- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
![[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)](https://dl.kaskus.id/www.siaranalhayat.com/wp-content/uploads/2010/04/bismillah.gif)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.

cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.

so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan
& komen supaya kaskuser yang lain bisa baca.
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":


Spoiler for "menolak":


Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%
Ravi ♥ Cindy
23%
TherMiaN ♥ Monica
39%
Zinn ♥ Nightshade
7%
Ravi ♥ Namine
5%
Lime ♥ Nakoruru
3%
Zinn ♥ Razelth
6%
Diubah oleh sipaul76 02-01-2018 01:30
0
130.6K
Kutip
2.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Online Games
16.6KThread•7.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sipaul76
#494
Download Link "RF Theme Song" for The Last Part
Spoiler for Lee So Jung - One:
Spoiler for "part 22-1":
[Finale - One....]
==========================================
-----------
Sebelom kita mulai cerita terakhir dari trio patriot Novus ini, gw sebagai pengarang cerita ini mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para pembaca, yang semuanya gw anggap teman-teman yang selalu mendukung gw dalam membuat sebuah cerita yang baik. Tanpa adanya kalian semua, cerita ini ga akan jadi sepanjang ini. Gw sendiri memutuskan untuk mengakhiri cerita ini disini, justru karena takut mengecewakan kalian semua bila kualitas cerita gw makin turun dan turun karena terlalu panjang.
Buat gw yang amatiran dan ga pernah bikin cerita untuk dipublikasikan sebelomnya, menulis cerita ini sangat-sangat menyenangkan. Seperti sebuah mimpi indah, untuk pertama kali di dalam hidup gw, gw dikenal banyak orang (dengan julukan pantie? swt -_-a), ga pernah sekalipun gw membayangkan cerita gw ini akan menyebar di begitu banyak forum, dan dibaca oleh begitu banyak teman-teman. Membuat gw punya banyak kenalan, dan menemukan sahabat-sahabat baru.
Kasus yang terjadi baru-baru ini oleh salah satu temen kita di forum juga jadi kenangan yang menyenangkan sekali buat gw^^, ga nyangka gw bisa di bela dan di dukung oleh begitu banyak orang.... terima kasih gw buat kalian mungkin ga akan ada abisnya.... thanks guys... n buat temen kita yang sempet bermasalah, semoga dirimu bisa belajar dari kesalahan ya bro... thanks, berkat dirimu gw bisa menyadari hal yang menyenangkan ini...
Gw mohon maaf bila sering membuat kalian menunggu terlalu lama, tapi karena pekerjaan gw di dunia nyata cukup banyak menyita waktu dan tenaga gw, belom lagi tugas gw sebagai musisi yang punya cita-cita bisa turut berkecimpung di dunia musik indonesia. Tapi sedikitpun gw ga pernah melupakan kalian semua yang menunggu lanjutan cerita gw.
Cukup menyedihkan buat gw mengakhiri mimpi indah ini. Tapi, dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan....
So... This is it.... The Finale.... dengan format yang berbeda dari sebelomnya..... semoga tidak terlalu mengecewakan... enjoy.....
Jakarta 14 April 2008, Penulis,
Putra Mulia a.k.a Pan7her, (a.k.a Panther, Pan'tujuh'her, Panjer, Panput, Pan123456789her, Pantie, pan7ha7 dan segudang nama panggilan aneh bin ajaib yang diberikan ke gw T_T)
Btw, untuk lebih menikmati cerita ini, ada baiknya begitu memasuki bagian terakhir cerita, kalian mendengarkan theme song dari RF sendiri yang berjudul 'one' biar bisa lebih mengkhayati ceritanya, ntar gw kasih tau dimana saat yang tepat wat dengerinnya
------------
7 Bulan telah berlalu.....
Ravi telah sukses mengejar segala kekurangannya. Duetnya dengan Risis Cindy sudah terkenal di seantero Novus, bahkan pernah menjadi target bangsa beberapa kali selama Chip War. Ravi yang dulu tidak mampu menghadapi musuh-musuh yang tangguh, sekarang udah jadi X-job legendaris. Begitu banyak patriot-patriot Cora baru yang tertarik untuk menggeluti profesi X-job setelah mendengar cerita-cerita tentang Ravi. Bahkan akademi Cora sekarang memiliki kurikulum sendiri bagi para calon X-job dan X-job baru jadi, dengan Ravi sebagai instrukturnya. Dan seperti yang di duga, kadang-kadang terdengar kasus pelecehan bagi para murid-murid wanitanya, untungnya pengadilan Cora ga perlu repot-repot mengadili dirinya karena sepertinya udah di 'adili' sendiri sama RIsis miliknya. (gosipnya sih dikebiri...swt)
Di Bellato, Zinn telah diakui menjadi salah satu dari jajaran Warchon. Kehandalan Zinn mengendarai RMAU meningkat pesat sejak dia di beri latihan privat bersama Hazel yang telah pensiun dan memfokuskan diri untuk melatih bibit-bibit berbakat di Bellato. Sepak terjang Zinn di medan perang mengingatkan banyak orang kepada pelatihnya. Dari sekian banyak unit MAU yang berserakan di Chip War, ga ada yang mampu mengendalikannya selincah Zinn. Dan untuk kabar baik, saat ini Zinn sedang bertunangan dengan seorang Berserker cewe bernama Razelth.
Monica saat ini udah berhenti dari kancah perang semenjak identitasnya sebagai mata-mata Bellato terungkap. Dia hidup damai bersama kedua orang tua angkatnya. Zinn seminggu sekali datang dan nginep disana, berkumpul bersama keluarganya yang baru. si Zinn beberapa kali mengajak Monica untuk kembali ke medan perang karena sayang dengan kemampuan yang dia miliki. Tapi Monica selalu menolak, dia bilang, hanya berharap suatu saat nanti akan bertemu lagi dengan TherMiaN.
Dan ngomong-ngomong soal TherMiaN, keberadaan makhluk gila kekuatan yang satu itu sampe detik ini masih misteri. Dia bener-bener menghilang dari muka Novus. Bahkan ga pernah nongol di Chip War. Sebuah hal yang sangat-sangat ga wajar buat orang seperti TherMiaN. Tapi beberapa saksi mata di Cora dan Bellato pernah memberikan kesaksian kalo pernah ngeliat sosok 2 Accre berbaju putih yang muter-muter di Haram, Numerus, Solus dan Anacade. Tapi 2 Accre tersebut ga pernah nyolek lvl-lvl kecil, sepertinya mencari-cari seseorang.... mungkinkah?
.........
"HUAYAH! Bukan gitu caranya!! udah dibilangin berapa kali masih ga ngerti juga sih?!", Bentak Ravi. Sesi latihan untuk para calon X-job lagi berlangsung. Ravi saat ini lagi menjalankan tugasnya sebagai instruktur. Ternyata gitu-gitu dia galak juga lho. Seorang War-Summoner yang baru jadi dan baru memiliki Hecate untuk di latih lagi di bentak-bentak sama Ravi.
"Tapi, Pak....", bela si X-job baru jadi bernama Ivar itu.
"PAK?!!! PANGGIL GW KAKAK!! ggrrrr....", bentak si Ravi lagi dengan tampang terhina.
"wew.... ok de.... kk...", jawab si Ivar dengan ekspresi swt...
Ravi menghela nafas panjang dan berdiri di sebelah si Ivar. "Gw kasih contoh sekali lagi ya, perhatiin baek-baek!".
"Siap Pa, eh... kk!!", jawab Ivar
Ravi berdiri di hadapan sebuah monster-monsteran yang biasa dipake untuk pelatihan akademi. Ga seperti kebanyakan summoner yang harus berteriak saat memanggil Animusnya, Ravi hanya mengangkat sebelah tangannya seperti menyuruh seseorang bangun, seketika tanah disekelilingnya berubah menjadi merah dan dari bawah muncullah sosok RIsis Cindy. Semua murid-murid yang ada disana menatap dengan takjub proses summon yang dilakukan oleh Ravi.
Ravi menatap anak-anak didiknya dan tersenyum penuh arti, 'Hmph.... gw emang keren....', pikirnya. Lalu dia melihat salah satu bronies (berondong manies) yang lagi menatap dirinya dengan penuh kekaguman. Pikirannya langsung melayang ke hal-hal yang aneh-aneh...
"Kk.... kok mukanya aneh gitu sih?",Ivar membuyarkan lamunan maut Ravi. Ravi yang kaget langsung buru-buru merubah muka mesumnya kembali menjadi muka sok keren.
"Uhum.... mmmm... sori, tadi gw lagi mendapatkan ilham...", Dalih si Ravi. Ivar menatapnya penuh ketidak percayaan. "Hush! diem aja n perhatiin yang bener!", bentaknya tengsin.
Ravi melakukan Buff-buff untuk dirinya sendiri, lalu mencabut Hora Staff nya dan mulai meng-cast ke arah momon jadi-jadian itu, "Ensnare!! Weakness!! Elemental Burn!! Sloth". Selesai meng-Cast, dalam sepersekian detik Ravi mengganti Hora Staffnya dengan SI Spadona miliknya (yang katanya sih beli sendiri.... tapi gw ga yakin). Begitu cukup dekat dengan targetnya, dia langsung bersalto, "Preassure Bomb!!"
DHUARR!! momon-momonan itu pun langsung rata dengan tanah yang membentuk sebuah lobang gede, cukup gede buat orang ngumpet. Seluruh murid-murid akademi disana berdecak kagum. Dan Ravi kembali tersenyum sumringrah, kuping elfnya berusaha menangkap kata-kata pujian dari murid-muridnya (khususnya yang cewe-cewe).
"Hebat yah pelatih kita", "iya..iya... keren banget", senyum Ravi makin lebar aja mendengarnya, "Tapi katanya playboy yah?", "iya lho... aku juga disuruh hati-hati sama mama aku...","ih kamu juga ya? aku juga lho...", Gubrak.... Ravi langsung nyungsep di lobang yang dia buat sendiri.
TENG.... TENG.... TENG.... Bel tanda waktu pelajaran telah usai berbunyi. Anak-anak akademi pun mulai membereskan barang-barangnya.
"Oke semuanya, sampe bertemu minggu depan, jangan lupa Pe-Er-nya dikerjain yah, minggu depan dah harus selesai!", Seru Ravi.
"Iyaaaa kaaaak.....", Anak-anak didiknya menyahut bersamaan. Lalu mereka mulai beranjak pulang setelah memberikan salam. Ravi memperhatikan murid-muridnya berlalu sambil sedikit tersenyum. Dia ga menyadari kalo ada yang mendekatinya. Plok! orang itu menepuk pundak Ravi, Ravi menoleh dan melihat disampingnya ada.... Namine.
GRUSAK! GRUSAK! GRUSAK!!! Ravi langsung ngibrit terjatoh-jatoh n ngacir ke tembok terdekat dengan tangan yang nemplok ke dinding. Tampangnya panik dan berkeringat. Namine tertawa kecil dan mendekatinya. Semakin Namine mendekat, muka Ravi semakin pucet dan keringetnya mengalir makin deras.
"Kamu kenapa sih? lucu banget..", tawa Namine, "Aku mau bilangin, nanti siang ada rapat di CoH", Bagi yang belom tau, CoH itu adalah kependekan dari Chamber of Hay, nama yang diberikan untuk ruangan khusus guild JusticE, entah siapa yang ngasih, swt. Setiap kali diingatkan oleh nama itu, Ravi selalu berpikiran klo dia kayaknya salah masuk Guild.
Perlahan-lahan Namine semakin mendekatkan mukanya ke muka Ravi, tampang Ravi jadi makin pucet, tembok aja kalah kali puthnya. "Btw, kamu ga bilang apa-apa kan soal aku sama siapapun?", tanya Namine dengan nada manis. Ravi buru-buru geleng-geleng, "Hmm.. Bagus..", Namine tersenyum, "Awas kalo bilang-bilang!", kata-kata terakhir Namine itu membuat Ravi langsung berubah menjadi batu..... karena..... Namine..... mengeluarkan kata-kata itu....... dengan....... SUARA COWO!! Namine pun tersenyum dan meninggalkan Ravi yang menjadi batu sendirian disana. Setelah Namine pergi, Ravi jatoh terduduk, dengan ekspresi masih shock...... lalu nangis...
...................
==========================================
-----------
Sebelom kita mulai cerita terakhir dari trio patriot Novus ini, gw sebagai pengarang cerita ini mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para pembaca, yang semuanya gw anggap teman-teman yang selalu mendukung gw dalam membuat sebuah cerita yang baik. Tanpa adanya kalian semua, cerita ini ga akan jadi sepanjang ini. Gw sendiri memutuskan untuk mengakhiri cerita ini disini, justru karena takut mengecewakan kalian semua bila kualitas cerita gw makin turun dan turun karena terlalu panjang.
Buat gw yang amatiran dan ga pernah bikin cerita untuk dipublikasikan sebelomnya, menulis cerita ini sangat-sangat menyenangkan. Seperti sebuah mimpi indah, untuk pertama kali di dalam hidup gw, gw dikenal banyak orang (dengan julukan pantie? swt -_-a), ga pernah sekalipun gw membayangkan cerita gw ini akan menyebar di begitu banyak forum, dan dibaca oleh begitu banyak teman-teman. Membuat gw punya banyak kenalan, dan menemukan sahabat-sahabat baru.
Kasus yang terjadi baru-baru ini oleh salah satu temen kita di forum juga jadi kenangan yang menyenangkan sekali buat gw^^, ga nyangka gw bisa di bela dan di dukung oleh begitu banyak orang.... terima kasih gw buat kalian mungkin ga akan ada abisnya.... thanks guys... n buat temen kita yang sempet bermasalah, semoga dirimu bisa belajar dari kesalahan ya bro... thanks, berkat dirimu gw bisa menyadari hal yang menyenangkan ini...
Gw mohon maaf bila sering membuat kalian menunggu terlalu lama, tapi karena pekerjaan gw di dunia nyata cukup banyak menyita waktu dan tenaga gw, belom lagi tugas gw sebagai musisi yang punya cita-cita bisa turut berkecimpung di dunia musik indonesia. Tapi sedikitpun gw ga pernah melupakan kalian semua yang menunggu lanjutan cerita gw.
Cukup menyedihkan buat gw mengakhiri mimpi indah ini. Tapi, dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan....
So... This is it.... The Finale.... dengan format yang berbeda dari sebelomnya..... semoga tidak terlalu mengecewakan... enjoy.....
Jakarta 14 April 2008, Penulis,
Putra Mulia a.k.a Pan7her, (a.k.a Panther, Pan'tujuh'her, Panjer, Panput, Pan123456789her, Pantie, pan7ha7 dan segudang nama panggilan aneh bin ajaib yang diberikan ke gw T_T)
Btw, untuk lebih menikmati cerita ini, ada baiknya begitu memasuki bagian terakhir cerita, kalian mendengarkan theme song dari RF sendiri yang berjudul 'one' biar bisa lebih mengkhayati ceritanya, ntar gw kasih tau dimana saat yang tepat wat dengerinnya
------------
7 Bulan telah berlalu.....
Ravi telah sukses mengejar segala kekurangannya. Duetnya dengan Risis Cindy sudah terkenal di seantero Novus, bahkan pernah menjadi target bangsa beberapa kali selama Chip War. Ravi yang dulu tidak mampu menghadapi musuh-musuh yang tangguh, sekarang udah jadi X-job legendaris. Begitu banyak patriot-patriot Cora baru yang tertarik untuk menggeluti profesi X-job setelah mendengar cerita-cerita tentang Ravi. Bahkan akademi Cora sekarang memiliki kurikulum sendiri bagi para calon X-job dan X-job baru jadi, dengan Ravi sebagai instrukturnya. Dan seperti yang di duga, kadang-kadang terdengar kasus pelecehan bagi para murid-murid wanitanya, untungnya pengadilan Cora ga perlu repot-repot mengadili dirinya karena sepertinya udah di 'adili' sendiri sama RIsis miliknya. (gosipnya sih dikebiri...swt)
Di Bellato, Zinn telah diakui menjadi salah satu dari jajaran Warchon. Kehandalan Zinn mengendarai RMAU meningkat pesat sejak dia di beri latihan privat bersama Hazel yang telah pensiun dan memfokuskan diri untuk melatih bibit-bibit berbakat di Bellato. Sepak terjang Zinn di medan perang mengingatkan banyak orang kepada pelatihnya. Dari sekian banyak unit MAU yang berserakan di Chip War, ga ada yang mampu mengendalikannya selincah Zinn. Dan untuk kabar baik, saat ini Zinn sedang bertunangan dengan seorang Berserker cewe bernama Razelth.
Monica saat ini udah berhenti dari kancah perang semenjak identitasnya sebagai mata-mata Bellato terungkap. Dia hidup damai bersama kedua orang tua angkatnya. Zinn seminggu sekali datang dan nginep disana, berkumpul bersama keluarganya yang baru. si Zinn beberapa kali mengajak Monica untuk kembali ke medan perang karena sayang dengan kemampuan yang dia miliki. Tapi Monica selalu menolak, dia bilang, hanya berharap suatu saat nanti akan bertemu lagi dengan TherMiaN.
Dan ngomong-ngomong soal TherMiaN, keberadaan makhluk gila kekuatan yang satu itu sampe detik ini masih misteri. Dia bener-bener menghilang dari muka Novus. Bahkan ga pernah nongol di Chip War. Sebuah hal yang sangat-sangat ga wajar buat orang seperti TherMiaN. Tapi beberapa saksi mata di Cora dan Bellato pernah memberikan kesaksian kalo pernah ngeliat sosok 2 Accre berbaju putih yang muter-muter di Haram, Numerus, Solus dan Anacade. Tapi 2 Accre tersebut ga pernah nyolek lvl-lvl kecil, sepertinya mencari-cari seseorang.... mungkinkah?
.........
"HUAYAH! Bukan gitu caranya!! udah dibilangin berapa kali masih ga ngerti juga sih?!", Bentak Ravi. Sesi latihan untuk para calon X-job lagi berlangsung. Ravi saat ini lagi menjalankan tugasnya sebagai instruktur. Ternyata gitu-gitu dia galak juga lho. Seorang War-Summoner yang baru jadi dan baru memiliki Hecate untuk di latih lagi di bentak-bentak sama Ravi.
"Tapi, Pak....", bela si X-job baru jadi bernama Ivar itu.
"PAK?!!! PANGGIL GW KAKAK!! ggrrrr....", bentak si Ravi lagi dengan tampang terhina.
"wew.... ok de.... kk...", jawab si Ivar dengan ekspresi swt...
Ravi menghela nafas panjang dan berdiri di sebelah si Ivar. "Gw kasih contoh sekali lagi ya, perhatiin baek-baek!".
"Siap Pa, eh... kk!!", jawab Ivar
Ravi berdiri di hadapan sebuah monster-monsteran yang biasa dipake untuk pelatihan akademi. Ga seperti kebanyakan summoner yang harus berteriak saat memanggil Animusnya, Ravi hanya mengangkat sebelah tangannya seperti menyuruh seseorang bangun, seketika tanah disekelilingnya berubah menjadi merah dan dari bawah muncullah sosok RIsis Cindy. Semua murid-murid yang ada disana menatap dengan takjub proses summon yang dilakukan oleh Ravi.
Ravi menatap anak-anak didiknya dan tersenyum penuh arti, 'Hmph.... gw emang keren....', pikirnya. Lalu dia melihat salah satu bronies (berondong manies) yang lagi menatap dirinya dengan penuh kekaguman. Pikirannya langsung melayang ke hal-hal yang aneh-aneh...
"Kk.... kok mukanya aneh gitu sih?",Ivar membuyarkan lamunan maut Ravi. Ravi yang kaget langsung buru-buru merubah muka mesumnya kembali menjadi muka sok keren.
"Uhum.... mmmm... sori, tadi gw lagi mendapatkan ilham...", Dalih si Ravi. Ivar menatapnya penuh ketidak percayaan. "Hush! diem aja n perhatiin yang bener!", bentaknya tengsin.
Ravi melakukan Buff-buff untuk dirinya sendiri, lalu mencabut Hora Staff nya dan mulai meng-cast ke arah momon jadi-jadian itu, "Ensnare!! Weakness!! Elemental Burn!! Sloth". Selesai meng-Cast, dalam sepersekian detik Ravi mengganti Hora Staffnya dengan SI Spadona miliknya (yang katanya sih beli sendiri.... tapi gw ga yakin). Begitu cukup dekat dengan targetnya, dia langsung bersalto, "Preassure Bomb!!"
DHUARR!! momon-momonan itu pun langsung rata dengan tanah yang membentuk sebuah lobang gede, cukup gede buat orang ngumpet. Seluruh murid-murid akademi disana berdecak kagum. Dan Ravi kembali tersenyum sumringrah, kuping elfnya berusaha menangkap kata-kata pujian dari murid-muridnya (khususnya yang cewe-cewe).
"Hebat yah pelatih kita", "iya..iya... keren banget", senyum Ravi makin lebar aja mendengarnya, "Tapi katanya playboy yah?", "iya lho... aku juga disuruh hati-hati sama mama aku...","ih kamu juga ya? aku juga lho...", Gubrak.... Ravi langsung nyungsep di lobang yang dia buat sendiri.
TENG.... TENG.... TENG.... Bel tanda waktu pelajaran telah usai berbunyi. Anak-anak akademi pun mulai membereskan barang-barangnya.
"Oke semuanya, sampe bertemu minggu depan, jangan lupa Pe-Er-nya dikerjain yah, minggu depan dah harus selesai!", Seru Ravi.
"Iyaaaa kaaaak.....", Anak-anak didiknya menyahut bersamaan. Lalu mereka mulai beranjak pulang setelah memberikan salam. Ravi memperhatikan murid-muridnya berlalu sambil sedikit tersenyum. Dia ga menyadari kalo ada yang mendekatinya. Plok! orang itu menepuk pundak Ravi, Ravi menoleh dan melihat disampingnya ada.... Namine.
GRUSAK! GRUSAK! GRUSAK!!! Ravi langsung ngibrit terjatoh-jatoh n ngacir ke tembok terdekat dengan tangan yang nemplok ke dinding. Tampangnya panik dan berkeringat. Namine tertawa kecil dan mendekatinya. Semakin Namine mendekat, muka Ravi semakin pucet dan keringetnya mengalir makin deras.
"Kamu kenapa sih? lucu banget..", tawa Namine, "Aku mau bilangin, nanti siang ada rapat di CoH", Bagi yang belom tau, CoH itu adalah kependekan dari Chamber of Hay, nama yang diberikan untuk ruangan khusus guild JusticE, entah siapa yang ngasih, swt. Setiap kali diingatkan oleh nama itu, Ravi selalu berpikiran klo dia kayaknya salah masuk Guild.
Perlahan-lahan Namine semakin mendekatkan mukanya ke muka Ravi, tampang Ravi jadi makin pucet, tembok aja kalah kali puthnya. "Btw, kamu ga bilang apa-apa kan soal aku sama siapapun?", tanya Namine dengan nada manis. Ravi buru-buru geleng-geleng, "Hmm.. Bagus..", Namine tersenyum, "Awas kalo bilang-bilang!", kata-kata terakhir Namine itu membuat Ravi langsung berubah menjadi batu..... karena..... Namine..... mengeluarkan kata-kata itu....... dengan....... SUARA COWO!! Namine pun tersenyum dan meninggalkan Ravi yang menjadi batu sendirian disana. Setelah Namine pergi, Ravi jatoh terduduk, dengan ekspresi masih shock...... lalu nangis...
...................
Diubah oleh sipaul76 02-01-2018 03:13
0
Kutip
Balas