Temen2 gue semuanya aneh liat gue. Dengan penyakit yg bisa dibilang 'mematikan' dan susah disembuhin ini, gue nyantai2 aja ngejalaninnya. Seakan2 kaya ga ada beban sama sekali. Malah sempet2nya pacaran
Temen gue pernah ada yang bilang, "Si Ero emang dewa dah. Lagi sakit aja bisa dapet pacar. Gue aja yg sehat gini nyari pacar susah amat "

Dengan karakteristik penyakit gue yg 'rakus' akan makanan yg masuk ke tubuh gue, semakin hari dengan perlahan, benjolan di kaki gue makin membesar dan makin berat. Karena semua nutrisi yg masuk ke dalem tubuh gue, disedot ke tumor itu. Rasa sakit dan nyeripun mulai sering terasa di benjolan tumor gue. Gue yang masih pengobatan di alternatif tanpa ada kemajuan yang berarti, bilang ke bokap buat pindah pengobatan ke salah satu Rumah Sakit swasta di Jakarta.

Alasan gue memilih Rumah Sakit itu juga karena Rumah Sakit itu melayani pengobatan terapi Cryosurgery untuk kanker. Yang mana teknologi itu merupakan inovasi terbaru dari china untuk pengobatan kanker dengan resiko yg sangat minim. Bagaimanapun caranya, orang tua gue berusaha semaksimal mungkin buat nyelamatin kaki gue biar gak diamputasi.

Bahkan kita udah ke beberapa paranormal dan ustad2 yang punya ilmu gaib gitu, menurut penglihatan mereka, katanya penyakit gue ini penyakit kiriman semacam santet gitu.
Mereka sendiri juga udah berusaha ngobatin gue dengan berbagai cara mereka, dari mulai racikan daun2an yg pas gue minum paitnya bukan main : sampe daun2an yg udah dibacain doa dan ditempel2in ke benjolan gue. Tapi hasilnya? Nihil.

Bokap gue akhirnya ngebawa gue ke RS itu. Hari pertama gue dateng ke RS itu, ternyata dokter spesialis kankernya ga praktek di hari itu.
Jadi kita terpaksa pulang tanpa hasil dan akan kembali lagi di hari praktek dokternya. Setelah menunggu beberapa hari, tibalah di hari praktek dokter itu. Sama seperti pasien lainnya, gue menunggu giliran di ruang tunggu yg ga jauh dari ruang praktek dokter itu. Gue jadi pusat perhatian orang2 saat itu. Dengan bengkak yg lumayan besar dan gue hanya pake celana pendek. Gue sengaja pake celana pendek, biar dokter bisa gampang meriksa tumor gue itu.

Gak lama, susterpun keluar dari ruang praktek dan memanggil nama gue. Nyokap guepun langsung mendorong kursi roda yg gue dudukin ke dalem ruang praktek dokter itu.

"Selamat malam pak bu, ada yang bisa saya bantu?" tanya dokter sambil berpura2 tidak melihat benjolan di kaki gue yang sebenarnya cukup mencolok perhatian.

"Begini dok, saya denger di sini ada pengobatan yang namanya Cryosurgery, kami sekeluarga, terutama anak saya, sangat berminat untuk menjalani pengobatan tersebut. Bisa dokter jelaskan?" tanya Nyokap gue.

"Hmmm..." Dokter hanya terdiam dan kemudian melihat sekilas kondisi kaki gue dari jauh.

"Bapak dan Ibu sudah tau penyakit anak anda ini apa?" lanjut dokter dengan pertanyaan.

"Sudah dok, kebetulan dulu kami pernah menjalani pemeriksaan di RSCM, tapi kami tidak melanjutkan pengobatan tersebut karena kemungkinan besar anak saya akan diamputasi." kata nyokap gue.

Kemudian dokter kembali terdiam sambil melihat dari jauh kondisi kaki gue.

"Begini Bu, Pak, sebenarnya Cryosurgery ini merupakan pengobatan alternatif di dunia kedokteran. Dan bukan standar internasional dalam pengobatan kanker. Saya belum tau apakah Cryosurgery ini bisa diterapkan atau tidak pada anak Ibu dan Bapak. Karena untuk pengobatan ini, harus kami diskusikan dengan beberapa dokter ahli dan profesor. Setiap kamis siang, kami berkumpul mendiskusikan penyakit para pasien disini. Mungkin kamis besok kami bisa membicarakan penyakit anak Bapak dan Ibu. Lalu anak anda juga harus melakukan pemeriksaan ulang, untuk mengetahui kondisi tumornya saat ini." kata dokter panjang lebar.

"Baik kalau begitu dok. Saya kira semua sudah cukup jelas, kami akan datang lagi jika semua pemeriksaan sudah kami jalankan." kata nyokap gue.

Dokterpun menyiapkan berkas2 pengantar untuk gue menjalankan beberapa pemeriksaan, lalu memberikannya kepada nyokap gue. Kemudian kami pamit pulang.