Kitab nabi-nabi terdahulu terdiri dari kitab-kitab: Yosua, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja. Sebenarnya pada mulanya tidak ada I, II Samuel dan I, II Raja-raja melainkan hanya ada satu kitab Samuel dan satu kitab Raja-raja. Kemudian kedua kitab ini dibagi menjadi I, II Samuel dan I, II Raja-raja. Keempat kitab ini berhubungan satu dengan yang lainnya yang dimulai dari kematian Musa, pengangkatan Yosua sampai kepada peristiwa diangkutnya raja Yoyakhim sebagai tawanan ke dalam pembuangan di Babylon (tahun 597 sM), kemudian dia diberi grasi oleh raja Babylon (tahun 560 sM).

Pemikiran nabi-nabi terdahulu ini dipengaruhi oleh teologia Deutonomis. Ini berarti kitab-kitab yang terdahulu ditulis sesudah reformasi Deutoromistis (tahun 622 sM). Pengaruh teologia Deuteronomis tersebut terlihat dari:

1.Dalam kitab Hakim-hakim, terdapat 15 hakim (Ibr. ”sofetim”) yaitu: Otniel, Ehud, Samgar, Debora, Barak, Gideon, Tola, Yair, Yefta, Ebzan, Elon, Abdon, Simson, Eli, dan Samuel. Dalam kitab Hakim-hakim, kita dapat melihat skema sebagai berikut: bangsa Israel berdosa, karena itu bangsa Israel dihukum oleh Allah dengan cara menyerahkan mereka kepada musuh-musuh agar mereka dijajah. Apabila dalam penjajahan dan penderitaan itu umat Israel sadar akan dosanya, sehingga mereka bertobat dan meminta pertolongan kepada Allah, maka Allah akan mendengar dan menolong umat Isrfael dengan cara mengangkat seorang Hakim untuk memimpin dan melepaskan mereka dari penjajahan. Jadi skemanya adalah: dosa, hukuman, pertobatan dan keselamatan. Tugas dari para Hakim yang utama adalah:
A. menegakkan hak milik Allah atas tanah perjanjian, yang mana seteru-seteru Allah tidak boleh diam di sana.
B. Menegakkan hak milik Allah atas umatNya: bangsa Israel harus melakukan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada mereka dalam melaksanakan perjanjian tersebut.

2. Dalam kitab Raja-raja, ditekankan bahwa raja-raja Israel maupun Yehuda selalu dinilai dan dihargai berdasarkan sikap dan pandangan mereka terhadap bait Allah di Yerusalem. Jika pandangan dan sikap mereka positif terhadap Bait Allah, maka ia akan dinilai sebagai raja yang baik dan dihargai secara positif. Sebaliknya, jika mereka memiliki pandangan dan sikap yang negatif terhadap Bait Allah, maka mereka juga dinilai secara negatif. Dalam kitab Raja-raja terdapat 3 peristiwa yang buruk, yaitu:
A. tahun 931sM: pecahnya kerajaan yang diciptakan oleh Daud dan yang telah dikokohkan oleh Salomo
B. tahun 721 sM: kerajaan Israel di Utara hancur dan penduduknya dibuang dan tidak pernah kembali lagi.
C. tahun 586 sM: kerajaan Yehuda di Selatan dikalahkan oleh kerajaan Babel dan penduduknya dibuang di Babel.

3. Pemilihan umat Israel dititikberatkan. Memang Israel adalah bangsa yang terpilih oleh Allah, tetapi mereka juga harus hidup dan bersikap sebagai bangsa yang terpilih. Kalau ternyata mereka tidak hidup sebagai bangsa pilihan, maka Allah akan menghukum mereka. Karena itu peristiwa pembuangan di Babylon dipandang sebagai hukuman Allah karena dosa mereka.