- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
![sipaul76](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/10/12/avatar1138258_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
![[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)](https://dl.kaskus.id/www.siaranalhayat.com/wp-content/uploads/2010/04/bismillah.gif)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan
![Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvqnpxx.gif)
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
Spoiler for "menolak":
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%Ravi ♥ Cindy
23%TherMiaN ♥ Monica
39%Zinn ♥ Nightshade
7%Ravi ♥ Namine
5%Lime ♥ Nakoruru
3%Zinn ♥ Razelth
6%Diubah oleh sipaul76 01-01-2018 18:30
0
129.7K
Kutip
2.6K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Online Games](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-100.png)
Online Games![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
16.3KThread•4.9KAnggota
Tampilkan semua post
![sipaul76](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/10/12/avatar1138258_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
sipaul76
#421
Spoiler for "part 20-5":
[Somewhere I Belong...]
"Namine!!" Teriakan gw membuat para kaleng-kaleng itu menyadari kehadiran gw, dan sepertinya terbengong ngeliat 4 Animus gw. Gw bergegas menghampiri Namine dan mengecek kondisinya. Meskipun cukup parah, tapi sepertinya ga membahayakan nyawanya. Gw suruh Inana untuk mengheal dia. Setelah luka-lukanya pulih, Namine sepertinya masih cukup terkuras tenaganya melawan kaleng-kaleng tersebut.
"Kamu disini aja yah, biar gw yang menghadapi mereka!", kata gw.
"Kamu yakin? ada 2 kaleng level tinggi lho disitu?", tanya dia khawatir.
Gw tersenyum, "Tenang aja... percaya sama gw..", gw berdiri dan menghadapi para kaleng-kaleng tersebut, dengan ekspresi 'C'mon!', lalu gw bergerak menjauhi Namine supaya pertarungan ini ga melibatkan dia.
Gw berkata kepada 4 Animus gw, "Kalian semua siap?", mereka mengangguk tanpa ragu, "Bagus! ayo kita daur ulang kaleng-kaleng ini!!". 'HOAAAAAAA!!!!", gw langsung merapal semua buff-buff yang gw kuasai, anehnya, kali ini buff-buff nya terasa lebih bertenaga dan berisi. Keempat Animus gw juga sepertinya merasakan keanehan yang gw rasain. Mereka, seolah-olah memberikan buff pada diri sendiri, mengalami perubahan dalam wujud mereka.
Paimon perlahan-lahan tubuhnya di balut logam berwarna perak, Tanduk-tanduk Hecate satu persatu mengobarkan api, Inana pun berubah warna perlengkapannya menjadi warna emas, begitu juga dengan Isis Cindy, dimana lingkaran di sampingnya berubah menjadi warna emas. Huhuhu... badan gw sendiri sepertinya diisi dengan tenaga tak terbatas.
Gw mengeluarkan tongkat gw, sambil berteriak "AYO!!", gw meng-cast Ensnare, Power Drain, Sloth, Weakness dan Elemental Burn kepada striker-striker yang ada, Animus-Animus gw, tanpa perlu gw perintah, bergerak sesuai kemauan gw. Hecate menyerang mereka dengan serangan areanya, dan membuat beberapa kaleng tersebut stun. Paimon menutup serangan yang dilakukan oleh Striker yang masih bisa menyerang dengan badannya yang dilapisi perak. Dari samping, Isis Cindy menembak Striker yang sedang stun dan Def Gaugenya turun terus akibat serangan Hecate. Dari belakang, gw menyeruak ke depan sambil membawa Field Lance gw dan melakukan Thrust ke kaleng yang diserang oleh Isis Cindy.
"HEAAAA!!", kaleng yang ga make celana itu tanpa sempat bergerak (ga bisa gerak juga sih karena lagi posisi Siege Kit) hanya bisa pasrah menerima Field Lance gw yang menembus badannya dan menghabisi masa aktifnya, setelah gw cabut, gw langsung melakukan Shining Cut ke Striker yang satu lagi,
TRANGG!! wew, ga ko'it dia. Pasti lvl tinggi nih, pake baju putih sih. Tapi serangan gw setidaknya cukup menimbulkan kerusakan yang ga sedikit.
DHUARRR!!!
UGH!!.... satu Striker lagi rupanya menghajar gw dengan Compound. Serangan dia cukup berasa dan membuat gw terpental, tapi begitu gw mendarat di tanah, Inana dengan sigap langsung meng-heal gw. Gw langsung mengarahkan jempol ke arah Inana, dia tersenyum.
Gw berdiri dan menghampiri tim gw (Animus-animus gw maksudnya). Dan melihat ke arah kaleng-kaleng yang sepertinya kewalahan menghadapi kita. Gw tersenyum penuh kemeenangan melihat mereka yang ga bergerak dan sepertinya bingung untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Huh... sepertinya ini akan selesai dengan cepat...", gw mengeluarkan tongkat gw dan mengacungkannya ke arah mereka "Ayo kita selesaikan!!", seru gw.
TIba-tiba gw memperhatikan mata mereka menyala sekilas. Battle Leadernya menghampiri Striker yang gw tusuk tadi, dan melakukan entah apa terhadapnya yang membuatnya bisa bergerak lagi. Striker yang udah aktif lagi itu matanya menyala lagi sekilas. Sial!! Battle Leader itu membangkitkan temannya yang udah mati! berarti kita harus habisi Battle Leader itu duluan!
"Incer Battle Leadernya!!", teriak gw. Isis Cindy tanpa tunggu lama langsung menembak Battle Leader itu, DHUAR!! Battle Leader itu langsung terpental dan terjatuh, tapi langsung berdiri lagi. Striker-Striker yang ada langsung mengincar Isis Cindy,
DHUARR!! DHUARR!! DHUARRR!! Serangan mereka ditutupi oleh Paimon yang berdiri di depan Isis Cindy. Hecate dari samping langsung mengibaskan apinya untuk menghalau serangan para Striker-Striker tersebut. Satu Striker memisahkan dari dari barisan dan memancing Hecate, Setelah memasang Siege Kit lagi, dia menembakkan Launchernya, tapi muntahan senjatanya kali ini, berlemenkan air?!!! Peluru Cyclone??!!
BRUASHSHHH!!! Serangan dia menghalau api Hecate dan menghantam Hecate dengan elemen airnya yang membuat Hecate tidak sanggup melawan. Gawat!
"PAIMON!!", seru gw, Paimon langsung bergerak melindungi Hecate, Inana berusaha mengheal Hecate, tapi tidak berpengaruh, apakah karena elemen air tersebut?! Ketiga Striker yang ada memfokuskan serangan mereka kepada Paimon, seolah-olah ingin menghancurkan tubuh raksasa itu tanpa sisa. Tapi pada dasarnya def Paimon luar biasa, dia ga bergeming sedikit pun dari tempatnya. Tiba-tiba Battle Leader yang tadi dipentalkan Isis Cindy kembali lagi, dan meng-cast sesuatu, entah apa itu.
Tiba-tiba gw memperhatikan ada yang aneh dari Paimon.... Lapisan peraknya..... lumer?!! Lapisan peraknya hancur perlahan-lahan seiring dengan serangan dari ketiga Striker itu dan semkin lama terlihat lapisan emas dibalik perak yang luntur tersebut. Apakah...... Battle Leader tadi...... menurunkan Def Gauge Paimon??!
"CINDY!! BATTLE LEADERNYA!!", teriak gw. Isis Cindy menyadari bahaya yang terjadi dan langsung membobardir Battle Leader itu dengan serangannya, tidak perlu waktu lama bagi dia untuk meledakkan kaleng sialan itu! Rupanya dengan modarnya Battle Leader tadi, Def Gaugenya Paimon masih tidak kembali juga, Bahkan lapisan emas yang tadinya ada dibalik lapisan peraknya pun mulai hancur tiap kali dia menerima serangan Striker-Striker tersebut!! Inana terus berusaha meng-heal Paimon dan Hecate, tapi tidak berhasil, sehingga sepertinya dia makin kelelahan.
Gw menarik Field Lance gw, lalu menyeruak maju dan menyerang kembali Striker yang tadi gw tusuk. "CINDY!!", Isis Cindy mengerti maksud gw dan menggabungkan serangan dia ke target gw.
"HAAAAAAAA!!!", BRUAKKKKK!! Field Lance gw kembali menembus tubuh Accre yang sepertinya berlevel paling kecil (dan tidak bercelana). DHUARR!! Serangan tambahan dari Isis Cindy langsung meledakkannya.
Tapi gerakan gw kali ini sepertinya sedikit terlalu sembrono, Posisi gw saat ini rupanya empuk sekali bagi 2 Striker sisanya, mereka berdua mengarahkan moncong Launchernya ke muka gw, dan dalam hitungan detik, segalanya menjadi terang dari ujung selongsong mereka. Sial! gw melompat kebelakang sebisanya.
DHUAARRRR!!! DHUARRR!! Gw terpelanting karena hempasan anginnya. Tapi kok ga sakit? Saat gw melihat ke depan, Paimon rupanya kembali melindungi gw.... tapi.... Lapisan perak dan emasnya sudah hilang sama sekali.... dan serangan barusan... langsung menghantam badannya yang tak terlindungi lagi... Perlahan-lahan.... Badannya terurai menjadi cahaya-cahaya dan berangsur-angsur menghilang..
"TIDAAAK!!!! PAIMON!! INANA HEAL DIA!!", teriak gw. Tapi Inana tidak melakukan apa-apa, saat gw menoleh untuk melihatnya, dia sudah tersungkur di tanah, wajahnya luar biasa pucat dan sepertinya tenaganya sudah ada di titik terakhir, apakah karena berusaha mengheal Paimon dan Hecate dari tadi?? Dia sudah tidak bisa membantu apa-apa lagi. Gw hanya bisa menatap wujud Paimon yang pelan-pelan semakin menghilang berubah menjadi butir-butir cahaya.
DHUAR!! Tiba-tiba kaleng-kaleng itu dihujani serangan api, Hecate rupanya sudah bisa kembali menyerang, tapi tanduk-tanduknya sudah tidak ada yang mengeluarkan api lagi. Serangannya kali ini jauh lebih lemah dibanding serangannya saat kelima tanduknya masih mengeluarkan api. Isis Cindy berusaha membantu sebisanya dengan memfokuskan serangan ke satu Striker yang diserang Hecate. Satu Striker ber tag-name Soentul yang memiliki elemen air kembali menyerang Hecate.
BRUASHH!!! Serangan itu kembali membuyarkan api Hecate, dan sebelum serangannya mengenai tubuh Hecate, gw berlari dan berusaha menghalangi alur serangan Striker itu dengan badan gw. Tapi...
DHUARR!!! DHUARR!!! DHUARRR!! Doom Blast dari Striker yang satu lagi yang ber name tag Sukuna menghantam gw dan membuat gw terjembab serta terluka parah. Dalam ketidak berdayaan gw, gw menyaksikan adegan dimana Striker berlemen air tersebut meledak oleh serangan Isis Cindy, persis pada saat serangan elemen air miliknya menghajar Hecate untuk yang terakhir kali. Hecate pun, seperti Paimon, wujudnya mulai berubah menjadi butir-butir cahaya dan perlahan-lahan menghilang.
"HECATE!!!", gw berusaha berdiri dan meraih Hecate, berharap bila gw berhasil meraihnya, dia tidak akan menghilang. Saat itu gw menyadari kalau sebelah tulang kaki gw remuk dan tak mampu menopang badan gw sendiri. Gw menarik badan gw di tanah untuk berusaha mendekati Hecate yang semakin menghilang.... tanpa sempat gw sentuh.
SRIINGG.... tiba-tiba badan gw kembali terasa enteng dan kaki gw kembali ke kondisi semula, luka-luka gw pun mulai menutup. Dari ujung sebelahnya, gw melihat Innana meng-heal gw dengan susah payah menggunakan satu tangan sementara dia masih dalam kondisi terduduk di tanah, dan menggunakan satu tangannya untuk menopang badannya sendiri.
"JANGAN!! INNANA!! BERHENTI!!!", teriak gw, tapi Innana hanya tersenyum dan melanjutkan healnya hingga gw benar-benar sembuh. Seusai Heal yang terakhir, badannya langsung roboh ke tanah. Gw langsung berlari mendekatinya dan mendekap tubuhnya yang sudah tak bertenaga. "Innana!! Bangun!! Jangan kamu ikut-ikutan tinggalin gw!!", kata-kata gw udah sepertinya ga jelas dengan air mata yang mengalir entah dari kapan....
Innana tersenyum, senyumnya bagaikan seorang bayi yang polos... begitu murni..... "Innana....... kamu.... bagaikan seorang adik buat gw... tolong....... jangan pergi.......", isak gw. Isis Cindy yang berdiri di samping gw pun sepertinya mulai menangis.
"Namine!!" Teriakan gw membuat para kaleng-kaleng itu menyadari kehadiran gw, dan sepertinya terbengong ngeliat 4 Animus gw. Gw bergegas menghampiri Namine dan mengecek kondisinya. Meskipun cukup parah, tapi sepertinya ga membahayakan nyawanya. Gw suruh Inana untuk mengheal dia. Setelah luka-lukanya pulih, Namine sepertinya masih cukup terkuras tenaganya melawan kaleng-kaleng tersebut.
"Kamu disini aja yah, biar gw yang menghadapi mereka!", kata gw.
"Kamu yakin? ada 2 kaleng level tinggi lho disitu?", tanya dia khawatir.
Gw tersenyum, "Tenang aja... percaya sama gw..", gw berdiri dan menghadapi para kaleng-kaleng tersebut, dengan ekspresi 'C'mon!', lalu gw bergerak menjauhi Namine supaya pertarungan ini ga melibatkan dia.
Gw berkata kepada 4 Animus gw, "Kalian semua siap?", mereka mengangguk tanpa ragu, "Bagus! ayo kita daur ulang kaleng-kaleng ini!!". 'HOAAAAAAA!!!!", gw langsung merapal semua buff-buff yang gw kuasai, anehnya, kali ini buff-buff nya terasa lebih bertenaga dan berisi. Keempat Animus gw juga sepertinya merasakan keanehan yang gw rasain. Mereka, seolah-olah memberikan buff pada diri sendiri, mengalami perubahan dalam wujud mereka.
Paimon perlahan-lahan tubuhnya di balut logam berwarna perak, Tanduk-tanduk Hecate satu persatu mengobarkan api, Inana pun berubah warna perlengkapannya menjadi warna emas, begitu juga dengan Isis Cindy, dimana lingkaran di sampingnya berubah menjadi warna emas. Huhuhu... badan gw sendiri sepertinya diisi dengan tenaga tak terbatas.
Gw mengeluarkan tongkat gw, sambil berteriak "AYO!!", gw meng-cast Ensnare, Power Drain, Sloth, Weakness dan Elemental Burn kepada striker-striker yang ada, Animus-Animus gw, tanpa perlu gw perintah, bergerak sesuai kemauan gw. Hecate menyerang mereka dengan serangan areanya, dan membuat beberapa kaleng tersebut stun. Paimon menutup serangan yang dilakukan oleh Striker yang masih bisa menyerang dengan badannya yang dilapisi perak. Dari samping, Isis Cindy menembak Striker yang sedang stun dan Def Gaugenya turun terus akibat serangan Hecate. Dari belakang, gw menyeruak ke depan sambil membawa Field Lance gw dan melakukan Thrust ke kaleng yang diserang oleh Isis Cindy.
"HEAAAA!!", kaleng yang ga make celana itu tanpa sempat bergerak (ga bisa gerak juga sih karena lagi posisi Siege Kit) hanya bisa pasrah menerima Field Lance gw yang menembus badannya dan menghabisi masa aktifnya, setelah gw cabut, gw langsung melakukan Shining Cut ke Striker yang satu lagi,
TRANGG!! wew, ga ko'it dia. Pasti lvl tinggi nih, pake baju putih sih. Tapi serangan gw setidaknya cukup menimbulkan kerusakan yang ga sedikit.
DHUARRR!!!
UGH!!.... satu Striker lagi rupanya menghajar gw dengan Compound. Serangan dia cukup berasa dan membuat gw terpental, tapi begitu gw mendarat di tanah, Inana dengan sigap langsung meng-heal gw. Gw langsung mengarahkan jempol ke arah Inana, dia tersenyum.
Gw berdiri dan menghampiri tim gw (Animus-animus gw maksudnya). Dan melihat ke arah kaleng-kaleng yang sepertinya kewalahan menghadapi kita. Gw tersenyum penuh kemeenangan melihat mereka yang ga bergerak dan sepertinya bingung untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Huh... sepertinya ini akan selesai dengan cepat...", gw mengeluarkan tongkat gw dan mengacungkannya ke arah mereka "Ayo kita selesaikan!!", seru gw.
TIba-tiba gw memperhatikan mata mereka menyala sekilas. Battle Leadernya menghampiri Striker yang gw tusuk tadi, dan melakukan entah apa terhadapnya yang membuatnya bisa bergerak lagi. Striker yang udah aktif lagi itu matanya menyala lagi sekilas. Sial!! Battle Leader itu membangkitkan temannya yang udah mati! berarti kita harus habisi Battle Leader itu duluan!
"Incer Battle Leadernya!!", teriak gw. Isis Cindy tanpa tunggu lama langsung menembak Battle Leader itu, DHUAR!! Battle Leader itu langsung terpental dan terjatuh, tapi langsung berdiri lagi. Striker-Striker yang ada langsung mengincar Isis Cindy,
DHUARR!! DHUARR!! DHUARRR!! Serangan mereka ditutupi oleh Paimon yang berdiri di depan Isis Cindy. Hecate dari samping langsung mengibaskan apinya untuk menghalau serangan para Striker-Striker tersebut. Satu Striker memisahkan dari dari barisan dan memancing Hecate, Setelah memasang Siege Kit lagi, dia menembakkan Launchernya, tapi muntahan senjatanya kali ini, berlemenkan air?!!! Peluru Cyclone??!!
BRUASHSHHH!!! Serangan dia menghalau api Hecate dan menghantam Hecate dengan elemen airnya yang membuat Hecate tidak sanggup melawan. Gawat!
"PAIMON!!", seru gw, Paimon langsung bergerak melindungi Hecate, Inana berusaha mengheal Hecate, tapi tidak berpengaruh, apakah karena elemen air tersebut?! Ketiga Striker yang ada memfokuskan serangan mereka kepada Paimon, seolah-olah ingin menghancurkan tubuh raksasa itu tanpa sisa. Tapi pada dasarnya def Paimon luar biasa, dia ga bergeming sedikit pun dari tempatnya. Tiba-tiba Battle Leader yang tadi dipentalkan Isis Cindy kembali lagi, dan meng-cast sesuatu, entah apa itu.
Tiba-tiba gw memperhatikan ada yang aneh dari Paimon.... Lapisan peraknya..... lumer?!! Lapisan peraknya hancur perlahan-lahan seiring dengan serangan dari ketiga Striker itu dan semkin lama terlihat lapisan emas dibalik perak yang luntur tersebut. Apakah...... Battle Leader tadi...... menurunkan Def Gauge Paimon??!
"CINDY!! BATTLE LEADERNYA!!", teriak gw. Isis Cindy menyadari bahaya yang terjadi dan langsung membobardir Battle Leader itu dengan serangannya, tidak perlu waktu lama bagi dia untuk meledakkan kaleng sialan itu! Rupanya dengan modarnya Battle Leader tadi, Def Gaugenya Paimon masih tidak kembali juga, Bahkan lapisan emas yang tadinya ada dibalik lapisan peraknya pun mulai hancur tiap kali dia menerima serangan Striker-Striker tersebut!! Inana terus berusaha meng-heal Paimon dan Hecate, tapi tidak berhasil, sehingga sepertinya dia makin kelelahan.
Gw menarik Field Lance gw, lalu menyeruak maju dan menyerang kembali Striker yang tadi gw tusuk. "CINDY!!", Isis Cindy mengerti maksud gw dan menggabungkan serangan dia ke target gw.
"HAAAAAAAA!!!", BRUAKKKKK!! Field Lance gw kembali menembus tubuh Accre yang sepertinya berlevel paling kecil (dan tidak bercelana). DHUARR!! Serangan tambahan dari Isis Cindy langsung meledakkannya.
Tapi gerakan gw kali ini sepertinya sedikit terlalu sembrono, Posisi gw saat ini rupanya empuk sekali bagi 2 Striker sisanya, mereka berdua mengarahkan moncong Launchernya ke muka gw, dan dalam hitungan detik, segalanya menjadi terang dari ujung selongsong mereka. Sial! gw melompat kebelakang sebisanya.
DHUAARRRR!!! DHUARRR!! Gw terpelanting karena hempasan anginnya. Tapi kok ga sakit? Saat gw melihat ke depan, Paimon rupanya kembali melindungi gw.... tapi.... Lapisan perak dan emasnya sudah hilang sama sekali.... dan serangan barusan... langsung menghantam badannya yang tak terlindungi lagi... Perlahan-lahan.... Badannya terurai menjadi cahaya-cahaya dan berangsur-angsur menghilang..
"TIDAAAK!!!! PAIMON!! INANA HEAL DIA!!", teriak gw. Tapi Inana tidak melakukan apa-apa, saat gw menoleh untuk melihatnya, dia sudah tersungkur di tanah, wajahnya luar biasa pucat dan sepertinya tenaganya sudah ada di titik terakhir, apakah karena berusaha mengheal Paimon dan Hecate dari tadi?? Dia sudah tidak bisa membantu apa-apa lagi. Gw hanya bisa menatap wujud Paimon yang pelan-pelan semakin menghilang berubah menjadi butir-butir cahaya.
DHUAR!! Tiba-tiba kaleng-kaleng itu dihujani serangan api, Hecate rupanya sudah bisa kembali menyerang, tapi tanduk-tanduknya sudah tidak ada yang mengeluarkan api lagi. Serangannya kali ini jauh lebih lemah dibanding serangannya saat kelima tanduknya masih mengeluarkan api. Isis Cindy berusaha membantu sebisanya dengan memfokuskan serangan ke satu Striker yang diserang Hecate. Satu Striker ber tag-name Soentul yang memiliki elemen air kembali menyerang Hecate.
BRUASHH!!! Serangan itu kembali membuyarkan api Hecate, dan sebelum serangannya mengenai tubuh Hecate, gw berlari dan berusaha menghalangi alur serangan Striker itu dengan badan gw. Tapi...
DHUARR!!! DHUARR!!! DHUARRR!! Doom Blast dari Striker yang satu lagi yang ber name tag Sukuna menghantam gw dan membuat gw terjembab serta terluka parah. Dalam ketidak berdayaan gw, gw menyaksikan adegan dimana Striker berlemen air tersebut meledak oleh serangan Isis Cindy, persis pada saat serangan elemen air miliknya menghajar Hecate untuk yang terakhir kali. Hecate pun, seperti Paimon, wujudnya mulai berubah menjadi butir-butir cahaya dan perlahan-lahan menghilang.
"HECATE!!!", gw berusaha berdiri dan meraih Hecate, berharap bila gw berhasil meraihnya, dia tidak akan menghilang. Saat itu gw menyadari kalau sebelah tulang kaki gw remuk dan tak mampu menopang badan gw sendiri. Gw menarik badan gw di tanah untuk berusaha mendekati Hecate yang semakin menghilang.... tanpa sempat gw sentuh.
SRIINGG.... tiba-tiba badan gw kembali terasa enteng dan kaki gw kembali ke kondisi semula, luka-luka gw pun mulai menutup. Dari ujung sebelahnya, gw melihat Innana meng-heal gw dengan susah payah menggunakan satu tangan sementara dia masih dalam kondisi terduduk di tanah, dan menggunakan satu tangannya untuk menopang badannya sendiri.
"JANGAN!! INNANA!! BERHENTI!!!", teriak gw, tapi Innana hanya tersenyum dan melanjutkan healnya hingga gw benar-benar sembuh. Seusai Heal yang terakhir, badannya langsung roboh ke tanah. Gw langsung berlari mendekatinya dan mendekap tubuhnya yang sudah tak bertenaga. "Innana!! Bangun!! Jangan kamu ikut-ikutan tinggalin gw!!", kata-kata gw udah sepertinya ga jelas dengan air mata yang mengalir entah dari kapan....
Innana tersenyum, senyumnya bagaikan seorang bayi yang polos... begitu murni..... "Innana....... kamu.... bagaikan seorang adik buat gw... tolong....... jangan pergi.......", isak gw. Isis Cindy yang berdiri di samping gw pun sepertinya mulai menangis.
0
Kutip
Balas