- Beranda
- Yogyakarta
[YOGYAKARTA Projects & Development] Foto dan Rencana Pembangunan Kota JOGJA
...
TS
HimitsuKichi
[YOGYAKARTA Projects & Development] Foto dan Rencana Pembangunan Kota JOGJA
[YOGYAKARTAProjects & Development] Foto dan Rencana/Master Plan Pembangunan Kota JOGJA
Pembangunan Jogja
Quote:
Foto dan Rencana Pembangunan Kota JOGJA
1. Kridosono Disiapkan Menjadi Kawasan Bisnis Publik
2. Pembangunan Jembatan Kleringan
3. Renovasi Trotoar Malioboro
4. Pembangunan Pelataran Tugu Setelah Lebaran
5. Pembangunan JOMBOR Fly Over
6. Revitalisasi Stasiun Tugu Ditarget Rampung Tahun 2014
7. BANDARA KULONPROGO
8. Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta
9. Malioboro Akan Dijadikan Citywalk
10. Pelabuhan Tanjung Adikarto
11. Tahun 2016, di JOGJA akan Beroperasi MONORAIL, AEROBUS, dan Trem Listrik
12. Underpass Perempatan Jl. Magelang, Monjali, Concat, dan UPN
Read More - Baca Bocoran Rencana Pembangunan Jogja lainnya
Quote:
SASARAN PEMBANGUNAN Kota Yogyakarta
Agar ada tahap-tahap yang jelas menuju tercapainya visi Kota Yogyakarta sebagai kota modern, maka ditetapkan sasaran pembangunan lima tahunan pada bidang pendidikan, pariwisata dan pelayanan jasa sebagai berikut:
Pendidikan :
1. \t2007 2011 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan berkualitas dengan dukungan SDM unggul
2. \t2012 2016 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan berkualitas dengan dukungan infrastruktur modern
3. \t2017 2021 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan berkualitas dengan dukungan standar mutu internasional
4. \t2022 2025 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan berkualitas dengan dukungan teknologi mutakhir
Pariwisata :
1. \t2007 2011 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata berbasis budaya dengan dukungan keragaman objek dan daya tarik wisata
2. \t2012 2016 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata berbasis budaya dengan dukungan pelestarian dan pengembangan seni serta pelestarian cagar budaya
3. \t2017 2021 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata berbasis budaya dengan dukungan manajemen yang profesional
4. \t2022 2025 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata berbasis budaya dengan dukungan jaringan pemasaran global
Pelayanan Jasa :
1. \t2007 2011 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelayanan Jasa dengan dukungan peran serta masyarakat
2. \t2012 2016 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelayanan Jasa dengan dukungan sistem informasi pelayanan publik
3. \t2017 2021 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelayanan Jasa dengan dukungan infrastruktur global
4. \t2022 2025 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelayanan Jasa dengan dukungan jaringan bisnis internasional
Quote:
Halo Jogja, Semoga Thread ini ke depan dapat menjadi media agar kita warga Jogja yang tinggal di Jogja maupun warga Jogja yang sedang di perantauan mengetahui jika Kota Jogja semakin maju, kota Jogja semakin Nyaman untuk ditinggali. Sekaligus motivasi agar kita berusaha memajukan kota kita, Kota Jogja. Setidaknya dapat menjaga yang telah dibangun.
Yang mau share Berita dan Foto tentang Pembangunan Kota Jogja, Matur Nuwun engast Nggih!
Quote:
Thread RULES :
1. Posting foto [BB not Allowed], Gunakan Image Hosting yang Bandwidth-nya gede, Foto harap di-SPOILER. Dan ga harus proyek pemerintah, swasta seperti Mall, Hotel, dll juga boleh
2. Untuk berita wajib memakai sumber berita
3. Bebas prime/clone
4. Gak ada MALINGTAS atau numpang lewat, kecuali numpang lewat beserta postingan foto +1
5. Gunakan multiquote dan tidak monolog
6. Postingan tidak bernuansa SARA
7. Dilarang mempromosikan thread sendiri
8. Dilarang oneliner
9. Boleh Ngobrol tapi seputar Pembangunan Jogja
Quote:
0
44.8K
Kutip
347
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Yogyakarta
3.5KThread•1.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
HimitsuKichi
#49
Tahun 2016, di JOGJA akan Beroperasi MONORAIL, AEROBUS, dan Trem Listrik
Tahun 2016, di JOGJA akan Beroperasi MONORAIL, AEROBUS, dan Trem Listrik
Pic Monorail
Source
Yogyakarta is served by Adisucipto International Airport which connects the city with some other major cities in Indonesia, such as Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, and Pontianak. It also connects the city with Singapore (operated by Indonesia AirAsia) and Kuala Lumpur (operated by AirAsia and Malaysia Airlines).
The city is located on one of the two major railway lines across Java between Jakarta / Bandung and Surabaya. It has two passenger railway stations, Tugu Railway Station which serves business and executive class trains, and Lempuyangan Station which serves economy class trains. Both stations are located in the heart of the city.
The city has an extensive system of public city buses, and is a major destination for inter-city buses to elsewhere on Java or Bali, as well as taxis, andongs, and becaks. Motorbikes are by far the most commonly used personal transportation, but an increasing number of residents own automobiles.
Starting from early 2008, the city has operated a bus rapid transit system called Trans Jogja. This system is modeled after TransJakarta. But unlike Trans Jakarta, there is no particular lane for Trans Jogja buses, they run on main streets. Currently there are six lines of Trans Jogja service, with routes throughout main streets of Yogyakarta, which some overlap one another. The lines extend from Jombor bus station in the north as far as Giwangan main bus terminal in the south and Prambanan bus shelter in the east via Adisucipto International Airport. Trans Jogja has now become a new trademark of Yogyakarta and frequently used by local citizens and tourists alike.
In a recent forum discussion on long-term future transportation plans in Yogyakarta held in Universitas Gadjah Mada, Head of Yogyakarta region transportation master plan team, Prof Ahmad Munawar, said that, in 2016 various modern transport modes include monorail, aerobus, and tram will begin operating in the city and the region.[6
Pic Aerobus
YOGYAKARTA(SINDO) Kemacetan di Kota Yogyakarta diprediksikan bakal semakin parah seiring peningkatan jumlah kendaraan yang cukup pesat.
Bahkan dalam 5 tahun mendatang, 35% ruas jalan di Kota Yogyakarta akan macet pada jam-jam sibuk. Sedang pada 2055, kemacetan kian tak terkendalikan mencapai 55%.
Guna mengantisipasi ancaman ini, Pemkot Yogyakarta kini tengah merancang sarana transportasi perkotaan yang mampu mengangkut banyak penumpang.
Salah satu gagasan yang bakal diwujudkan adalah monorel. Proyek ini ditarget bisa beroperasi pada 2016 mendatang atau tinggal sekitar 5 tahun lagi.Pada pengembangan transportasi jangka panjang,akan beroperasi monorel, aerobus ataupun trem listrik, jelas Ketua Tim Penyusunan Master Plan Transportasi Yogyakarta, Ahmad Munawar
kemarin.
Dia mengatakan, untuk mengatasi kemacetan itu, perlu dikembangkan sarana transportasi massal yang efektif. Program pertama yang harus dilakukan adalah mengembangkan angkutan umum dengan menambah jumlah Bus Trans Jogja menjadi 120 buah, sehingga dapat melayani 51 ribu penumpang setiap hari.
Rencananya ada tiga tahap pengembangan transportasi dalam master plan. Yaitu, pengembangan angkutan umum,sistem jaringan jalan dan manajemen lalu lintas. Tahap pertama akan dilakukan pada 2009-2010,ujarnya kemarin. Untuk mengembangkan sistem jaringan jalan, nantinya dibangun fly over dan underpass sepanjang Ringroad Utara dan Timur.
Pembangunan jalan ini diharapkan mampu menampung pertumbuhan kendaraan yang ada di Yogyakarta. Dalam hal manajemen lalu lintas, juga akan dikembangkan fasilitas bagi para pejalan kaki, transportasi tidak bermotor dan pemberian prioritas pada angkutan umum di simpang bersinyal (bus priority).
Tahun 2011-2015, Trans Jogja akan ditambah menjadi 270 unit,sehingga bisa melayani penumpang 113 ribu tiap hari,ujarnya.Selain itu, tambah Munawar, akan ada dioperasikan angkutan komuter Prambanan-Wates dengan menembah halte sebagai stasiun kereta api kecil.
Sementara itu pakar transpotasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Heru Sutomo mengatakan, pengembangan transpotasi diarahkan untuk sinergisitas dan mendukung sektor lainnya. Maka pengembangan transportasi harus disesuaikan dengan tujuan dan arah
pengembangan suatu wilayah.
Misalnya, di Jakarta, orientasinya adalah bisnis, maka dikembangkan transportasi yang cepat,tepat dan pasti,ujarnya. Selain itu dalam transportasi harus ada skala humanisme yaitu manusia yang menggunakannya dengan aman, nyaman dan terjamin keselamatannya. Untuk Yogyakarta sebagai kota pariwisata, perlu dikembangkan transpotasi yang mengedepankan kenyamanan penggunanya, ujarnya. (mn latief)
Pic Trem Listrik
Wow... Bakal banyak penduduk kota lain yg pindah ke Jogja kyknya
Spoiler for "Monorail, Trem, Aerobus":
Pic Monorail
Quote:
Source
Yogyakarta is served by Adisucipto International Airport which connects the city with some other major cities in Indonesia, such as Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, and Pontianak. It also connects the city with Singapore (operated by Indonesia AirAsia) and Kuala Lumpur (operated by AirAsia and Malaysia Airlines).
The city is located on one of the two major railway lines across Java between Jakarta / Bandung and Surabaya. It has two passenger railway stations, Tugu Railway Station which serves business and executive class trains, and Lempuyangan Station which serves economy class trains. Both stations are located in the heart of the city.
The city has an extensive system of public city buses, and is a major destination for inter-city buses to elsewhere on Java or Bali, as well as taxis, andongs, and becaks. Motorbikes are by far the most commonly used personal transportation, but an increasing number of residents own automobiles.
Starting from early 2008, the city has operated a bus rapid transit system called Trans Jogja. This system is modeled after TransJakarta. But unlike Trans Jakarta, there is no particular lane for Trans Jogja buses, they run on main streets. Currently there are six lines of Trans Jogja service, with routes throughout main streets of Yogyakarta, which some overlap one another. The lines extend from Jombor bus station in the north as far as Giwangan main bus terminal in the south and Prambanan bus shelter in the east via Adisucipto International Airport. Trans Jogja has now become a new trademark of Yogyakarta and frequently used by local citizens and tourists alike.
In a recent forum discussion on long-term future transportation plans in Yogyakarta held in Universitas Gadjah Mada, Head of Yogyakarta region transportation master plan team, Prof Ahmad Munawar, said that, in 2016 various modern transport modes include monorail, aerobus, and tram will begin operating in the city and the region.[6
Pic Aerobus
YOGYAKARTA(SINDO) Kemacetan di Kota Yogyakarta diprediksikan bakal semakin parah seiring peningkatan jumlah kendaraan yang cukup pesat.
Bahkan dalam 5 tahun mendatang, 35% ruas jalan di Kota Yogyakarta akan macet pada jam-jam sibuk. Sedang pada 2055, kemacetan kian tak terkendalikan mencapai 55%.
Guna mengantisipasi ancaman ini, Pemkot Yogyakarta kini tengah merancang sarana transportasi perkotaan yang mampu mengangkut banyak penumpang.
Salah satu gagasan yang bakal diwujudkan adalah monorel. Proyek ini ditarget bisa beroperasi pada 2016 mendatang atau tinggal sekitar 5 tahun lagi.Pada pengembangan transportasi jangka panjang,akan beroperasi monorel, aerobus ataupun trem listrik, jelas Ketua Tim Penyusunan Master Plan Transportasi Yogyakarta, Ahmad Munawar
kemarin.
Dia mengatakan, untuk mengatasi kemacetan itu, perlu dikembangkan sarana transportasi massal yang efektif. Program pertama yang harus dilakukan adalah mengembangkan angkutan umum dengan menambah jumlah Bus Trans Jogja menjadi 120 buah, sehingga dapat melayani 51 ribu penumpang setiap hari.
Rencananya ada tiga tahap pengembangan transportasi dalam master plan. Yaitu, pengembangan angkutan umum,sistem jaringan jalan dan manajemen lalu lintas. Tahap pertama akan dilakukan pada 2009-2010,ujarnya kemarin. Untuk mengembangkan sistem jaringan jalan, nantinya dibangun fly over dan underpass sepanjang Ringroad Utara dan Timur.
Pembangunan jalan ini diharapkan mampu menampung pertumbuhan kendaraan yang ada di Yogyakarta. Dalam hal manajemen lalu lintas, juga akan dikembangkan fasilitas bagi para pejalan kaki, transportasi tidak bermotor dan pemberian prioritas pada angkutan umum di simpang bersinyal (bus priority).
Tahun 2011-2015, Trans Jogja akan ditambah menjadi 270 unit,sehingga bisa melayani penumpang 113 ribu tiap hari,ujarnya.Selain itu, tambah Munawar, akan ada dioperasikan angkutan komuter Prambanan-Wates dengan menembah halte sebagai stasiun kereta api kecil.
Sementara itu pakar transpotasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Heru Sutomo mengatakan, pengembangan transpotasi diarahkan untuk sinergisitas dan mendukung sektor lainnya. Maka pengembangan transportasi harus disesuaikan dengan tujuan dan arah
pengembangan suatu wilayah.
Misalnya, di Jakarta, orientasinya adalah bisnis, maka dikembangkan transportasi yang cepat,tepat dan pasti,ujarnya. Selain itu dalam transportasi harus ada skala humanisme yaitu manusia yang menggunakannya dengan aman, nyaman dan terjamin keselamatannya. Untuk Yogyakarta sebagai kota pariwisata, perlu dikembangkan transpotasi yang mengedepankan kenyamanan penggunanya, ujarnya. (mn latief)
Pic Trem Listrik
Quote:
Wow... Bakal banyak penduduk kota lain yg pindah ke Jogja kyknya
0
Kutip
Balas