- Beranda
- The Lounge
BAHAYA MENGGUNAKAN EARPHONE BERLAMA-LAMA [Masuk]
...
TS
romiboy27
BAHAYA MENGGUNAKAN EARPHONE BERLAMA-LAMA [Masuk]
thread ni mungkin berguna buat agan yang sering menggunakan musik menggunakan earphone berlama lama ..
nih thread ane gak
gan
Memakai earphone berlama-lama ternyata bisa mengganggu pendengaran lho ..Kenapa dan bagaimana mengatasinya?
Telinga manusia ternyata memiliki struktur dan fungsi yang luar biasa. Selain proses menghantarkan bunyi sehingga kita bisa mendengar, di dalam telinga juga terdapat proses untuk mengurangi paparan bising.
Secara otomatis, telinga memiliki kemampuan untuk meredam suara yang keras menjadi tidak bermasalah bagi pendengaran. Namun, telinga juga memiliki batas kemampuan untuk mendengar, sehingga dosis atau batas berapa lama ia boleh terpapar bunyi tertentu tidak boleh melebihi dosis.
Misalnya, untuk bunyi letusan senapan yang memiliki intensitas sekitar 110 desibel dan frekuensi yang cukup tinggi, telinga hanya boleh terpapar tidak lebih dari 30 detik.
Lebih dari itu, maka risiko terjadinya penurunan fungsi pendengaran atau trauma bising akan menjadi lebih besar.
Intinya, telinga memiliki kemampuan yang terbatas untuk mendengar suara pada intensitas tertentu. Semakin tinggi intensitasnya, telinga hanya boleh mendengar dalam waktu singkat. Dosis ini berlaku untuk semua usia.
Beberapa tempat atau kegiatan tertentu ternyata juga memiliki intensitas dan frekuensi bunyi yang bisa membahayakan pendengaran jika terlalu lama terpapar.
Bahkan, referensi menunjukkan bahwa pusat-pusat kebugaran yang kerap memutar musik dengan volume tinggi juga menyimpan risiko terjadinya trauma bising bahkan ketulian. Profesi sebagai pilot atau mereka yang bekerja di bandara berisiko lebih besar. Karena, bising pesawat terbang memiliki intensitas yang sangat besar, yaitu 145 desibel. Coba bandingkan dengan bunyi letusan senapan di atas.
Kenapa? Jika intensitas suara lebih dari dosis yang diperkenankan, maka akan terjadi gangguan pada rumah siput (cochlea), dimana di sini terjadi proses perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Sel-sel rambut getar yang harusnya mentransimi suara mekanik menjadi rusak.
Bentuk rumah siput kita unik, seperti bentuk dua setengah lingkaran. Frekuensi tinggi ada di sebelah kiri, dan rendah di kanan. Jadi, kebalikan dari piano. Nah, rambut getar bertugas mengubah bunyi sesuai dengan frekuensinya, baik tinggi, sedang atau rendah.
Lifestyle yang modern juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan pendengaran. Belum lagi lingkungan kita yang ternyata penuh dengan kebisingan.
Sebagai contoh, pusat permainan di mal-mal yang ternyata sangat bising. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bising ruangan di tempat tersebut berkisar antara 40-60 desibel. Ini cukup tinggi. Anak yang bermain di tempat tersebut mempunyai paparan bising yang besar, sehingga ada risiko menderita trauma bising atau gangguan pendengaran akibat bunyi yang sangat keras (noise-induced hearing loss).
![BAHAYA MENGGUNAKAN EARPHONE BERLAMA-LAMA [Masuk]](https://dl.kaskus.id/i42.tinypic.com/rrkvhu.jpg)
Demikian juga dengan pemakaian headset, earphone, MP3 atau MP4 player, dan perangkat pemutar musik portabel lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika alat pemutar musik digital yang disambungkan dengan earphone diputar pada volume optimal atau maksimal (intensitas sekitar 100 desibel), telinga hanya boleh terpapar maksimal 5 menit per hari.
Pada volume 90 persen (90 desibel) hanya boleh terpapar selama 18 menit. Pada volume 80 persen (80 desibel), hanya boleh 1,2 jam dosis maksimal per hari. Dan, pada volume 70 persen (70 desibel), hanya boleh sekitar 4,6 jam maksimal per hari.
Lebih dari itu, risiko terjadinya trauma bising akan lebih besar. Jadi, sebaiknya dipakai pada volume rendah karena akan lebih aman.
Ingat dengan pepatah yang mengatakan, if it is too loud you are too old? Semakin sering kita mendengarkan bunyi yang terlalu keras, maka usia kita akan jauh lebih tua dari usia sesungguhnya karena pendengaran kita terganggu.
Fakta menarik lain adalah orang-orang dengan trauma bising ternyata lebih sering mengalami gangguan pendengaran khususnya pada frekuensi tinggi.
Gambaran audiometrik rekam pendengarannya menunjukkan gambaran takik (notch/penurunan) pada frekuensi 4000 Hertz. Ini yang membuat orang awalnya tidak merasa, karena frekuensi pembicaraan kita sehari-hari ada di antara 500 2000 Hertz. Sehingga, ketika mengobrol biasa, rasanya tidak ada gangguan. Baru setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui terjadi penurunan yang tajam pada frekuensi 4000 Hertz. Sebagian besar kasus gangguan pendengaran akibat bising ditemukan pada saat medical check up.
Tentu, jika ini tidak segera ditangani, penurunan pendengaran akan terjadi di semua frekuensi, tak hanya pada frekuensi tinggi 4000 Hertz. Kalau tadinya hanya di 4000 Hertz, lama-lama terjadi takik di semua frekuensi alias tuli.
Apa, sih, gejala trauma bising? Hampir 90 persen kasus menunjukkan gejala telinga berdenging (tinnitus).
Denging yang dialami ini ada dua macam, yaitu denging nada tinggi seperti bunyi pesawat dan nada rendah seperti bunyi air conditioner (AC).
Dua-duanya bisa terjadi dan ini biasanya disertai gangguan pendengaran. Seringkali, yang terjadi adalah cocktail party deafness atau tuli di keramaian.
Pada saat berada di tempat yang ramai, orang sulit mendengar karena fungsi cochlea menurun. Bising di latar belakang akan sangat mengganggu kualitas penerimaan bunyi oleh cochlea. Misalnya, ketika berada di mal, ia akan bingung karena tidak bisa mendengar.
Sebetulnya, kasus trauma bising ini bisa dicegah 100 persen. Yang pertama dengan upaya promotif preventif. Caranya, waspada terhadap bising di sekitar kita. Misalnya pakai perangkat pemutar musik tapi tak perlu disetel dengan volume (tingkat suara) penuh.
Atau, ketika orang tua mengajak anak-anak ke mal, sebaiknya perhatikan seberapa bising tempat tersebut. Jika memang terlalu bising, sebaiknya tak perlu berlama-lama. Kita harus menghindari atau mengurangi paparan bising secara aktif.
Yang tak kalah penting adalah kesadaran para pemilik tempat usaha, seperti mal. Ada baiknya mereka mengukur kebisingan ruangan (sound level meter) dan mengumumkannya kepada pengunjung.
Efek trauma bising sendiri ada dua, yaitu temporer dan permanen. Pada trauma bising temporer, dengan istirahat cukup, fungsi telinga bisa dipulihkan. Namun, trauma bising permanen sulit disembuhkan.
Akan tetapi, lebih baik kita mencegah daripada mengobati, kan?
buat agan" yang udah pernah mengalami / ingin memberi saran PM ane ya , sory ya agan" sekalian ga bisa pejwan karena long post ane pindahin
nah berdasar kan hal" di atas , apa yang dapat di simpulkan agan" sekalian ?
jika berkenan ane minta
yaa , kalo misal nya
jangan di
yaa
kalo bisa
gan 
SPECIAL THANKS TO OM MIMIN AMA MOMOD KARENA JADIIN HOT THREAD
nih thread ane gak
gan
Spoiler for pembukaan:
Spoiler for image:
Telinga manusia ternyata memiliki struktur dan fungsi yang luar biasa. Selain proses menghantarkan bunyi sehingga kita bisa mendengar, di dalam telinga juga terdapat proses untuk mengurangi paparan bising.
Secara otomatis, telinga memiliki kemampuan untuk meredam suara yang keras menjadi tidak bermasalah bagi pendengaran. Namun, telinga juga memiliki batas kemampuan untuk mendengar, sehingga dosis atau batas berapa lama ia boleh terpapar bunyi tertentu tidak boleh melebihi dosis.
Misalnya, untuk bunyi letusan senapan yang memiliki intensitas sekitar 110 desibel dan frekuensi yang cukup tinggi, telinga hanya boleh terpapar tidak lebih dari 30 detik.
Lebih dari itu, maka risiko terjadinya penurunan fungsi pendengaran atau trauma bising akan menjadi lebih besar.
Intinya, telinga memiliki kemampuan yang terbatas untuk mendengar suara pada intensitas tertentu. Semakin tinggi intensitasnya, telinga hanya boleh mendengar dalam waktu singkat. Dosis ini berlaku untuk semua usia.
Beberapa tempat atau kegiatan tertentu ternyata juga memiliki intensitas dan frekuensi bunyi yang bisa membahayakan pendengaran jika terlalu lama terpapar.
Bahkan, referensi menunjukkan bahwa pusat-pusat kebugaran yang kerap memutar musik dengan volume tinggi juga menyimpan risiko terjadinya trauma bising bahkan ketulian. Profesi sebagai pilot atau mereka yang bekerja di bandara berisiko lebih besar. Karena, bising pesawat terbang memiliki intensitas yang sangat besar, yaitu 145 desibel. Coba bandingkan dengan bunyi letusan senapan di atas.
Kenapa? Jika intensitas suara lebih dari dosis yang diperkenankan, maka akan terjadi gangguan pada rumah siput (cochlea), dimana di sini terjadi proses perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Sel-sel rambut getar yang harusnya mentransimi suara mekanik menjadi rusak.
Bentuk rumah siput kita unik, seperti bentuk dua setengah lingkaran. Frekuensi tinggi ada di sebelah kiri, dan rendah di kanan. Jadi, kebalikan dari piano. Nah, rambut getar bertugas mengubah bunyi sesuai dengan frekuensinya, baik tinggi, sedang atau rendah.
Spoiler for 5 menit per hari:
Lifestyle yang modern juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan pendengaran. Belum lagi lingkungan kita yang ternyata penuh dengan kebisingan.
Sebagai contoh, pusat permainan di mal-mal yang ternyata sangat bising. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bising ruangan di tempat tersebut berkisar antara 40-60 desibel. Ini cukup tinggi. Anak yang bermain di tempat tersebut mempunyai paparan bising yang besar, sehingga ada risiko menderita trauma bising atau gangguan pendengaran akibat bunyi yang sangat keras (noise-induced hearing loss).
Spoiler for resiko pemutar musik:
Spoiler for gambar:
![BAHAYA MENGGUNAKAN EARPHONE BERLAMA-LAMA [Masuk]](https://dl.kaskus.id/i42.tinypic.com/rrkvhu.jpg)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika alat pemutar musik digital yang disambungkan dengan earphone diputar pada volume optimal atau maksimal (intensitas sekitar 100 desibel), telinga hanya boleh terpapar maksimal 5 menit per hari.
Pada volume 90 persen (90 desibel) hanya boleh terpapar selama 18 menit. Pada volume 80 persen (80 desibel), hanya boleh 1,2 jam dosis maksimal per hari. Dan, pada volume 70 persen (70 desibel), hanya boleh sekitar 4,6 jam maksimal per hari.
Lebih dari itu, risiko terjadinya trauma bising akan lebih besar. Jadi, sebaiknya dipakai pada volume rendah karena akan lebih aman.
Ingat dengan pepatah yang mengatakan, if it is too loud you are too old? Semakin sering kita mendengarkan bunyi yang terlalu keras, maka usia kita akan jauh lebih tua dari usia sesungguhnya karena pendengaran kita terganggu.
Fakta menarik lain adalah orang-orang dengan trauma bising ternyata lebih sering mengalami gangguan pendengaran khususnya pada frekuensi tinggi.
Gambaran audiometrik rekam pendengarannya menunjukkan gambaran takik (notch/penurunan) pada frekuensi 4000 Hertz. Ini yang membuat orang awalnya tidak merasa, karena frekuensi pembicaraan kita sehari-hari ada di antara 500 2000 Hertz. Sehingga, ketika mengobrol biasa, rasanya tidak ada gangguan. Baru setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui terjadi penurunan yang tajam pada frekuensi 4000 Hertz. Sebagian besar kasus gangguan pendengaran akibat bising ditemukan pada saat medical check up.
Tentu, jika ini tidak segera ditangani, penurunan pendengaran akan terjadi di semua frekuensi, tak hanya pada frekuensi tinggi 4000 Hertz. Kalau tadinya hanya di 4000 Hertz, lama-lama terjadi takik di semua frekuensi alias tuli.
Spoiler for telinga berdenging:
Spoiler for gambar:
Denging yang dialami ini ada dua macam, yaitu denging nada tinggi seperti bunyi pesawat dan nada rendah seperti bunyi air conditioner (AC).
Dua-duanya bisa terjadi dan ini biasanya disertai gangguan pendengaran. Seringkali, yang terjadi adalah cocktail party deafness atau tuli di keramaian.
Pada saat berada di tempat yang ramai, orang sulit mendengar karena fungsi cochlea menurun. Bising di latar belakang akan sangat mengganggu kualitas penerimaan bunyi oleh cochlea. Misalnya, ketika berada di mal, ia akan bingung karena tidak bisa mendengar.
Sebetulnya, kasus trauma bising ini bisa dicegah 100 persen. Yang pertama dengan upaya promotif preventif. Caranya, waspada terhadap bising di sekitar kita. Misalnya pakai perangkat pemutar musik tapi tak perlu disetel dengan volume (tingkat suara) penuh.
Atau, ketika orang tua mengajak anak-anak ke mal, sebaiknya perhatikan seberapa bising tempat tersebut. Jika memang terlalu bising, sebaiknya tak perlu berlama-lama. Kita harus menghindari atau mengurangi paparan bising secara aktif.
Yang tak kalah penting adalah kesadaran para pemilik tempat usaha, seperti mal. Ada baiknya mereka mengukur kebisingan ruangan (sound level meter) dan mengumumkannya kepada pengunjung.
Efek trauma bising sendiri ada dua, yaitu temporer dan permanen. Pada trauma bising temporer, dengan istirahat cukup, fungsi telinga bisa dipulihkan. Namun, trauma bising permanen sulit disembuhkan.
Akan tetapi, lebih baik kita mencegah daripada mengobati, kan?
Spoiler for updated:
UPDATED MENGOBATI TINNITUS ADA DI PAGE 18
Spoiler for link:
buat agan" yang udah pernah mengalami / ingin memberi saran PM ane ya , sory ya agan" sekalian ga bisa pejwan karena long post ane pindahin
Spoiler for disini:
Spoiler for sumber:
nah berdasar kan hal" di atas , apa yang dapat di simpulkan agan" sekalian ?
jika berkenan ane minta
yaa , kalo misal nya
jangan di
yaa kalo bisa
gan 
SPECIAL THANKS TO OM MIMIN AMA MOMOD KARENA JADIIN HOT THREAD

Spoiler for HOT THREAD ANE YG PERTAMA:
0
77.2K
Kutip
6.1K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
romiboy27
#353
Mengobati tinnitus [ sambungan dari thread ]
UPDATE CARA MENGOBATI TINNITUS

Spoiler for INTRO:
Tinnitus adalah suatu kondisi dimana seseorang mendengar dengingan di telinga.
Kondisi ini bisa terjadi hanya sementara, atau pada beberapa orang menjadi kondisi kronis yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup secara signifikan.
Secara definisi, tinnitus merupakan persepsi pendengaran yang bukan berasal dari sumber suara eksternal.
Beberapa orang yang pernah mengalaminya menggambarkan suara denging tersebut menyerupai dengungan, siul, suara klik, atau yang lebih sering terjadi adalah dengingan dalam nada tinggi di dalam telinga atau kepala yang terjadi secara terus menerus.
Kondisi ini dapat memengaruhi hanya satu telinga atau bisa juga kedua telinga, dan dapat terjadi tiba-tiba (misalnya, karena trauma atau cedera kepala atau otak) atau, tapi bisa juga terjadi secara bertahap sebagai bagian dari proses kepikunan.
Penyebab tinnitus masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada banyak faktor yang bisa memengaruhi seseorang untuk mengalaminya.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan tinnitus diantaranya adalah obat-obatan tertentu seperti aspirin dalam dosis besar, obat anti-hipertensi tertentu, serta paparan secara terus-menerus baik oleh suara keras maupun pukulan atau tekanan pada telinga.
Tinnitus merupakan gejala yang berhubungan dengan berbagai gangguan, oleh karena itu untuk mengelola kondisi ini melibatkan beberapa pilihan pengobatan termasuk konseling.
Kondisi ini bisa terjadi hanya sementara, atau pada beberapa orang menjadi kondisi kronis yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup secara signifikan.
Secara definisi, tinnitus merupakan persepsi pendengaran yang bukan berasal dari sumber suara eksternal.
Beberapa orang yang pernah mengalaminya menggambarkan suara denging tersebut menyerupai dengungan, siul, suara klik, atau yang lebih sering terjadi adalah dengingan dalam nada tinggi di dalam telinga atau kepala yang terjadi secara terus menerus.
Kondisi ini dapat memengaruhi hanya satu telinga atau bisa juga kedua telinga, dan dapat terjadi tiba-tiba (misalnya, karena trauma atau cedera kepala atau otak) atau, tapi bisa juga terjadi secara bertahap sebagai bagian dari proses kepikunan.
Penyebab tinnitus masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada banyak faktor yang bisa memengaruhi seseorang untuk mengalaminya.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan tinnitus diantaranya adalah obat-obatan tertentu seperti aspirin dalam dosis besar, obat anti-hipertensi tertentu, serta paparan secara terus-menerus baik oleh suara keras maupun pukulan atau tekanan pada telinga.
Tinnitus merupakan gejala yang berhubungan dengan berbagai gangguan, oleh karena itu untuk mengelola kondisi ini melibatkan beberapa pilihan pengobatan termasuk konseling.
Spoiler for caranya:
Berikut adalah beberapa strategi untuk menangani dan mengobati tinnitus
3. Tinnitus Retraining Program
Bisa juga mencoba Tinnitus Retraining Program, yaitu program yang menggunakan terapi suara dan konseling langsung untuk meringankan tinnitus dan menciptakan habituasi serta penerimaan.
thanx beforee
Spoiler for tes pendengaran:
1. Tes Pendengaran
Lakukan tes pendengaran agar bisa diketahui dan dievaluasi mengenai faktor apa saja yang mungkin menjadi penyebab tinnitus.
Sebuah alat bantu dengar dapat berfungsi untuk meredam kebisingan suara yang muncul karena tinnitus sehingga dapat membantu seseorang untuk tidak lagi terfokus terhadap suara-suara tersebut.
Lakukan tes pendengaran agar bisa diketahui dan dievaluasi mengenai faktor apa saja yang mungkin menjadi penyebab tinnitus.
Sebuah alat bantu dengar dapat berfungsi untuk meredam kebisingan suara yang muncul karena tinnitus sehingga dapat membantu seseorang untuk tidak lagi terfokus terhadap suara-suara tersebut.
Spoiler for antibiotik:
2. Antibiotik
Antibiotik digunakan dalam pengobatan tinnitus dan biasanya sebagai obat pada serangan level pertama. Data menunjukkan bahwa infeksi telinga merupakan salah satu penyebab yang cukup banyak dari tinnitus.
Antibiotik digunakan dalam pengobatan tinnitus dan biasanya sebagai obat pada serangan level pertama. Data menunjukkan bahwa infeksi telinga merupakan salah satu penyebab yang cukup banyak dari tinnitus.
Spoiler for tinnitus retraining program:
3. Tinnitus Retraining Program
Bisa juga mencoba Tinnitus Retraining Program, yaitu program yang menggunakan terapi suara dan konseling langsung untuk meringankan tinnitus dan menciptakan habituasi serta penerimaan.
Spoiler for tinnitus masker:
4. Tinnitus Masker
tinnitus masker adalah opsi pengobatan lain di mana seseorang akan diberi alat bantu dengar yang menghasilkan selective band noise yang suaranya dianggap lebih menyenangkan daripada tinnitus.
tinnitus masker adalah opsi pengobatan lain di mana seseorang akan diberi alat bantu dengar yang menghasilkan selective band noise yang suaranya dianggap lebih menyenangkan daripada tinnitus.
Spoiler for cognitive behavioral therapy:
5. Cognitive Behavioral Therapy
Cognitive behavioral therapy adalah terapi yang digunakan untuk mengalihkan perhatian dan pikiran negatif menjadi positif.
Sebuah tim profesional dan berlisensi akan bekerjasama dalam mengelola stres dan kecemasan yang dialami seseorang akibat tinnitus
Cognitive behavioral therapy adalah terapi yang digunakan untuk mengalihkan perhatian dan pikiran negatif menjadi positif.
Sebuah tim profesional dan berlisensi akan bekerjasama dalam mengelola stres dan kecemasan yang dialami seseorang akibat tinnitus

0
Kutip
Balas