- Beranda
- Stories from the Heart
Cinta Tanpa Syarat (LDR)
...
TS
stalker.kaskus
Cinta Tanpa Syarat (LDR)
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Spoiler for Pendahuluan:
Quote:
Pengalaman pribadi cwe ane gan, tapi ane yang posting disini, semoga bermanfaat buat dongeng pengantar tidur. Nama ane sendiri Yoesoep (22) dan cwe ane, Hasna (20). Pada bagian Chapter tokoh utamanya adalah Hasna, & pada Karangan tokoh utamanya adalah ane sendiri. Karangan juga menggunakan tokoh asli, keadaan yang sebenarnya hanya alur cerita yang di buat mengarang.

Spoiler for Prolog:
Quote:
Siapa yang bilang LDR itu semuanya menyakitkan? Apalagi kalau kita LDR dengan seseorang yang kita kenal dari jejaring sosial atau FB (ha.. ha.. ha..). Bagi orang lain itu mustahil, tapi bagiku itu luar biasa. Pacaran dengan orang yang di ujung sana, tanpa kita tau wujud aslinya seperti apa. Nyata atau tidak, bahkan hidup atau tidak. Bahkan orang lain menganggap kita autis karena berhubungan dengan orang yang tak tau wujudnya.
Tapi itu yang ku alami, berhubungan dengan seseorang yang jauh di mata tapi dekat di hati. Walau aku belum pernah bertemu dengannnya, menyentuhnya atau bahkan memeluknya, namun aku senang dapat mencintainya. Aku hanya berharap bisa selalu bersamanya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tapi itu yang ku alami, berhubungan dengan seseorang yang jauh di mata tapi dekat di hati. Walau aku belum pernah bertemu dengannnya, menyentuhnya atau bahkan memeluknya, namun aku senang dapat mencintainya. Aku hanya berharap bisa selalu bersamanya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Jarak ini tak ada artinya jika dibandingkan oleh besarnya kekuatan cintaku yang ingin menyandingmu di hatiku"
Spoiler for Index:
Quote:
Pengalaman Pribadi:
.:: Chapter 1 ::.
.:: Chapter 2 ::.
.:: Chapter 3 ::.
.:: Chapter 4 ::.
.:: Chapter 5 ::.
.:: Chapter 6 ::.
.:: Chapter 7 ::.
.:: Chapter 8 ::.
.:: Chapter 9 ::.
.:: Chapter 10 ::.
.:: Chapter 11 ::.
.:: Chapter 12 ::.
.:: Chapter 13 ::.
.:: Chapter 14 ::.
.:: Chapter 15 ::.
.:: Chapter 16 ::.
.:: Chapter 17 ::.
.:: Chapter 18 (1) ::.
.:: Chapter 18 (2) ::.
.:: Chapter 19 ::.
.:: Ending 1 ::.
.:: Ending 2 ::.
.:: Ending 3 ::.
Kumpulan Karangan:
.:: Masa Lalu yang Indah ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 1 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 2 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 3 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 4 ::.
.:: Chapter 1 ::.
.:: Chapter 2 ::.
.:: Chapter 3 ::.
.:: Chapter 4 ::.
.:: Chapter 5 ::.
.:: Chapter 6 ::.
.:: Chapter 7 ::.
.:: Chapter 8 ::.
.:: Chapter 9 ::.
.:: Chapter 10 ::.
.:: Chapter 11 ::.
.:: Chapter 12 ::.
.:: Chapter 13 ::.
.:: Chapter 14 ::.
.:: Chapter 15 ::.
.:: Chapter 16 ::.
.:: Chapter 17 ::.
.:: Chapter 18 (1) ::.
.:: Chapter 18 (2) ::.
.:: Chapter 19 ::.
.:: Ending 1 ::.
.:: Ending 2 ::.
.:: Ending 3 ::.
Kumpulan Karangan:
.:: Masa Lalu yang Indah ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 1 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 2 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 3 ::.
.:: Mahasiswa Pencari Cinta Part 4 ::.
Spoiler for Budayakan rate & tinggalkan jejak:

Spoiler for Menerima:

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
"The End"
"Ceritanya cukup sampai disini dan semoga semuanya baik-baik aja"
"Ceritanya cukup sampai disini dan semoga semuanya baik-baik aja"
Created By: stalker.kaskus
Don't Try to Copas..!!
Diubah oleh stalker.kaskus 02-12-2012 01:39
anasabila memberi reputasi
1
9.6K
Kutip
33
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
stalker.kaskus
#3
.:: Masa Lalu yang Indah ::.
Spoiler for :
Quote:
Pendahuluan
Kisah 3 trio OOT (Orang Orang Tampanz).
OOT terbentuk karena kami sering berkumpul, mengisi liburan bersama-sama, dan kami kenal melalui dunia maya dan lanjut ke dunia nyata.
Sekian
Kisah 3 trio OOT (Orang Orang Tampanz).
OOT terbentuk karena kami sering berkumpul, mengisi liburan bersama-sama, dan kami kenal melalui dunia maya dan lanjut ke dunia nyata.
Sekian
Quote:
"Akhirnya kau angkat juga telpon mu!!", sahut pria sebayaku di ujung sana.
"Apa ini guna hape hanya untuk pajangan, haa?", belum sempat ku bicara satu katapun pria itu terus saja bicara dengan nada kesal.
"Hahahaa...", aku hanya bisa tertawa mendengar ocehannnya.
"Kenapa kau tak datang saja ke rumahku, jika kau ingin menemuiku? apa kau merindukan ku Ruu...", godaku, sambil tertawa renyah.
"Kaku kira aku kekasihmu yang merindukanmu setiap saat", balasnya.
Aku hanya bisa tertawa sambil membayangkan wajahnya yang sangat jengkel.
"Untungnya kau teman ku cup, kalo bukan sudah ku habisi kau".
Tak lama disaat sedang berbincang-bincang dengan Ruu yang tidak tau entah ada dimana. Tiba-tiba seorang wanita cantik, mengenakan jilbab dengan dandanan sangat elegan sudah berdiri tepat dibelakangku. Aku yang tak sadar akan kehadirannnya, langsung membalikkan badan yang sebelumnya sedang mengamati jalanan yang selalu macet, dengan wajah yang pasrah. Mengapa setiap pagi, siang, sore maupun malam, macet ini tidak pernah absen. "Membosankan!" gerutuku dalam hati.
Aku yang sebelumnya yang berniat mambalikkan badan untuk mencari posisi yang nyaman untuk bertelepon, malah di suguhkan dengan pemandangan yang sangat berbeda.
Ya.. pagi ini kekasihku datang secara mengejutkan. Aku mengangkat alisku heran, dan memikirkan kenapa wanita ini bisa ada dikamarku. Wanita ini tersenyum dan menyapaku dengan bahasa isyarat, seolah ia mengerti kekasihnya sedang asyik bertelepon.
"Ruu.. lain kali aku akan meneleponmu", ucap ku sambil langsung menutup telpon tanpa menunggu jawaban dari Ruu yang berada di ujung sana.
***
"Tak sepantasnya kau meninggalkan kekasihmu tanpa kabar seperti ini cup", ucap wanita itu sebal.
"Aku sibuk...!! kau kan tau sendiri kegiatanku", jawabku ketus.
"Sibuk?? sibuk apa? maen game, nonton, online atau tidur? apa itu yang dikatakan sibuk, dasar pemalas", balas wanita itu dengan nada jengkel sambil memandang wajah Usup yang dingin.
"Aku memang seperti ini, kalau kau tak menyukainya, silahkan cari penggantiku, gampangkan?", jawab Usup tanpa memikirkan perasaan wanita yang dihadapannnya murung, sambil beranjak keluar dari kamarnya.
Wanita itu hanya bisa diam memandang kekasihnya dan mengikutinya keluar kamar. Yaa.. wanita itu hanya bisa bersabar menghadapi Usup yang seperti ini. Usup yang cuek, tak banyak bicara, dan menyebalkan. Namun Usup tetap lelaki yang sangat peduli dan baik hati.
Tak lama aku mengurung diri dirumah. Akhirnya liburan pun telah berakhir. Namun bagiku libur tak libur sama saja. Hari ini kuliah pertama ku di semester baru. Bagi mahasiswa, hari pertama adalah hari yang sangat penting, dengan penuh semangat mahasiswa berbondong-bondong membanjiri jalanan untuk pergi ke kampusnya masing-masing. Mengapa tidak, hari pertama, kelas baru, teman baru dan suasana baru. Yaa.. itulah yang di tunggu-tunggu oleh mahasiswa. Namun, itu tak berpengaruh untuk Usup. Hari pertama baginya sama saja dengan hari-hari yang lain. Dengan santai Usup berangkat ke kampusnya. Dengan mengenakan kemeja biru kotak-kotak, memakai celana jins, dilengkapu dengan sepatu hitam serta rambut yang gondrong tak beraturan, Usup berjalan menuju kelasnya. Dan seperti biasa..
"Cup.. cup.. kapan kebiasaan telatmu akan berakhir ha??", tanya Obi yang tiba-tiba menghampiriku.
"Hari raya kodok Bi..", jawab Ruu yang tiba-tiba muncul seperti hantu, tanpa sempat aku menjawab pertanyaaan terlebih dahulu.
Serentak tiga mahasiswa itu tertawa renyah, seolah menyambut hari pertama kuliah dengan cara yang berbeda.
Hari pertamapun akhirnya berakhir, saatnya untuk pulang.
"Hari yang membosankan", ucap Obi sambil duduk menyender di bangku kuliahnya.
"Ngopi... ngopi.. ngopi..", teriak Ruu sambil menarik kedua tangan temannnya yang di lihatnya tidak bergairah.
Kebiasaan anak remaja yang wajar, pulang kuliah langsung cabut buat nongkrong di warung terdekat sambil ngopi dan menikamti hari yang tak begitu menyenangkan, namun bisa berubah menyenangkan oleh 3 pria OOT "Orang-Orang Tampanz, mereka menyebut diri mereka seperti itu", tapi wajar saja, ketiga pria itu memang di pandang dan di kenal sebagai pria yang aneh bin ajaib namun menyenangkan.
***
Hari-hari kuliah berjalan wajar dan biasa, tak ada perubahan yang menarik dan tidak ada pemandangan yang menghibur, semua datar dan membosankan. Usup yang selalu memilih duduk di paling belakang bersama teman-temannnya mulai membuat keributan-keributan kecil yang terkadang meramaikan suasana, mengubah ruangan kelas menjadi ramai dan kocak dengan tingkah-tingkahnya yang menggelitik. Yaa.. untung saja dosen tidak mengusir Usup keluar dari kelas.
***
Hari ini Usup datang ke kampus lebih awal, wajar saja kekasihnya memaksanya datang lebih cepat dan tak di sangka-sangka kekashnya sudah menunggu tepat di depan rumahnya.
"Kau terlalu berlebihan", ucap Usup ketus kepada kekasihnya. Wanita itu hanya bisa diam dan memandang Usup yang selalu tidak memperdulikannnya.
Sesampainya dikampus, secara mengejutkan, kondisi kampus terlihat lebih ramai dari biasanya.
"Apa-apaan ini", ucap Usup dalam hati sambil membelalakkan matanya, heran, kaget, dan berusaha memahami kondisi lingkungannnnya yang tak menentu. Dengan reflek Usup menggenggam erat tangan kekasihnya berharap ia tak menghilang karena keramaian ini. Tiba-tiba "Cup...!!", teriak lelaki yang tak asing baginya memanggil dari kejauhan. Usup langsung mencari-cari dari mana suara itu berasal dan menemukan teman-temannnya yang berteriak memanggil dirinya yang sedang menantang maut di tengah keramaian. Dengan cepat Usup berlari sambil menggenggam erat tangan kekasihnya yang berada tepat di sampingnya.
"Tak salah lagi, ini tauran antar kampus", ucap Usup sambil tak memperdulikan sekelilingnya, ia terus mencari tempat yang aman agar tidak menjadi korban. Namun tak di sangka...
"Kyyaaaaa....!!, teriakan wanita yang ada di sampingnya menandakan ia dalam bahaya. Dengan sigap Usup membalikkan badannnya untuk menghindari hal buruk yang akan terjadi, namun terlambat.
"DUUUK!!", lemparan batu besar yang akan mengenai kekasihnya secara langsung mengenai dirinya. Teman-temannnnya yang melihat kejadian tersebut langsung berlari menghampiri teman mereka yang tak berdaya, dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya. Cemas, takut, bingung, itu yang mereka rasakan saat itu, ketika melihat temannnya terbaring lemah tak sadarkan diri di jalan.
Tak lama kejadian itu berlangsung polisi dan ambulance datang, polisi langsung mengamankan dan menenangkan semua mahasiswa yang terlibat dalam tauran tersebut. Serta mobil ambulance yang bergerak cepat menolong para korban tauran luka-luka untuk dibawa ke rumah sakit termasuk Usup.
***
Usup terbaring lemah di rumah sakit, yaa.. itu yang mereka lihat. Dengan wajah cemas mereka memandang wajah pria yang sedang tak sadarkan diri, berharap ia siuman menandakan dirinya tidak apa-apa. Dengan segenap kekuatan akhirnya Usup bangun dari tidur panjangnya, mencoba membuka mata lebar-lebar dan mengangkat tubuhnya untuk duduk, dengan memegang kepalanya yang masih terasa sakit Usup pun berhasil duduk walau sangat lemah. Setelah ia sadar, Usup langsung memandang sekelilingnya yang sangat mengejutkan, teman-temannya yang berasa di sampingnya yang tak tau sejak kapan menemaninya sedang tidur karena lelah, serta kekasihnya yang berada di sampingnya seperti terus menjaganya, Usup hanya bisa tersenyum melihat tingkah teman-temannnya dan kekasihnya, yang begitu memperdulikannnya. Tak lama kemudian..
"Cup.. cup..!!", teriakan kedua temannnya sambil menggoncang tubuh Usup berusaha menyadarkan dari lamunan panjangnya.
"Eh..?", Usup pun akhirnya sadar, dengan wajah yang heran ia memandang wajah temannnya yang sedang melihatnya cemas.
"Kenapa kalian melihatku seperti itu?", tanya Usup kepada kedua temannya.
"Seharusnya kami yang bertanya, sudah berapa lama kau berjalan-jalan dengan khayalanmu itu?", tanya Obi dengan nada mengejek.
"Apa yang kau fikirkan ha..? jangan-jangan kau memikirkan hal jorok", goda Ruu pada Usup sambil memandangnya dengan penuh keseriusan.
"Hahahaaa...", belum sempat Usup menjawab ocehan mereka, tiba-tiba sesosok wanita itu muncul, bersama kedua teman-temannnya.
"Mas Usup...!!", teriak wanita itu dari kejauhan, dengan membawa belanjaan di tangan kirinya, ia berusaha menghampiri Usup, disusul dengan kedua temannnya yang menghampiri Ruu dan Obi.
"Sudah selesai belanjanya?", tanya Usup kepada wanita itu sambil merangkulnya manja. Dengan semangat wanita itu mengangguk senang sambil tersenyum.
"Wah.. wah.. sepertinya ada yang akan menjadi seorang ayah ne..", goda temannnya yang melihat perut wanita di sampingnya membesar, di lanjutkan dengan canda tawa renyah oleh kedua istri teman-temannnya.
Usup hanya bisa membalas dengan senyum bangga. Benar. kini trio OOT sudah menikah dan memiliki istri idaman. Ruu dengan Irma, Obi dengan Nanda, dan tentu saja Usup dengan wanita yang sejak dulu bersamanya, yaa. Wanita yang dulu mengisi hari-harinya. Walau menjengkelkan namun mereka akhirnya hidup bahagia. Usup tak menyangka akan hidup selamanya dengan Hasna, wanita pujaan hatinya.
"Walau masa lalu ku agak suram, tetapi aku tak menyesal karena berkat masa lalu aku bisa hidup lebih baik, masa lalu yang indah", ucap Usup dalam hati sambil tersenyum melihat Hasna yang ada di sampingnya..
THE END
"Apa ini guna hape hanya untuk pajangan, haa?", belum sempat ku bicara satu katapun pria itu terus saja bicara dengan nada kesal.
"Hahahaa...", aku hanya bisa tertawa mendengar ocehannnya.
"Kenapa kau tak datang saja ke rumahku, jika kau ingin menemuiku? apa kau merindukan ku Ruu...", godaku, sambil tertawa renyah.
"Kaku kira aku kekasihmu yang merindukanmu setiap saat", balasnya.
Aku hanya bisa tertawa sambil membayangkan wajahnya yang sangat jengkel.
"Untungnya kau teman ku cup, kalo bukan sudah ku habisi kau".
Tak lama disaat sedang berbincang-bincang dengan Ruu yang tidak tau entah ada dimana. Tiba-tiba seorang wanita cantik, mengenakan jilbab dengan dandanan sangat elegan sudah berdiri tepat dibelakangku. Aku yang tak sadar akan kehadirannnya, langsung membalikkan badan yang sebelumnya sedang mengamati jalanan yang selalu macet, dengan wajah yang pasrah. Mengapa setiap pagi, siang, sore maupun malam, macet ini tidak pernah absen. "Membosankan!" gerutuku dalam hati.
Aku yang sebelumnya yang berniat mambalikkan badan untuk mencari posisi yang nyaman untuk bertelepon, malah di suguhkan dengan pemandangan yang sangat berbeda.
Ya.. pagi ini kekasihku datang secara mengejutkan. Aku mengangkat alisku heran, dan memikirkan kenapa wanita ini bisa ada dikamarku. Wanita ini tersenyum dan menyapaku dengan bahasa isyarat, seolah ia mengerti kekasihnya sedang asyik bertelepon.
"Ruu.. lain kali aku akan meneleponmu", ucap ku sambil langsung menutup telpon tanpa menunggu jawaban dari Ruu yang berada di ujung sana.
***
"Tak sepantasnya kau meninggalkan kekasihmu tanpa kabar seperti ini cup", ucap wanita itu sebal.
"Aku sibuk...!! kau kan tau sendiri kegiatanku", jawabku ketus.
"Sibuk?? sibuk apa? maen game, nonton, online atau tidur? apa itu yang dikatakan sibuk, dasar pemalas", balas wanita itu dengan nada jengkel sambil memandang wajah Usup yang dingin.
"Aku memang seperti ini, kalau kau tak menyukainya, silahkan cari penggantiku, gampangkan?", jawab Usup tanpa memikirkan perasaan wanita yang dihadapannnya murung, sambil beranjak keluar dari kamarnya.
Wanita itu hanya bisa diam memandang kekasihnya dan mengikutinya keluar kamar. Yaa.. wanita itu hanya bisa bersabar menghadapi Usup yang seperti ini. Usup yang cuek, tak banyak bicara, dan menyebalkan. Namun Usup tetap lelaki yang sangat peduli dan baik hati.
Tak lama aku mengurung diri dirumah. Akhirnya liburan pun telah berakhir. Namun bagiku libur tak libur sama saja. Hari ini kuliah pertama ku di semester baru. Bagi mahasiswa, hari pertama adalah hari yang sangat penting, dengan penuh semangat mahasiswa berbondong-bondong membanjiri jalanan untuk pergi ke kampusnya masing-masing. Mengapa tidak, hari pertama, kelas baru, teman baru dan suasana baru. Yaa.. itulah yang di tunggu-tunggu oleh mahasiswa. Namun, itu tak berpengaruh untuk Usup. Hari pertama baginya sama saja dengan hari-hari yang lain. Dengan santai Usup berangkat ke kampusnya. Dengan mengenakan kemeja biru kotak-kotak, memakai celana jins, dilengkapu dengan sepatu hitam serta rambut yang gondrong tak beraturan, Usup berjalan menuju kelasnya. Dan seperti biasa..
"Cup.. cup.. kapan kebiasaan telatmu akan berakhir ha??", tanya Obi yang tiba-tiba menghampiriku.
"Hari raya kodok Bi..", jawab Ruu yang tiba-tiba muncul seperti hantu, tanpa sempat aku menjawab pertanyaaan terlebih dahulu.
Serentak tiga mahasiswa itu tertawa renyah, seolah menyambut hari pertama kuliah dengan cara yang berbeda.
Hari pertamapun akhirnya berakhir, saatnya untuk pulang.
"Hari yang membosankan", ucap Obi sambil duduk menyender di bangku kuliahnya.
"Ngopi... ngopi.. ngopi..", teriak Ruu sambil menarik kedua tangan temannnya yang di lihatnya tidak bergairah.
Kebiasaan anak remaja yang wajar, pulang kuliah langsung cabut buat nongkrong di warung terdekat sambil ngopi dan menikamti hari yang tak begitu menyenangkan, namun bisa berubah menyenangkan oleh 3 pria OOT "Orang-Orang Tampanz, mereka menyebut diri mereka seperti itu", tapi wajar saja, ketiga pria itu memang di pandang dan di kenal sebagai pria yang aneh bin ajaib namun menyenangkan.
***
Hari-hari kuliah berjalan wajar dan biasa, tak ada perubahan yang menarik dan tidak ada pemandangan yang menghibur, semua datar dan membosankan. Usup yang selalu memilih duduk di paling belakang bersama teman-temannnya mulai membuat keributan-keributan kecil yang terkadang meramaikan suasana, mengubah ruangan kelas menjadi ramai dan kocak dengan tingkah-tingkahnya yang menggelitik. Yaa.. untung saja dosen tidak mengusir Usup keluar dari kelas.
***
Hari ini Usup datang ke kampus lebih awal, wajar saja kekasihnya memaksanya datang lebih cepat dan tak di sangka-sangka kekashnya sudah menunggu tepat di depan rumahnya.
"Kau terlalu berlebihan", ucap Usup ketus kepada kekasihnya. Wanita itu hanya bisa diam dan memandang Usup yang selalu tidak memperdulikannnya.
Sesampainya dikampus, secara mengejutkan, kondisi kampus terlihat lebih ramai dari biasanya.
"Apa-apaan ini", ucap Usup dalam hati sambil membelalakkan matanya, heran, kaget, dan berusaha memahami kondisi lingkungannnnya yang tak menentu. Dengan reflek Usup menggenggam erat tangan kekasihnya berharap ia tak menghilang karena keramaian ini. Tiba-tiba "Cup...!!", teriak lelaki yang tak asing baginya memanggil dari kejauhan. Usup langsung mencari-cari dari mana suara itu berasal dan menemukan teman-temannnya yang berteriak memanggil dirinya yang sedang menantang maut di tengah keramaian. Dengan cepat Usup berlari sambil menggenggam erat tangan kekasihnya yang berada tepat di sampingnya.
"Tak salah lagi, ini tauran antar kampus", ucap Usup sambil tak memperdulikan sekelilingnya, ia terus mencari tempat yang aman agar tidak menjadi korban. Namun tak di sangka...
"Kyyaaaaa....!!, teriakan wanita yang ada di sampingnya menandakan ia dalam bahaya. Dengan sigap Usup membalikkan badannnya untuk menghindari hal buruk yang akan terjadi, namun terlambat.
"DUUUK!!", lemparan batu besar yang akan mengenai kekasihnya secara langsung mengenai dirinya. Teman-temannnnya yang melihat kejadian tersebut langsung berlari menghampiri teman mereka yang tak berdaya, dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya. Cemas, takut, bingung, itu yang mereka rasakan saat itu, ketika melihat temannnya terbaring lemah tak sadarkan diri di jalan.
Tak lama kejadian itu berlangsung polisi dan ambulance datang, polisi langsung mengamankan dan menenangkan semua mahasiswa yang terlibat dalam tauran tersebut. Serta mobil ambulance yang bergerak cepat menolong para korban tauran luka-luka untuk dibawa ke rumah sakit termasuk Usup.
***
Usup terbaring lemah di rumah sakit, yaa.. itu yang mereka lihat. Dengan wajah cemas mereka memandang wajah pria yang sedang tak sadarkan diri, berharap ia siuman menandakan dirinya tidak apa-apa. Dengan segenap kekuatan akhirnya Usup bangun dari tidur panjangnya, mencoba membuka mata lebar-lebar dan mengangkat tubuhnya untuk duduk, dengan memegang kepalanya yang masih terasa sakit Usup pun berhasil duduk walau sangat lemah. Setelah ia sadar, Usup langsung memandang sekelilingnya yang sangat mengejutkan, teman-temannya yang berasa di sampingnya yang tak tau sejak kapan menemaninya sedang tidur karena lelah, serta kekasihnya yang berada di sampingnya seperti terus menjaganya, Usup hanya bisa tersenyum melihat tingkah teman-temannnya dan kekasihnya, yang begitu memperdulikannnya. Tak lama kemudian..
"Cup.. cup..!!", teriakan kedua temannnya sambil menggoncang tubuh Usup berusaha menyadarkan dari lamunan panjangnya.
"Eh..?", Usup pun akhirnya sadar, dengan wajah yang heran ia memandang wajah temannnya yang sedang melihatnya cemas.
"Kenapa kalian melihatku seperti itu?", tanya Usup kepada kedua temannya.
"Seharusnya kami yang bertanya, sudah berapa lama kau berjalan-jalan dengan khayalanmu itu?", tanya Obi dengan nada mengejek.
"Apa yang kau fikirkan ha..? jangan-jangan kau memikirkan hal jorok", goda Ruu pada Usup sambil memandangnya dengan penuh keseriusan.
"Hahahaaa...", belum sempat Usup menjawab ocehan mereka, tiba-tiba sesosok wanita itu muncul, bersama kedua teman-temannnya.
"Mas Usup...!!", teriak wanita itu dari kejauhan, dengan membawa belanjaan di tangan kirinya, ia berusaha menghampiri Usup, disusul dengan kedua temannnya yang menghampiri Ruu dan Obi.
"Sudah selesai belanjanya?", tanya Usup kepada wanita itu sambil merangkulnya manja. Dengan semangat wanita itu mengangguk senang sambil tersenyum.
"Wah.. wah.. sepertinya ada yang akan menjadi seorang ayah ne..", goda temannnya yang melihat perut wanita di sampingnya membesar, di lanjutkan dengan canda tawa renyah oleh kedua istri teman-temannnya.
Usup hanya bisa membalas dengan senyum bangga. Benar. kini trio OOT sudah menikah dan memiliki istri idaman. Ruu dengan Irma, Obi dengan Nanda, dan tentu saja Usup dengan wanita yang sejak dulu bersamanya, yaa. Wanita yang dulu mengisi hari-harinya. Walau menjengkelkan namun mereka akhirnya hidup bahagia. Usup tak menyangka akan hidup selamanya dengan Hasna, wanita pujaan hatinya.
"Walau masa lalu ku agak suram, tetapi aku tak menyesal karena berkat masa lalu aku bisa hidup lebih baik, masa lalu yang indah", ucap Usup dalam hati sambil tersenyum melihat Hasna yang ada di sampingnya..
THE END
Original Post By: stalker.kaskus
Don't Try to Copas..!!
0
Kutip
Balas