- Beranda
- Sejarah & Xenology
Kerajaan Sunda dari awal hingga akhir
...
TS
pitaloka
Kerajaan Sunda dari awal hingga akhir
mohon di dan ane tidak menolak
belum ada yg membahas kerajaan sunda dari awal sampai akhir nih. yg dimaksud ane adalah kerjaan yg berada di wilayah jawa barat dan banten atau kerajaan yg didirikan oleh orang sunda
ini adalah time line nya
1. Timeline
2. Arti Kata Sunda dan Philosopinya
3. Salakanagara
4. Tarumanegara
5. Kerajaan Kembar
6. Kerajaan Sunda
7. Kerajaan Galuh
8. Kerajaan Sunda - Galuh bersatu
8. Kerajaan Sumedang Larang
9. Daftar istilah
10. Kerajaan Cirebon
11. Kesultanan Banten
12. KUJANG
13.PRABU SILIWANGI
14. Aksara dan Angka Sunda
15.Dyah Pitaloka, Gajah Mada dan Perang Bubat yang Fenomenal
16.Kanjeng Ratu Roro Kidul
Arti Kata Sunda dan Philosopinya
Spoiler for Arti Sunda:
Sunda merupakan kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau Jawa. Sebagai suatu suku, bangsa Sunda merupakan cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara sampai ke Galuh, Pakuan Pajajaran, dan Sumedang Larang. Kerajaan Sunda merupakan kerajaan yang cinta damai, selama pemerintahannya tidak melakukan ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Keturunan Kerajaan Sunda telah melahirkan kerajaan- kerajaan besar di Nusantara diantaranya Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Banten, dll
Salakanagara
dengan ibukota di Teluk Lada Pandeglang (Rajatapura)
Spoiler for Kerajaan Salakanegara:
Tarumanegara
Spoiler for Tarumanegara:
Kerajaan Tarumanegara berakhir dan pecah menjadi dua kerajaan yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh
bersambung...
0
61K
193
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•10.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pitaloka
#47
Peninggalan Kerajaan Sunda banyak kok gan, cuma sayang kalah pamor dan tidak terawat
misalnya candi Bojongmenje, terletak 500 m dari jalan raya Rancaekek, sayang tidak ada tindak lanjutnya
di setiap kabupaten di Jawa Barat terdapat banyak peninggalan zaman dulu, seperti di Majalengka (Kerajaan Talaga), di Tasikmalaya (Kerajaan Galunggung), di Bogor (Batutulis dari Prabu Sinala Aji). Sanghyang Tapak di Cibadak, Sukabumi, prasasti Kawali di Banten, prasasti Tugu, prasasti Ciaruteun, prasasti Kebun Kopi, dan prasasti Pasir Jambu, dan banyak lagi peninggalan sejenis tersebar di wilayah Jawa Barat.
pernah diberitakan ada dua arca yang berada di taman dekat kandang burung di Kebon Binatang, Jalan Tamansari Bandung, yang sudah tak terpelihara lagi. Arca-arca tersebut berasal dari abad ke-11 M atau zaman Kerajaan Pajajaran. Menurut penelitian Dra. Endang Widyastuti dari Balai Kepurbakalaan Bandung tahun 2004, arca perempuan adalah arca Dewi Durga atau Dewi Durgamaha Sisuramardhini istri dewa Siwa. Arca laki-laki berbentuk pria berjanggut adalah resi Agastya. Kedua arca memiliki nilai historis sebagai peninggalan dari zaman kerajaan Pajajaran ("PR", 28 November 2007).
misalnya candi Bojongmenje, terletak 500 m dari jalan raya Rancaekek, sayang tidak ada tindak lanjutnya
di setiap kabupaten di Jawa Barat terdapat banyak peninggalan zaman dulu, seperti di Majalengka (Kerajaan Talaga), di Tasikmalaya (Kerajaan Galunggung), di Bogor (Batutulis dari Prabu Sinala Aji). Sanghyang Tapak di Cibadak, Sukabumi, prasasti Kawali di Banten, prasasti Tugu, prasasti Ciaruteun, prasasti Kebun Kopi, dan prasasti Pasir Jambu, dan banyak lagi peninggalan sejenis tersebar di wilayah Jawa Barat.
pernah diberitakan ada dua arca yang berada di taman dekat kandang burung di Kebon Binatang, Jalan Tamansari Bandung, yang sudah tak terpelihara lagi. Arca-arca tersebut berasal dari abad ke-11 M atau zaman Kerajaan Pajajaran. Menurut penelitian Dra. Endang Widyastuti dari Balai Kepurbakalaan Bandung tahun 2004, arca perempuan adalah arca Dewi Durga atau Dewi Durgamaha Sisuramardhini istri dewa Siwa. Arca laki-laki berbentuk pria berjanggut adalah resi Agastya. Kedua arca memiliki nilai historis sebagai peninggalan dari zaman kerajaan Pajajaran ("PR", 28 November 2007).
0