- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan & komen supaya kaskuser yang lain bisa baca.
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":
Spoiler for "menolak":
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%Ravi ♥ Cindy
23%TherMiaN ♥ Monica
39%Zinn ♥ Nightshade
7%Ravi ♥ Namine
5%Lime ♥ Nakoruru
3%Zinn ♥ Razelth
6%Diubah oleh sipaul76 01-01-2018 18:30
0
129.7K
Kutip
2.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Online Games
16.3KThread•4.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sipaul76
#450
Spoiler for "part 21-1":
[Show me the meaning of being lonenly...]
===================================
Zinn keluar dari ruang perawatan prajurit dengan muka lesu, dia berjalan keluar dari markas Bellato.
................
Fuuhh... Hazel harus diopname selama 6 bulan....menurut dokter, kakinya yang hancur tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diganti dengan kaki mekanik.
..........mekanik....
gw menatap lengan mekanik gw yang di balut dengan kulit buatan........
Cindy.......
Apa yang dialami oleh Hazel mengingatkan gw beberapa waktu yang lalu.... dimana gw juga terluka parah..... oleh serangan...... Cindy.
Sial. Gw jadi teringat lagi sama mantan tunangan gw, yang di rebut oleh sahabat gw sendiri.... tapi setelah gw pikir-pikir lagi.... Meskipun mesumnya ga ketulungan, Ravi bukan tipe cowo yang akan mengkhianati sahabat sendiri.... apa yang terjadi itu bukan salah dia.... apakah itu... salah... Cindy? ataukah.... salah..............gw?
Gw mengingat lagi kejadian dimana gw pertama kali kehilangan Cindy, dimana gw bertemu dengan TherMiaN dan berduel dengannya. Setelah TherMian mundur, BMAU Cindy di hancurkan oleh seorang Warlock........ Andaikan.... saat itu.... bukan Cindy yang jadi sasaran Warlock tersebut, kalo aja dia menyerang gw.... mungkin...... semuanya tidak akan seperti ini.... mungkin Cindy akan lebih bahagia.... dan dia tidak harus mati tertusuk oleh senjatanya Ravi saat gw berduel dengannya. Cindy tidak perlu berada di tengah-tengah perasaan gw dan Ravi.
Andaikan..... gw yang mati.... mungkin semuanya akan lebih baik...
hmm? di depan gw ada 2 pasangan Bellato yang lagi berantem. Yang cewe sepertinya Holy Chandra, dan yang cowo sepertinya Shield Miller kalo diliat dari perisai gede yang dia bawa. si Cewe, dari name tagnya gw liat, Aina. si cowo sepertinya namanya Rakuen.
"Kamu sih, kan aku dah bilang aku lagi lawan diatas 2 musuh, kamu jangan deket2!", bentak si cowo.
"Abisan, kalo aku jauh-jauh, nanti yang nge-heal kamu siapa?!", si cewe kayaknya ga mau kalah.
"Kalo keadaan emang mendesak kan kamu bisa Recall aku!! jangan bandel deh klo dibilangin!", semprot si cowo.
"Meskipun gitu juga, kamu pikir aku bisa tenang ninggalin kamu sendirian kayak gitu, Ra?!", si cewe kayaknya bener-bener keukeuh sama pendapatnya.
"Aduuuhh.... kamu ini...", si cowo menampar mukanya sendiri saking geramnya. Jadi ga tahan untuk nimbrung...
"Ehem....", gw bergumam untuk menarik perhatian mereka.
Mereka sepertinya agak malu setelah menyadari kehadiran gw.
"Halo, Zinn", kata si Rakuen.
"Lho? kok kenal gw?", tanya gw heran.
"Hihihi... siapa yang ga kenal Zinn? AR yang membantai satu peleton Cora saat war beberapa waktu lalu...", Sahut Aina.
"Ah... enggak gitu kok.... waktu itu kebetulan aja..", Jawab gw tengsin sambil garuk-garuk kepala.
Rakuen menepuk punggung gw, "Ahahaha... Jangan merendah gitu ah... kemampuan yang bagus jangan di umpetin...", tawanya.
Entah kenapa, meskipun dari dulu gw selalu jadi yang terbaik di pelajaran maupun prestasi, tapi gw ga pernah terbiasa dengan pujian-pujian seperti ini.... Sekalipun kedua orang tua angkat gw yang memuji gw... seneng sih... tapi kayak ga nyaman aja....entahlah...
"WAAA!!", teriakan Aina menyadarkan gw dari lamunan. Gw dan Rakuen langsung melihat kearah Aina dan melihat dia seperti shock berat. Mata gw mengikuti arah pandangannya, dan gw melihat... Monica. "Ada Cora!! Raku!!", Teriak Aina, seru sendiri.
Rakuen menghela nafas panjang, "Hahh... Kamu ini.... masa ga tau dia sih?", Aina menatap dia dengan pandangan aneh, "Itu loooh... yang jadi mata-mata Bells di Cora... Kemaren-kemaren kita bisa dapet keuntungan di Chip War juga berkat informasi-informasi dari dia", Jelas si Rakuen.
Aina cuma bisa berkedip-kedip, "Masa ya?", Sejenak kemudian "Ouw.. Okaay", Rakuen kambali mengehela nafas panjang, dan klo di komik-komik pasti ada butiran keringat gede di samping kepalanya....huhuhu....
Mata Monica menangkap gw dari sudut pandangnya, lalu menghampiri kita sambil tersenyum. "Hai...", sapanya setelah berdiri cukup dekat.
"Halo", bales gw, "Kenalin, ini.....emmm", gw mau memperkenalkan kedua orang disamping gw, tapi gw agak-agak lupa namanya.
"Aina..", si Aina mengulurkan tangannya duluan, Monica pun membalas jabatan tangan Aina.
"Monica...", bales si Monica dengan tersenyum.
Gw liat Rakuen mau mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri ke Monica, tapi tiba-tiba si Aina memeluk lengan Rakuen dan bilang, "Yang ini namanya Rakuen...", katanya ceria, "Dia punya gue lho...", lanjutnya dengan tatapan membunuh kepada Monica...... swt.... ganas betul...
"Ada apa hari ini dateng ke sini, Mon?", tanya gw untuk memecahkan aura membunuh yang ada di udara.
Monica yang kayaknya tadi bingung mau ngomong keliatannya cukup lega dengan pertanyaan gw, "Oh.. enggak, lagi memberikan informasi terbaru aja... biasa deh, laporan rutin", jawabnya.
"Ada kabar apa dari Cor.....aw!", Rakuen keliatannya mau nanya, tapi gw liat dari tangannya yang masih di jepit sama si Aina.... keliatannya dicubit...... tapi si Aina malah keliatan ga bersalah gitu sambil senyum-senyum.... swt.....
"Mmm...", Monica keliatannya agak ragu mau ngejawab si Rakuen, akhinya dia menatap gw dan menjawab pertanyaan tadi, "Ada kabar kalo Cora lagi membentuk pasukan rusuh untuk menyerang unit-unit MAU yang sedang farming di ether dalam waktu dekat".
"APA?!", kita bertiga serentak terkejut, gw perlu informasi lebih, "Kira-kira... ka...", tiba-tiba Aina memotong pertanyaan gw.
"DUASAR CORA GA TAU DIRI.... BANCI-BANCI @&!^&@*#^@&!", maki-maki dia.... Gw, Monica dan Rakuen hanya bisa berekspresi.............. swt. Rakuen yang sepertinya cukup mengerti si Aina, memeluk Aina dari belakang, dan berkata,
"Tenang sayang....", wah, ternyata cukup efektif, si Aina langsung diem, "Kita beresin mereka, OK?",
Aina tersenyum dan berkata "Pastinya!!", sambil mengepalkan kedua tangannya di depan muka.
"Anu... kayaknya pasukannya cukup banyak lho.... paling sedikit 2 party...", kata Monica kepada kedua pasangan itu.
Aina keliatan sewot, "HUH!! klo gue sama Raku yang urusin, pasti bisa beresin semuanya!!", katanya mencak-mencak, Rakuen dari belakang Aina mengisyaratkan kita untuk jangan berkata apa-apa lagi dengan menempelkan jarinya ke bibir.... kembali... gw dan Monica berekspresi........... swt.
"Ayo kita berangkat!!", seru Aina.
"He?", Rakuen kaget, "Berangkat kemana?", tanyanya.
"Ke Ether lah!? kemana lagi?", jawab Aina.
"WHAT?! mau ngapain kesana sekarang?!", seru Rakuen.
"Kita patroli disana!!", sahut Aina, dengan mata yang berbinar-binar. Rakuen menghela nafas panjang.
"Lho? Tapi...", belom selesai gw ngomong, si Rakuen kembali meletakkan jarinya ke bibir sambil meringis.....swt.... ia deh... gw ga jadi ngomong.
"Oke deh klo gitu, kita pergi dulu yah, sampe ketemu lagi", kata Rakuen kepada gw dan Monica.
"Cya....", lambai Aina. Lalu mereka berlalu meninggalkan kita, sepertinya mau ngambil duit dulu di bank.
Gw dan Monica jadi berpandang-pandangan, seperti mengerti arti pandangan gw, Monica mengangkat bahunya seolah berkata 'terserah...?'
Akhirnya gw menetapkan hati dan memanggil kedua pasangan itu, "Hei! Tunggu bentar!", mereka berdua berhenti dan menengok ke arah gw. Gw dan Monica berjalan menghampiri mereka. "Kalo kalian ga keberatan, kita berdua mau ikut", Aina menatap tajam ke arah Monica.
"Ngapain?", katanya sinis.
"Gw juga mau analisa lokasi, siapa tau bisa menentukan titik-titik rawan serangan Cora, dan Monica ini bisa membantu memberi opini untuk lokasi-lokasi arah serangan Cora", jelas gw. Si Aina manyun, tapi Rakuen menjawab,
"Oke, ayo kita sama-sama kesana, lebih banyak mungkin lebih aman", katanya ramah sambil mengelus-elus kepala Aina. Gw pun tersenyum dan kita bersama-sama ke bank untuk mengambil duit dan men-stock potion secukupnya. Karena unit MAU gw masih dalam perbaikan, gw mengambil senjata panah gw dari tempat penyimpanan, hei, gini-gini juga gw mantan Advanturer waktu di Cora.
.........
===================================
Zinn keluar dari ruang perawatan prajurit dengan muka lesu, dia berjalan keluar dari markas Bellato.
................
Fuuhh... Hazel harus diopname selama 6 bulan....menurut dokter, kakinya yang hancur tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diganti dengan kaki mekanik.
..........mekanik....
gw menatap lengan mekanik gw yang di balut dengan kulit buatan........
Cindy.......
Apa yang dialami oleh Hazel mengingatkan gw beberapa waktu yang lalu.... dimana gw juga terluka parah..... oleh serangan...... Cindy.
Sial. Gw jadi teringat lagi sama mantan tunangan gw, yang di rebut oleh sahabat gw sendiri.... tapi setelah gw pikir-pikir lagi.... Meskipun mesumnya ga ketulungan, Ravi bukan tipe cowo yang akan mengkhianati sahabat sendiri.... apa yang terjadi itu bukan salah dia.... apakah itu... salah... Cindy? ataukah.... salah..............gw?
Gw mengingat lagi kejadian dimana gw pertama kali kehilangan Cindy, dimana gw bertemu dengan TherMiaN dan berduel dengannya. Setelah TherMian mundur, BMAU Cindy di hancurkan oleh seorang Warlock........ Andaikan.... saat itu.... bukan Cindy yang jadi sasaran Warlock tersebut, kalo aja dia menyerang gw.... mungkin...... semuanya tidak akan seperti ini.... mungkin Cindy akan lebih bahagia.... dan dia tidak harus mati tertusuk oleh senjatanya Ravi saat gw berduel dengannya. Cindy tidak perlu berada di tengah-tengah perasaan gw dan Ravi.
Andaikan..... gw yang mati.... mungkin semuanya akan lebih baik...
hmm? di depan gw ada 2 pasangan Bellato yang lagi berantem. Yang cewe sepertinya Holy Chandra, dan yang cowo sepertinya Shield Miller kalo diliat dari perisai gede yang dia bawa. si Cewe, dari name tagnya gw liat, Aina. si cowo sepertinya namanya Rakuen.
"Kamu sih, kan aku dah bilang aku lagi lawan diatas 2 musuh, kamu jangan deket2!", bentak si cowo.
"Abisan, kalo aku jauh-jauh, nanti yang nge-heal kamu siapa?!", si cewe kayaknya ga mau kalah.
"Kalo keadaan emang mendesak kan kamu bisa Recall aku!! jangan bandel deh klo dibilangin!", semprot si cowo.
"Meskipun gitu juga, kamu pikir aku bisa tenang ninggalin kamu sendirian kayak gitu, Ra?!", si cewe kayaknya bener-bener keukeuh sama pendapatnya.
"Aduuuhh.... kamu ini...", si cowo menampar mukanya sendiri saking geramnya. Jadi ga tahan untuk nimbrung...
"Ehem....", gw bergumam untuk menarik perhatian mereka.
Mereka sepertinya agak malu setelah menyadari kehadiran gw.
"Halo, Zinn", kata si Rakuen.
"Lho? kok kenal gw?", tanya gw heran.
"Hihihi... siapa yang ga kenal Zinn? AR yang membantai satu peleton Cora saat war beberapa waktu lalu...", Sahut Aina.
"Ah... enggak gitu kok.... waktu itu kebetulan aja..", Jawab gw tengsin sambil garuk-garuk kepala.
Rakuen menepuk punggung gw, "Ahahaha... Jangan merendah gitu ah... kemampuan yang bagus jangan di umpetin...", tawanya.
Entah kenapa, meskipun dari dulu gw selalu jadi yang terbaik di pelajaran maupun prestasi, tapi gw ga pernah terbiasa dengan pujian-pujian seperti ini.... Sekalipun kedua orang tua angkat gw yang memuji gw... seneng sih... tapi kayak ga nyaman aja....entahlah...
"WAAA!!", teriakan Aina menyadarkan gw dari lamunan. Gw dan Rakuen langsung melihat kearah Aina dan melihat dia seperti shock berat. Mata gw mengikuti arah pandangannya, dan gw melihat... Monica. "Ada Cora!! Raku!!", Teriak Aina, seru sendiri.
Rakuen menghela nafas panjang, "Hahh... Kamu ini.... masa ga tau dia sih?", Aina menatap dia dengan pandangan aneh, "Itu loooh... yang jadi mata-mata Bells di Cora... Kemaren-kemaren kita bisa dapet keuntungan di Chip War juga berkat informasi-informasi dari dia", Jelas si Rakuen.
Aina cuma bisa berkedip-kedip, "Masa ya?", Sejenak kemudian "Ouw.. Okaay", Rakuen kambali mengehela nafas panjang, dan klo di komik-komik pasti ada butiran keringat gede di samping kepalanya....huhuhu....
Mata Monica menangkap gw dari sudut pandangnya, lalu menghampiri kita sambil tersenyum. "Hai...", sapanya setelah berdiri cukup dekat.
"Halo", bales gw, "Kenalin, ini.....emmm", gw mau memperkenalkan kedua orang disamping gw, tapi gw agak-agak lupa namanya.
"Aina..", si Aina mengulurkan tangannya duluan, Monica pun membalas jabatan tangan Aina.
"Monica...", bales si Monica dengan tersenyum.
Gw liat Rakuen mau mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri ke Monica, tapi tiba-tiba si Aina memeluk lengan Rakuen dan bilang, "Yang ini namanya Rakuen...", katanya ceria, "Dia punya gue lho...", lanjutnya dengan tatapan membunuh kepada Monica...... swt.... ganas betul...
"Ada apa hari ini dateng ke sini, Mon?", tanya gw untuk memecahkan aura membunuh yang ada di udara.
Monica yang kayaknya tadi bingung mau ngomong keliatannya cukup lega dengan pertanyaan gw, "Oh.. enggak, lagi memberikan informasi terbaru aja... biasa deh, laporan rutin", jawabnya.
"Ada kabar apa dari Cor.....aw!", Rakuen keliatannya mau nanya, tapi gw liat dari tangannya yang masih di jepit sama si Aina.... keliatannya dicubit...... tapi si Aina malah keliatan ga bersalah gitu sambil senyum-senyum.... swt.....
"Mmm...", Monica keliatannya agak ragu mau ngejawab si Rakuen, akhinya dia menatap gw dan menjawab pertanyaan tadi, "Ada kabar kalo Cora lagi membentuk pasukan rusuh untuk menyerang unit-unit MAU yang sedang farming di ether dalam waktu dekat".
"APA?!", kita bertiga serentak terkejut, gw perlu informasi lebih, "Kira-kira... ka...", tiba-tiba Aina memotong pertanyaan gw.
"DUASAR CORA GA TAU DIRI.... BANCI-BANCI @&!^&@*#^@&!", maki-maki dia.... Gw, Monica dan Rakuen hanya bisa berekspresi.............. swt. Rakuen yang sepertinya cukup mengerti si Aina, memeluk Aina dari belakang, dan berkata,
"Tenang sayang....", wah, ternyata cukup efektif, si Aina langsung diem, "Kita beresin mereka, OK?",
Aina tersenyum dan berkata "Pastinya!!", sambil mengepalkan kedua tangannya di depan muka.
"Anu... kayaknya pasukannya cukup banyak lho.... paling sedikit 2 party...", kata Monica kepada kedua pasangan itu.
Aina keliatan sewot, "HUH!! klo gue sama Raku yang urusin, pasti bisa beresin semuanya!!", katanya mencak-mencak, Rakuen dari belakang Aina mengisyaratkan kita untuk jangan berkata apa-apa lagi dengan menempelkan jarinya ke bibir.... kembali... gw dan Monica berekspresi........... swt.
"Ayo kita berangkat!!", seru Aina.
"He?", Rakuen kaget, "Berangkat kemana?", tanyanya.
"Ke Ether lah!? kemana lagi?", jawab Aina.
"WHAT?! mau ngapain kesana sekarang?!", seru Rakuen.
"Kita patroli disana!!", sahut Aina, dengan mata yang berbinar-binar. Rakuen menghela nafas panjang.
"Lho? Tapi...", belom selesai gw ngomong, si Rakuen kembali meletakkan jarinya ke bibir sambil meringis.....swt.... ia deh... gw ga jadi ngomong.
"Oke deh klo gitu, kita pergi dulu yah, sampe ketemu lagi", kata Rakuen kepada gw dan Monica.
"Cya....", lambai Aina. Lalu mereka berlalu meninggalkan kita, sepertinya mau ngambil duit dulu di bank.
Gw dan Monica jadi berpandang-pandangan, seperti mengerti arti pandangan gw, Monica mengangkat bahunya seolah berkata 'terserah...?'
Akhirnya gw menetapkan hati dan memanggil kedua pasangan itu, "Hei! Tunggu bentar!", mereka berdua berhenti dan menengok ke arah gw. Gw dan Monica berjalan menghampiri mereka. "Kalo kalian ga keberatan, kita berdua mau ikut", Aina menatap tajam ke arah Monica.
"Ngapain?", katanya sinis.
"Gw juga mau analisa lokasi, siapa tau bisa menentukan titik-titik rawan serangan Cora, dan Monica ini bisa membantu memberi opini untuk lokasi-lokasi arah serangan Cora", jelas gw. Si Aina manyun, tapi Rakuen menjawab,
"Oke, ayo kita sama-sama kesana, lebih banyak mungkin lebih aman", katanya ramah sambil mengelus-elus kepala Aina. Gw pun tersenyum dan kita bersama-sama ke bank untuk mengambil duit dan men-stock potion secukupnya. Karena unit MAU gw masih dalam perbaikan, gw mengambil senjata panah gw dari tempat penyimpanan, hei, gini-gini juga gw mantan Advanturer waktu di Cora.
.........
0
Kutip
Balas