SepotongNamaAvatar border
TS
SepotongNama
Sepenggal Kisah Untuk Diana
Quote:


Permisi, penghuni SFTH yg ganteng dan cantik. Ijinkan gw sedikit membagi cerita masa lalu gw kepada kalian. Mungkin ga sebagus cerita-cerita lain, tapi gw berharap kalian mau meluangkan waktu untuk sekedar membaca sepenggal perjalanan cinta gw dengan seseorang emoticon-Smilie.

Maaf ya kalo tulisan gw berantakan, soalnya gw ga berbakat menulis emoticon-Big Grin.
Happy reading, aja. Maaf juga kalo apdetannya bakalan lama emoticon-Big Grin.


Spoiler for Special Dari Agan final_heaven_13 /:)/ :
guri07
njek.leh
tawalani
tawalani dan 10 lainnya memberi reputasi
11
183.3K
945
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
SepotongNamaAvatar border
TS
SepotongNama
#48
Part 6
Perlahan-lahan gw menghampiri diana. Makin dekat jarak gw dengan diana, makin berat langkah kaki yg harus gw jejakkan. Malu banget gw. Sementara diana udah senyum-senyum aja melihat gw mendekati dia. Setelah gw sampai dibelakang diana, dia langsung menggeser tempat duduknya seolah menyuruh gw menempati ruang kosong itu. Ga ada pilihan lain, gw duduk disitu, disamping diana yg langsung merangkul pundak gw. Gw makin malu (campur seneng emoticon-Malu ).

Diana: kenalin nih cowo baru gw. Namanya Han.

Katanya, seolah menjadikan gw sebagai cowonya adalah suatu kebanggaan. Temen-temennya disitu mulai berkomentar dengan nada mengejek.

"Wah parah! Diana maenannya anak bawang sekarang."

"Awas tuh, jangan dimacem-macemin. Belom cukup umur."

"Yah, jadi cowo deh tuh anak."

"Ati-ati Han, sebelah lo macan mabok tuh."
(yg ini Livia yg komentar)

Sementara diana menanggapi "apaan sih? Pada sirik aja nih.", gw cuma ikutan nyengir.

Ga tau kenapa, saat kaya gini justru menyiksa gw. Mendengar bahan pembicaraan dan tawa yg begitu asing di telinga, sangat membuat gw merasa ga nyaman. Tapi bagaimanapun juga, gw harus membiasakan diri.

Akhirnya bel masuk berbunyi (kenapa gw malah jadi suka denger bunyi bel itu emoticon-Hammer ). Gw pikir gw bakalan lepas dari gerombolannya diana. Tapi ...

Ya, at least gw emang lepas dari gerombolannya diana. Tapi gw ga lepas dari diana. Dia ngajak gw ke atas. Lantai yg cukup sepi, karena isinya hanya ruang laboratorium yg memang jarang dipake, dan dengan tembok balkon disisinya. Gw mirip seperti korban penculikan.

Gw: mau kemana, na?

Diana: udah ikut aja.

Gw: mau ngapain?

Diana: saling mendekatkan diri. Kan kita pacaran emoticon-Smilie.

Gw: tapi kan guru gw ada dikelas? Kalo diabsen gimana?

Diana: santai, biar temen gw yg urus. Terima beres deh, beb.

Ya, gw nurut aja lah. Namanya juga anak culun yg sok gaul. Pikiran gw mulai melayang saat kita udah nyampe di atas. Sepi banget. Jangan-jangan gw mau diapa-apain nih sama diana. Apalagi tadi temen-temennya diana pada ngeledekin gw ke hal-hal yg menjurus. Gimana nih? Tapi kayanya gw rela deh emoticon-Genit: emoticon-Big Grin.

And, guess what? Kita benar-benar saling mendekatkan diri. Maksudnya, saling mengenal lebih dalam emoticon-Hammer. Sebenernya cuma diana sih yg mengenalkan dirinya lebih dalam. Dia share segala hal tentang dirinya, tentang hal yg disukainya, dibencinya, pokoknya semuanya deh. Istilahnya, curhat colongan emoticon-Nohope. Sementara gw cuma bisa jadi seorang pendengar yg baik. Satu hal yg baru gw sadar lagi, diana itu bawel, tapi asik emoticon-Big Grin.
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.