Kaskus

Entertainment

Razr.Avatar border
TS
Razr.
The Human Centipede 2 (Full Sequence) | 2011
The Human Centipede 2 (Full Sequence) | 2011


Setelah sukses dengan film pertamanya yang membuat penonton menjerit ketakutan, sineas asal Belanda, Tom Six kembali membuat sekuel film horor sinting The Human Centipede 2 (Full Sequence).Baru-baru ini Tom Six merilis teaser trailer The Human Centipede 2 (Full Sequence) sebagaui promosi awal. Tom Six menyebutkan tidak banyak materi yang bisa ditampilkan di trailer itu, karena dirinya ingin membuat kejutan. Menurut Tom, seseorang yang kepalanya ditutupi kotak dus di akhir trailer adalah tokoh utama film ini.

Dalam sekuel kali ini, Tom Six akan menampilkan adegan lebih gila lagi, melibatkan 12 orang menjadi manusia lipan. Tubuh 12 orang ini akan digabungkan menjadi satu kesatuan dengan cara menghubungkan anus ke mulut orang berikutnya dan begitu seterusnya sehingga mereka hanya punya 1 saluran pencernaan (usus). Engsel tulang kakinya dicabut sehingga sang korban tidak bisa berdiri dan hanya bisa merangkak. Ngeri, bukan?

Akan ada lipan raksasa yang melibatkan 12 orang. Syuting sudah dilakukan dengan mengelar operasi besar-besaran dengan banyak orang. Kami mulai syuting film ini di London dengan hampir semua pemainnya adalah pemain Inggris. Saya tidak akan menyebutkan berapa karakter dari film pertama yang akan kembali, tapi ini akan menjadi lebih keren dibanding film yang pertama" ujar Tom Six.

Dalam film pertamanya The Human Centipede (First Sequence), Tom Six menyebutnya sebagai '100% medically accurate' yang berarti secara medis eksperimen nyleneh ini bisa terjadi. Tapi berbeda dengan sekuelnya yang melibatkan 12 orang, Tom Six agak meragukannya bisa terjadi secara medis.

The Human Centipede II (Full Sequence) akan dirilis tahun 2011. (TS)

Spoiler for sumber:



Trailer



gilaaaa.....12 orang jadi manusia lipan???? bakalan kek gimana yah??? pasti sadis banget... emoticon-Takut
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
54.1K
178
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
20.4KThread29.3KAnggota
Tampilkan semua post
hyperion_lynxAvatar border
hyperion_lynx
#63
Review: The Human Centipede 2 (Full Sequence) (2011)

Ketika Tom Six pertama kali mengungkapkan idenya mengenai pembuatan The Human Centipede (First Sequence) (2010), banyak pihak yang menilai Six telah benar-benar melewati batas dalam memaknai arti sebuah film horor. Pun begitu, ketika film horor yang menjadi salah satu film yang paling banyak dibicarakan tahun lalu tersebut dirilis, banyak penikmat horor justru menilai bahwa The Human Centipede (First Sequence) adalah sebuah horor yang hanya efektif ketika berada diatas kertas, namun gagal untuk dieksekusi menjadi sebuah sajian yang benar-benar mampu menakuti para penontonnya. Memang, dengan kemampuan pengarahan Six yang masih cukup terlihat lemah, The Human Centipede (First Sequence) kurang mampu untuk memenuhi harapan seluruh penontonnya untuk mendapatkan sebuah sajian yang benar-benar sadis sekaligus mampu tampil memikat dengan jalan cerita yang disajikan.

Well… masa setahun telah berlalu. Six, yang memang semenjak lama telah merencanakan untuk membuat The Human Centipede sebagai sebuah trilogi – Benar! Trilogi… yang berarti Anda masih akan berkesempatan untuk menyaksikan sebuah cerita baru lagi dari seri ini di masa yang akan datang – akhirnya merilis seri kedua The Human Centipede, The Human Centipede 2 (Full Sequence). Six sepertinya benar-benar mendengarkan seluruh kritikan terhadap The Human Centipede (First Sequence). Segala komentar bahwa seri pertama film tersebut kurang mampu memenuhi hasrat para penikmat film horor dijawab dengan banyaknya adegan yang sadis, penuh darah sekaligus menjijikkan yang jelas akan cukup mampu memuaskan mereka yang mengatakan bahwa The Human Centipede (First Sequence) masih kurang kandungan horornya.

The Human Centipede 2 (Full Sequence) sepertinya juga menjadi jawaban tersendiri bagi Six dalam menjawab beberapa kritikan yang menyatakan bahwa film yang ia buat telah melewati batas-batas norma yang ada. Lewat karakter Martin Lomax yang diperankan oleh aktor Laurence R. Harvey yang sekaligus menjadi karakter antagonis di film ini, Six dengan jelas menyindir mereka yang terlalu mengaggap serius film yang ia ciptakan, bahwa The Human Centipede (First Sequence) hanyalah murni sebuah film horor yang berniat untuk menakut-nakuti penonton dan seharusnya tidak perlu dicap sebagai sesuatu hal yang membahayakan bagi banyak orang.

Dalam The Human Centipede 2 (Full Sequence) dikisahkan mengenai Martin Lomax (Harvey), seorang pria penyendiri yang bekerja sebagai seorang petugas penjaga area parker dan begitu terobsesi dengan film The Human Centipede (First Sequence). Begitu terobsesinya Martin pada film tersebut, ia mengumpulkan segala hal yang berhubungan dengan film tersebut, mulai dari foto-foto para jajaran pemeran film tersebut hingga berusaha menggambarkan sendiri bagaimana pola ‘penyatuan’ beberapa manusia hingga menjadi sebuah bentuk ciptaan baru. Puncaknya, Martin akhirnya memutuskan untuk membuat sendiri human centipede seperti yang dilakukan oleh Dr Heiter (Dieter Laser) di The Human Centipede (First Sequence).

Mencoba berbuat lebih sadis daripada Dr Heiter, Martin tidak hanya berencana untuk menyatukan tiga orang manusia. Ia ingin membentuk sebuah human centipede dalam ukuran penuh dan menyatukan sebanyak dua belas orang bersama. Secara perlahan, Martin mulai mengumpulkan para korbannya. Bahkan, ia berhasil untuk membohongi Ashlynn Yennie, salah seorang aktris yang berperan dalam The Human Centipede (First Sequence), dan turut menjadikannya sebagai korban. Berbeda dengan Dr Heiter, Martin jelas sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan peralatan medis yang akurat. Akibatnya, jelas saja, kedua belas korban Martin harus melalui serangkaian proses penyatuan yang sangat sadis dan menyakitkan.

Harus diakui, The Human Centipede 2 (Full Sequence) jelas merupakan sebuah peningkatan kadar horor yang cukup ekstrim jika dibandingakan dengan seri pertama film ini. Lebih banyak korban, lebih banyak darah dan lebih banyak perlakuan amoral untuk memuaskan setiap hasrat para penikmat film-film sejenis. Pilihan Six untuk menghadirkan rangkaian kisahnya dalam adegan berwarna hitam putih juga terbukti efektif dalam menambah intensitas dari jalan cerita yang dihadirkan. Karakterisasi kegilaan dari Martin Lomax yang menjadi karakter antagonis utama juga mampu dibangun dengan begitu rapi sehingga penonton akan dapat merasakan kengerian yang mendalam dari hanya menyaksikannya berdiam diri di dalam jalan cerita.

Pun begitu, jika dibandingkan dengan The Human Centipede (First Sequence), Six masih terpaku pada pola pengarahan cerita yang sama. Tidak ada peningkatan yang berarti pada segi penulisan ,aupun penggalian karakter-karakter yang dihadirkan di dalam cerita. Penonton mutlak hanya menyaksikan jalan cerita yang disajikan oleh Six tanpa pernah akan merasa mereka dilibatkan di dalam jalan cerita untuk merasakan ikatan emosional pada setiap karakter yang hadir seperti yang mungkin dapat dirasakan beberapa orang pada para karakter korban yang dihadirkan di The Human Centipede (First Sequence). Minimnya dialog juga menjadi kelemahan sendiri, walaupun kesunyian yang dihadirkan film ini seringkali juga menjadi poin menarik yang menambah intensitas kengerian The Human Centipede 2 (Full Sequence).

Mereka yang mengeluhkan bahwa The Human Centipede (First Sequence) masih terlalu datar datar dan gagal tampil semenarik premis yang ditawarkan, kemungkinan besar akan mampu merasakan peningkatan tingkat kengerian yang coba dihadirkan oleh Tom Six dalam The Human Centipede 2 (Full Sequence). Menghadirkan adegan-adegan dengan intensitas horor yang lebih padat – dan deretan adegan yang akan cukup mampu membuat setiap penontonnya merasakan sedikit mual – sayangnya pengarahan serta kemampuan penulisan naskah Six masih belum menemukan peningkatan yang berarti. The Human Centipede 2 (Full Sequence) murni adalah sebuah film yang hanya akan menyajikan berbagai kengerian pada penontonnya, namun sama sekali tidak akan membuat mereka tertarik untuk mengingat film tersebut lebih lama.

Rating: 3 / 5
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.