- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
![sipaul76](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/10/12/avatar1138258_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
![[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)](https://dl.kaskus.id/www.siaranalhayat.com/wp-content/uploads/2010/04/bismillah.gif)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
Spoiler for "menolak":
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%Ravi ♥ Cindy
23%TherMiaN ♥ Monica
39%Zinn ♥ Nightshade
7%Ravi ♥ Namine
5%Lime ♥ Nakoruru
3%Zinn ♥ Razelth
6%Diubah oleh sipaul76 01-01-2018 18:30
0
129.7K
Kutip
2.6K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Online Games](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-100.png)
Online Games![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
16.3KThread•4.9KAnggota
Tampilkan semua post
![sipaul76](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/10/12/avatar1138258_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
sipaul76
#497
Spoiler for "part 22-4":
[Finale - One....]
"Masa ya?", tanyanya sambil garuk-garuk kepala. Dia pun menyimpan Spadonanya dan mendekati mereka sambil memicingkan matanya. "Ther?..... lu.... jadi striker?! Reset?", tanyanya kepada TherMiaN.
"Iyo....", jawab TherMiaN singkat. Saat itu Zinn membuka kokpitnya dan turun dari RMAUnya. Setelah melihat Zinn, Ravi baru mengangguk-angguk.
Monica melihat ketiga sahabat yang dulu pernah dia kagumi semasa di akademi Cora, bagaikan kembali ke masa lalu, dimana dia biasa mengagumi TherMiaN dari jauh dan melihat mereka bertiga bercengkerama bersama. Pemandangan di hadapannya membuat dia merasa flash back ke masa akademinya, dan tanpa disadari, air matanya menetes di pipinya. Zinn menyadari kalo Monica menangis, bertanya.
"Kenapa Mon?", tanya Zinn heran.
Monica tersenyum dan mengusap air matanya, "Hehe... enggak, aku kayaknya ngeliat lukisan masa lalu klo liat kalian bertiga bisa ngobrol kayak gini lagi", jawabnya. Ravi, Zinn dan TherMiaN langsung liat-liatan dan mereka saling mengangkat bahunya. Lalu mereka pun mencari tempat yang enak untuk duduk bersama.
.................
"WHATT??! kalian berdua kakak ade?!", teriak Ravi setelah Monica dan Zinn menjelaskan situasi mereka sekarang. TherMiaN sendiri cuma kedip-kedip ga karuan.
"Hmmm...", kata TherMiaN.
"Lucu amat sih..... dunia emang sempit gila ya ternyata...", lanjut Ravi, Zinn dan Monica ketawa. Sementara RIsis Cindy yang masih melayang-layang aja bertepuk tangan seneng.
"Hmmm...", kata TherMiaN.
"Apaan sih lu Ther? ga jelas deh", seru Ravi sambil ngejitak kepala TherMiaN.
Monica ketawa kecil, "Tenang aja Them.... hati aku cuma buat kamu kok...", katanya dengan nada yang menggoda. Radiator TherMiaN lagi-lagi ampir overheat.
"CIEEEEEEEHHH!!", goda Ravi dan Zinn.
"APAAN SIH?!", bentak TherMiaN, tengsin.
"CIE...CIEE... hati ku hanya untukmu sayaaaangg...", kata Ravi dengan nada kecewek2an sambil mengelus dagu TherMiaN.
"RAVI!!! LUU!!", TherMiaN yang mukanya mulai memerah saking over heatnya, langsung mengejar Ravi yang ngibrit sambil terus goda-godain. Hingga akhirnya ketangkep dan langsun di SmackDown dengan kuncian satu tangan oleh TherMiaN. Zinn, Monica dan RIsis Cindy ketawa-ketawa ngeliat mereka berdua.
"Nyerah ga?!!", seru TherMiaN
"Ia...iaaa.... ampuunnn!!", jerit Ravi sambil menepuk-nepuk tanah tanda menyerah. Akhirnya TherMiaN pun melepaskan kunciannya dan mereka kembali duduk di tempat semula. "aduduhh... sakit tauk!", keluh Ravi.
"Siapa suruh godain gw?!", semprot TherMiaN.
"Tapi kan Zinn juga? knapa gw doang yang dikejar?!", bela Ravi.
"Mangnya Zinn pake ngelus-ngelus dagu gw?!", kata TherMiaN sebel.
"Oiaya...", kata Ravi sambil garuk-garuk kepala.
"Tapi gw tetep susah percaya lho, Ther, lengan lu bisa ilang gara-gara itu..", kata Zinn mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Iya tuh, gw juga. Beneran tuh kayak gitu Ther?", lanjut Ravi.
TherMiaN terdiam sejenak dan melihat lengannya yang tinggal satu. "Yah... mungkin karena waktu itu gw terlalu arogan.... Raxion udah bilang sama gw, seandainya mau menguasai Twin Siege Kit, latihan dulu dari Launcher dan Siege Kit paling cupu....", TherMiaN ngeliat Ravi dan Zinn, "Tapi lu tau gw kan?", Mereka pun berekspresi 'yeah.....'. "Raxion selalu ngelarang gw kalo mau nekat pake Twin Red Siege Kit, yah.... seperti biasa lah, gw colongan di belakang saat dia ga ada". Semua yang berada disana mendengarkan cerita TherMiaN dengan seksama.
"Hari itu, gw udah penuh percaya diri semenjak PT Launcher gw udah GM setelah melewati proses panjang, Saat Raxion lagi pergi, gw nekat nyoba Twin Red Siege Kit, padahal Raxion sendiri mengakui klo dia pun masih belom sanggup untuk menggunakannya", TherMiaN terdiam sesaat, pikirannya seperti melayang kembali ke masa lalu. "Saat gw membuka kedua Red Siege Kit gw, rasanya semuanya akan berjalan dengan lancar, tapi begitu gw menekan pelatuknya, gw langsung ngerasa klo ada yang ga beres.... bener aja, kedua tangan gw ga sanggup menahan kekuatan Red Siege Kit itu, dan saat itu, kalo gw ga ngelepas salah satu, badan gw pasti udah ikut meledak, akhirnya dalam waktu sepersekian detik, gw memutuskan untuk melepaskan genggaman tangan kiri gw, dan Launcher yang lagi menembak itu mungkin karena ga ada yang menopang lagi, langsung merusak Red Siege Kitnya dan sekejap kemudian, ledakanlah yang terjadi, gw sendiri langsung ga sadarkan diri, kayaknya ledakan itu mempengaruhi sirkuit2 gw. Yang gw inget, begitu gw melek, Raxion ada disana dan menggeleng-gelengkan kepalanya, sementara lengan gw yang satu lagi udah ga ada, karena Raxion ga bisa memperbaikinya. Jadi..... ya gini deh", kata TherMian mengakhiri ceritanya sambil mengangkat lengannya yang tersisa.
Monica memperhatikan TherMiaN dengan tampang khawatir, "Susah kah bertempur dengan sebelah lengan?", tanyanya.
"Hmmm.. ga ada masalah tuh, malah lebih seru...", jawab TherMiaN santai. Semua yang berada disitu langsung berekspresi swt...
"Yah... klo ga gitu, bukan TherMiaN yang kita kenal, ya ga Zinn?", seru Ravi.
"Bener banget", sahut Zinn. Lalu pandangannya mengarah ke RIsis Cindy, Zinn pun bertanya, "Gimana keadaan kalian berdua, Vi?".
Ravi tersenyum lalu berdiri dan menghampiri RIsis Cindy. "Kita baik-baik aja kok... Cindy skarang karena dah ga perlu makan, jadi ga gendut-gendut", kata Ravi ceria.
PLAK!! RIsis Cindy langsung ngeplak kepala Ravi pake pedangnya. Ravi yang kesakitan cuma bisa meringis mengelus-elus kepalanya. Sesaat kemudian, tatapan Ravi menjadi sedih.
"Kenapa Vi?", tanya Zinn.
Ravi tersenyum, "Enggak.... seandainya aja waktu itu gw ga........", tenggorokan Ravi bagaikan tersangkut sesuatu, dia baru bisa melanjutkan kata-katanya setelah menelan ludah, ".....membunuh dia....", Ravi terdiam lagi, kesedihan yang dia rasakan juga terasa oleh semua yang ada disana, "...Dia ga harus jadi senjata gw....... ga harus siap mengorbankan nyawanya buat gw....", lanjut Ravi dengan tatapan yang luar biasa sedih. RIsis Cindy menggeleng-gelengkan kepalanya dan tangannya memegang pipi Ravi. Ravi Tersenyum, lalu RIsis Cindy memeluknya sambil menangis, Monica yang melihat jadi ikutan nangis. TherMiaN memperhatikan Monica nangis dan mengelus-elus kepala Monica sambil tetep melihat ke arah Ravi.
Tiba-tiba RIsis Cindy mengeluarkan cahaya yang terang sekali, seluruh badannya bersinar. Ravi yang kaget beseru tapi ga melepaskan pelukannya, "Cin?! Kenapa??". Zinn, TherMiaN dan Monica pun terheran-heran dengan kejadian di hadapannya itu. Makin lama, cahayanya makin terang. Begitu terang hingga Ravi, Zinn, TherMiaN dan Monica harus menutup matanya.
Begitu cahaya itu memudar, semuanya membuka matanya perlahan-lahan. Dan RIsis Cindy.... menghilang........ yang ada.... hanya sosok.... Cindy. Dengan baju Spiritualisnya. Semuanya jadi terbengong-bengong.
"Cin....dy?", panggil Ravi.
"Hmmm?", jawab Cindy sambil melepaskan pelukannya dan menatap Ravi, "Kenapa?", Cindy heran ngeliat muka Ravi yang bengong dengan mulut menganga. Waktu dia menoleh ke yang lain, semuanya juga berekspresi sama. "Mereka juga kenapa sih, Vi?", tanya Cindy. Ravi menunjuk kaki Cindy, dengan tampang heran, Cindy ngeliatin kakinya..... terdiam sesaat dengan ekspresi bertanya-tanya.... setelah beberapa lama..... "HAH?!!!", teriaknya, "Kok?! Kaki aku ditanah?", dia langsung celingukan ke belakang, "Lho?! kok?!!", serunya makin heran karena barang yang merupai jet pack yang biasa tertempel dibelakangnya pun juga ilang. "Kok??? Kok???", serunya panik keheranan. Ravi cuma tersenyum lalu menarik pipi Cindy dan mencium bibirnya.
Setelah ciumannya lepas. Ravi dengan senyum yang lebar berkata, "Cin, kamu... udah ga jadi Isis lagi.... kok bisa?".
"Meneketehe?! aku aja bingung!", sahut Cindy masih dengan tampang bingung. "Kalian bisa denger suara aku?", tanyanya kepada Zinn, TherMiaN dan Monica. Yang lain mengangguk sambil tersenyum. Cindy meskipun tersenyum, tapi memegangi kepalanya saking bingungnya.
Ravi memeluk Cindy dari belakang dan mengangkatnya tinggi-tinggi, "Udahlah ga usah dipikirin! yang penting kamu balik seperti biasa lagi! ahahhaha.....", seru Ravi seneng. Begitu diturunkan oleh Ravi, Cindy teringat sesuatu dan langsung buru-buru menghampiri Zinn. Zinn kaget ngeliat Cindy yang nyamperin dia dan langsung duduk di depannya.
"Zinn... dari dulu aku ga pernah sempet ngomong langsung...", kata Cindy, lalu menundukkan kepalanya, "Maafin aku....".
Zinn ngeliat Ravi dan Ravi cuma tersenyum dan mengangguk. Zinn pun mengelus kepala Cindy sambil tersenyum, "Gapapa kok Cin.... Kamu ga salah kok, itu kesalahan aku yang ga bisa ngelindungin kamu saat itu..".
Cindy langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, "Enggak! bukan salah Zinn! Zinn ga salah apa-apa! Zinn selalu baik sama Cindy.... tapi Cindy.....", kata Cindy yang mulai menangis.
"Walaah... ia..ia... bukan salah siapa-siapa kok.... ga ada yang salah.... emang jalannya aja seperti ini", kata Zinn sambil ketawa ramah, lalu dia mengangkat muka Cindy dengan jarinya, "Yaa?". Cindy mengangguk dan mulai mewek. Zinn kembali mengelus-elus kepala Cindy. "Gapapa kok Cin... Zinn juga udah nemuin seseorang", lalu dia mengangkat tangan kanannya dan menunjukan cincin di jarinya, "Udah tunangan lho.... mungkin tahun depan merit".
Ekspresi Cindy dalam sekejap berubah, "Waah? beneran?? waaaa.... selamat yaaa Zinn!!", seru Cindy ceria.
"Hehe... makasih...", kata Zinn sambil ketawa.
Ravi, Zinn, TherMian, Cindy dan Monica ngobrol, bercanda, dan mereka melewati siang itu dengan seru dan menyenangkan...
===========
The End.....
"Masa ya?", tanyanya sambil garuk-garuk kepala. Dia pun menyimpan Spadonanya dan mendekati mereka sambil memicingkan matanya. "Ther?..... lu.... jadi striker?! Reset?", tanyanya kepada TherMiaN.
"Iyo....", jawab TherMiaN singkat. Saat itu Zinn membuka kokpitnya dan turun dari RMAUnya. Setelah melihat Zinn, Ravi baru mengangguk-angguk.
Monica melihat ketiga sahabat yang dulu pernah dia kagumi semasa di akademi Cora, bagaikan kembali ke masa lalu, dimana dia biasa mengagumi TherMiaN dari jauh dan melihat mereka bertiga bercengkerama bersama. Pemandangan di hadapannya membuat dia merasa flash back ke masa akademinya, dan tanpa disadari, air matanya menetes di pipinya. Zinn menyadari kalo Monica menangis, bertanya.
"Kenapa Mon?", tanya Zinn heran.
Monica tersenyum dan mengusap air matanya, "Hehe... enggak, aku kayaknya ngeliat lukisan masa lalu klo liat kalian bertiga bisa ngobrol kayak gini lagi", jawabnya. Ravi, Zinn dan TherMiaN langsung liat-liatan dan mereka saling mengangkat bahunya. Lalu mereka pun mencari tempat yang enak untuk duduk bersama.
.................
"WHATT??! kalian berdua kakak ade?!", teriak Ravi setelah Monica dan Zinn menjelaskan situasi mereka sekarang. TherMiaN sendiri cuma kedip-kedip ga karuan.
"Hmmm...", kata TherMiaN.
"Lucu amat sih..... dunia emang sempit gila ya ternyata...", lanjut Ravi, Zinn dan Monica ketawa. Sementara RIsis Cindy yang masih melayang-layang aja bertepuk tangan seneng.
"Hmmm...", kata TherMiaN.
"Apaan sih lu Ther? ga jelas deh", seru Ravi sambil ngejitak kepala TherMiaN.
Monica ketawa kecil, "Tenang aja Them.... hati aku cuma buat kamu kok...", katanya dengan nada yang menggoda. Radiator TherMiaN lagi-lagi ampir overheat.
"CIEEEEEEEHHH!!", goda Ravi dan Zinn.
"APAAN SIH?!", bentak TherMiaN, tengsin.
"CIE...CIEE... hati ku hanya untukmu sayaaaangg...", kata Ravi dengan nada kecewek2an sambil mengelus dagu TherMiaN.
"RAVI!!! LUU!!", TherMiaN yang mukanya mulai memerah saking over heatnya, langsung mengejar Ravi yang ngibrit sambil terus goda-godain. Hingga akhirnya ketangkep dan langsun di SmackDown dengan kuncian satu tangan oleh TherMiaN. Zinn, Monica dan RIsis Cindy ketawa-ketawa ngeliat mereka berdua.
"Nyerah ga?!!", seru TherMiaN
"Ia...iaaa.... ampuunnn!!", jerit Ravi sambil menepuk-nepuk tanah tanda menyerah. Akhirnya TherMiaN pun melepaskan kunciannya dan mereka kembali duduk di tempat semula. "aduduhh... sakit tauk!", keluh Ravi.
"Siapa suruh godain gw?!", semprot TherMiaN.
"Tapi kan Zinn juga? knapa gw doang yang dikejar?!", bela Ravi.
"Mangnya Zinn pake ngelus-ngelus dagu gw?!", kata TherMiaN sebel.
"Oiaya...", kata Ravi sambil garuk-garuk kepala.
"Tapi gw tetep susah percaya lho, Ther, lengan lu bisa ilang gara-gara itu..", kata Zinn mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Iya tuh, gw juga. Beneran tuh kayak gitu Ther?", lanjut Ravi.
TherMiaN terdiam sejenak dan melihat lengannya yang tinggal satu. "Yah... mungkin karena waktu itu gw terlalu arogan.... Raxion udah bilang sama gw, seandainya mau menguasai Twin Siege Kit, latihan dulu dari Launcher dan Siege Kit paling cupu....", TherMiaN ngeliat Ravi dan Zinn, "Tapi lu tau gw kan?", Mereka pun berekspresi 'yeah.....'. "Raxion selalu ngelarang gw kalo mau nekat pake Twin Red Siege Kit, yah.... seperti biasa lah, gw colongan di belakang saat dia ga ada". Semua yang berada disana mendengarkan cerita TherMiaN dengan seksama.
"Hari itu, gw udah penuh percaya diri semenjak PT Launcher gw udah GM setelah melewati proses panjang, Saat Raxion lagi pergi, gw nekat nyoba Twin Red Siege Kit, padahal Raxion sendiri mengakui klo dia pun masih belom sanggup untuk menggunakannya", TherMiaN terdiam sesaat, pikirannya seperti melayang kembali ke masa lalu. "Saat gw membuka kedua Red Siege Kit gw, rasanya semuanya akan berjalan dengan lancar, tapi begitu gw menekan pelatuknya, gw langsung ngerasa klo ada yang ga beres.... bener aja, kedua tangan gw ga sanggup menahan kekuatan Red Siege Kit itu, dan saat itu, kalo gw ga ngelepas salah satu, badan gw pasti udah ikut meledak, akhirnya dalam waktu sepersekian detik, gw memutuskan untuk melepaskan genggaman tangan kiri gw, dan Launcher yang lagi menembak itu mungkin karena ga ada yang menopang lagi, langsung merusak Red Siege Kitnya dan sekejap kemudian, ledakanlah yang terjadi, gw sendiri langsung ga sadarkan diri, kayaknya ledakan itu mempengaruhi sirkuit2 gw. Yang gw inget, begitu gw melek, Raxion ada disana dan menggeleng-gelengkan kepalanya, sementara lengan gw yang satu lagi udah ga ada, karena Raxion ga bisa memperbaikinya. Jadi..... ya gini deh", kata TherMian mengakhiri ceritanya sambil mengangkat lengannya yang tersisa.
Monica memperhatikan TherMiaN dengan tampang khawatir, "Susah kah bertempur dengan sebelah lengan?", tanyanya.
"Hmmm.. ga ada masalah tuh, malah lebih seru...", jawab TherMiaN santai. Semua yang berada disitu langsung berekspresi swt...
"Yah... klo ga gitu, bukan TherMiaN yang kita kenal, ya ga Zinn?", seru Ravi.
"Bener banget", sahut Zinn. Lalu pandangannya mengarah ke RIsis Cindy, Zinn pun bertanya, "Gimana keadaan kalian berdua, Vi?".
Ravi tersenyum lalu berdiri dan menghampiri RIsis Cindy. "Kita baik-baik aja kok... Cindy skarang karena dah ga perlu makan, jadi ga gendut-gendut", kata Ravi ceria.
PLAK!! RIsis Cindy langsung ngeplak kepala Ravi pake pedangnya. Ravi yang kesakitan cuma bisa meringis mengelus-elus kepalanya. Sesaat kemudian, tatapan Ravi menjadi sedih.
"Kenapa Vi?", tanya Zinn.
Ravi tersenyum, "Enggak.... seandainya aja waktu itu gw ga........", tenggorokan Ravi bagaikan tersangkut sesuatu, dia baru bisa melanjutkan kata-katanya setelah menelan ludah, ".....membunuh dia....", Ravi terdiam lagi, kesedihan yang dia rasakan juga terasa oleh semua yang ada disana, "...Dia ga harus jadi senjata gw....... ga harus siap mengorbankan nyawanya buat gw....", lanjut Ravi dengan tatapan yang luar biasa sedih. RIsis Cindy menggeleng-gelengkan kepalanya dan tangannya memegang pipi Ravi. Ravi Tersenyum, lalu RIsis Cindy memeluknya sambil menangis, Monica yang melihat jadi ikutan nangis. TherMiaN memperhatikan Monica nangis dan mengelus-elus kepala Monica sambil tetep melihat ke arah Ravi.
Tiba-tiba RIsis Cindy mengeluarkan cahaya yang terang sekali, seluruh badannya bersinar. Ravi yang kaget beseru tapi ga melepaskan pelukannya, "Cin?! Kenapa??". Zinn, TherMiaN dan Monica pun terheran-heran dengan kejadian di hadapannya itu. Makin lama, cahayanya makin terang. Begitu terang hingga Ravi, Zinn, TherMiaN dan Monica harus menutup matanya.
Begitu cahaya itu memudar, semuanya membuka matanya perlahan-lahan. Dan RIsis Cindy.... menghilang........ yang ada.... hanya sosok.... Cindy. Dengan baju Spiritualisnya. Semuanya jadi terbengong-bengong.
"Cin....dy?", panggil Ravi.
"Hmmm?", jawab Cindy sambil melepaskan pelukannya dan menatap Ravi, "Kenapa?", Cindy heran ngeliat muka Ravi yang bengong dengan mulut menganga. Waktu dia menoleh ke yang lain, semuanya juga berekspresi sama. "Mereka juga kenapa sih, Vi?", tanya Cindy. Ravi menunjuk kaki Cindy, dengan tampang heran, Cindy ngeliatin kakinya..... terdiam sesaat dengan ekspresi bertanya-tanya.... setelah beberapa lama..... "HAH?!!!", teriaknya, "Kok?! Kaki aku ditanah?", dia langsung celingukan ke belakang, "Lho?! kok?!!", serunya makin heran karena barang yang merupai jet pack yang biasa tertempel dibelakangnya pun juga ilang. "Kok??? Kok???", serunya panik keheranan. Ravi cuma tersenyum lalu menarik pipi Cindy dan mencium bibirnya.
Setelah ciumannya lepas. Ravi dengan senyum yang lebar berkata, "Cin, kamu... udah ga jadi Isis lagi.... kok bisa?".
"Meneketehe?! aku aja bingung!", sahut Cindy masih dengan tampang bingung. "Kalian bisa denger suara aku?", tanyanya kepada Zinn, TherMiaN dan Monica. Yang lain mengangguk sambil tersenyum. Cindy meskipun tersenyum, tapi memegangi kepalanya saking bingungnya.
Ravi memeluk Cindy dari belakang dan mengangkatnya tinggi-tinggi, "Udahlah ga usah dipikirin! yang penting kamu balik seperti biasa lagi! ahahhaha.....", seru Ravi seneng. Begitu diturunkan oleh Ravi, Cindy teringat sesuatu dan langsung buru-buru menghampiri Zinn. Zinn kaget ngeliat Cindy yang nyamperin dia dan langsung duduk di depannya.
"Zinn... dari dulu aku ga pernah sempet ngomong langsung...", kata Cindy, lalu menundukkan kepalanya, "Maafin aku....".
Zinn ngeliat Ravi dan Ravi cuma tersenyum dan mengangguk. Zinn pun mengelus kepala Cindy sambil tersenyum, "Gapapa kok Cin.... Kamu ga salah kok, itu kesalahan aku yang ga bisa ngelindungin kamu saat itu..".
Cindy langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, "Enggak! bukan salah Zinn! Zinn ga salah apa-apa! Zinn selalu baik sama Cindy.... tapi Cindy.....", kata Cindy yang mulai menangis.
"Walaah... ia..ia... bukan salah siapa-siapa kok.... ga ada yang salah.... emang jalannya aja seperti ini", kata Zinn sambil ketawa ramah, lalu dia mengangkat muka Cindy dengan jarinya, "Yaa?". Cindy mengangguk dan mulai mewek. Zinn kembali mengelus-elus kepala Cindy. "Gapapa kok Cin... Zinn juga udah nemuin seseorang", lalu dia mengangkat tangan kanannya dan menunjukan cincin di jarinya, "Udah tunangan lho.... mungkin tahun depan merit".
Ekspresi Cindy dalam sekejap berubah, "Waah? beneran?? waaaa.... selamat yaaa Zinn!!", seru Cindy ceria.
"Hehe... makasih...", kata Zinn sambil ketawa.
Ravi, Zinn, TherMian, Cindy dan Monica ngobrol, bercanda, dan mereka melewati siang itu dengan seru dan menyenangkan...
===========
The End.....
0
Kutip
Balas