu. Sementara batalyon linud Amerika ini awalnya hanya ditugaskan sebagai pasukan bantuan saja bukan sebagai pasukan tempur utama, akan tetapi situasi dan koordinasi yang buruk dengan militer Thailand dan Malaysia membuat mereka terjebak dalam situasi sulit ini dan terpaksa bertarung sendirian mempertahankan kota ini selama dua hari terakhir sebelum kedatangan kami.
Sekitar pukul 15.30, captain Adrian akhirnya datang dan tampaknya ada beberapa korban yang jatuh selama perjalanannya menuju ke posisi ini. Kekuatan kami saat ini berjumlah 126 orang dari 148 orang yang datang dari Indonesia, dan tentara Amerika yang ada disini berjumlah 478 orang. Kami menempati posisi di tepi selatan lapangan kota Khon Khaen, yang berupa deretan gedung pertokoan dan pusat bisnis setempat. Tentara Amerika telah menggali parit-parit pertahanan di depan gedung pertokoan tersebut, lebarnya sekitar 1 hingga 2 m dan dalam kurang lebih 1,5 meter. Saat ini kami (termasuk dengan US Army disini) hanya memiliki Carl Gustav Recoilless Rifle, AT-4, RPG 7, RPG 29, M 72 LAW, Mortar 88 mm, 15 buah misil Javelin dengan 4 buah launcher-nya, 6 pucuk senapan mesin berat, dan beberapa paket peledak C4. Kami harus menghadapi tentara China dari 7th armored dan 21st mechanized army, mereka datang dengan membawa tank dan kendaraan lapis baja lainnya.
Tentara Amerika berhasil menghancurkan 4 buah tank dan beberapa IFV milik PLA dalam serangan tadi malam rupanya, karena kami dapat melihat kendaraan-kendaraan tempur China yang hangus terbakar di tengah-tengah lapangan kota. Kami yakin tentara China itu pasti akan menyerang kembali dengan jumlah yang lebih besar lagi, karena jalan keluar dari sebelah timur kota ini merupakan tempat yang strategis bagi musuh untuk melancarkan serangan-serangan ke kota-kota di sebelah selatan karena merupakan persimpangan yang dilalui oleh jalan raya besar, sementara perbukitan dan hutan lebat di wilayah ini bukan merupakan tempat yang ideal bagi tank-tank itu untuk bergerak dalam jumlah besar apalagi ditengah musim hujan sekarang ini.
Disela-sela waktu yang ada aku dan beberapa anak buahku pergi menguburkan jenazah Hendra didekat sebuah tanah lapang yang ada di belakang komplek bangunan tempat pertahanan kami. Kami-kami yang muslim melakukan sembahyang jenazah di tengah-tengah suara dentuman mortar dan rentetan senapan mesin yang kadang-kadang ditembakan oleh masing-masing pihak untuk menekan mental musuh. Kapten Adrian turut serta memberikan doa bagi Hendra dan memintaku untuk menuliskan surat kepada keluarganya, bahwa Hendra telah gugur dalam pertempuran demi tanah airnya. Dalam satu hari saja kompi kami telah kehilangan 22 orang, baik tewas maupun luka berat. Aku tetap berusaha untuk menjaga moril dan mental anak-anak agar mereka tetap tabah dan tegar dalam menghadapi situasi ini, karena bagaimanapun juga pertempuran yang sesungguhnya baru akan dimulai.
0