- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
![sipaul76](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/10/12/avatar1138258_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
![[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)](https://dl.kaskus.id/www.siaranalhayat.com/wp-content/uploads/2010/04/bismillah.gif)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
Spoiler for "menolak":
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%Ravi ♥ Cindy
23%TherMiaN ♥ Monica
39%Zinn ♥ Nightshade
7%Ravi ♥ Namine
5%Lime ♥ Nakoruru
3%Zinn ♥ Razelth
6%Diubah oleh sipaul76 01-01-2018 18:30
0
129.7K
Kutip
2.6K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Online Games](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-100.png)
Online Games![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
16.3KThread•4.9KAnggota
Tampilkan semua post
![sipaul76](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/10/12/avatar1138258_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
sipaul76
#498
Spoiler for "part 22-5":
[Finale - One....]
......
YA ENGGAK LAH!! kali deh gini aja udah tamat! ^o^, anyway... kembali ke tokoh-tokoh kita, Ravi, Zinn, TherMiaN, Cindy dan Monica yang lagi bersenda gurau, tiba-tiba dikejutkan dengan getaran tanah disekelilingnya.
"Apaan tuh?", tanya Ravi.
"Ga tau nih. Semuanya pada ngerasain?", sahut Zinn, Cindy dan Monica mengangguk.
TherMiaN yang pertama kali menyadari sumber getaran tersebut, "Euh.... guys, kayaknya kita punya masalah..... gede!", katanya sambil berdiri dan memasuki battle mode. Yang lain langsung memperhatikan arah pandangan TherMiaN dan mendapati sesosok makhluk raksasa perlahan-lahan mendekati mereka...
"S...W...T!!! gede amat!!", teriak Cindy.
Monica yang membelalak seketika mengenali monster dihadapan mereka. "I....tu... HSK?!", yang lain langsung menatap Monica ga percaya.
"HSK?!", seru Ravi, "HSK bukannya ga pernah keluar dari tambang?! dia kan tugasnya jagain tambang kan?! ngapain dia kesini-sini?!!".
"Mana gw tau?! tanya aja tuh sama dia!", bales Monica.
"Eh... bukan saatnya berantem! kita harus mengatasi monster ini sebelom dia yang mengATASi kita!", teriak Zinn sambil berlari memasuki kokpit RMAUnya dan buru-buru menyalakan mesinnya.
TherMiaN kembali menghalangi Monica dari hadapan monster tersebut. Ravi menghampiri Monica,
"Euh, gw ga yakin kalo monster ini bisa di de-buff, sementara kekuatan force gw pasti ga ada apa2nya dibanding kamu. Jadi mendingan kamu yang make tongkat ini", katanya sambil menyerahkan Hora Staffnya kepada Monica. Monica mengangguk dan menerimanya, lalu langsung melakukan buff2 pada diri sendiri. Ravi lalu menengok kearah Cindy, "Cin, kamu ga bisa kembali ke bentuk Isis kan? jadi tunggu disini aja ya!", Cindy yang bingung mau ngapain cuma ngangguk aja.
Ravi, TherMiaN dan Zinn bersama RMAU nya maju sejajar untuk menghadapi makhluk raksasa di hadapan mereka. "GRAAAOOOOOOoooo!!", lolong makhluk itu.
"Keliatannya dia cukup marah.... Vi, lu bikin salah apa lagi sih?", kata TherMiaN
"Hah?! kok gw?! ZZZZZZ!!", sahut Ravi.
"Hmm... iya yah... pasti gara-gara Ravi nih..", lanjut Zinn.
"WHATT?!! GRRR...!!", kata Ravi sewot.
"Hahaha... udahlah... dia kayaknya ga berminat nungguin kita selesai ngobrol baru menyerang, jadi mending kita yang nyerang duluan", kata TherMiaN.
"Setuju!", sahut Zinn
"Ayo kita beresin!", kata Ravi.
Ravi mengcast Buff kepada dirinya, sementara TherMiaN membuka Red Siege Kitnya, Zinn melaju duluan untuk menghadapi raksasa itu, ga terlalu lama, Ravi juga menyusul Zinn dengan booster bawaannya.
"Vi, incer kakinya! Kita bikin dia berlutut dulu!", seru Zinn.
"Beres!", jawab Ravi.
Begitu Ravi dan Zinn sampai cukup deket ke kaki HSK tersebut, TherMiaN menembakkan Doomblast nya.
DHUARR!! DHUARRR!! DHUARR!! "GROOOAAAAAAAAARRR!!!!" Monster itu meraung setelah terkena serangan TherMiaN. Ravi dan Zinn ga melewatkan kesempatan itu. Ravi mematikan boosternya langsung bersalto dan mengincar kaki monster itu, sementara Zinn langsung mengayunkan lengan RMAUnya.
BRUAKK!!! DHUAKK!! "GROOOOOOOOOAAAA!!!!", monster itu meraung lagi lebih keras daripada sebelomnya. Ravi dan Zinn langsung mundur secepet mungkin setelah mereka menyadari kalo monster itu sama sekali ga terluka dari serangan mereka bertiga, boro-boro luka, lecet aja nggak.
"Mon!! Coba serangan elemental!!", seru Zinn dari RMAUnya. Monica langsung mengangkat tongkatnya dan mengcast Meteor ke arah HSK tersebut. Perlahan-lahan langit berwarna merah, dan dari balik awan-awan merah tersebut meluncur batu-batu api yang menghantam monster malang itu.... ('WHAT?! MALANG?!!', kata para tokoh kita rame2 sambil nimpukin sang penulis)
DHUARR!! DHUARRR!!! DHUARRR!!! DHUARRR!!
"GRRRRUUUUUUOOOOOOOOO!!!", HSK tersebut melolong tinggi seiring dengan tubuhnya di hujani meteor panas. Meteor itu begitu banyak sehingga asap mengebul dimana-mana menutupi tubuh raksasa monster itu.
Setelah hujaan meteor itu reda, sosok monster itu masih belom keliatan karena terhalang asap.
"Mati ga ya?", tanya Ravi penasaran sambil melangkah maju dengan hati-hati. Sambil memicingkan matanya dan berusaha menghalau asap yang mencoba masuk ke dalam paru-parunya, Ravi terus mendekat.
"Hati-hati, Vi!", teriak Cindy dari jauh.
Ravi menengok dan tersenyum, lalu mengacungkan jempolnya, "Ber....", sayangnya lom selesai dia ngomong, sekelebat tangan raksasa nongol dari balik asep itu dan nge-gampar Ravi. Dan tentunya, karena ukuran tangannya aja lebih gede daripada badan Ravi sendiri, dah pasti terbang bebas si Ravi dan menghantam tebing di ujung sana, lalu langsung mencium tanah dengan sukses.
"RAVI!!", teriak Cindy panik. Tiba-tiba mata hijaunya berubah menjadi merah, dan sekujur badannya mulai bercahaya merah, dan dalam waktu singkat, Cindy kembali berwujud Red Isis. Dia langsung menghilang kedalam tanah, dan muncul lagi di sebelah Ravi. "Vi! kamu gapapa?!", seru Cindy panik, sambil menggoyang-goyang kan tubuh Ravi yang masih tergeletak di tanah. Untungnya karena armor yang dia pake cukup tebel dan tingkat tinggi, dia jadi ga terluka sama sekali.
Ravi tersadar lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, "PUAH!! Gile... seumur-umur baru pertama kali gw di gampar tangan segede itu...", katanya setengah sadar dengan mata yang masih muter-muter.
"Cin! Ravi gapapa?!", teriak Zinn. Cindy mengangguk dari jauh.
"Bah, gimana caranya kita ngalahin monster ini?! ada yang punya ide lain??", kata TherMiaN dengan nada khawatir, yang jarang-jarang kedengeran dari orang kayak dia. Dan bisa dipastikan, kalo TherMiaN aja sampe khawatir, gimana perasaan yang lain?
Holy Stone Keeper tersebut menatap semua orang disana dengan tatapan lapar, gigi-giginya yang tajam mengalirkan liur yang kayaknya bakalan memudahkan dia untuk mengunyah mangsa-mangsanya, belom lagi nafasnya yang bau..... euh.... monster?
"GRAAAOOOOOO!!!!", HSK itu melolong ke arah kumpulan orang-orang (dan satu kaleng) di depannya.
"Siap-siap!! dia datang!!", seru TherMiaN. Semuanya langsung memasang sikap siaga, termasuk Ravi meskipun dengan susah payah karena masih pusing.
NGUUUUUIIIIIIINNNNGGGG....!!! Tiba-tiba dari arah tambang tedengar suara yang kenceng banget. Suara alarm. HSK itu terdiam dan menoleh ke arah tambang,
Semuanya menahan nafas...
"GRRRRrrr......", dia menggeram...
Masih menahan nafas.... jagoan-jagoan kita ga bergerak dari tempatnya...
Monster itu perlahan-lahan membalikkan badannya dan meninggalkan mereka.
TherMiaN, Zinn, Monica dan RIsis Cindy jadi terbengong-bengong dengan sikap siaga, sementara Ravi tetep terpusing-pusing dengan kondisi siaga.
"Kok...? dia.... pergi?", tanya Monica.
"Emmm... mungkin lebih baik jangan membuat dia berubah pikiran, Mon...", sahut Zinn.
TherMiaN mengecek lengannya, rupanya ada sebuah alat yang fungsinya seperti jam tangan, "Hmmm... 10menit lagi waktunya Chip War... apa karena itu dia kembali ke sarangnya?", katanya.
"Oia ya.... bener juga", kata Zinn.
Ravi yang akhirnya pusingnya hilang, bertanya, "Lho? kmana tuh momon?".
"Udah pergi, mungkin karena mau Chip War", jawab Cindy. Ravi memperhatikan Cindy...
"LHO?! kok kamu kembali jadi Isis?!", tanya Ravi heran.
"Enngg... ga tau juga deh, tadi aku rasanya marah pas kamu ditabok sama HSK itu, tau-tau jadi gini deh", kata Cindy dengan ekspresi polos.
"Ouw... gitu yah... jadi untuk berubah jadi Isis, kamu tinggal perlu marah aja... yawdah! balik lagi dong ke wujud tadi?", seru Ravi seneng.
Cindy ngegaruk-garuk kepalanya. "mmm... aku ga tau caranya...", kata Cindy sambil cengengesan. Ravi juga jadi nyengir kuning...
Mereka berlima berkumpul berdekatan kembali. Zinn turun dari kokpit RMAUnya dan bergabung dengan mereka.
"Yah, biar gimanapun, kita harus bersyukur masih hidup sekarang, dan ga ada yang kenapa-kenapa", kata Zinn.
"Maksud loh!?!", semprot Ravi.
"Oie, lu kena tampol barusan yah", kata Zinn sambil ketawa.
"Zzzzzz...", gerutu Ravi.
"Well, sebentar lagi jadwalnya Chip War, udah saatnya kita berpisah sebelom bikin gempar bangsa masing-masing kalo ngeliat kita ngumpul rame-rame disini...", ucap TherMiaN.
"Yap, bener banget....", sahut Zinn.
"Jadi? ini perpisahan kah?", timpal Ravi, "Sayang banget kalo semua ini berakhir, apa ga mungkin ketiga bangsa kita berdamai ya".
"Ya gak mungkin laaahh...", seru Zinn, TherMiaN dan Monica berbarengan.
"ew.... Oke dee...", bales Ravi, "mmm... Apakah ini ga mungkin terulang lagi? Gw udah lama memimpikan kita bisa berkumpul seperti ini....", Ravi terdiam, yang lain juga ga bisa ngomong apa-apa, karena mungkin mereka merasakan hal yang sama. "Apa setelah ini, kita akan terus saling berperang?", tanya Ravi lagi. Semuanya masih terdiam.
......
YA ENGGAK LAH!! kali deh gini aja udah tamat! ^o^, anyway... kembali ke tokoh-tokoh kita, Ravi, Zinn, TherMiaN, Cindy dan Monica yang lagi bersenda gurau, tiba-tiba dikejutkan dengan getaran tanah disekelilingnya.
"Apaan tuh?", tanya Ravi.
"Ga tau nih. Semuanya pada ngerasain?", sahut Zinn, Cindy dan Monica mengangguk.
TherMiaN yang pertama kali menyadari sumber getaran tersebut, "Euh.... guys, kayaknya kita punya masalah..... gede!", katanya sambil berdiri dan memasuki battle mode. Yang lain langsung memperhatikan arah pandangan TherMiaN dan mendapati sesosok makhluk raksasa perlahan-lahan mendekati mereka...
"S...W...T!!! gede amat!!", teriak Cindy.
Monica yang membelalak seketika mengenali monster dihadapan mereka. "I....tu... HSK?!", yang lain langsung menatap Monica ga percaya.
"HSK?!", seru Ravi, "HSK bukannya ga pernah keluar dari tambang?! dia kan tugasnya jagain tambang kan?! ngapain dia kesini-sini?!!".
"Mana gw tau?! tanya aja tuh sama dia!", bales Monica.
"Eh... bukan saatnya berantem! kita harus mengatasi monster ini sebelom dia yang mengATASi kita!", teriak Zinn sambil berlari memasuki kokpit RMAUnya dan buru-buru menyalakan mesinnya.
TherMiaN kembali menghalangi Monica dari hadapan monster tersebut. Ravi menghampiri Monica,
"Euh, gw ga yakin kalo monster ini bisa di de-buff, sementara kekuatan force gw pasti ga ada apa2nya dibanding kamu. Jadi mendingan kamu yang make tongkat ini", katanya sambil menyerahkan Hora Staffnya kepada Monica. Monica mengangguk dan menerimanya, lalu langsung melakukan buff2 pada diri sendiri. Ravi lalu menengok kearah Cindy, "Cin, kamu ga bisa kembali ke bentuk Isis kan? jadi tunggu disini aja ya!", Cindy yang bingung mau ngapain cuma ngangguk aja.
Ravi, TherMiaN dan Zinn bersama RMAU nya maju sejajar untuk menghadapi makhluk raksasa di hadapan mereka. "GRAAAOOOOOOoooo!!", lolong makhluk itu.
"Keliatannya dia cukup marah.... Vi, lu bikin salah apa lagi sih?", kata TherMiaN
"Hah?! kok gw?! ZZZZZZ!!", sahut Ravi.
"Hmm... iya yah... pasti gara-gara Ravi nih..", lanjut Zinn.
"WHATT?!! GRRR...!!", kata Ravi sewot.
"Hahaha... udahlah... dia kayaknya ga berminat nungguin kita selesai ngobrol baru menyerang, jadi mending kita yang nyerang duluan", kata TherMiaN.
"Setuju!", sahut Zinn
"Ayo kita beresin!", kata Ravi.
Ravi mengcast Buff kepada dirinya, sementara TherMiaN membuka Red Siege Kitnya, Zinn melaju duluan untuk menghadapi raksasa itu, ga terlalu lama, Ravi juga menyusul Zinn dengan booster bawaannya.
"Vi, incer kakinya! Kita bikin dia berlutut dulu!", seru Zinn.
"Beres!", jawab Ravi.
Begitu Ravi dan Zinn sampai cukup deket ke kaki HSK tersebut, TherMiaN menembakkan Doomblast nya.
DHUARR!! DHUARRR!! DHUARR!! "GROOOAAAAAAAAARRR!!!!" Monster itu meraung setelah terkena serangan TherMiaN. Ravi dan Zinn ga melewatkan kesempatan itu. Ravi mematikan boosternya langsung bersalto dan mengincar kaki monster itu, sementara Zinn langsung mengayunkan lengan RMAUnya.
BRUAKK!!! DHUAKK!! "GROOOOOOOOOAAAA!!!!", monster itu meraung lagi lebih keras daripada sebelomnya. Ravi dan Zinn langsung mundur secepet mungkin setelah mereka menyadari kalo monster itu sama sekali ga terluka dari serangan mereka bertiga, boro-boro luka, lecet aja nggak.
"Mon!! Coba serangan elemental!!", seru Zinn dari RMAUnya. Monica langsung mengangkat tongkatnya dan mengcast Meteor ke arah HSK tersebut. Perlahan-lahan langit berwarna merah, dan dari balik awan-awan merah tersebut meluncur batu-batu api yang menghantam monster malang itu.... ('WHAT?! MALANG?!!', kata para tokoh kita rame2 sambil nimpukin sang penulis)
DHUARR!! DHUARRR!!! DHUARRR!!! DHUARRR!!
"GRRRRUUUUUUOOOOOOOOO!!!", HSK tersebut melolong tinggi seiring dengan tubuhnya di hujani meteor panas. Meteor itu begitu banyak sehingga asap mengebul dimana-mana menutupi tubuh raksasa monster itu.
Setelah hujaan meteor itu reda, sosok monster itu masih belom keliatan karena terhalang asap.
"Mati ga ya?", tanya Ravi penasaran sambil melangkah maju dengan hati-hati. Sambil memicingkan matanya dan berusaha menghalau asap yang mencoba masuk ke dalam paru-parunya, Ravi terus mendekat.
"Hati-hati, Vi!", teriak Cindy dari jauh.
Ravi menengok dan tersenyum, lalu mengacungkan jempolnya, "Ber....", sayangnya lom selesai dia ngomong, sekelebat tangan raksasa nongol dari balik asep itu dan nge-gampar Ravi. Dan tentunya, karena ukuran tangannya aja lebih gede daripada badan Ravi sendiri, dah pasti terbang bebas si Ravi dan menghantam tebing di ujung sana, lalu langsung mencium tanah dengan sukses.
"RAVI!!", teriak Cindy panik. Tiba-tiba mata hijaunya berubah menjadi merah, dan sekujur badannya mulai bercahaya merah, dan dalam waktu singkat, Cindy kembali berwujud Red Isis. Dia langsung menghilang kedalam tanah, dan muncul lagi di sebelah Ravi. "Vi! kamu gapapa?!", seru Cindy panik, sambil menggoyang-goyang kan tubuh Ravi yang masih tergeletak di tanah. Untungnya karena armor yang dia pake cukup tebel dan tingkat tinggi, dia jadi ga terluka sama sekali.
Ravi tersadar lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, "PUAH!! Gile... seumur-umur baru pertama kali gw di gampar tangan segede itu...", katanya setengah sadar dengan mata yang masih muter-muter.
"Cin! Ravi gapapa?!", teriak Zinn. Cindy mengangguk dari jauh.
"Bah, gimana caranya kita ngalahin monster ini?! ada yang punya ide lain??", kata TherMiaN dengan nada khawatir, yang jarang-jarang kedengeran dari orang kayak dia. Dan bisa dipastikan, kalo TherMiaN aja sampe khawatir, gimana perasaan yang lain?
Holy Stone Keeper tersebut menatap semua orang disana dengan tatapan lapar, gigi-giginya yang tajam mengalirkan liur yang kayaknya bakalan memudahkan dia untuk mengunyah mangsa-mangsanya, belom lagi nafasnya yang bau..... euh.... monster?
"GRAAAOOOOOO!!!!", HSK itu melolong ke arah kumpulan orang-orang (dan satu kaleng) di depannya.
"Siap-siap!! dia datang!!", seru TherMiaN. Semuanya langsung memasang sikap siaga, termasuk Ravi meskipun dengan susah payah karena masih pusing.
NGUUUUUIIIIIIINNNNGGGG....!!! Tiba-tiba dari arah tambang tedengar suara yang kenceng banget. Suara alarm. HSK itu terdiam dan menoleh ke arah tambang,
Semuanya menahan nafas...
"GRRRRrrr......", dia menggeram...
Masih menahan nafas.... jagoan-jagoan kita ga bergerak dari tempatnya...
Monster itu perlahan-lahan membalikkan badannya dan meninggalkan mereka.
TherMiaN, Zinn, Monica dan RIsis Cindy jadi terbengong-bengong dengan sikap siaga, sementara Ravi tetep terpusing-pusing dengan kondisi siaga.
"Kok...? dia.... pergi?", tanya Monica.
"Emmm... mungkin lebih baik jangan membuat dia berubah pikiran, Mon...", sahut Zinn.
TherMiaN mengecek lengannya, rupanya ada sebuah alat yang fungsinya seperti jam tangan, "Hmmm... 10menit lagi waktunya Chip War... apa karena itu dia kembali ke sarangnya?", katanya.
"Oia ya.... bener juga", kata Zinn.
Ravi yang akhirnya pusingnya hilang, bertanya, "Lho? kmana tuh momon?".
"Udah pergi, mungkin karena mau Chip War", jawab Cindy. Ravi memperhatikan Cindy...
"LHO?! kok kamu kembali jadi Isis?!", tanya Ravi heran.
"Enngg... ga tau juga deh, tadi aku rasanya marah pas kamu ditabok sama HSK itu, tau-tau jadi gini deh", kata Cindy dengan ekspresi polos.
"Ouw... gitu yah... jadi untuk berubah jadi Isis, kamu tinggal perlu marah aja... yawdah! balik lagi dong ke wujud tadi?", seru Ravi seneng.
Cindy ngegaruk-garuk kepalanya. "mmm... aku ga tau caranya...", kata Cindy sambil cengengesan. Ravi juga jadi nyengir kuning...
Mereka berlima berkumpul berdekatan kembali. Zinn turun dari kokpit RMAUnya dan bergabung dengan mereka.
"Yah, biar gimanapun, kita harus bersyukur masih hidup sekarang, dan ga ada yang kenapa-kenapa", kata Zinn.
"Maksud loh!?!", semprot Ravi.
"Oie, lu kena tampol barusan yah", kata Zinn sambil ketawa.
"Zzzzzz...", gerutu Ravi.
"Well, sebentar lagi jadwalnya Chip War, udah saatnya kita berpisah sebelom bikin gempar bangsa masing-masing kalo ngeliat kita ngumpul rame-rame disini...", ucap TherMiaN.
"Yap, bener banget....", sahut Zinn.
"Jadi? ini perpisahan kah?", timpal Ravi, "Sayang banget kalo semua ini berakhir, apa ga mungkin ketiga bangsa kita berdamai ya".
"Ya gak mungkin laaahh...", seru Zinn, TherMiaN dan Monica berbarengan.
"ew.... Oke dee...", bales Ravi, "mmm... Apakah ini ga mungkin terulang lagi? Gw udah lama memimpikan kita bisa berkumpul seperti ini....", Ravi terdiam, yang lain juga ga bisa ngomong apa-apa, karena mungkin mereka merasakan hal yang sama. "Apa setelah ini, kita akan terus saling berperang?", tanya Ravi lagi. Semuanya masih terdiam.
0
Kutip
Balas