- Beranda
- Stories from the Heart
Cinta Tanpa Syarat (LDR)
...
TS
stalker.kaskus
Cinta Tanpa Syarat (LDR)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Spoiler for Pendahuluan:
Quote:
Pengalaman pribadi cwe ane gan, tapi ane yang posting disini, semoga bermanfaat buat dongeng pengantar tidur. Nama ane sendiri Yoesoep (22) dan cwe ane, Hasna (20). Pada bagian Chapter tokoh utamanya adalah Hasna, & pada Karangan tokoh utamanya adalah ane sendiri. Karangan juga menggunakan tokoh asli, keadaan yang sebenarnya hanya alur cerita yang di buat mengarang.

Spoiler for Prolog:
Quote:
Siapa yang bilang LDR itu semuanya menyakitkan? Apalagi kalau kita LDR dengan seseorang yang kita kenal dari jejaring sosial atau FB (ha.. ha.. ha..). Bagi orang lain itu mustahil, tapi bagiku itu luar biasa. Pacaran dengan orang yang di ujung sana, tanpa kita tau wujud aslinya seperti apa. Nyata atau tidak, bahkan hidup atau tidak. Bahkan orang lain menganggap kita autis karena berhubungan dengan orang yang tak tau wujudnya.
Tapi itu yang ku alami, berhubungan dengan seseorang yang jauh di mata tapi dekat di hati. Walau aku belum pernah bertemu dengannnya, menyentuhnya atau bahkan memeluknya, namun aku senang dapat mencintainya. Aku hanya berharap bisa selalu bersamanya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tapi itu yang ku alami, berhubungan dengan seseorang yang jauh di mata tapi dekat di hati. Walau aku belum pernah bertemu dengannnya, menyentuhnya atau bahkan memeluknya, namun aku senang dapat mencintainya. Aku hanya berharap bisa selalu bersamanya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Jarak ini tak ada artinya jika dibandingkan oleh besarnya kekuatan cintaku yang ingin menyandingmu di hatiku"
Spoiler for Index:
Quote:
Pengalaman Pribadi:
.:: Chapter 1 ::.
.:: Chapter 2 ::.
.:: Chapter 3 ::.
.:: Chapter 4 ::.
.:: Chapter 5 ::.
.:: Chapter 6 ::.
.:: Chapter 7 ::.
.:: Chapter 8 ::.
.:: Chapter 9 ::.
.:: Chapter 10 ::.
.:: Chapter 11 ::.
.:: Chapter 12 ::.
.:: Chapter 13 ::.
.:: Chapter 14 ::.
.:: Chapter 15 ::.
.:: Chapter 16 ::.
.:: Chapter 17 ::.
.:: Chapter 18 (1) ::.
.:: Chapter 18 (2) ::.
.:: Chapter 19 ::.
.:: Ending 1 ::.
.:: Ending 2 ::.
.:: Ending 3 ::.
Kumpulan Karangan:
.:: Masa Lalu yang Indah ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 1 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 2 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 3 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 4 ::.
.:: Chapter 1 ::.
.:: Chapter 2 ::.
.:: Chapter 3 ::.
.:: Chapter 4 ::.
.:: Chapter 5 ::.
.:: Chapter 6 ::.
.:: Chapter 7 ::.
.:: Chapter 8 ::.
.:: Chapter 9 ::.
.:: Chapter 10 ::.
.:: Chapter 11 ::.
.:: Chapter 12 ::.
.:: Chapter 13 ::.
.:: Chapter 14 ::.
.:: Chapter 15 ::.
.:: Chapter 16 ::.
.:: Chapter 17 ::.
.:: Chapter 18 (1) ::.
.:: Chapter 18 (2) ::.
.:: Chapter 19 ::.
.:: Ending 1 ::.
.:: Ending 2 ::.
.:: Ending 3 ::.
Kumpulan Karangan:
.:: Masa Lalu yang Indah ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 1 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 2 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 3 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 4 ::.
Spoiler for Budayakan rate & tinggalkan jejak:

Spoiler for Menerima:

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
"The End"
"Ceritanya cukup sampai disini dan semoga semuanya baik-baik aja"
"Ceritanya cukup sampai disini dan semoga semuanya baik-baik aja"
Created By: stalker.kaskus
Don't Try to Copas..!!
Diubah oleh stalker.kaskus 02-12-2012 01:39
anasabila memberi reputasi
1
9.6K
Kutip
33
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
stalker.kaskus
#13
~~ Chapter 7 ~~
Spoiler for :
Quote:
Kampus Universitas Negeri Medan
pukul 10.45 WIB
Pagi ini aku ke kampus dengan tenang, berharap tiada hal lagi yang terjadi, berita-berita miring yang menggangguku. Tak lama kemudian seorang teman ku datang menghampiri ku.
Hasna, aku mau ngasih tau sesuatu, sahut teman ku secara tiba-tiba. Yaaa, teman ku ini adalah teman dekat dari pria yang ingin bunuh diri itu.
Mau ngasih tau apa?, balas ku dingin.
sebenernya dia masih sayang sama kamu hasna, maapin lha dia, kasih dia kesempatan, ucapnya pada ku.
Aku langsung menoleh ke arahnya.
perlu kali tau ya. Aku ga akan pernah bisa terima dia lagi, jangan harap. Satu lagi (sambil ku lepas kedua cincin di jari ku yang pernah pria itu beri pada ku. Nie aku gak butuh cincin ntu lagi, balikin sama dia dan bilang jangan temui aku lagi, ku berikan cincin yang sudah 4 bulan menghiasi jari tengah ku. Tanpa menunggu jawabannnya aku langsung pergi tanpa memperdulikannnya.
***
Perkuliahan akhirnya berakhir, namun aku tak langsung pulang.
Hasna, makan mie ayam yok, ajak lili temen dekat di kampus ku. aku lagi malas pulang, yook sambungnya lagi.
hmm. Oke deh boleh juga, jawab ku semangat.
Tak berapa lama kemudian aku dan teman ku tiba di tempat warung mie ayam. Kami memang sering memuaskan perut di sana. Bukan hanya tempat yang cukup nyaman, namun di lengkapi dengan rasa mie ayam yang sangat memanjakan lidah tapi harga tetap terjangkau. Asik bener dah nyam.. nyam..
***
Kebiasaan wanita yang setiap mereka bertemu pun kami lakukan (gosip gosip apa aja di gosipin, heran ga pernah ada abisnya).
mmmm.. oia hasna, gimana sama cowok yang mau bunuh diri itu? Jadi dia bunuh diri? Wkwkwk, ucapnya iba-tiba membuatku sedikit tersendak.
Hush, apaan sih Li, orang mau bunuh diri malah ketawa, kalo beneran gimana hayo, balas ku cemas.
Bodo amat, siapa juga yang mau nyia-nyiain nyawa buat gituan aja Na. Udah lah ga akan dia bunuh diri, balasnya dengan nada dia yang tenang.
Tapi kan Li. Drr.. Drrr.., pembicaraan terhenti setelah mendengar getaran di hape ku. Aku langsung mengambil hape di atas meja dan melihat layar hape.
Hmmm, seketika aku kaget saat melihat layar hape yang membuat ku bingung dan sedikit kesal.
Panjang umur ne orang yang kita bicarain Li, ucap ku sambil menunjukan SMS yang aku terima barusan.
Hahaha.., tawanya langsung meledak setelah selesai membaca SMS yang ku tunjukkan.
Udah ga usah percaya Na, dia ga akan mati, ucapnya pada ku sambil sesekali tertawa melihat wajah ku yang cemas dan sedikit ketakutan.
Lebih kurang isi SMS nya begini:
Deg, abg mau ketemu sama adeg buat terakhir kalinya, bentar aja, waktu abg juga Cuma bentar, efek racun yang abg minum udah mulai bereaksi, mungkin 2 jam lagi abg bisa bertahan. Abg mau ketemu sama adeg buat ngasih semua barang yang pernah adeg kasih sama abg, abg mohon.
Ucap pria yang ada di ujung sana.
Nie orang beneran atau nggak sih?, tanya ku pada diri ku sendiri.
***
Singkat cerita..
Malam yang sangat dingin, membuat ku ingin terlelap langsung di atas tempat tidur ku, hujan lebat membuat ku sangat mengantuk.
Aku berharap malam ini tak ada yang mengganggu, ucap ku dalam hati, sambil menyalakan musik melow yang berharap mampu untuk mengantarkan aku tidur. Ku pejamkan mata ku perlahan-lahan dan membaca doa.
Drrr. Drrr... hape ku bergetar dengan kencangnya. Secara tiba-tiba aku tersentak dan membuka mata.
Siapa lagi ini? Astaga sadar ga sih aku ngantuk, gerutu ku sambil membuka SMS masuk.
Apa!?, mata ku membelalak melihat SMS itu, tak percaya.
Sandiwara macam apa ini!, amarah ku memuncak membaca SMS itu.
Hasna, kau kenapa lagi dengan abg itu? Aku sekarang lagi di rumah sakit di ruang UGD, dia masuk rumah sakit dan keadaannnya gawat. Dia di temukan terkapar di kamarnya sambil megang baygon. Kau apain lagi dia hasna?, ucap salah satu temannya pada ku.
Kau dimana sekarang? Aku di rumah sakit Sari Mutiara ini, datang kesini kau sekarang, ucapnya lagi pada ku tanpa membiarkan aku bertanya.
Kau serius Jo?, tanya ku pada pujo teman ku yang mengenal pria itu. Tanpa ada kata balasan apapun yang aku dapat.
Aku terus berusaha menghubunginya, namun secara misterius teman ku begitu saja menghilang.
Apa yang terjadi? Ada apa ini?, bingung, kesal, cemas, takut bercampur aduk dalam hati dan pikiranku, tanpa sadar air mata ku terjatuh dan membasahi pipi ku, menahan kesakitan dan kesedihan yang aku sendiri juga tak tau apa.
***
Hallo.. Lii.. aku di kabari sama pujo kalau....
ku ceritakan semua yang telah terjadi padaku saat itu. Malam itu juga aku meminta bantuan pada temanku Lyli.
Hasna, kau tenang dulu, ntu cuma sandiwara, percaya lah sama aku, jelas Lyli pada ku yang masih saja berliang air mata.
Udah gini aja, aku telpon temen kita yang lain, kita coba survei ke sana malam ini juga, sambung Lyli yang sudah mengerti atas perasaan ku yang sudah kacau apa lagi untuk berfikir jernih saja sudah mustahil.
iya Ly, makasih, jawab ku tanpa gairah.
Lyli pun langsung menelpon teman yang lain untuk meminta bantuan.
***
Hallo.. Hasna kau ini kan?, sahut rial salah satu teman kampus ku.
Iya, ial, ini aku, jawab ku dengan nada yang benar-benar galau (ha.. ha.. haa..)
Tadi si Lyli nelpon aku, dia minta bantuan. Sekarang aku udah di rumah sakit yang Lyli bilang, aku dah nanya sama resepsionisnya tentang pasien atas nama mantan mu. Tapi ga ada, jelasnya dengan nada tegas.
Aku tak menyangka secepat ini aku mendapatkan informasi. Teman-teman ku pantas di andalkan.
Bener ial? Kau gak boong kan, yakin ku sekali lagi padanya.
Kalau kau ga percaya kau tanya sendiri sama resepsionisnya, balasnya sambil memberikan hapenya pada resepsionis itu.
Aku bertanya tentang pasien itu. Berkali-kali sampai aku benar-benar yakin bahwa pasien atas nama pria itu tidak ada. Akhirnya ku tutup telpon itu.
***
Aku di tipu? Apa maksud semua ini? Apa yang dia mau sebenarnya?, aku terus bertanya-tanya pada diri ku sendiri. Kenapa aku benar-benar bodoh. Percaya bahkan dengan mudahnya aku percaya. Parah... aaaarrrrgggg...!!
Aku benar-benar tak habis fikir dengan ini semua, bisa-bisanya dia main sinetron di zaman modern gini, dan bisa-bisanya aku tertipu. Kampreeeettt..! aku marah pada diriku sendiri sudah segini bodohnya aku.
Bener-bener udah kaya FTV yang sering di tayangin di TV, akhirnya benar-benar keren. (ha.. ha.. ha..)
Tak lama aku yang sedang asik berkesal-kesal ria, tiba-tiba telpon masuk. Aku langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelpon ku kini.
Hallo.. assalamualaikum Hasna, pria itu langsung menyapaku ramah sebelum aku sempat menyapanya.
Kak Usup!, ucap ku girang tanpa perlu ku lihat layar hape ku, suaranya sudah menjadi ciri khas di telingaku.
Kayaknya ada masalah ne, bener ga?, tanya Usup pada ku yang sedang menyeka air mata.
Ha? Lho koq tau kak?, jawab ku heran.
Ya.. tau lha.. kedengeran dari suaranya, GALAU, balasnya sambil tertawa menggodaku.
Kakak bisa aja ya.. haha, tawa ku.
kalo boleh tau masalahnya apa ni?, tanya nya dengan penuh kehati-hatian.
mmm. Gini kak.., aku ceritakan apa yang ku alami malam ini padanya, dengan semangat dan penuh ekspresi, aku menceritakannnya dengan serius. Pria itu pun dengan seksama mendengarkan setiap kata yang aku ucapkan walau sesekali ia tertawa karena ucapanku.
Hahahaa.. Hasna Hasna.. jadi cewek ntu jangan oon banget deh, masa hal kaya gitu aja bisa di percaya. Gue cowok juga kali. Cowok ntu ga mungkin begitu nekadnya, kecuali dia gak waras, ngerti..!!, ucapnya dengan nada yang mengejek.
Kata setiap kata yang dia ucapkan membuatku senang, tenang dan sadar atas sikap ku yang ternyata sangat butuh bimbingan. Dia sangat dewasa, aku senang dia sangat memperhatikanku. Aku pun mendengarkan setiap kata dan nasehat yang ia berikan, walau sesekali aku membela diri.
Senangnya..
Sampai telpon itu berakhir, aku masih membayangkan kata-kata dan suaranya yang benar-benar membuatku tenang.
***
Aku belum merasakan perasaan yang lebih padanya.
Namun aku yakin bisa memberikan seluruh perasaanku padanya. Dia pria yang baik, jujur dan mau menerimaku apa adanya. Walau ia tak tau aku hanya wanita rendah yang tak pantas mendapatkan cinta kasih setulus dia. Aku hanya bisa membuatnya bahagia, bahagia setiap ia bersamaku. Karena ia pantas di cintai.
pukul 10.45 WIB
Pagi ini aku ke kampus dengan tenang, berharap tiada hal lagi yang terjadi, berita-berita miring yang menggangguku. Tak lama kemudian seorang teman ku datang menghampiri ku.
Hasna, aku mau ngasih tau sesuatu, sahut teman ku secara tiba-tiba. Yaaa, teman ku ini adalah teman dekat dari pria yang ingin bunuh diri itu.
Mau ngasih tau apa?, balas ku dingin.
sebenernya dia masih sayang sama kamu hasna, maapin lha dia, kasih dia kesempatan, ucapnya pada ku.
Aku langsung menoleh ke arahnya.
perlu kali tau ya. Aku ga akan pernah bisa terima dia lagi, jangan harap. Satu lagi (sambil ku lepas kedua cincin di jari ku yang pernah pria itu beri pada ku. Nie aku gak butuh cincin ntu lagi, balikin sama dia dan bilang jangan temui aku lagi, ku berikan cincin yang sudah 4 bulan menghiasi jari tengah ku. Tanpa menunggu jawabannnya aku langsung pergi tanpa memperdulikannnya.
***
Perkuliahan akhirnya berakhir, namun aku tak langsung pulang.
Hasna, makan mie ayam yok, ajak lili temen dekat di kampus ku. aku lagi malas pulang, yook sambungnya lagi.
hmm. Oke deh boleh juga, jawab ku semangat.
Tak berapa lama kemudian aku dan teman ku tiba di tempat warung mie ayam. Kami memang sering memuaskan perut di sana. Bukan hanya tempat yang cukup nyaman, namun di lengkapi dengan rasa mie ayam yang sangat memanjakan lidah tapi harga tetap terjangkau. Asik bener dah nyam.. nyam..
***
Kebiasaan wanita yang setiap mereka bertemu pun kami lakukan (gosip gosip apa aja di gosipin, heran ga pernah ada abisnya).
mmmm.. oia hasna, gimana sama cowok yang mau bunuh diri itu? Jadi dia bunuh diri? Wkwkwk, ucapnya iba-tiba membuatku sedikit tersendak.
Hush, apaan sih Li, orang mau bunuh diri malah ketawa, kalo beneran gimana hayo, balas ku cemas.
Bodo amat, siapa juga yang mau nyia-nyiain nyawa buat gituan aja Na. Udah lah ga akan dia bunuh diri, balasnya dengan nada dia yang tenang.
Tapi kan Li. Drr.. Drrr.., pembicaraan terhenti setelah mendengar getaran di hape ku. Aku langsung mengambil hape di atas meja dan melihat layar hape.
Hmmm, seketika aku kaget saat melihat layar hape yang membuat ku bingung dan sedikit kesal.
Panjang umur ne orang yang kita bicarain Li, ucap ku sambil menunjukan SMS yang aku terima barusan.
Hahaha.., tawanya langsung meledak setelah selesai membaca SMS yang ku tunjukkan.
Udah ga usah percaya Na, dia ga akan mati, ucapnya pada ku sambil sesekali tertawa melihat wajah ku yang cemas dan sedikit ketakutan.
Lebih kurang isi SMS nya begini:
Deg, abg mau ketemu sama adeg buat terakhir kalinya, bentar aja, waktu abg juga Cuma bentar, efek racun yang abg minum udah mulai bereaksi, mungkin 2 jam lagi abg bisa bertahan. Abg mau ketemu sama adeg buat ngasih semua barang yang pernah adeg kasih sama abg, abg mohon.
Ucap pria yang ada di ujung sana.
Nie orang beneran atau nggak sih?, tanya ku pada diri ku sendiri.
***
Singkat cerita..
Malam yang sangat dingin, membuat ku ingin terlelap langsung di atas tempat tidur ku, hujan lebat membuat ku sangat mengantuk.
Aku berharap malam ini tak ada yang mengganggu, ucap ku dalam hati, sambil menyalakan musik melow yang berharap mampu untuk mengantarkan aku tidur. Ku pejamkan mata ku perlahan-lahan dan membaca doa.
Drrr. Drrr... hape ku bergetar dengan kencangnya. Secara tiba-tiba aku tersentak dan membuka mata.
Siapa lagi ini? Astaga sadar ga sih aku ngantuk, gerutu ku sambil membuka SMS masuk.
Apa!?, mata ku membelalak melihat SMS itu, tak percaya.
Sandiwara macam apa ini!, amarah ku memuncak membaca SMS itu.
Hasna, kau kenapa lagi dengan abg itu? Aku sekarang lagi di rumah sakit di ruang UGD, dia masuk rumah sakit dan keadaannnya gawat. Dia di temukan terkapar di kamarnya sambil megang baygon. Kau apain lagi dia hasna?, ucap salah satu temannya pada ku.
Kau dimana sekarang? Aku di rumah sakit Sari Mutiara ini, datang kesini kau sekarang, ucapnya lagi pada ku tanpa membiarkan aku bertanya.
Kau serius Jo?, tanya ku pada pujo teman ku yang mengenal pria itu. Tanpa ada kata balasan apapun yang aku dapat.
Aku terus berusaha menghubunginya, namun secara misterius teman ku begitu saja menghilang.
Apa yang terjadi? Ada apa ini?, bingung, kesal, cemas, takut bercampur aduk dalam hati dan pikiranku, tanpa sadar air mata ku terjatuh dan membasahi pipi ku, menahan kesakitan dan kesedihan yang aku sendiri juga tak tau apa.
***
Hallo.. Lii.. aku di kabari sama pujo kalau....
ku ceritakan semua yang telah terjadi padaku saat itu. Malam itu juga aku meminta bantuan pada temanku Lyli.
Hasna, kau tenang dulu, ntu cuma sandiwara, percaya lah sama aku, jelas Lyli pada ku yang masih saja berliang air mata.
Udah gini aja, aku telpon temen kita yang lain, kita coba survei ke sana malam ini juga, sambung Lyli yang sudah mengerti atas perasaan ku yang sudah kacau apa lagi untuk berfikir jernih saja sudah mustahil.
iya Ly, makasih, jawab ku tanpa gairah.
Lyli pun langsung menelpon teman yang lain untuk meminta bantuan.
***
Hallo.. Hasna kau ini kan?, sahut rial salah satu teman kampus ku.
Iya, ial, ini aku, jawab ku dengan nada yang benar-benar galau (ha.. ha.. haa..)
Tadi si Lyli nelpon aku, dia minta bantuan. Sekarang aku udah di rumah sakit yang Lyli bilang, aku dah nanya sama resepsionisnya tentang pasien atas nama mantan mu. Tapi ga ada, jelasnya dengan nada tegas.
Aku tak menyangka secepat ini aku mendapatkan informasi. Teman-teman ku pantas di andalkan.
Bener ial? Kau gak boong kan, yakin ku sekali lagi padanya.
Kalau kau ga percaya kau tanya sendiri sama resepsionisnya, balasnya sambil memberikan hapenya pada resepsionis itu.
Aku bertanya tentang pasien itu. Berkali-kali sampai aku benar-benar yakin bahwa pasien atas nama pria itu tidak ada. Akhirnya ku tutup telpon itu.
***
Aku di tipu? Apa maksud semua ini? Apa yang dia mau sebenarnya?, aku terus bertanya-tanya pada diri ku sendiri. Kenapa aku benar-benar bodoh. Percaya bahkan dengan mudahnya aku percaya. Parah... aaaarrrrgggg...!!
Aku benar-benar tak habis fikir dengan ini semua, bisa-bisanya dia main sinetron di zaman modern gini, dan bisa-bisanya aku tertipu. Kampreeeettt..! aku marah pada diriku sendiri sudah segini bodohnya aku.
Bener-bener udah kaya FTV yang sering di tayangin di TV, akhirnya benar-benar keren. (ha.. ha.. ha..)
Tak lama aku yang sedang asik berkesal-kesal ria, tiba-tiba telpon masuk. Aku langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelpon ku kini.
Hallo.. assalamualaikum Hasna, pria itu langsung menyapaku ramah sebelum aku sempat menyapanya.
Kak Usup!, ucap ku girang tanpa perlu ku lihat layar hape ku, suaranya sudah menjadi ciri khas di telingaku.
Kayaknya ada masalah ne, bener ga?, tanya Usup pada ku yang sedang menyeka air mata.
Ha? Lho koq tau kak?, jawab ku heran.
Ya.. tau lha.. kedengeran dari suaranya, GALAU, balasnya sambil tertawa menggodaku.
Kakak bisa aja ya.. haha, tawa ku.
kalo boleh tau masalahnya apa ni?, tanya nya dengan penuh kehati-hatian.
mmm. Gini kak.., aku ceritakan apa yang ku alami malam ini padanya, dengan semangat dan penuh ekspresi, aku menceritakannnya dengan serius. Pria itu pun dengan seksama mendengarkan setiap kata yang aku ucapkan walau sesekali ia tertawa karena ucapanku.
Hahahaa.. Hasna Hasna.. jadi cewek ntu jangan oon banget deh, masa hal kaya gitu aja bisa di percaya. Gue cowok juga kali. Cowok ntu ga mungkin begitu nekadnya, kecuali dia gak waras, ngerti..!!, ucapnya dengan nada yang mengejek.
Kata setiap kata yang dia ucapkan membuatku senang, tenang dan sadar atas sikap ku yang ternyata sangat butuh bimbingan. Dia sangat dewasa, aku senang dia sangat memperhatikanku. Aku pun mendengarkan setiap kata dan nasehat yang ia berikan, walau sesekali aku membela diri.
Senangnya..
Sampai telpon itu berakhir, aku masih membayangkan kata-kata dan suaranya yang benar-benar membuatku tenang.
***
Quote:
Dear Diary..
Aku belum merasakan perasaan yang lebih padanya.
Namun aku yakin bisa memberikan seluruh perasaanku padanya. Dia pria yang baik, jujur dan mau menerimaku apa adanya. Walau ia tak tau aku hanya wanita rendah yang tak pantas mendapatkan cinta kasih setulus dia. Aku hanya bisa membuatnya bahagia, bahagia setiap ia bersamaku. Karena ia pantas di cintai.
Original Post By: stalker.kaskus
Don't Try to Copas..!!
0
Kutip
Balas