TS
Heilel_Realz012
[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)
Genre : Supernatural / Drama / Tragedy / Occult / Action / Psychological
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)
Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Tag Age : 21+ (Recomended)
Prakata :
Cerita ini mulanya terbentuk ketika penulis mendapatkan banyak referensi bacaan di kaskus. Terutama dari thread thread di Forum Education, Xenology, Angelology, & Demonology.
Ini merupakan murni karya fiksi yang sedang saya buat sebagai Novel. Tema yang diambil adalah mengenai Religion, God , Doomsday, and Humanity
Mungkin didalamnya akan terliat Unsur yang sedikit menyangkut SARA namun diharapkan pembaca tidak melakukan Abuse dan Flaming Ingat ini bukanlah DC.
And PS: Please Dont Judge book with the cover
jangan langsung menilai SARA hanya gara - gara ada unsur Agama didalamnya (baiknya baca dulu biar ngerti
)Btw, Mohon tidak menjadi Silent Reader. Jadilah pembaca aktif untuk memberi masukan bagi karya saya

![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/img706.imageshack.us/img706/143/diablofallinglogo.png)
The First Book - After Inctum (Beginning)
by Heilel_Realz012
Another Title Name: Diablo La caída
Status : OnGoing The Second Book
Quote:
Kita akan bercerita mengenai seorang laki laki
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Kisah dari seseorang yang benar benar kehilangan kepercayaannya pada Tuhan
Ia sangat mempercayai namun dikhianati
.
Keputusasaan dan kebencian membuat ia menyangkal keberadaan-Nya
Baginya tidak ada kuasa Tuhan di dunia ini.
Spoiler for synopsis pendek:
Seorang gadis katolik yg begitu taat yang memiliki tragedy buruk mengenai umat manusia, tiba - tiba saja harus berselisih pandang cukup pelik dengan pemuda yang menyangkal Tuhan mengenai masalah Keberadaan akan Tuhan. Di tengah perdebatannya atas apa yang ia percayai, ia akhirnya menyadari banyak hal yang harus dilihat. gadis itu mulai menyadari perlahan, bahwa dunia ini bukan hanya mengenai soal Religion saja, tapi juga mengenai humanity dan God itu sendiri.
Di lain pihak, seorang pemuda yang beriman yg ditinggalkan Tuhan sejak masa kecilnya, akhirnya memilih membuang nama aslinya dan memilih untuk menjadi seorang penyangkal akibat dari gugatan dia pada Tuhan atas keadaan dunia yang terjadi tepat didepan matanya. bagi sang pemuda, ada atau tidak adanya Tuhan itu tidaklah merubah apapun pada dunia.
Cerita fiksi ini akan berkutat seputar bagaimana sisa - sisa yang ada dari ketiga agama samawi (yang diwakili oleh 3 tokoh utama) bersatu bukan atas nama agama, tapi atas nilai - nilai agama yang mereka imani masing - masing untuk me-rebuild dunia kembali yang sekarang telah rusak. Disini Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia.
Ketika manusia yang selamat benar - benar kehilangan harapan, ternyata akhirnya mereka menyadari bahwa Pilihan masa depan dunia sekarang ada ditangan mereka sendiri. Apakah mereka akan memilih untuk melaksanakan judgement day demi menghapuskan segala penderitaan yang ada? atau akan tetap memilih terus berusaha menunda waktu "penghakiman" dengan berbagai cara?
semua pertanyaan itu akan terjawab di dalam Trilogy Diablo Falling ini

Spoiler for Novel ilustrasi :
Spoiler for Cover (Agak besar gambarnya):
Spoiler for Character Illustrated:
Spoiler for character cast:
Spoiler for Shade with the First Killer:
The True Plague
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/shadeseedsfinalrezII.jpg)
Spoiler for Elenna Mission rome outfit:
Protector of Maria
![[OriFict] DIABLO FALLING - After Inctum (1st book)](https://dl.kaskus.id/i838.photobucket.com/albums/zz303/Realz012/test_00012111.jpg)
Spoiler for Concept Art First book:
Spoiler for Concept Art second book:
Quote:
***** INDEX STORY *****
The First Book - After Inctum (Beginning) Part 1 Part 2 [COMPLETED]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
The Second Book - Primo cecidit Excitandis HELEL Ascensus Part 1 [ONGOING]
Dibawah ini merupakan keseluruhan ruang lingkup SAGA Diablo Falling. Dari cerita utama trilogy, sidestory, hingga alternative world.
Quote:
Diablo Falling Saga
The Zero Book - Lacrima di Angelo (Servus Dei Gabriel)"prequel Diablo Falling" (ongoing) Timeline 4108 B.C - before 2278 B.C
Diablo Falling Trilogy :
- 1st Book - After Inctum (end) Timeline 2015 A.D after impact
- 2nd Book - Primo cecidit Excitandis Helel Ascensus (ongoing) Timeline 2015 - 2023 A.D
- Deus Adversarium Symbol 3rd Book (in concept) Timeline 2023 - 2025 A.D
* Diablo Falling side story
THE THREE CODE (end) timeline 1999 A.D
Coup De Grace (ongoing) timeline 2012 A.D
Zeitgeist Anthologie :
- Beyond the Promised land (in concept) Timeline 1016 - 1936 A.D
- Witchcraft (in concept) timeline 1998 A.D
- Harvest Blood (in concept) timeline 2006 A.D
- Origin of The Sect (in concept) timeline 2000 - 2014 A.D
- Le Noire Saint Croix (in concept) timeline 2012 - 2013 A.D
-Operation Subject Zero (ongoing) timeline 2014 A.D
* Diablo Falling Alternative World
Diablo Rising (ongoing) Timeline unknown
Spoiler for Referensi Bacaan:
0
18.7K
Kutip
545
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•343Anggota
Tampilkan semua post
TS
Heilel_Realz012
#428
update lagi
Act - 1.5 Hear Our Prayer
Pierre tersenyum padaku dan berpamitan untuk hendak meninggalkanku ditempat ini sendirian. Namun, ternyata dia masih tertahan disini dan menceritakan padaku mengenai kondisi mencekam yg terjadi di luar Avalon dan menceritakan pula misi penting yg harus dia selesaikan ditengah momen rapat besar Order yg akan dilakukan hari ini.
Sejak kejadian itu terjadi, muncul suatu jarak diantara kita bertiga. Entah ini adalah kata maafku yg keberapa, tapi aku ingin meminta maaf padamu sekali lagi Elenna..
Aku tidak membencimu Pierre.. Kau tidak perlu meminta maaf padaku lagi.
Walaupun kau berkata seperti itu, rasa bersalah yg terus menekanku karena membiarkannya disana sedirian tidak bisa disangkal tetap membebani hatiku. Hal yg sama yg mungkin terjadi juga pada Million dan menjadi jawaban mengapa dia kembali pergi ke Timur Tengah.
Aku tertegun melihatnya, mendengar semua kejujuran yg pemuda ini katakan membuatku harus mencoba mengerti keputusan berat yg dia pilih bersama Million dahulu.
Ketika kita mengerti segalanya telah terjadi dimana dunia juga terus berputar bergerak maju, kita semestinya belajar merelakannya. Tapi pada kenyataannya, kita tidak bisa membohongi diri bahwa itu semua tidaklah bisa dilakukan.
Aku mungkin tidak mengetahui pasti bagaimana perasaanmu sekarang ini, tapi untukku juga dia adalah sosok yg penting. Dia adalah rekan terbaik yg pernah kudapatkan. Rekan terbaik yg tidak pernah berisik dan lebih banyak melakukan aksi ketimbang berbicara.
Tersenyum dan akhirnya aku tertawa kecil mendengar perkataan terakhir Pierre. Pemuda berkacamata dihadapanku adalah pemuda yg baik. Dia dapat mencairkan dan merubah suasana yg ada dan kembali membuatku tersenyum dengan keahliannya dalam bergurau. Aku tersenyum padanya dan dia juga tersenyum padaku. Rasa persahabatan yg dahulu tertinggal kembali terpencar sekarang.
Semua momen itu akhirnya berakhir. Pierre telah benar benar berpamitan padaku pergi melangkah menjauh dari tempat aku duduk. Aku melihat tubuh belakangnya yg semakin menjauh, menyadari bahwa pundaknya yg gagah itu menahan beban yg dahulu juga Shade tahan dipundaknya.
Aku sadar, aku memang belum lama berada di tempat ini dan belum mengerti begitu dalam tentang Order. Tapi mereka orang orang yg kukenal ditempat ini telah mengajarkanku mengenai tanggung jawab yg tidak semua manusia bisa pegang dan lakukan. Bentuk tanggung jawab dengan mengorbankan kehidupan mereka sendiri sebagai pengorbanan untuk kehidupan yg lebih baik bagi umat manusia. Bentuk sikap yg mulia namun disisi lain begitu menyedihkan ketika kita melihat semua pengorbanan yg harus dilakukan itu harus bermandikan darah.
***
Hall of Justice, Avalon Headquarter
Aku duduk ditempat ini pada bangku panjang yg tersusun rapih bersama dengan para anggota Order lain yg semuanya mengenakan pakaian serba hitam. Menunggu dengan sabar acara yg akan dilangsungkan ditempat ini, yaitu di hall utama Order yg begitu megah berarsitektur indah dengan berciri khas gaya gothic eropa dan pahatan pahatan patung romawi yg berjajar dibagian pinggir ruangan.
Ruangan besar dan megah ini juga memperlihatkan koleksi barang barang antik dan indah cerminan percampuran seni gereja abad pertengahan, ukiran kaligrafi indah yg biasa ditemukan di mesjid, dan juga gaya arsitektur sinagog.
Semuanya telah disiapkan sistematis. Tempat duduk para audiens terbagi menjadi barisan kanan dan juga barisan kiri, dimana ditengahnya tergelar karpet berwarna merah yg memanjang dari pintu keluar utama hingga tepat kedepan mimbar bertingkat tepat dimana para anggota kepustakaan, peneliti science, Grandmaster Order, dan juga Cecillia duduk.
Tempat ini memang bukanlah tempat ibadah, tapi tempat ini telah mencerminkan Order of Silver itu sendiri. Kelompok besar yg bergerak dalam kabut yg didirikan oleh ketiga pemuka besar agama samawi dimasa lalu.
Tidak ada perselisihan tentang agama yg biasanya terlihat didunia luar sana, tidak ada peninggian agama tertentu ataupun penistaan agama tertentu. Ketiga agama itu bersatu ditempat ini bukan untuk mendirikan suatu agama baru, tapi bersatu untuk mencegah susuatu yg telah terkubur di masa lalu agar tidak kembali bangkit.
Mereka orang yg bersedia untuk masuk haruslah dapat melepaskan ke egoisan dalam keimanan yg dipegangnya dan saling merangkul untuk mengembalikan keadaan dunia yg telah hancur berantakan agar kembali indah seperti dahulu kala. Mereka haruslah orang orang yg mengerti arti perbedaan dan bukanlah orang orang yg memaksakan kehendak.
Rapat besar di hall utama ini akhirnya dimulai ketika Grandmaster Order dan Cecillia tiba dan duduk pada kursinya didepan kami semua. Tidak ada ketegangan apapun yg aku alami, sebab rapat ini telah aku ketahui wacananya dari Pierre, dimana akan membahas semua hal yg kini tengah terjadi diluar sana, apa yg harus dilakukan oleh seluruh anggota Order, dan permasalahan pelik lainnya.
Aku melihat Grandmaster Order memandang kearah kami semua dan kemudian bersiap memulai rapat yg ada.
Kita semua berkumpul ditempat ini dengan melepaskan perbedaan yg ada dan menjadi satu satuan utuh yg kokoh dan kuat. Berbeda agama, berbeda keimanan, berbeda ras, berbeda golongan darah, tapi semuanya satu dalam tujuan besar yg mulia.
Kita melihat dunia dari mata yg bukan orang orang biasa lihat. Melihat perkembangan sejarah, peradaban, dan akhirnya kehancuran yg terjadi yg tidak dapat di elakkan. Kita percaya bahwa kondisi yg sekarang terjadi pada dunia adalah kehendak-Nya. Percaya bahwa ini adalah bentuk teguran langsung agar manusia tersadar akan kesalahannya yg selama ini mereka lakukan dan kembali kejalan yg diridhoi-Nya.
Tidak bisa lagi disembunyikan, keadaan telah bertambah buruk sekarang. Mereka yg tercemar yg telah terkubur ribuan tahun yg lalu, kini bangkit berjalan bebas dengan tubuh fisik yg mereka miliki dan menebarkan terror bagi seluruh manusia yg tersisa yg mencoba bertahan hidup.
Kehormatan disandang mereka orang yg telah gugur sebelum kita. Pengorbanan terbesar dan pembaktian yg telah mengukir nama mereka sebagai pahlawan akan terus terkenang juga untuknya, Sang pemilik gelar Master Order yg telah berupaya untuk menghentikan nubuat yg direncanakan oleh mereka kelompok pemuja setan yg kini telah musnah.
Tujuan, tanggung jawab, pengorbanan, dan kedamaian telah mereka coba lakukan dan capai bukan demi kelompok ini. Tapi semuanya telah dilakukan demi umat manusia.
Kita semua ditempat ini bertempur bermandikan darah demi manusia dan bergerak dijalan Tuhan yg kita imani masing masing. Segalanya belum berakhir, pengorbanan orang orang terdahulu masih belum dapat mengembalikan cahaya kembali kedunia ini. Manusia adalah makhluk yg lemah, kita tahu itu. Tapi kita semua disini memiliki Tuhan yg menguatkan diri dan hati kita, kita harus tetap bertahan dan bertempur melawan mereka. Kita harus bertempur melawan para Setan!!
Kalimat panjang pidato pembuka yg diucapkan Grandmastor Order, diakhiri dengan kalimat yg lantang. Dia sosok paruh baya yg aku hormati sedang membuka hati mereka para anggotanya yg aku ketahui pasti gemetar dengan kondisi yg sedang terjadi diluar sana.
Aku telah melihat setan dengan mata kepalaku sendiri. Bagaimana sebenarnya bentuk nyata kekejaman yg mereka lakukan dan pertikaian berat yg harus aku lakukan untuk mempertahankan hidupku ketika itu di Vatican.
Baiklah ini saatnya kita berdoa pada-Nya dan memohon perlindungan serta kekuatan-Nya untuk bisa bertahan dengan kondisi dunia yg ada saat ini. Berdoalah menurut kepercayaan kalian masing masing didalam hati. Berdoa dimulai.
Aku menggenggam rapat rapat kedua tanganku sendiri tepat di dadaku. Menunduk dan kemudian berdoa didalam hati memohon Perlindungan dari-Nya Tuhan Yesus yg aku percaya. Aku memohon agar mendapatkan perlindungan dari-Nya, memohon agar Dia tidak meninggalkanku dan tetap menjagaku juga menjaga para manusia yg masih selamat yg mencoba bertahan hidup.
Aku merasakan rasa kehilangan muncul dalam doaku. Mencoba mengerti dia telah hilang dan telah kembali kepada-Nya. Walaupun coba menyangkal, walaupun rasa hati tidak kuasa untuk menerima, aku tidak bisa merubah apa yg telah terjadi.
Sekalipun Aku inginkan dia kembali dalam hidupku, seperti keajaiban yg dahulu Tuhan perlihatkan padaku dengan mendatangan pelayannya, aku tidak bisa. Aku tidak bisa mengharapkan hal yg benar benar mustahil. Siapa aku? Bukanlah orang yg benar benar suci dan juga bukan perawan Maria. Aku hanya manusia biasa yg hanya bisa berharap pada-Nya.
Tapi walau begitu, aku benar - benar berharap agar Engkau memberikan kembali dia nafas kehidupan ya Tuhan. Aku ingin bertemu kembali dengannya. Aku ingin melihat wajah dinginnya dan juga senyumannya, bukan wajah khawatir yg berlumuran darah yg terakhir aku lihat sebelum aku menutupkan mata ketika itu.
Spoiler for Act 1.5:
Act - 1.5 Hear Our Prayer
Pierre tersenyum padaku dan berpamitan untuk hendak meninggalkanku ditempat ini sendirian. Namun, ternyata dia masih tertahan disini dan menceritakan padaku mengenai kondisi mencekam yg terjadi di luar Avalon dan menceritakan pula misi penting yg harus dia selesaikan ditengah momen rapat besar Order yg akan dilakukan hari ini.
Sejak kejadian itu terjadi, muncul suatu jarak diantara kita bertiga. Entah ini adalah kata maafku yg keberapa, tapi aku ingin meminta maaf padamu sekali lagi Elenna..
Aku tidak membencimu Pierre.. Kau tidak perlu meminta maaf padaku lagi.
Walaupun kau berkata seperti itu, rasa bersalah yg terus menekanku karena membiarkannya disana sedirian tidak bisa disangkal tetap membebani hatiku. Hal yg sama yg mungkin terjadi juga pada Million dan menjadi jawaban mengapa dia kembali pergi ke Timur Tengah.
Aku tertegun melihatnya, mendengar semua kejujuran yg pemuda ini katakan membuatku harus mencoba mengerti keputusan berat yg dia pilih bersama Million dahulu.
Ketika kita mengerti segalanya telah terjadi dimana dunia juga terus berputar bergerak maju, kita semestinya belajar merelakannya. Tapi pada kenyataannya, kita tidak bisa membohongi diri bahwa itu semua tidaklah bisa dilakukan.
Aku mungkin tidak mengetahui pasti bagaimana perasaanmu sekarang ini, tapi untukku juga dia adalah sosok yg penting. Dia adalah rekan terbaik yg pernah kudapatkan. Rekan terbaik yg tidak pernah berisik dan lebih banyak melakukan aksi ketimbang berbicara.
Tersenyum dan akhirnya aku tertawa kecil mendengar perkataan terakhir Pierre. Pemuda berkacamata dihadapanku adalah pemuda yg baik. Dia dapat mencairkan dan merubah suasana yg ada dan kembali membuatku tersenyum dengan keahliannya dalam bergurau. Aku tersenyum padanya dan dia juga tersenyum padaku. Rasa persahabatan yg dahulu tertinggal kembali terpencar sekarang.
Semua momen itu akhirnya berakhir. Pierre telah benar benar berpamitan padaku pergi melangkah menjauh dari tempat aku duduk. Aku melihat tubuh belakangnya yg semakin menjauh, menyadari bahwa pundaknya yg gagah itu menahan beban yg dahulu juga Shade tahan dipundaknya.
Aku sadar, aku memang belum lama berada di tempat ini dan belum mengerti begitu dalam tentang Order. Tapi mereka orang orang yg kukenal ditempat ini telah mengajarkanku mengenai tanggung jawab yg tidak semua manusia bisa pegang dan lakukan. Bentuk tanggung jawab dengan mengorbankan kehidupan mereka sendiri sebagai pengorbanan untuk kehidupan yg lebih baik bagi umat manusia. Bentuk sikap yg mulia namun disisi lain begitu menyedihkan ketika kita melihat semua pengorbanan yg harus dilakukan itu harus bermandikan darah.
***
Hall of Justice, Avalon Headquarter
Aku duduk ditempat ini pada bangku panjang yg tersusun rapih bersama dengan para anggota Order lain yg semuanya mengenakan pakaian serba hitam. Menunggu dengan sabar acara yg akan dilangsungkan ditempat ini, yaitu di hall utama Order yg begitu megah berarsitektur indah dengan berciri khas gaya gothic eropa dan pahatan pahatan patung romawi yg berjajar dibagian pinggir ruangan.
Ruangan besar dan megah ini juga memperlihatkan koleksi barang barang antik dan indah cerminan percampuran seni gereja abad pertengahan, ukiran kaligrafi indah yg biasa ditemukan di mesjid, dan juga gaya arsitektur sinagog.
Semuanya telah disiapkan sistematis. Tempat duduk para audiens terbagi menjadi barisan kanan dan juga barisan kiri, dimana ditengahnya tergelar karpet berwarna merah yg memanjang dari pintu keluar utama hingga tepat kedepan mimbar bertingkat tepat dimana para anggota kepustakaan, peneliti science, Grandmaster Order, dan juga Cecillia duduk.
Tempat ini memang bukanlah tempat ibadah, tapi tempat ini telah mencerminkan Order of Silver itu sendiri. Kelompok besar yg bergerak dalam kabut yg didirikan oleh ketiga pemuka besar agama samawi dimasa lalu.
Tidak ada perselisihan tentang agama yg biasanya terlihat didunia luar sana, tidak ada peninggian agama tertentu ataupun penistaan agama tertentu. Ketiga agama itu bersatu ditempat ini bukan untuk mendirikan suatu agama baru, tapi bersatu untuk mencegah susuatu yg telah terkubur di masa lalu agar tidak kembali bangkit.
Mereka orang yg bersedia untuk masuk haruslah dapat melepaskan ke egoisan dalam keimanan yg dipegangnya dan saling merangkul untuk mengembalikan keadaan dunia yg telah hancur berantakan agar kembali indah seperti dahulu kala. Mereka haruslah orang orang yg mengerti arti perbedaan dan bukanlah orang orang yg memaksakan kehendak.
Rapat besar di hall utama ini akhirnya dimulai ketika Grandmaster Order dan Cecillia tiba dan duduk pada kursinya didepan kami semua. Tidak ada ketegangan apapun yg aku alami, sebab rapat ini telah aku ketahui wacananya dari Pierre, dimana akan membahas semua hal yg kini tengah terjadi diluar sana, apa yg harus dilakukan oleh seluruh anggota Order, dan permasalahan pelik lainnya.
Aku melihat Grandmaster Order memandang kearah kami semua dan kemudian bersiap memulai rapat yg ada.
Kita semua berkumpul ditempat ini dengan melepaskan perbedaan yg ada dan menjadi satu satuan utuh yg kokoh dan kuat. Berbeda agama, berbeda keimanan, berbeda ras, berbeda golongan darah, tapi semuanya satu dalam tujuan besar yg mulia.
Kita melihat dunia dari mata yg bukan orang orang biasa lihat. Melihat perkembangan sejarah, peradaban, dan akhirnya kehancuran yg terjadi yg tidak dapat di elakkan. Kita percaya bahwa kondisi yg sekarang terjadi pada dunia adalah kehendak-Nya. Percaya bahwa ini adalah bentuk teguran langsung agar manusia tersadar akan kesalahannya yg selama ini mereka lakukan dan kembali kejalan yg diridhoi-Nya.
Tidak bisa lagi disembunyikan, keadaan telah bertambah buruk sekarang. Mereka yg tercemar yg telah terkubur ribuan tahun yg lalu, kini bangkit berjalan bebas dengan tubuh fisik yg mereka miliki dan menebarkan terror bagi seluruh manusia yg tersisa yg mencoba bertahan hidup.
Kehormatan disandang mereka orang yg telah gugur sebelum kita. Pengorbanan terbesar dan pembaktian yg telah mengukir nama mereka sebagai pahlawan akan terus terkenang juga untuknya, Sang pemilik gelar Master Order yg telah berupaya untuk menghentikan nubuat yg direncanakan oleh mereka kelompok pemuja setan yg kini telah musnah.
Tujuan, tanggung jawab, pengorbanan, dan kedamaian telah mereka coba lakukan dan capai bukan demi kelompok ini. Tapi semuanya telah dilakukan demi umat manusia.
Kita semua ditempat ini bertempur bermandikan darah demi manusia dan bergerak dijalan Tuhan yg kita imani masing masing. Segalanya belum berakhir, pengorbanan orang orang terdahulu masih belum dapat mengembalikan cahaya kembali kedunia ini. Manusia adalah makhluk yg lemah, kita tahu itu. Tapi kita semua disini memiliki Tuhan yg menguatkan diri dan hati kita, kita harus tetap bertahan dan bertempur melawan mereka. Kita harus bertempur melawan para Setan!!
Kalimat panjang pidato pembuka yg diucapkan Grandmastor Order, diakhiri dengan kalimat yg lantang. Dia sosok paruh baya yg aku hormati sedang membuka hati mereka para anggotanya yg aku ketahui pasti gemetar dengan kondisi yg sedang terjadi diluar sana.
Aku telah melihat setan dengan mata kepalaku sendiri. Bagaimana sebenarnya bentuk nyata kekejaman yg mereka lakukan dan pertikaian berat yg harus aku lakukan untuk mempertahankan hidupku ketika itu di Vatican.
Baiklah ini saatnya kita berdoa pada-Nya dan memohon perlindungan serta kekuatan-Nya untuk bisa bertahan dengan kondisi dunia yg ada saat ini. Berdoalah menurut kepercayaan kalian masing masing didalam hati. Berdoa dimulai.
Aku menggenggam rapat rapat kedua tanganku sendiri tepat di dadaku. Menunduk dan kemudian berdoa didalam hati memohon Perlindungan dari-Nya Tuhan Yesus yg aku percaya. Aku memohon agar mendapatkan perlindungan dari-Nya, memohon agar Dia tidak meninggalkanku dan tetap menjagaku juga menjaga para manusia yg masih selamat yg mencoba bertahan hidup.
Aku merasakan rasa kehilangan muncul dalam doaku. Mencoba mengerti dia telah hilang dan telah kembali kepada-Nya. Walaupun coba menyangkal, walaupun rasa hati tidak kuasa untuk menerima, aku tidak bisa merubah apa yg telah terjadi.
Sekalipun Aku inginkan dia kembali dalam hidupku, seperti keajaiban yg dahulu Tuhan perlihatkan padaku dengan mendatangan pelayannya, aku tidak bisa. Aku tidak bisa mengharapkan hal yg benar benar mustahil. Siapa aku? Bukanlah orang yg benar benar suci dan juga bukan perawan Maria. Aku hanya manusia biasa yg hanya bisa berharap pada-Nya.
Tapi walau begitu, aku benar - benar berharap agar Engkau memberikan kembali dia nafas kehidupan ya Tuhan. Aku ingin bertemu kembali dengannya. Aku ingin melihat wajah dinginnya dan juga senyumannya, bukan wajah khawatir yg berlumuran darah yg terakhir aku lihat sebelum aku menutupkan mata ketika itu.
******
0
Kutip
Balas