TS
Heilel_Realz012
[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)
Genre : Supernatural / Drama / Tragedy / Occult / Action / Psychological
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)
Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya

![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Quote:
Kita akan bercerita mengenai seorang laki laki
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Spoiler for synopsis pendek:
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini

Spoiler for Novel ilustrasi :
Spoiler for Cover (Agak besar gambarnya):
Spoiler for Character Illustrated:
Spoiler for character cast:
Spoiler for Shade with the First Killer:
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Spoiler for Elenna Mission rome outfit:
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Spoiler for Concept Art First book:
Spoiler for Concept Art second book:
Quote:
***** INDEX STORY *****
The First Book - After Inctum (Beginning) Part 1 Part 2 [COMPLETED]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
Quote:
Diablo Falling Saga
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Spoiler for Referensi Bacaan:
0
18.7K
Kutip
545
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Heilel_Realz012
#455
update lagi... hampir mencapai end ACT 1 
Act - 1.11 Le Femmes Fatales, les Cri Sorcieres part 2
Wanita muda yg mengenakan dress putih indah, berjalan pelan masuk kedalam area terlarang yg dikelilingi oleh ratusan pedang yg melayang. Tanpa terpental dan terhalangi, wanita itu berjalan dan sampailah dia di dalam wilayah pertikaian yg berlumuran banyak darah.
Darah menetes pelan pada lengan kanannya, Mata sayunya yg berkaca kaca mempelihatkan kecemasan dan kegelisahan. Shade yg melihat pemandangan itu dengan begitu jelas, menyimpan semua kata makiannya juga kebenciannya.
Elenna yg berjalan pelan akhirnya berhenti beberapa meter jaraknya dari sosok Shade. Dia selanjutnya melihat ke kiri dan ke kanan memandangi korban korban tak berdosa yg terbujur kaku dilantai. Gadis itu menggeram menggerutkan dahinya dan serta mereta kembali mengarahkan pandangannya pada Shade Linecore.
Jika kau melakukan semua ini untuk mengetahui kebenaran, aku akan membantumu Shade. Tapi semua itu tidak harus dengan melenyapkan nyawa orang orang ini.
Walaupun kau membunuh Grandmaster Order dengan tanganmu itu, itu tidak akan mengubah apa yg telah terjadi pada Sannael. Cobalah berpikir apakah dia ingin melihatmu seperti ini? membunuh dan membantai orang orang tak berdosa atas nama dirinya. Sadarkah? dia akan sedih jika memang di bisa melihat semua yg telah kau lakukan ini.
Kau tidak akan mengerti Elenna.. kau tidak akan pernah bisa mengerti. Tidak ada seorangpun yg bisa mengerti kondisi yg telah menimpaku selama ini. Rasa sakit.. terbuang.. satu satunya alasan yg membuatku masih bertahan untuk tetap hidup adalah dirinya. Aku hidup dalam pengharapan dirinya pada Dunia yg kacau ini.
Untuk air mata yg telah dijatuhkan, untuk ucapan sesal dari hatinya yg belum bisa memberikan dunia bagaikan fortuna, Aku berjalan pada langkah penderitaan untuk memberikan kebahagiaan bagi umat manusia. Namun apa yg kutahu sekarang?! Order Of Silver telah melakukan sesuatu pada dirinya, wanita yg memiliki cinta kasih yg begitu besar dan berhati mulia!
Ucapan itu terdengar oleh semua orang yg berada didalam hall besar Order. Shade adalah seorang lelaki yg menutup diri. Memberikan jarak dirinya pada komunitas telah membuatnya melahirkan sikap indivualisme dan tidak peduli pada orang lain. Namun walau begitu hati yg bercahaya tidaklah dapat disembunyikan. Sannael adalah satu satunya orang yg berhasil menariknya dan membawanya pada dunia luar.
Tidak ada seorangpun manusia yg peduli padanya apalagi dengan penyakit yg terus menggerogoti tubuhnya. Hanya pada Sannael, Shade memeluk erat semua kepercayaan hatinya dan belajar untuk memahami satu sama lain.
Kesedihan yg ditutupi oleh keceriaan dan senyuman yg diberikan padanya, membuka mata pemilik bola mata merah itu mengenai Kekuatan yg besar, tanggung jawab dan juga pengorbanan.
Untuk sosoknya yg bagaikan perlambangan dewi yg sempurna, Shade kehilangannya dan segalanya berakhir dengan kesedihan yg terpencar berantakan.
Kamu tidak akan mengerti bagaimana rasanya kehilangan seseorang yg berarti dalam hidupmu seperti apa yg telah kurasakan
Untukku, Sannael adalah Segalanya. Bagaimanapun juga, aku akan tetap membalaskan dendam kematiannya.
Kata kata pelan yg begitu menusuk. Sebuah ungkapan hati yg tidak biasanya terucap dari pemuda dengan sikap dingin dan dan tidak peduli ini membuat Elenna tertunduk.
Ketika manusia melewati arah dikarenakan perasaannya.. ketika manusia mengugat keadaan dikarenakan hatinya.. manusia tidka menyadari dia telah terbuai dan jatuh pada kesalahan.
Walaupun disisi lain sikap hati itu adalah salah, namun perasaan adalah hal yg diciptakan oleh Tuhan dalam sanubari manusia. Elenna tidak sepenuhnya menyalahkan dendam yg muncul itu. Elenna hanya kecewa mengapa Shade tidak bisa mengendalikan hatinya sendiri, dan membiarkannya semakin rapuh terdorong oleh sifat sifat buruk manusia.
Kau mengatakan padaku bahwa aku tidak mengerti bagaimana rasanya kehilangan seseorang yg berarti? Dan apa yg kau mengerti tentang perasaanku ketika aku tahu kau mengorbankan diri dalam misi terakhir itu Shade?! Apa yg kau mengerti!!
Shade mendengar apa yg Elenna katakan. Dia telah kehabisan kata kata untuk diucapkan agar membuat gadis itu mengerti tentang perasaannya juga tindakannya ini.
Jika kau masih juga menghalangi jalanku, aku tidak akan segan segan lagi untuk melukaimu Elenna.
Shade memberikan kata kata terakhir untuk membuat Elenna tidak turut campur dalam pertikaian yg terjadi. Ketika kalimat itu selesai terucap, Shade melihat ratusan pedang yg berderet melayang disekelilingnya tiba - tiba saja bergerak dan mengarah lurus padanya.
Jika memang satu satunya cara menghentikanmu harus dengan melukaimu.. akan kulakukan semua itu walaupun aku akan membencinya.
Elenna memegang Rosary di dadanya dengan tangan kirinya dan berdoa pada Tuhan berharap agar dia tidak berada pada jalan yg salah.
Aku mengalirkan air mata didepan dirinya, melihat raut wajah seriusnya berubah ketika memandangku.
Perlahan kulepaskan pegangan tanganku pada rosary yg menjadi symbol imanku dan memanggil kekuatan terdalam dalam jiwa dan menciptakan pedang sihir yg indah di kedua telapak tanganku.
Aku melihatnya menggerakan tubuhnya mengangkat pelan pedangnya hitamnya kedepan.
Tidak ada kata yg dia lontarkan, tidak ada pula suara bujukan pelanku padanya lagi.
Aku tidak bisa membendung lagi perasaan seorang wanita yg mencoba melesak keluar dari hatiku sendiri. Sebelum benar benar tidak kuasa lagi menahan rasa piluku untuk menangis sekencang kencangnya, kulepaskan ratusan pedang Kristal yg melayang itu bagaikan anak panah yg telah mengunci sasarannya.
Shade memantapkan posisi ditempat dia berdiri. Menunggu ratusan pedang yg melesat bersamaan dari segala arah itu untuk tiba serentak disekelilingnya. Aku melihat mata kanannya yg tidaklah buta berubah. Iris merah miliknya menyala dan sclera putih dimatanya menjadi berwarna hitam legam, membuat sosoknya menjadi menyeramkan layaknya setan yg telah mendapatkan tubuh fisiknya di dunia ini.
Ratusan hujan pedang itu sampai pada sasarannya. Bergeraklah dia dari posisinya menangkis semua pedang yg berusaha melukainya dengan berputar sebisa yg dia bisa. namun jumlah yg kukerahkan tidaklah sedikit.
Banyak pecahan pedang Kristal melayang layang dan tidak sedikit juga pedang pedang itu menancap kuat dilantai dan memperlihatkan pemadangan bagaikan kuburan pedang disekitar dirinya.
Dia tidak berteriak sedikitpun walaupun darah miliknya sendiri terpencar keudara. Beberapa pedang yg kulepaskan telah menusuk tubuhnya hingga menembus, memperlihatkan kengerian yg tidak pernah ingin kulihat pada orang yg kukenal.
Aku mengigit bibir bawahku dan bergerak dalam kisruhnya pertikaian berlari kearah dirinya.
Diakhir hujan serangan itu yg membuat tubuhnya terluka, dia tetap berusaha berdiri dengan pedang pedang yg masih menancap pada bagian bagian tubuhnya.
Air mata yg jatuh tertinggal di udara.
Aku melihat dia memandangku dikala kesakitan diri yg sedang menyelimutinya. Ketika jarakku semakin dekat kearahnya, uap hitam mulai muncul dari dalam tubuh Shade dan menghilangkan pedang yg tertancap ditubuhnya.
Tubuh yang sempoyongan mengeluarkan banyak darah itu mencoba tetap bertahan dan dengan segenap kekuatannya, dia melangkah satu langkah dan menahan serangan kuatku dengan pedangnya.
TEEENGGGGGGGGG!!!
Bau darah yg kubenci dan nafas pelan hangat yg berhembus dari dirinya, membuatku menyesal dengan apa yg telah kulakukan.
Dalam posisi yg saling menahan kuat pedang yg kami pegang masing masing, Shade berkata pelan padaku. Kau merendahkanku.. kau tidak mengeluarkan seluruh kemampuanmu.
Dia mendorongku kuat kebelakang hingga tubuhku terhempas dan dengan cepat di detik berikutnya Shade mengayunkan pedangnya kearahku dan terdengarlah kembali benturan pedang berkali kali. Aku menangkis semua serangan itu semampu yg kubisa walaupun beberapa kali pedang itu hampir menyayat lagi tubuhku.
Perlihatkan padaku kekuatan penyihir yg kau pendam itu Elenna!
Melihat dengan jelas luapan emosi yg dia lepaskan padaku, hanya dapat kubalas dengan memberikan air mata kesedihan padanya.
Entah kenapa mulutku terkunci kuat saat ini. Bahkan untuk jujur mengatakan sesuatu yg teramat penting, aku tidak bisa.

Spoiler for Act 1.11:
Act - 1.11 Le Femmes Fatales, les Cri Sorcieres part 2
Wanita muda yg mengenakan dress putih indah, berjalan pelan masuk kedalam area terlarang yg dikelilingi oleh ratusan pedang yg melayang. Tanpa terpental dan terhalangi, wanita itu berjalan dan sampailah dia di dalam wilayah pertikaian yg berlumuran banyak darah.
Darah menetes pelan pada lengan kanannya, Mata sayunya yg berkaca kaca mempelihatkan kecemasan dan kegelisahan. Shade yg melihat pemandangan itu dengan begitu jelas, menyimpan semua kata makiannya juga kebenciannya.
Elenna yg berjalan pelan akhirnya berhenti beberapa meter jaraknya dari sosok Shade. Dia selanjutnya melihat ke kiri dan ke kanan memandangi korban korban tak berdosa yg terbujur kaku dilantai. Gadis itu menggeram menggerutkan dahinya dan serta mereta kembali mengarahkan pandangannya pada Shade Linecore.
Jika kau melakukan semua ini untuk mengetahui kebenaran, aku akan membantumu Shade. Tapi semua itu tidak harus dengan melenyapkan nyawa orang orang ini.
Walaupun kau membunuh Grandmaster Order dengan tanganmu itu, itu tidak akan mengubah apa yg telah terjadi pada Sannael. Cobalah berpikir apakah dia ingin melihatmu seperti ini? membunuh dan membantai orang orang tak berdosa atas nama dirinya. Sadarkah? dia akan sedih jika memang di bisa melihat semua yg telah kau lakukan ini.
Kau tidak akan mengerti Elenna.. kau tidak akan pernah bisa mengerti. Tidak ada seorangpun yg bisa mengerti kondisi yg telah menimpaku selama ini. Rasa sakit.. terbuang.. satu satunya alasan yg membuatku masih bertahan untuk tetap hidup adalah dirinya. Aku hidup dalam pengharapan dirinya pada Dunia yg kacau ini.
Untuk air mata yg telah dijatuhkan, untuk ucapan sesal dari hatinya yg belum bisa memberikan dunia bagaikan fortuna, Aku berjalan pada langkah penderitaan untuk memberikan kebahagiaan bagi umat manusia. Namun apa yg kutahu sekarang?! Order Of Silver telah melakukan sesuatu pada dirinya, wanita yg memiliki cinta kasih yg begitu besar dan berhati mulia!
Ucapan itu terdengar oleh semua orang yg berada didalam hall besar Order. Shade adalah seorang lelaki yg menutup diri. Memberikan jarak dirinya pada komunitas telah membuatnya melahirkan sikap indivualisme dan tidak peduli pada orang lain. Namun walau begitu hati yg bercahaya tidaklah dapat disembunyikan. Sannael adalah satu satunya orang yg berhasil menariknya dan membawanya pada dunia luar.
Tidak ada seorangpun manusia yg peduli padanya apalagi dengan penyakit yg terus menggerogoti tubuhnya. Hanya pada Sannael, Shade memeluk erat semua kepercayaan hatinya dan belajar untuk memahami satu sama lain.
Kesedihan yg ditutupi oleh keceriaan dan senyuman yg diberikan padanya, membuka mata pemilik bola mata merah itu mengenai Kekuatan yg besar, tanggung jawab dan juga pengorbanan.
Untuk sosoknya yg bagaikan perlambangan dewi yg sempurna, Shade kehilangannya dan segalanya berakhir dengan kesedihan yg terpencar berantakan.
Kamu tidak akan mengerti bagaimana rasanya kehilangan seseorang yg berarti dalam hidupmu seperti apa yg telah kurasakan
Untukku, Sannael adalah Segalanya. Bagaimanapun juga, aku akan tetap membalaskan dendam kematiannya.
Kata kata pelan yg begitu menusuk. Sebuah ungkapan hati yg tidak biasanya terucap dari pemuda dengan sikap dingin dan dan tidak peduli ini membuat Elenna tertunduk.
Ketika manusia melewati arah dikarenakan perasaannya.. ketika manusia mengugat keadaan dikarenakan hatinya.. manusia tidka menyadari dia telah terbuai dan jatuh pada kesalahan.
Walaupun disisi lain sikap hati itu adalah salah, namun perasaan adalah hal yg diciptakan oleh Tuhan dalam sanubari manusia. Elenna tidak sepenuhnya menyalahkan dendam yg muncul itu. Elenna hanya kecewa mengapa Shade tidak bisa mengendalikan hatinya sendiri, dan membiarkannya semakin rapuh terdorong oleh sifat sifat buruk manusia.
Kau mengatakan padaku bahwa aku tidak mengerti bagaimana rasanya kehilangan seseorang yg berarti? Dan apa yg kau mengerti tentang perasaanku ketika aku tahu kau mengorbankan diri dalam misi terakhir itu Shade?! Apa yg kau mengerti!!
Shade mendengar apa yg Elenna katakan. Dia telah kehabisan kata kata untuk diucapkan agar membuat gadis itu mengerti tentang perasaannya juga tindakannya ini.
Jika kau masih juga menghalangi jalanku, aku tidak akan segan segan lagi untuk melukaimu Elenna.
Shade memberikan kata kata terakhir untuk membuat Elenna tidak turut campur dalam pertikaian yg terjadi. Ketika kalimat itu selesai terucap, Shade melihat ratusan pedang yg berderet melayang disekelilingnya tiba - tiba saja bergerak dan mengarah lurus padanya.
Jika memang satu satunya cara menghentikanmu harus dengan melukaimu.. akan kulakukan semua itu walaupun aku akan membencinya.
Elenna memegang Rosary di dadanya dengan tangan kirinya dan berdoa pada Tuhan berharap agar dia tidak berada pada jalan yg salah.
Aku menyayanginya ya Tuhan
tapi bentuk kasihku ini harus kuberikan dengan melukainya..
***
***
Aku mengalirkan air mata didepan dirinya, melihat raut wajah seriusnya berubah ketika memandangku.
Perlahan kulepaskan pegangan tanganku pada rosary yg menjadi symbol imanku dan memanggil kekuatan terdalam dalam jiwa dan menciptakan pedang sihir yg indah di kedua telapak tanganku.
Aku melihatnya menggerakan tubuhnya mengangkat pelan pedangnya hitamnya kedepan.
Tidak ada kata yg dia lontarkan, tidak ada pula suara bujukan pelanku padanya lagi.
Aku tidak bisa membendung lagi perasaan seorang wanita yg mencoba melesak keluar dari hatiku sendiri. Sebelum benar benar tidak kuasa lagi menahan rasa piluku untuk menangis sekencang kencangnya, kulepaskan ratusan pedang Kristal yg melayang itu bagaikan anak panah yg telah mengunci sasarannya.
Shade memantapkan posisi ditempat dia berdiri. Menunggu ratusan pedang yg melesat bersamaan dari segala arah itu untuk tiba serentak disekelilingnya. Aku melihat mata kanannya yg tidaklah buta berubah. Iris merah miliknya menyala dan sclera putih dimatanya menjadi berwarna hitam legam, membuat sosoknya menjadi menyeramkan layaknya setan yg telah mendapatkan tubuh fisiknya di dunia ini.
Ratusan hujan pedang itu sampai pada sasarannya. Bergeraklah dia dari posisinya menangkis semua pedang yg berusaha melukainya dengan berputar sebisa yg dia bisa. namun jumlah yg kukerahkan tidaklah sedikit.
Banyak pecahan pedang Kristal melayang layang dan tidak sedikit juga pedang pedang itu menancap kuat dilantai dan memperlihatkan pemadangan bagaikan kuburan pedang disekitar dirinya.
Dia tidak berteriak sedikitpun walaupun darah miliknya sendiri terpencar keudara. Beberapa pedang yg kulepaskan telah menusuk tubuhnya hingga menembus, memperlihatkan kengerian yg tidak pernah ingin kulihat pada orang yg kukenal.
Aku mengigit bibir bawahku dan bergerak dalam kisruhnya pertikaian berlari kearah dirinya.
Diakhir hujan serangan itu yg membuat tubuhnya terluka, dia tetap berusaha berdiri dengan pedang pedang yg masih menancap pada bagian bagian tubuhnya.
Air mata yg jatuh tertinggal di udara.
Aku melihat dia memandangku dikala kesakitan diri yg sedang menyelimutinya. Ketika jarakku semakin dekat kearahnya, uap hitam mulai muncul dari dalam tubuh Shade dan menghilangkan pedang yg tertancap ditubuhnya.
Tubuh yang sempoyongan mengeluarkan banyak darah itu mencoba tetap bertahan dan dengan segenap kekuatannya, dia melangkah satu langkah dan menahan serangan kuatku dengan pedangnya.
TEEENGGGGGGGGG!!!
Bau darah yg kubenci dan nafas pelan hangat yg berhembus dari dirinya, membuatku menyesal dengan apa yg telah kulakukan.
Dalam posisi yg saling menahan kuat pedang yg kami pegang masing masing, Shade berkata pelan padaku. Kau merendahkanku.. kau tidak mengeluarkan seluruh kemampuanmu.
Dia mendorongku kuat kebelakang hingga tubuhku terhempas dan dengan cepat di detik berikutnya Shade mengayunkan pedangnya kearahku dan terdengarlah kembali benturan pedang berkali kali. Aku menangkis semua serangan itu semampu yg kubisa walaupun beberapa kali pedang itu hampir menyayat lagi tubuhku.
Perlihatkan padaku kekuatan penyihir yg kau pendam itu Elenna!
Melihat dengan jelas luapan emosi yg dia lepaskan padaku, hanya dapat kubalas dengan memberikan air mata kesedihan padanya.
Entah kenapa mulutku terkunci kuat saat ini. Bahkan untuk jujur mengatakan sesuatu yg teramat penting, aku tidak bisa.
Aku benar - benar tidak bisa memberikan kabar gembira padanya, bahwa dia akan menjadi seorang Ayah.
*******
*******
0
Kutip
Balas