Ada 2(dua) kejadian tak terlupakan ketika ane memutuskan untuk tinggal selama 1 bulan (fulltime) menjalani laku tirakat Islam Jawa Kasunyatane Urip di "pondok langit"
cerita na gini:

Sehabis buka puasa hari Kamis akhir Juli 2006.
Kami berdua duduk di tempat biasanya di teras belakang pondok.
Ngobrol ngalor ngidul sambil sharing tentang suara dari hati masing2.
Bukan suara hati cem curhat tapi na waktu itu kami dapet tugas dengerin hati yang bertasbih "subhanallah"

Tak beberapa lama datang temen-temen yang dateng ke pondok hanya malem aja, karena siang na mereka harus masuk kerja. Malem itu kumpul sampe sekitar 8 orang.

Pembimbing laku belum ada. Kami masih cerita ngalor ngidul tentang "hati" yang bertasbih tuh bijimana dll... dan pembicaraan ringan lainnya.

Sehabis Isya' sang pembimbing datang, beliau mengawali topik pembicaraan dengan membahas realitas kehidupan sambil tunjuk hidung apa kesalahan kita masing2 hingga akhirnya Allah swt membuat "lingkaran-lingkaran pembatas" yang semakin lama semakin menyempit. Singkat kata, mengapa sumber rejekinya makin lama makin surut.

Malem itu, atas seijin NYA pembimbing menghadirkan suasana "alam suwung". suasana hening, sunyi tanpa suara, tidak ada angin, suara hiruk pikuk lalu lintas sampai suara jengkerik, sepi n menurut nubi cem ane, suasananya cukup mencekam (silent... mode "on").

Entah karena yang hadir malem itu kwalitas kenakalannya udah jauh diatas levelnya "bang toyib" yang nakalnya hanya ga pulang2.. (sebab kami rata2 sudah khatam "mo limo"), jadi suasana pembimbingan malem itu nadanya tinggi dan kata-katanya kasar.

Waktu ntu ane masih nubi... ane gak ngerti kalo yang bisa mbabar kawruh di alam suwung cem diatas itu bukan lagi pembimbing ybs. Beliau hanya dipakai media oleh NYA untuk memberi wejangan tentang kesalahan hidup kita masing2.



Kejadian di "alam suwung" berkisar 30 menit. Selepas dari "masa trance" sang pembimbing mbabar, bahwa begitulah suasana alam ketika DIA turun ke bumi. Semua mahluk sujud kepada NYA. DIA mengetahui segala isi hati manusia. makanya ane diperintah malem itu khusus meminta kepada NYA "kebersihan hati'

Pukul 00:00 kami sudah bersiap melaksanakan sholat malam.
Tepatnya waktu online pk 00:05 (jam 12 lebih 5 mnt), agar tidak terlewat kami memulainya dari pk 00:00.
Waktu itu kegiatan sholat malam ya hanya sekali di jam itu, sholat sunah 2 roka'at kemudian Al Fatihah 3x berdoa minta hati dibersihkan dari kotoran2 penyakit hati kemudian wiridan baca "subhanallah"


Ane review kejadian semalam.. oh kiranya Allah swt mengabulkan doaku shg para malaikat dititahkan oleh NYA membuang penyakit hati/busuk yang ada di hatiku. Ternyata, hatiku dicuci bersih oleh malaikat. Kerak-keraknya pada rontok. Emang pas bangun pagi, hati terasa lain, terasa lebih diem n adem.
Subhanallah !!!

NB:

Istilah-istilah.
-Kasunyatane urip = realita kehidupan
-ngalor ngidul = kesana kemari
-alam suwung = alam kosong
-mbabar = menjelaskan
-kawruh = pemahaman