Kaskus

Hobby

LatapieAvatar border
TS
Latapie
[Christian Only]Bincang-Bincang Perjanjian Lama
Trit ini diperuntukan bagi Jemaat Kristiani yang ingin berbagi mengenai informasi seputar Ayat-ayat, Tokoh-tokoh sejarah, bukti arkeologi, Nubuat-nubuat ataupun sekedar mengenal lebih jauh mengenai Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Lama (PL).

★★★ [Christian Only]Bincang-Bincang Perjanjian Lama ★★★


★★★ [Christian Only]Bincang-Bincang Perjanjian Lama ★★★
INDEX
★★★ [Christian Only]Bincang-Bincang Perjanjian Lama ★★★

Siapa Penulis Kitab Kejadian?

Sekilas mengenai Perjanjian Lama

Taurat Dan Kitab-Kitab Perjanjian Lama

Perbedaan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru

Penciptaan Langit, Bumi, Isinya & Manusia
Hari I: Langit, Bumi dan Menjadikan Terang
Hari II: Allah Menciptakan Cakrawala
Hari III: Memisahkan Daratan dengan lautan & Menciptakan Tumbuhan
Hari IV: Matahari, Bulan dan Bintang
Hari V: Binatang di Lautan dan Burung di Udara
Hari VI: Binatang dibumi, Ternak, Binatang Melata & Manusia
Hari VII: Istirahat

Penciptaan Menurut Kitab Kejadian vs Ilmu Pengetahuan

Taman Eden & Dimanakah Lokasinya?

Asal Mula Dosa

Akibat & Pengaruh Dosa

Nama-nama Tuhan dalam Bahasa Ibrani

NUH

Abraham

Musa
Pandangan Yahudi & Nasrani
Kelahiran Sampai Dewasa

Mukjizat-mukjizat Musa
10 Tulah di Mesir
Membelah Laut
Air Pahit Menjadi Manis
Manna dari Langit
Ular Tedung

Sepuluh Perintah

Kemah Suci

Tabut Perjanjian

Menôrâh

Perjamuan Kudus dalam Perjanjian Lama
I. Pendahuluan
II. Perjamuan Makan dalam PL
2.1 Perjamuan Makan di Israel Kuno
2.2 Perjamuan Makan & Agama
3.1. Keluaran & Paskah
3.2 Perjamuan Seder
3.3 Darah & Daging dalam Perjamuan Paskah

Pokok Pemikiran Taurat

Pokok Pemikiran Nabi Terdahulu

Pokok Pemikiran Nabi Terkemudian

NABI-NABI DALAM PERJANJIAN LAMA
Yesaya (Nabi sang pemberita penghiburan & Nabi bagi bangsa-bangsa)
Yeremia (Nabi Bagi Bangsa-Bangsa)
Yehezkiel (Nabi Bagi Para Tawanan)
Hosea (Nabi yang besar kasihnya)
Yoel (Nabi Sang pemberita pertobatan)
Amos (Nabi sang pemberita keadilan)
Yunus (Nabi sang pemberita penghakiman)
Mikha (Pahlawan bagi kaum miskin)
Habakuk (Nabi yang bimbang)
Hagai (Nabi yang membangkitkan semangat)
Zakaria (Nabi sang pemberita pengharapan)
Maleakhi (Nabi sang pemberani)



Quote:





★★★ [Christian Only]Bincang-Bincang Perjanjian Lama ★★★





★★★ [Christian Only]Bincang-Bincang Perjanjian Lama ★★★
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
91.3K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
Spiritual
KASKUS Official
6.4KThread2.7KAnggota
Tampilkan semua post
LatapieAvatar border
TS
Latapie
#1030
Perjamuan Kudus dalam Perjanjian Lama
(Lanjutan)



2.2 Perjamuan Makan dan Agama

Dalam tradisi Yahudi versi Perjanjian Lama tidak mungkin dibedakan secara jelas antara bidang kehidupan sesehari dan kehidupan beragama. Hukum-hukum dalarn Taurat tidak saja menyangkut kultus korban di Bait Suci serta berbagai perkara “rohani” lainnya, tetapi sekaligus memberikan jaminan atas berlakunya hak dan keadilan. Dampak Taurat bahkan begitu kuat, sehingga tak ada sedikit pun segi keberadaan dan kehidupan manusia yang tidak terjaring dalam hukum Allah. Dalam kaitannya dengan tema penelitian ini, sangatlah penting untuk dapat menyadari bahwa wilayah dapur pun masuk dalam jaringan Taurat. Orang-orang yang duduk sekeliling meja makan menghadapi hidangan terkena oleh macam-macam persyaratan ketat berkenaan dengan “kesucian” hidup mereka, Apa yang disebut “kasyrut”, yaitu peraturan mengenai makanan, yang sampai kini masih berlaku di kalangan Yahudi ortodoks, telah berkembang lambat laun di sepanjang abad, sehingga mendapat bentuk seperti yang kita kenal sekarang. Sekalipun demikian, pada zaman Yesus pun suatu perjamuan makan yang disebut “halal” sangat didambakan (bnd. Mrk. 7:1-28). Karena alasan-alasan itulah, orang-orang Farisi kemudian membentuk “persaudaraan” di antara yang sealiran. Mereka makan bersama, dengan harapan tidak akan ternodai oleh keharaman ritual karena seseorang yang tidak mematuhi aturan makanan sesuai Taurat.

Pada mulanya, Alkitab memang tidak banyak berbicara mengenai aneka makanan seperti daging, ikan dan unggas. Manusia akan dipuaskan dengan buah-buahan di padang (Kej. 1:29). Ketika Adam dan Hawa tidak mematuhi perintah Allah dan makan buah dari pohon kehidupan, hukuman yang harus mereka jalani di kemudian hari ialah bahwa “dengan berpeluh mereka akan mencari makanannya” (Kej. 3:18-19). Barulah setelah air bah, Nuh mendapat kesempatan untuk makan daging ikan dan unggas (Kej. 9:3). Berdasarkan cerita Alkitab, Allah mengaitkan perkenan ini dengan satu pembatasan: “Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan” (Kej. 9:4; bnd. Im. 7:26-27; 17:10-14; 19:26; Ul. 12:76,23; 15:23).

Tetapi Taurat Musa tidak membiarkan hal itu. Semua binatang adalah ciptaan Allah, tetapi karena satu atau lain hal tidak sama “sucinya” itulah sebabnya umat Israel tidak diizinkan untuk makan “sembarang” binatang (Im. 11 dan Ul. 14). Karena itu, sampai pada saat ini kalangan Yahudi ortodoks tetap memperhatikan dengan cermat agar penyembelihan binatang dilakukan dengan cara yang sebaik-baiknya. Di dalamnya juga termasuk “tata cara makan” Yahudi versi Perjanjian Lama, agar penyajian hidangan dilakukan dengan sangat cermat. Tidak kurang dari tiga kali batasan berikut dicantumkan dalam Taurat: “Janganlah kau masak anak kambing dalam susu induknya”(Kel. 23:19; 34:26; Ul. 14:21). Dalam tradisi rabi, hukum ini ditafsirkan sebagai larangan untuk memasak daging dan susu menjadi satu hidangan karena akan mengganggu pencernaan. Dalam tradisi Yahudi ortodoks, larangan ini benar-benar dipatuhi dengan ketat sehingga keduajenis bahan makanan itu pun tak pernah diolah dengan menggunakan peralatan yang sama.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.