Kaskus

Story

rahanAvatar border
TS
rahan
Kereta terakhir ke kamar kita
Quote:
Diubah oleh rahan 17-02-2016 01:29
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
28.8K
213
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
rahanAvatar border
TS
rahan
#139
'‘Lo biarin dia tidur sendirian?’' ucap Lowry gemas pada Sierra, yang baru saja keluar dari kamarnya.

Sierra menatap Lowry dengan tatapan jengkel.

‘'Oh, yeah right. Lo perlakuin dia seolah dia cowok,'’ ucap Lowry sinis.

‘'Apa sih, bawel banget lo ini.'’

Lowry mematikan televisi dengan remotenya. Menatap tajam pada Sierra yang duduk di sebelahnya.
Save the best for the last, jadi itu motto nya seorang Sierra?'’

'‘Kenapa tivinya dimatiin sih? Gue mau nonton ah, males ngobrol sama nenek-nenek gendut.’'

Lowry, sudah terbiasa dengan gaya bahasa Sierra, tetap lanjut dengan komentar-komentarnya.
‘'Udah berapa tahun? 2 tahun lebih kan ya sama si Kikan?’'

‘'Dua bulan lagi dua tahun.’'

‘'Sedaaap,’' sambil cengengesan Lowry menuang coca colanya dan meminum satu gelas besar, dalam sekali tenggak saja.

'‘Lo serius kan sama dia?'’ tanya Lowry lagi.

'‘Keliatannya?'’ Sierra balik bertanya.

‘'Menurut lo gue kenal lo engga? Kita udah sama-sama berapa tahun?'’ Lowry kejar lagi dengan dua pertanyaan.

‘'Cupu lah .. apa hubungannya ama kita udah kenal berapa tahun?’'

'‘Ya pokonya udah dari jaman Jepang lah ya anggap aja. Kalo menurut gue nih Sierra ya, loe kayak orang bingung. Apa sih yang sebenarnya lo bingungin?’'

‘'Udah ah .. berisik lo … gitaran aja yuk di ruang kedap, lo ngedrum, entar gue jawab pertanyaan lo’'

Sierra pun mengambil gitar bolong dan melangkah ke belakang. Di seberang kolam renang di bagian belakang rumah Lowry, ada studio musik mini. Sierra menyebutnya ruang kedap, karena memang apapun yang mereka lakukan di ruangan itu tidak akan terdengar karena kedap suara. Sierra duduk dengan santai di kursi kafe – kursi yang bisa diatur ketinggiannya berbentuk lingkaran tanpa penghalang punggung. Lowry lebih memilih duduk di bangku drummer yang sudah dipindahkannya tadi.

‘'Maen lagu apa nih?’'

'‘Ini jawaban gw atas pertanyaan lo tadi, NADA SURF – Inside of Love, lo tau kok lagunya, sering gue puter di mobil, ntar ikutin aja ya.’'

Dan Sierra pun mulai memainkan intro dari lagu tersebut, dan bernyanyi dengan penuh penghayatan.

Spoiler for NADA SURF - INSIDE OF LOVE:


Setelah usai memainkan satu lagu tersebut, Lowry bertanya, memastikan apa yang ia tangkap dari makna lagu tersebut.

'‘Maksud lo, lo ga yakin sama hubungan kalian?’'

'‘Yup. That’s what I meant',’ ucap Sierra pelan.

‘'Memangnya si Kikan kurang apa? Dia cantik, baik, bodi oke, terus orang tuanya oke aja dia sama lo. Mungkin lo kali yang kurang, kurang waras.’' Lowry geram.

'‘Gw ga tau … entah kenapa belakangan ini gw sering ngerasa sedih,’' Sierra menggumam.

'‘Sedih gimana?’'

'‘Kaya yang lo bilang, dia ga ada kekurangan. Kikan tuh ga ada kekurangan. Itu benar. Cuma gw ke dia tuh sama sekali ga ada rasa Low, gw tuh fake sama dia.’'

‘'Hah? Fake? Maksud lo apaan? Lo bukan gay kan?’' Tampang Lowry mendadak kecut.

‘'Bukan .. gw bukan gay, lo jangan khawatir gitu gendut,’' Sierra tersenyum tipis.

'‘Lo fake? Lo bisa FAKE sama Kikan? Ga punya otak kali lo ya? Lo fake dua tahun?’'

'‘Sumpah. Gua ga ada rasa.’'

Mendengar itu Lowry langsung melemparkan stik drum yang dipegangnya. Benda itu melayang dengan secepat kilat nyaris mengenai kepala Sierra yang dengan cepat menunduk menghindar.

‘'Dua tahun lebih lo maenin dia, lo tipu semua orang, lo tipu diri lo sendiri, bahkan gue karib lo, lo tipu juga. Baru sekarang lo bilang. Mau lo apa? Lo mau bilang juga ke dia? Hei bung, dulu gw juga naksir Kikan, dan lo tau itu, tapi gw tau dia lebih suka ama lo, dan waktu itu juga lo respon? Inget nggak?’'

‘'Gw juga nggak maksud gitu, gendut. Kan dia yang nembak duluan.’'

'‘Iya, yang udah lewat engga usah dibahas lah. Apa karena yang nembak lo cewek cantik, seksi, lantas lo mikir ah udah terima aja dulu, jalanin aja dulu, entar kalo putus dari gw juga dia gampang dapet yang laen. Apa karna itu, makanya lo ga pernah ‘sentuh’ dia? Pantes!’'

'‘Eh hati-hati kalo ngomong, Low. Lo maki-maki gw itu ga mecahin masalah gw.’'

‘'Masalah lo? Lo pikir ini masalah lo dan bukan masalahnya Kikan gitu? Lo pikir hanya dengan lo nemu cara ‘break up’ yang ga terlalu kejam, maka dia akan dengan mudah ngelupain lo? Salah. Pikiran lo tu salah. Cewek itu halus Sierra, ga boleh dilukain. Jangan sekali-kali lo ngelukain perasaan cewek. Bahkan untuk mikir ngelukain perasaan cewek pun jangan. Kualat lo ntar!’'

'Yang dimarahi meringis, ‘Gw tau lo bakalan bereaksi kaya gini, makanya gw seret ke ruang kedap. Lo emang suka overacting.’'

'‘Sierra, sekarang lo ga ada rasa sama Kikan. Meskipun gw sulit terima omongan lo itu, tapi gini aja deh solusi dari gw, lo dengerin baek-baek omongan gw ini. Lo tetep jalan sama dia, usahain tumbuhin rasa yang lo cari.'

Sierra memotong ucapan Lowry, '‘Sampe kapan? Gw udah usahain dua tahun. Cuma sayang doang, cintanya mah ga ada.’'

‘'Cinta itu overrated. Sayang juga cukup. Pokoknya apapun yang terjadi, jangan sampe lo putusin dia. Jangan sampe lo buat dia luka. Sampe lo bikin dia nangis, urusan lo sama gw.'’ Lowry berkata dengan tegas.

'‘Terus gw gimana?'’ Sierra bingung.

Lowry bangkit dan keluar dari ruang kedap meninggalkan Lowry yang masih duduk di tempatnya semula. Sebelum keluar ia berkata, ‘'Kita ini cowok. Jangan selfish lah. Di depan cewek, kita ini ga ada apa-apanya. Kita ini ga penting.’'

Dan Sierra pun tinggal seorang diri di ruangan itu, Memikirkan ucapan-ucapan Lowry.

----//----


Malam kian larut, menjelang pagi. Ketiga orang lainnya di rumah itu masih pulas terlelap.Sierra bangkit dari tidurnya di sofa ruang tamu, alarm jam tangannya berbunyi. Ia pun bangkit sejenak menunaikan sholat tahajud di depan tivi. Kembali berdoa, memohonkan yang terbaik terjadi dalam hidupnya, memohon agar gelisah di hatinya dihilangkan. Sudah cukup lama, Sierra menjalin hubungan dengan Kikan, tapi belakangan ini hasrat untuk mengusaikan cerita itu kian kuat, dan Sierra kian merasa tanpa daya. Usai shalat, lelap kembali menjemputnya. Terkulai di sajadah, kedua lutut didekapkannya ke dada menahan dingin malam.

----//----


Detik-detik yang persis sama dengan saat Sierra menunaikan ibadah malamnya, kita lihat sejenak suatu tempat yang terpisah jauh. Raine terjaga, ia tak bisa tidur. Fiona terlelap. Raine pun mengambil iPodnya dari atas meja, mencari sebuah lagu, dan memutarnya. Lagu khusus yang menggambarkan perasaannya terhadap Sierra. Lagu yang selalu ia dengarkan setiap kali rasa itu tak mampu ia tahankan.

Spoiler for FRYDA - RINDU:


Raine pindah dari kasur dan naik ke sofa, lalu meringkuk dengan kedua lutut didekapkan ke dada. Angannya jauh melayang, mengingat saat-saat itu, saat dua belas tahun yang lalu . Akankah terulang? Akankah aku bisa bertemu kembali dengannya? Fiona benar, aku bahkan tak ingat wajahnya.

--//--
Diubah oleh rahan 02-12-2014 02:30
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.