Kaskus

Story

Pujangga.SesatAvatar border
TS
Pujangga.Sesat
Kisah 2 Hati Kecil
Kisah 2 Hati Kecil

[K2HK]



Sebelumnya, maaf kalo cerita gue sedikit berantakan. Gue bukan penulis hebat seperti kalian.

Dan jujur, gue menulis pengalaman hidup gue ini karena terinspirasi sama cerita Om Ari a.k.a pujangga.lamadan Om Anto a.k.a bukanpujangga.
Jadi, maaf juga kalo nantinya cerita gue terkesan mirip sama mereka dari segi gaya penulisan. Terima kasih om, atas inspirasinya emoticon-Smilie

Oh iya, perkenalkan nama gue Indra. Dan cerita ini berawal ketika gue baru masuk SMA.


Quote:
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
87.8K
599
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
Pujangga.SesatAvatar border
TS
Pujangga.Sesat
#240
Part 19
Nggak terasa, liburan panjang gue udah abis. Rasanya, gue nggak rela liburan ini selese begitu aja. Gue pengen banget mengulur waktu, cuma agar hari ini berlalu dengan sangat lambat. Terasa berat buat gue untuk melangkahkan kaki dari rumah ini. Gue rasakan tiap detiknya sangatlah menyiksa gue. Tapi apa boleh buat, besok gue udah mulai masuk sekolah lagi. Terbayang gimana malesnya gue buat sekolah besok.

Dengan sangat malas, gue merapikan beberapa baju kotor gue yg belom sempet di cuci itu dan memasukannya ke dalam tas. Dan Vedora dengan santainya duduk di sisi kasur tanpa berniat mau membantu.

"Liburannya cepet banget ya, Dra. Kayanya baru kemaren deh." ucap Vedora dengan muka yg sedikit murung.

"Yah, mau gimana lagi? Emang sekolah punya moyang lo, bisa libur kapan aja." gue mencibir dia.

"Ye, elo mah!" dia menendang beberapa baju yg udah susah payah gue beresin.

"Sialan lo." gerutu gue. Sementara Vedora malah tertawa ngeliat gue yg kerepotan ngerapihin ulang baju-baju itu. Dasar, cewek edan.

Matahari udah berpendar kemerahan, langit pun udah mulai gelap. Beberapa lampu rumah di sekitar sini pun udah mulai menyala. Gue dengan langkah yg nggak begitu ikhlas, mencoba melewati pintu rumah ini. Dan ini cukup berat buat gue. Bukan karena barang yg gue bawa, tapi karena ada sesuatu yg seakan menahan gue untuk melangkah. Setelah sampe di depan pintu, gue pun berpamitan sama yg punya rumah, yg dari tadi ngikutin gue di belakang.

"Gue balik ya, Ve."

Dia mengangguk, "Ati-ati ya." dia sedikit menghela napasnya. "Gue jadi tidur sendirian deh."

"Yailah, masa nggak berani sih? Udah gede juga." hibur gue.

"Berani kok." ujarnya dengan nada yg dibuat-buat. "Tapi kan, gue pasti kangen deh nanti." dia memilin ujung kaosnya.

"Yah, kan tiap hari juga kita ketemu Ve, di sekolah. Kaya gue bakal pergi jauh aje."

"Bukan itu. Rumah kan jadi sepi kalo nggak ada lo. Gue sendirian lagi." dia keliatan agak sedih.

"Gue pasti sering kok maen kesini. Lagian, rumah gue kan nggak begitu jauh, Ve."

"Sekalian nginep juga ya, kapan-kapan. Temenin gue lagi."

"Iya, kalo bisa, gue pasti nginep."

"Janji?" dia mengulurkan kelingkingnya.

"Janji." gue mengaitkan kelingking gue sama kelingking kecilnya itu.

"Dra, sini bentar deh. Gue bisikin."

Gue sedikit membungkuk dan mengarahkan kuping gue ke dia.

Cuuuuppp...
Vedora lagi-lagi mencium pipi gue tanpa dosa. Pipi gue jadi sedikit basah gara-gara dia. Dan gue hanya tersenyum, karena gue udah mulai terbiasa dengan hal ini.

"Kebiasaan lo ah." gue mencubit pipi mungilnya.

"Thanks ya, Dra. Udah mau nemenin gue selama liburan ini." dianya malah senyum-senyum-najis.

"Yaudah deh. Gue balik. Ati-ati ye dirumah."

"Lo juga ati-ati di jalan. Besok jangan madol lo, ketemu gue di sekolah." dia menasehati gue.

Dan gue berjalan pulang kerumah dengan perasaan sedikit lega, melihat nggak ada sedikitpun semburat ketakutan di wajah Vedora saat gue tinggal. Mungkin dia udah sedikit berani buat tidur sendiri. Semoga aja.

Nggak berapa lama, gue sampe dirumah dan di sambut dengan biasa aja sama oma gue.

"Udah pulang lo? Abis ngapain aja? Tuh cewek gimana? Nggak lo apa-apain kan?" cecar oma gue.

"Apaan sih? Emang mau ngapain? Orang cuma nginep doang." ucap gue, jujur. Bercampur sedikit kesel juga, baru dateng udah diintrogasi.

"Ya, kirain aja kenapa-napa." oma gue meraih tas yg isinya baju yg belom dicuci itu, dan membawanya ke tumpukan baju kotor. "Eh, kemaren ada yg nelpon berkali-kali. Nanyain elo kemana."

"Siapa?" tanya gue heran.

"Nggak tau. Yg jelas cewek, tapi nggak tau namanya siapa. Katanya sih temen sekelas lo."

Jantung gue mendadak serasa berhenti, saking kagetnya. Pikiran gue mulai menerka-nerka apa yg terjadi disini selama gue nginep dirumah Vedora. Jangan-jangan itu Syeanne yg nelpon gue terus-terusan. Tapi kenapa? Gue mulai pusing lagi memikirkan hal ini. Sesaat gue berpikir, mungkin Syeanne nelpon gue hanya karena sekedar kangen. Pikiran itu terus gue tanamkan di otak gue, agar gue nggak terlalu memikirkan hal laen. Biar gue bisa sedikit lebih tenang.

"Terus oma bilangnya apa?" gue menyelidik.

"Ya gue bilang lo lagi nginep lah." jawab oma gue, santai.

Ah, sedikit lega deh. Paling nggak, gue punya alasan kenapa gue nggak ada di rumah dan nggak nerima telepon dari dia.

Malam udah cukup larut, dan seharusnya gue udah tidur karena besok pagi harus masuk sekolah. Tapi, sisa insomnia karena liburan terus memaksa mata gue agar terbuka. Ditambah lagi kekhawatiran gue sama Vedora membuat gue makin susah tidur. Jujur, gue sedikit khawatir apakah Vedora cukup tenang saat gue tinggal sendirian dirumah itu. Karena gue tau, dia takut banget sama yg namanya sendirian.

Beberapa kali, bayangan tentang Vedora masih terlintas jelas di benak gue. Mengingat-ingat kembali liburan yg baru aja berlalu, bikin gue senyum-senyum sendiri di dalam kamar. Sampai pada satu titik, gue inget sesuatu. Oma gue kan taunya Vedora itu pacar gue, dan gue nginep dirumah Vedora. Gimana kalo waktu Syeanne nelpon dan bertanya Indra nginep dimana, oma gue malah ngejawab nginep di rumah pacarnya. Mati gue! Pikiran gue makin kalut. Dan jelas, gue makin susah tidur karena dihantui bayangan-bayangan yg nggak pasti.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.