TS
Heilel_Realz012
[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)
Genre : Supernatural / Drama / Tragedy / Occult / Action / Psychological
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)
Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya

![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Quote:
Kita akan bercerita mengenai seorang laki laki
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Spoiler for synopsis pendek:
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini

Spoiler for Novel ilustrasi :
Spoiler for Cover (Agak besar gambarnya):
Spoiler for Character Illustrated:
Spoiler for character cast:
Spoiler for Shade with the First Killer:
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Spoiler for Elenna Mission rome outfit:
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Spoiler for Concept Art First book:
Spoiler for Concept Art second book:
Quote:
***** INDEX STORY *****
The First Book - After Inctum (Beginning) Part 1 Part 2 [COMPLETED]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
Quote:
Diablo Falling Saga
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Spoiler for Referensi Bacaan:
0
18.7K
Kutip
545
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Heilel_Realz012
#526
update
Act - 2.7 The Mysterious Man Appear in the Darkness
Menyelamatkan diri untuk kehidupan, berjuang menghadapi rintangan apapun, dan berharap hanya pada diri sendiri adalah hal nyata yang harus diterima manusia sekarang. Berapapun usia mereka, sudah dewasakah mereka ataupun tidak, manusia haruslah merasakan ganasnya hidup di dunia yang berat.
Ketika keceriaan dan kebahagiaan itu hilang menjadi peluh, ketika pelukan hangat berubah menjadi kedinginan menusuk dan limpahan berkah berubah menjadi gelimpangan darah, mereka manusia yang berlumuran banyak dosa memohon pertolongan berharap pada Tuhannya.
Lari Isaac!!! lari!!!
Keringat dalam ketegangan bercampur dengan air hujan yang turun cukup deras. Rasa sakit dikesampingkan olehnya demi hidup yang sudah berada diujung tanduk.
Mereka yang dahulu hanya berbisik, sekarang berupaya membalaskan dendamnya langsung pada manusia. Tidak berhenti, tidak menyerah, itulah ketetapan hati dari mereka ciptaan yang telah dijatuhkan.
Manusia yang tidak berdaya dan lemah dalam keteguhan hati jatuh dan kembali bangun dalam banyak kelemahan mereka. Bertempur dalam rasa keputusasaan, mereka meringkuk dalam kelemahan dengan gelar yang paling sempurna.
Dorr!! Dorr!! Dorr!! Darah bercipratan dan jatuh mengotori jalanan. Letusan bergema berulang-ulang bagaikan dentangan lonceng kematian.
Berharap untuk bangun, berharap untuk lepas dari mimpi buruk yang terus mengejar. Bangunkan aku kata-kata dalam hati sang wanita yang berupaya mempertahankan hidup bersama seorang anak yang dia jaga.
Lari ke gereja besar itu Isaac!!!
Wanita yang memiliki harapan besar, wanita yang selalu berharap bahwa keadaan akan kembali membaik dan pertolongan Tuhan akan datang lewat pelayannya. Tapi kenyataannya, hanyalah rasa kecewa yang dia dapatkan sebagaimana apa yang dahulu terjadi pada Putrinya.
Kehilangan dan terus kehilangan. Apakah bentuk cinta Tuhan padanya adalah dengan memberikan banyak kesedihan dan rasa sakit? Putri yang sangat dia cintai, kerabatnya, teman-temannya, dan partnernya. Semua pergi meninggalkan luka hati yang begitu dalam pada batu nisan yang tersiram derasnya air mata kesedihan.
Braaakk!! Sreeegggg!!! Sreeggg!!! suara pintu ditutup dengan keras dan juga suara seretan bangku-bangku panjang gereja digeser membarikade pintu besar bergaya gothic itu dari dalam.
Kedua tubuh yang basah kuyub dalam gereja yang gelap itu kedinginan. Bernafas terengah-engah menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Anak muda yang mengigil karena kedinginan juga ketakutan itu menelan ludah dan memegang erat pipa besi yang dia pegang dengan kedua tangannya. Disampingnya, wanita yang berpakaian shirt putih dan mengenakan korset dengan gaya rambut ponytail tertunduk lelah dengan memegang luka ditangan kanannya.
Darah akibat luka sayatan itu masih mengalir dan sekarang jatuh kelantai. Kini sang wanita mulai merasakan lengan kanannya lemas secara perlahan. Dia tidak tahu, apakah dia masih bisa mengarahkan Dessert Eagle hitam yang dia pegang untuk menembaki kembali mereka para Unknown.
Terdiam menunggu dalam gereja ditempat dahulu sang wanita selalu mengadu dan memohon pertolongan pada sosok-Nya yang begitu dia imani. Tempat yang kemudian akhirnya dia tinggalkan karena pecahnya keimanannya akibat segala kenyataan yang ada.
BRUUKK!! BRUKK!! BRUUK!! suara dorongan kuat terdengar keras berulang kali mencoba membuka pintu besar utama gereja yang terbarikade beberapa buah kursi panjang gereja.
Diana sadar bahwa mereka para pengejar berbola mata merah masih berusaha keras untuk membunuh mereka berdua. Menyadari bahwa peluru yang dia miliki sekarang telah tersisa hanya beberapa buah saja membuat dirinya lebih putus asa.
Wanita itu memandang Isaac yang berada disampingnya yang juga tetap berusaha berdiri tegak dengan ketakutan. Hatinya menjadi perih, menyadari bahwa kemungkinan selanjutnya dia akan merasakan kembali rasa sakit itu. Rasa sakit melihat kematian seorang anak yang tidak bersalah dan dia tidak dapat menghentikannya.
Ditengah kebingungannya pada keadaan yang ada, sang wanita dan anak laki-laki itu mendengar suara derap langkah pelan yang muncul dari belakang mereka. Dengan cepat membalikan badan dan berusaha melihat suara apa itu, mereka berdua terkejut dengan apa yang mereka lihat kemudian.
Diana dan Isaac melihat rupa sosok laki-laki berpakaian serba hitam muncul dari dalam kegelapan dengan tudung yang menutupi wajahnya. Mereka berdua diam memandang sosok pria berjubah hitam yang sekarang sedang berdiri tegak memandang mereka. Kebingungan, ketakutan, dan aura menyeramkan dapat mereka rasakan dari sosoknya.
Sosok laki-laki misterius yang memegang pedang hitam itu diam cukup lama tanpa mengeluarkan satu kata pun. Diana yang menodongkan sanjata api ditangannya pada sosok itu merasakan tegang dengan suara degupan jantungnya sendiri yang berdetak begitu cepat. Diana bingung siapa orang ini. Apakah survivor seperti dirinya juga ataukah sesuatu yang lain?
Tidak melakukan hal apapun dan hanya diam terpaku, Isaac dan juga Diana melihat sosok itu kemudian mengangkat kepalanya pelan dan memperlihatkan satu cahaya bola mata merah yang bersinar terang dan membuat kaget sang wanita dan anak laki-laki itu.
BRAAAAAKKKK!!! Pintu utama gereja terdobrak keras. Barikade kursi panjang yang sebelumnya menahan cukup kuat menjadi terlempar dan memperlihatkan sosok-sosok mengerikan bertanduk dengan mata merah menyala terang bergerombolan berusaha masuk kedalam gereja.
Diana yang mendengar suara keras itu kemudian membalikan badannya dengan cepat dan mengarahkan senjatanya dengan lengannya yang benar-benar lemas.
GRAAAAAA!!!!
Letusan-letusan peluru yang tersisa dia tembakan berusaha menjatuhkan mereka monster-monster yang bengis dan kejam yang sedang berlarian. Dorr!! Dorr!! Dorr!! Mereka yang merangkak dan berlarian cukup cepat terdorong berjatuhan penuh luka dan beberapa kembali bangkit terus berusaha mencapai target.
Isaac yang melihat keadaan kembali memanas lalu mempererat pegangannya pada senjata yang dia pegang dan bersiap memukul apapun yang berusaha mendekatinya. Diana yang sejak tadi berdiri tegap dan melepaskan tembakan, melakukan sebisa mungkin yang dia bisa agar lawannya tidak dapat mendekati mereka.
Terbelalaklah mata Diana ketika dia sadar bahwa dia telah melepaskan tembakan terakhirnya dengan peluru yang dia punyai. Pijaran-pijaran percikan api yang semula ada didalam ruangan itu kini menghilang dan wanita itu sadar bahwa mereka akan celaka dengan jumlah penyerangannya yang masih cukup banyak berdiri dan berusaha menyerang mereka.
Isaac anak laki-laki yang sdar bahwa Diana kehabisa pelurunya, bergerak untuk berlari dengan pipa besi yang dia pegang dan berusaha melawan mereka para Unknown itu secara frontal. Ketakutan akan kematian dia rasakan namun dia sadar bahwa wanita yang ada disampingnya telah berjuang sekuat tenaga demi hidup mereka berdua. Sekarang adalah gilirannya untuk melakukan hal yang sama juga.
Diana membuang dessert eagle yang dia pegang lalu kemudian menarik kerah belakang jaket parasit Isaac yang bergerak melewati dirinya. Tertahan dengan sesuatu yang menarik pakaiannya, Isaac merasakan tubuhnya terdorong kuat terlempar kebelakang. Tubuhnya sedikit melayang mundur dan kemudian terjatuh terjerembab ke lantai.
Anak laki-laki yang terjatuh itu bingung apa yang sebenarnya terjadi dan melihat tepat dedepannya Diana sedang berdiri dan berteriak keras menyuruhnya pergi. Selamatkan hidupmu Isaac!!!
Sang wanita yang tidak memegang senjata apapun lagi, berdiri dengan kuda-kudanya dan hanya bisa berharap pada ilmu bela diri yang dia kuasai. Dalam hatinya dia sadar bahwa lebih baik mati mengorbankan diri sendirian daripada harus berakhir dengan kematian bersama. Cukup baginya, mungkin ini memang adalah takdir akhir hidupnya dan disinilah semuanya harus selesai.
Diana menangkap cakaran yang mengarah dekat dan kemudian menggerakan tubuhnya serta merta melemparkan makhluk itu dengan memanfaatkan tenaga lawannya. Walaupun dia sadar bahwa bantingan itu tidak memberikan efek besar pada lawannya, Diana terus berusaha melakukannya sebagai hal terakhir yang bisa dia lakukan.
Craaaaassshh!! darah kembali bercipratan melukai tubuh cantik itu. gerombolan Unknown yang menyerang secara bersamaan membuat Diana tidak bisa melakukan apa-apa dan harus kembali menerima luka.
Isaac berusaha berdiri dengan cepat dengan tetap memandang sosok Diana yang kini dihantam dan terdorong jatuh kelantai ditindih dengan salah satu monster mengerikan itu. Anak remaja yang melihat orang yang berusaha menolong dirinya sejak tadi kembali terluka, kemudian tanpa pikir panjang menyeret pipa besi yang dipegangnya berusaha menolong wanita yang kesakitan itu.
Tinggalkan dia sendiri!!!
Spoiler for Act 2.7:
Act - 2.7 The Mysterious Man Appear in the Darkness
Menyelamatkan diri untuk kehidupan, berjuang menghadapi rintangan apapun, dan berharap hanya pada diri sendiri adalah hal nyata yang harus diterima manusia sekarang. Berapapun usia mereka, sudah dewasakah mereka ataupun tidak, manusia haruslah merasakan ganasnya hidup di dunia yang berat.
Ketika keceriaan dan kebahagiaan itu hilang menjadi peluh, ketika pelukan hangat berubah menjadi kedinginan menusuk dan limpahan berkah berubah menjadi gelimpangan darah, mereka manusia yang berlumuran banyak dosa memohon pertolongan berharap pada Tuhannya.
Lari Isaac!!! lari!!!
Keringat dalam ketegangan bercampur dengan air hujan yang turun cukup deras. Rasa sakit dikesampingkan olehnya demi hidup yang sudah berada diujung tanduk.
Mereka yang dahulu hanya berbisik, sekarang berupaya membalaskan dendamnya langsung pada manusia. Tidak berhenti, tidak menyerah, itulah ketetapan hati dari mereka ciptaan yang telah dijatuhkan.
Manusia yang tidak berdaya dan lemah dalam keteguhan hati jatuh dan kembali bangun dalam banyak kelemahan mereka. Bertempur dalam rasa keputusasaan, mereka meringkuk dalam kelemahan dengan gelar yang paling sempurna.
Dorr!! Dorr!! Dorr!! Darah bercipratan dan jatuh mengotori jalanan. Letusan bergema berulang-ulang bagaikan dentangan lonceng kematian.
Berharap untuk bangun, berharap untuk lepas dari mimpi buruk yang terus mengejar. Bangunkan aku kata-kata dalam hati sang wanita yang berupaya mempertahankan hidup bersama seorang anak yang dia jaga.
Lari ke gereja besar itu Isaac!!!
Wanita yang memiliki harapan besar, wanita yang selalu berharap bahwa keadaan akan kembali membaik dan pertolongan Tuhan akan datang lewat pelayannya. Tapi kenyataannya, hanyalah rasa kecewa yang dia dapatkan sebagaimana apa yang dahulu terjadi pada Putrinya.
Kehilangan dan terus kehilangan. Apakah bentuk cinta Tuhan padanya adalah dengan memberikan banyak kesedihan dan rasa sakit? Putri yang sangat dia cintai, kerabatnya, teman-temannya, dan partnernya. Semua pergi meninggalkan luka hati yang begitu dalam pada batu nisan yang tersiram derasnya air mata kesedihan.
Braaakk!! Sreeegggg!!! Sreeggg!!! suara pintu ditutup dengan keras dan juga suara seretan bangku-bangku panjang gereja digeser membarikade pintu besar bergaya gothic itu dari dalam.
Kedua tubuh yang basah kuyub dalam gereja yang gelap itu kedinginan. Bernafas terengah-engah menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Anak muda yang mengigil karena kedinginan juga ketakutan itu menelan ludah dan memegang erat pipa besi yang dia pegang dengan kedua tangannya. Disampingnya, wanita yang berpakaian shirt putih dan mengenakan korset dengan gaya rambut ponytail tertunduk lelah dengan memegang luka ditangan kanannya.
Darah akibat luka sayatan itu masih mengalir dan sekarang jatuh kelantai. Kini sang wanita mulai merasakan lengan kanannya lemas secara perlahan. Dia tidak tahu, apakah dia masih bisa mengarahkan Dessert Eagle hitam yang dia pegang untuk menembaki kembali mereka para Unknown.
Terdiam menunggu dalam gereja ditempat dahulu sang wanita selalu mengadu dan memohon pertolongan pada sosok-Nya yang begitu dia imani. Tempat yang kemudian akhirnya dia tinggalkan karena pecahnya keimanannya akibat segala kenyataan yang ada.
Sanctuary
apakah ini akan menjadi tempat perlindungan bagi kami?
BRUUKK!! BRUKK!! BRUUK!! suara dorongan kuat terdengar keras berulang kali mencoba membuka pintu besar utama gereja yang terbarikade beberapa buah kursi panjang gereja.
Diana sadar bahwa mereka para pengejar berbola mata merah masih berusaha keras untuk membunuh mereka berdua. Menyadari bahwa peluru yang dia miliki sekarang telah tersisa hanya beberapa buah saja membuat dirinya lebih putus asa.
Wanita itu memandang Isaac yang berada disampingnya yang juga tetap berusaha berdiri tegak dengan ketakutan. Hatinya menjadi perih, menyadari bahwa kemungkinan selanjutnya dia akan merasakan kembali rasa sakit itu. Rasa sakit melihat kematian seorang anak yang tidak bersalah dan dia tidak dapat menghentikannya.
Ditengah kebingungannya pada keadaan yang ada, sang wanita dan anak laki-laki itu mendengar suara derap langkah pelan yang muncul dari belakang mereka. Dengan cepat membalikan badan dan berusaha melihat suara apa itu, mereka berdua terkejut dengan apa yang mereka lihat kemudian.
Diana dan Isaac melihat rupa sosok laki-laki berpakaian serba hitam muncul dari dalam kegelapan dengan tudung yang menutupi wajahnya. Mereka berdua diam memandang sosok pria berjubah hitam yang sekarang sedang berdiri tegak memandang mereka. Kebingungan, ketakutan, dan aura menyeramkan dapat mereka rasakan dari sosoknya.
Sosok laki-laki misterius yang memegang pedang hitam itu diam cukup lama tanpa mengeluarkan satu kata pun. Diana yang menodongkan sanjata api ditangannya pada sosok itu merasakan tegang dengan suara degupan jantungnya sendiri yang berdetak begitu cepat. Diana bingung siapa orang ini. Apakah survivor seperti dirinya juga ataukah sesuatu yang lain?
Tidak melakukan hal apapun dan hanya diam terpaku, Isaac dan juga Diana melihat sosok itu kemudian mengangkat kepalanya pelan dan memperlihatkan satu cahaya bola mata merah yang bersinar terang dan membuat kaget sang wanita dan anak laki-laki itu.
BRAAAAAKKKK!!! Pintu utama gereja terdobrak keras. Barikade kursi panjang yang sebelumnya menahan cukup kuat menjadi terlempar dan memperlihatkan sosok-sosok mengerikan bertanduk dengan mata merah menyala terang bergerombolan berusaha masuk kedalam gereja.
Diana yang mendengar suara keras itu kemudian membalikan badannya dengan cepat dan mengarahkan senjatanya dengan lengannya yang benar-benar lemas.
GRAAAAAA!!!!
Letusan-letusan peluru yang tersisa dia tembakan berusaha menjatuhkan mereka monster-monster yang bengis dan kejam yang sedang berlarian. Dorr!! Dorr!! Dorr!! Mereka yang merangkak dan berlarian cukup cepat terdorong berjatuhan penuh luka dan beberapa kembali bangkit terus berusaha mencapai target.
Isaac yang melihat keadaan kembali memanas lalu mempererat pegangannya pada senjata yang dia pegang dan bersiap memukul apapun yang berusaha mendekatinya. Diana yang sejak tadi berdiri tegap dan melepaskan tembakan, melakukan sebisa mungkin yang dia bisa agar lawannya tidak dapat mendekati mereka.
Terbelalaklah mata Diana ketika dia sadar bahwa dia telah melepaskan tembakan terakhirnya dengan peluru yang dia punyai. Pijaran-pijaran percikan api yang semula ada didalam ruangan itu kini menghilang dan wanita itu sadar bahwa mereka akan celaka dengan jumlah penyerangannya yang masih cukup banyak berdiri dan berusaha menyerang mereka.
Isaac anak laki-laki yang sdar bahwa Diana kehabisa pelurunya, bergerak untuk berlari dengan pipa besi yang dia pegang dan berusaha melawan mereka para Unknown itu secara frontal. Ketakutan akan kematian dia rasakan namun dia sadar bahwa wanita yang ada disampingnya telah berjuang sekuat tenaga demi hidup mereka berdua. Sekarang adalah gilirannya untuk melakukan hal yang sama juga.
Diana membuang dessert eagle yang dia pegang lalu kemudian menarik kerah belakang jaket parasit Isaac yang bergerak melewati dirinya. Tertahan dengan sesuatu yang menarik pakaiannya, Isaac merasakan tubuhnya terdorong kuat terlempar kebelakang. Tubuhnya sedikit melayang mundur dan kemudian terjatuh terjerembab ke lantai.
Anak laki-laki yang terjatuh itu bingung apa yang sebenarnya terjadi dan melihat tepat dedepannya Diana sedang berdiri dan berteriak keras menyuruhnya pergi. Selamatkan hidupmu Isaac!!!
Sang wanita yang tidak memegang senjata apapun lagi, berdiri dengan kuda-kudanya dan hanya bisa berharap pada ilmu bela diri yang dia kuasai. Dalam hatinya dia sadar bahwa lebih baik mati mengorbankan diri sendirian daripada harus berakhir dengan kematian bersama. Cukup baginya, mungkin ini memang adalah takdir akhir hidupnya dan disinilah semuanya harus selesai.
Diana menangkap cakaran yang mengarah dekat dan kemudian menggerakan tubuhnya serta merta melemparkan makhluk itu dengan memanfaatkan tenaga lawannya. Walaupun dia sadar bahwa bantingan itu tidak memberikan efek besar pada lawannya, Diana terus berusaha melakukannya sebagai hal terakhir yang bisa dia lakukan.
Craaaaassshh!! darah kembali bercipratan melukai tubuh cantik itu. gerombolan Unknown yang menyerang secara bersamaan membuat Diana tidak bisa melakukan apa-apa dan harus kembali menerima luka.
Isaac berusaha berdiri dengan cepat dengan tetap memandang sosok Diana yang kini dihantam dan terdorong jatuh kelantai ditindih dengan salah satu monster mengerikan itu. Anak remaja yang melihat orang yang berusaha menolong dirinya sejak tadi kembali terluka, kemudian tanpa pikir panjang menyeret pipa besi yang dipegangnya berusaha menolong wanita yang kesakitan itu.
Tinggalkan dia sendiri!!!
******
0
Kutip
Balas