Quote:
1 minggu kemudian..
Liburan berjalan biasa, wajar saja aku tak bisa kemana-mana keluar juga ga tau mau ngapain. Lagian kekasihku tak mengijinkan ku kemana-mana, jadi yaaa berubah menjadi anak baik aja di rumah.
Drrr... hp ku berbunyi tanda sms masuk.
Bergegas langsung ku buka sms itu, karena ku yakin itu dari mas ku.
Syg, bisa telpon gak?, tanya nya dari ujung sana.
Bisa aja sayang, emang ada apa?, tanya ku padanya penasaran.
Kangen sama suara kamu sayang, jawab nya membuatku tersenyum riang, tanpa basa basi langsung ku penuhi permintaaannnya.
Beberapa menit kemudian..
Hallo, assalamualaikum, sapanya dengan nada sangat lembut.
Walaikumsalam, jawab ku.
Lagi apa sayang?, tanya nya pada ku.
Lagi duduk diem sambil telponan yank, bosen nih liburan di rumah terus, keluh ku padanya.
Yaudah w kasih kerjaan mau?, tanya nya membuat ku penasaran.
Emang kerjaaan apa yank?, tanya ku.
Buat karangan sana, karangan tentang kisah cinta kita berdua dari awal sampe yang kamu rasain sekarang atau sampai nanti, bila perlu ga abis-abis, jelasnya.
Ha? Ngarang lagi? Sayang aja kemaren taruhannnya belom di bayar, bantah ku tak mau kalah.
Cerita dikit biar ga bingung:
Dulu tepatnya kapan itu lupa, pernah buat taruhan siapa yang kalah bola dapet hukuman. Pertandingan Juventus lawan apa ga tau deh. Tapi yang menang boleh minta apa aja sama yang kalah. Dan ternyata hasilnya seri dan memutuskan buat dapet hukuman keduanya. Hukuman aku dapet bikin karangan sesuai permintaaannnya dan hukuman ku buat dia nulis sebuah tulisan yang isinya tentang penilaiannya terhadap ku. Tapi sampai sekarang karangan ku dah dua, dia malah utangnya belum di bayar-bayar kepada ku.
Balik ke cerita awal..
Udah kelar kerjaan itu sayang, cuma belom di print aja, jelasnya.
Karena ngirimnya lama banget jadi di tambah ya kerjaannnya, balas ku dengan nada senang sambil tertawa.
Lho, ga bisa gitu lha sayang, perjanjiannnnya ga begitu, bantah nya tak setuju.
Gampang kok yank, tinggal tulis nama mas pake tulisan tangan sendiri. Plus tanda tangan, tambahin foto juga kalo mau, sambung ku tanpa memberinya sedikit luang untuk membantah.
Setelah melalui beberapa perdebatan yang panjang akhirnya keduanya setuju. Aku membuat kisah cinta hubungan ku dengannnya dan dia membuat tulisan tentang penilaiannnya terhadap ku. Tak lupa tanda tangan plus nama lengkap dengan tulisa tangannnya sendiri.
Oia, sayang jangan lupa, di setiap kiriman karangannnya di tambah cap bibir, sambung mas ku, menjabarkan keinginanannnya.
Apa? Mas serius aja, masa pake nambah cap bibir, bantah ku tak menyetujuinya.
Ga mau tau, pokoknya karangan itu gue balikin kalo ga ada cap bibirnya, balasnya tak mau di bantah.
iya, iya. Hasna turutin, dengan nada pasrah aku menyetujui keinginannnya.
***
Aku mulai membuat karangan kisah cinta kita berdua, dengan berusaha mengingat kejadian yang lampau, yang pernah ku lalui bersamanya. Semua itu ku ungkapkan dan ku jabarkan lewat tulisan. Dan tak lupa kecupan bibir ku menghiasi setiap kertas dan tulisan yang ku kirimkan. Kisah demi kisah ku kirimkan.
***
Masih banyak lagi kisah yang tidak di paparkan disini, bukan tak ingin di paparkan, tapi terlalu panjang dan biarkan menjadi kisah kami berdua. Sulit mengungkapkan lewat tulisan tapi bisa untuk di rasakan dan sangat indah untuk di kenang.