SepotongNamaAvatar border
TS
SepotongNama
Sepenggal Kisah Untuk Diana
Quote:


Permisi, penghuni SFTH yg ganteng dan cantik. Ijinkan gw sedikit membagi cerita masa lalu gw kepada kalian. Mungkin ga sebagus cerita-cerita lain, tapi gw berharap kalian mau meluangkan waktu untuk sekedar membaca sepenggal perjalanan cinta gw dengan seseorang emoticon-Smilie.

Maaf ya kalo tulisan gw berantakan, soalnya gw ga berbakat menulis emoticon-Big Grin.
Happy reading, aja. Maaf juga kalo apdetannya bakalan lama emoticon-Big Grin.


Spoiler for Special Dari Agan final_heaven_13 /:)/ :
guri07
njek.leh
tawalani
tawalani dan 10 lainnya memberi reputasi
11
183.3K
945
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
SepotongNamaAvatar border
TS
SepotongNama
#539
Part 30 A
Hari gw serasa begitu hampa setelah itu. Betapa gw merasakan sebagian besar hidup gw telah pergi entah kemana. Terkadang gw hanya mampu tertawa sendiri mengingat semua celotehan diana yg tanpa henti saat disamping gw, hingga akhirnya airmata gw menetes tanpa gw sadari. Gw ga pernah menyangka, seseorang seperti diana bisa membawa gelombang yg begitu hebat dalam hidup gw. Saat istirahat, gw hanya mampu memandang diana belajar dari kejauhan tanpa bisa lagi memberikan semangat dari sampingnya. Sepulang sekolah, gw terus berada dalam kelas hingga senja tiba. Gw menutup mata disana dan berharap saat gw membuka mata gw, diana telah duduk manis disamping gw dengan senyumnya yg begitu menyejukan dan kembali bercerita tentang hari-harinya disekolah. Tapi semua hanyalah angan belaka, karena berapa kalipun gw berkedip, yg terlintas hanya hembusan angin yg mencoba menghapus kenangan diotak gw.

Ujian nasional telah usai dan diana lulus dengan nilai yg cukup memuaskan. Sayangnya, ia gagal meraih beasiswa diperguruan tinggi. Tapi gw bangga, karena dia telah membuktikan bahwa dirinya bukan lagi seorang penakut yg urakan. Dia telah berhasil melewati ketakutan terakhirnya disekolah ini dengan begitu baik. Dan gw harap, dia akan melalui kehidupan selanjutnya dengan baik juga.

Hari graduation tiba, dengan sekuat hati gw mencoba menerima kenyataan bahwa diana akan benar-benar hilang dari hidup gw untuk selamanya. Hari itu gw berdiri dipojok belakang ruang hall yg lumayan megah yg dipakai untuk graduation ini, sementara diana duduk dengan bangga disamping ayah yg mengantarkannya. Hari itu dia memakai kebaya coklat yg begitu manis, hari itu juga gw baru melihat diana memakai make up yg membuatnya terlihat jauh lebih cantik dari biasanya. Maklum, baru sekali ini gw melihat diana berdandan. Hahaha... Pandangan mata gw tanpa henti memandang kegembiraan dan kebanggaan diana saat itu. Tanpa gw sadari, bibir gw tersenyum dengan sendirinya.

Melan: ga ikut gabung, han?

Melan tiba-tiba menyapa gw entah darimana, karena saat itu gw terlalu fokus memandang diana. Melan juga manis hari ini dengan kebaya yg ia kenakan.

Gw: ga mei, gw dari sini aja.

Melan: yuk foto-foto bareng anak-anak, buat kenangan terakhir nih.

Gw: ga usah mei. lo aja sono emoticon-Smilie.

Melan: kenapa sih lo, han? jadi aneh gini? ayolah, foto bareng cewe lo. terakhir kali nih.

Gw: gapapa kok emoticon-Smilie. ga usah.

Melan: jangan-jangan lo ama diana udah.....

Melan ga melanjutkan kata-katanya, sementara gw hanya tersenyum. Melan menarik gw keluar hall, meninggalkan teman-temannya yg asik berfoto.

Melan: sorry ya, han. salah gw dari dulu ga ngasih tau lo.
(melan seperti hendak menangis sambil minta maaf sama gw)

Gw: bukan salah lo kok. emang harusnya gini mei. tapi kenapa lo bisa tau sih akhirnya bakal begini?

Melan: gw udah tau sejak ulangan pertama dulu, saat lo ngerjain ulangan agama. awalnya gw kaget, tapi gw ga tega ngasih tau lo sama diana. gw udah terlanjur suka sama hubungan kalian. gw berharap, bakal ada keajaiban yg bisa menyatukan kalian sampe akhir. tapi ternyata gw salah. maaf ya, han.

Melan tanpa henti terus berbicara dan meminta maaf ke gw, dan berkali-kali juga gw harus menerangkan bahwa ini bukanlah kesalahannya.

Melan: pantes ya, han. beberapa minggu ini diana keliatan depresi banget. gw kira karena menjelang UN, tapi ternyata gara-gara lo. kenapa sih diana bisa sampe ga tau keyakinan lo dari awal?

Gw: seberapa pentingnya sih ngomongin agama sama pacar? gw lebih suka denger tawanya daripada pembicaraan yg ga jelas.

*continued*
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.