Quote:
Liburan kuliah akhirnya tiba. 2 bulan lebih waktu yang di berikan. Ngapain aja liburan gini. Aaahhh, membosankan..
Tak lama liburan berlangsung dan pastinya last kontak sama temen kampus. Biasanya kalau liburan sering ngumpul bareng 2 anggota Acodeva lainnnya (Acme dan Nanda) tapi lagi pada sibuk. Satu di luar kota. Satu lagi di masih kuliah..
Yaaaaaahhh..
***
Beberapa minggu kemudian..
Hasna, ada acara ga besok?, tanya Abdi salah satu teman kampus ku.
Ga ada Abdi, kenapa?, jawab ku langsung tanpa menanya lagi.
Aku mau ajak kau sama si Lyli makan-makan ultah aku besok, sekalian poto studio, balasnya pada ku.
Aku langsung berfikir (sebenarnya malas sangat mau pergi, tapi.. yaudahlah) yoda abdi, besok aku tunggu di rumah Lyli ya, balas ku menyetujui permintaannnya.
Jam 10 sampai rumah Lyli ya, balas nya lagi.
Siipp, balas ku singkat, mengakhiri obrolan itu.
***
Keesokan harinya..
Jam 10 tepat aku tiba di rumah Lyli.
Dengan heran..
Lho? Ly ga siap-siap?, tanya ku pada teman ku yang sepertinya tak berniat untuk pergi.
Iya na, aku sakit, jadi kita ga jadi pergi makan-makan, dengan wajah tanpa dosa mengabari kondisinya.
Yah, kenapa ga bilang, balas ku.
Abdi yang hanya tertawa, puas telah berhasil mengerjai ku.
Sebagai gantinya, kau nemenin aku belanja ya na, sahut Abdi pada ku.
Apa? Belanja?? Udah kaya ibu-ibu aja ku belanja nemenin kau, balas ku jengkel.
Ayolah hasna bentar aja temenin aku, bujuknya dengan nada memelas.
Ujan Abdi, lihat lha, gak kau liat ntu?, balas ku sambil menunjuk ke luar yang memang sedang gerimis.
Cuma gerimis doang, yayaya, kembali ia memelas pada ku untuk mau menemaninya.
Bentar aja, ntar kita balik lagi kesini, sambungnya tanpa memberiku celah untuk menolak. Dan akhirnya aku menemaninya
***
Sepanjang jalan, aku terus memegangi HP sambil sesekali cemas, tak lama kekasih ku sms.
Sayang dimana?, sms datang dari kekasihku yang jauh disana.
Lagi di jalan, nemenin si Abdi belanja yank, balas ku segera.
Berdua aja?, tanya nya lagi.
Iya sayang, jawab ku.
Cuma bentaran doang kok, nemenin dia belanja, abis itu udah hasna pulang yank, bentar aja yank, gpp ya yank, jelas ku padanya berharap ia tak marah atau semacamnya.
Iya, balas nya singkat, sudah bisa ku pastikan bahwa ia maras dan jelous pada ku.
Sayang, jangan marah yha, maaf ya sayang, please, bujuk ku berharap ia bisa mengerti dan memaafkan ku.
10 menit ku tunggu, tapi tak ada balasan apa-apa. Ku sms terus menerus berharap ia luluh dan memaafkan ku, namun sampai aku kembalai ke rumah pun tetap tak ada balasan. Dia benar-benar marah. Firasat ku terus memburuk, sama sekali tak ada kabar darinya.
***
00:00 WIB
Tengah malam akhirnya tiba, ia akhirnya menelpon ku. Dengan senyum aku mengangkatnya. Tanpa basa basi aku langsung meminta maaf padanya karena telah menyakiti hatinya. Ia pun mengungkapkan kekesalan dan kecemburuannnya pada ku. Panjang lebar sudah pembicaraan yang telah di lakukan, akhirnya kami pun berdamai. Aku berjanji untuk tidak memulai kesalahan yang sama. Mudah-mudahan saja (percakapan lupa jadi disingkat saja).