- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
![[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)](https://dl.kaskus.id/www.siaranalhayat.com/wp-content/uploads/2010/04/bismillah.gif)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.

cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.

so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan
& komen supaya kaskuser yang lain bisa baca.
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":


Spoiler for "menolak":


Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%
Ravi ♥ Cindy
23%
TherMiaN ♥ Monica
39%
Zinn ♥ Nightshade
7%
Ravi ♥ Namine
5%
Lime ♥ Nakoruru
3%
Zinn ♥ Razelth
6%
Diubah oleh sipaul76 02-01-2018 01:30
0
130.6K
Kutip
2.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Online Games
16.6KThread•7.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sipaul76
#396
Spoiler for "part 20-3":
[Somewhere I Belong...]
....................................
Entah sadar apa enggak, tiba-tiba gw udah ada di Sette. Angin Panas dari gurun ini bagaikan mecabik-cabik muka gw. Ngapain gw disini? gw sendiri ga ngerti, kaki gw bagaikan bergerak sendiri seolah-olah mencari jawaban dari semua pertanyaan gw.
Tumben Sette rada-rada sepi hari ini, biasanya Sette tempat rusuh nomor satu untuk ketiga bangsa ini. Gw membiarkan diri gw dibawa oleh kaki gw, yang sepertinya saat ini punya pikiran sendiri. Tanpa terasa, gw udah berdiri di gerbang Volcanic Cauldron. Seekor makhluk penjaga gerbang menuju VC yang 'katanya' udah ada disana dari jamannya gw belom lahir menyapa gw.
"Yo, bro... mo ke VC ye?", tanya makhluk itu dengan logat yang aneh.
"euh... iya sih, klo boleh..", jawab gw rada ragu.
Makhluk itu memperhatikan gw dengan seksama, "Lu yakin, bro?", tanyanya sambil memandang gw dengan aneh.
"Mmm... ga tau juga sih sebenernya... emang ga bisa ya?", tanya gw balik.
"Udah pernah kesana lom?", dia bertanya lagi tanpa menghiraukan pertanyaan gw.
"Blom sih..", jawab gw.
"hmmm..", Makhluk itu berpikir sejenak sambil terus memperhatikan gw, "Kalo lo ga yakin mendingan ga usah, bro..", logat dan tata bahasanya yang aneh itu bikin gw bingung sebenernya makhluk apa dan darimana dia sebenernya.
"Emang kenapa?", kata gw penasaran.
Makhluk itu menatap mata gw dalam-dalam seolah dia mengerti semuanya, "Hanya yang kuat yang mampu bertahan di dalam sana...".
JLEB....
sialan... jadi dia juga mikir gw lemah?! "Klo ga dicoba mana kita tau klo gw lemah apa ga kan?", bales gw ketus.
"mmm... gw sih dah tah tau sebenernya...", kata makhluk itu pelan.
PLETAK!! gw jitak itu makhluk sambil bilang "Udah deh, ga usah cerewet, buka aja gerbangnya!". Makhluk itu sambil meringis kesakitan akhirnya membuka gerbang menuju Volcanic Cauldron. Gerbang yang terbuka itu menyerupai sebuah portal. Gw dengan sedikit kekhawatiran akhirnya melangkah masuk kedalamnya.
BHUSSHSHHH.... Ugh! sesaat setelah gw memasuki gerbang tersebut dan muncul di sebelahnya, tekanan yang luar biasa besar menekan gw, ditambah lagi dengan suhu udaranya yang sepertinya berkali-kali lipat lebih panas daripada diluar. Huh... bagus deh, klo emang ini yang dibutuhin supaya gw jadi kuat, akan gw taklukkan tantangan di dalem sini!
Gw berjalan melewati lorong-lorong yang di kelilingin tebing tinggi, hingga akhirnya gw tiba di sebuah tepi jurang. Disana gw melihat pemandangan yang luar biasa! Sebuah daratan yang gersang, dikelilingi oleh tebing-tebing dan lava yang tumpah dari gunung merapi dan menjalar kemana-mana. Dari kejauhan juga gw liat momon-momon aneh yang belom pernah gw liat sebelomnya.
Gw melanjutkan perjalanan gw sambil menyiapkan Field Lance gw ditangan, sebelom gw diserang mendadak. Sepi sekali, gw ga melihat ada satu pun orang maupun kaleng yang lewat disini. Armor gw terasa luar biasa berat dengan tekanan yang gw rasain saat ini. Untuk melangkah aja gw butuh tenaga ekstra, belom lagi panasnya yang bikin gw susah konsentrasi. Tapi gw semakin yakin, klo gw bisa mengatasi semuanya di dalem sini, saat keluar, gw pasti udah jauh lebih kuat.
Gw masuk lagi kedalam sebuah lorong, belom terlalu jauh gw berjalan, gw melihat sekumpulan momon-momon yang rada kecil. Hmm..? klo ga salah itu monster Demolis, dulu gw pernah baca di Monster Manual jaman-jamannya masih di akademi. Tapi gw ga inget jenis momon seperti apa dan kekuatannya seberapa. Tapi klo disini harusnya ga cupu-cupu amat kan? Jadi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, gw siapin pot 2K, dan gw meng-cast Weakness ke salah satu dari momon itu untuk menariknya ke arah gw tanpa yang lain mengikuti.
'KRUU..?' Bagus, momon itu menyadari kehadiran gw tanpa menarik perhatian yang lain. Dia pun perlahan-lahan mendekati gw, makin deket makin keliatan klo ini momon lebih cocok jadi pet daripada jadi momon, abis kayaknya ga berbahaya gitu. Gw langsung menarik Field Lance gw dan bersiap untuk menyerang momon itu.
"Maaf ya..", kata gw sambil mengayunkan Field Lance gw, siapa yang nyangka?
'GROOOOAAA!!!', momon itu meraung (dan suaranya ga sesuai bayangan gw).
BRUAKK!!!
BUSET!! momon imut-imut nan tak membahayakan itu menerkam gw dan membuat armor gw sedikit retak, sekaligus membuat gw terpelating ke belakang. GILE?!! momon sekecil ini bisa bikin gw kayak gini??!! pot 2K gw bisa ga nutup klo gini!
"Ina...", sekejap gw tersentak. Hampir aja gw memanggil Inana untuk meng-heal gw. Klo gw lagi-lagi bergantung sama Animus-Animus gw, kapan gw bisa jadi kuat?! Gw pun berdiri dan mencoba meladeni momon itu lagi.
'Grrrr....' momon itu memperhatikan gw dengan tatapan yang lumayan galak, tapi dari tatapannya itu, seolah-olah dia berkata 'Cupu-cupu udah berani ganggu gw!' Kurang ajar! ga sopan! gw kembali menerjang dia dengan sekuat tenaga. Dalam battle yang berlangsung agak alot itu, akhirnya gw yang keluar sebagai pemenang. Dengan penuh kepuasan, gw melihat mayat momon itu yang perlahan-lahan wujudnya terurai menjadi partikel-partikel yang melayang ke langit. Gw membalikan badan dengan niat untuk menarik satu momon lagi untuk melawan gw.
Tapi... siapa yang sangka klo battle barusan itu membuat temen-temennya menyadari kehadiran gw, dan kenyataan bahwa gw baru aja membunuh salah satu temennya. Mereka langsung datang menghampiri gw rame-rame..... gawat nih.
'GROAAA!!' Whoaw... gw menghindari sebuah terkaman sementara gw mengayunkan Field Lance gw untuk mempertahankan jarak aman gw dari kumpulan 'pet-pet' lucu ini.
'GROAAA!!' BRUAK!! sebuah serangan mendadak dari belakang membuat gw tersungkur ke tanah. Emang gw kurang terlatih untuk mengatasi mob seperti ini, saat-saat seperti ini biasanya gw mengandalkan Paimon untuk menarik semua mob ini kearahnya, lalu di bantu Hecate dan Isis Cindy untuk membereskan sisanya. Sial! apa gw emang ga bisa apa-apa tanpa Animus gw?! Sial... sementara kumpulan momon-momon itu semakin mendekati gw yang belom bisa bangun dan akhirnya mereka menerkam gw berbarengan. "SIALANNN!!!!"
"Sand Storm!!!!"
DHUARRRR!!! DHUARRR!!!
Tiba-tiba sekeliling gw menjadi penuh debu hingga gw harus melindungi mata gw dari debu-debu tersebut. sesaat kemudian semuanya menjadi sunyi. Saat gw membuka mata lagi, agak jauh dari posisi gw, ada si Namine. Grazier cewe dari guild tempat gw bergabung : JusticE.
"Ngapain kamu disitu?", tanyanya dengan senyum yang sangat menggoda. si Namine ini salah satu Grazier yang cukup terpandang di Cora, bahkan katanya telah menjadi target bangsa dari bangsa-bangsa lain. Entah karena kecantikannya atau karena kemampuannya... Dia berjalan dengan sangat sensual mendekati gw. Dia berhenti dan berdiri cukup deket sama gw.
"mm... Sedang menikmati pemandangan?", tanya dia. Gw baru menyadari klo posisi gw memungkinkan.... maaf... SANGAT memungkinkan untuk mengintip dibalik rok nya.
"Ah... karena dibilang seperti itu, mungkin lebih baik klo gw mencari posisi yang lebih bagus ya..", jawab gw dengan senyum penuh arti (Klo temen-temen sih pada bilangnya senyum mesum...entah darimana mereka mendapat ide seperti itu).
"Hihihi..." Dia tertawa kecil. Wiww... manis banget... Ga sia-sia gw dateng kesini, bisa berduaan sama dia. "Jadi...?", Dia tanya lagi masih dengan nada sensualnya sambil meletakan tangan di pinggangnya. omigot... sexy banget...
Gw sedikit terkaget, lalu menjawab penuh sumringrah, "Hah? disini?? Beneran?!! ASIIKK!!", seru gw.
Dia terlihat sedikit bingung... lalu dengan tatapan aneh, dia berkata, "Ha?". Saat itu gw baru menyadari klo yang dia tanyakan berbeda dengan yang gw pikirkan....
"Euh... ga kok... ahahaha..... mmm... nanya apa tadi ya?", kata gw salting... gawat nih... gini deh klo kelamaan ga dikasih 'jatah'.
Dia tertawa lagi, "Tadi aku tanya, kamu ngapain disini?".
"Ohh iya... euh... lagi pingin... jalan-jalan aja", jawab gw masih salting. Sial, masa di depan cewe cantik nan sexy gini gw salting sih? ga gw banget gitu loh....
Si Namine berdiri dan berjalan menjauhi gw. Tiba-tiba dia berhenti. "Klo lagi jalan-jalan, gimana kalo jalan-jalannya sama aku aja? kita hunt bareng sekalian..", kata dia sambil melirik gw melalui sudut matanya dengan senyum yang menantang.
TRING! dalam sekejab gw udah berdiri di sampingnya. "Mana mungkin gw biarin wanita secantik kamu jalan-jalan sendirian di tempat berbahaya seperti ini", kata gw dengan penuh pengertian... (klo kata temen2 gw sih bilangnya penuh dengan nafsu... entah dari mana mereka bisa berpikiran seperti itu..)
Si Namine ketawa kecil. uoooghhh... manisnyaaa... OKEH! gw akan mencari arti dari 'kekuatan'!! wkwkwkwk.....
......
....................................
Entah sadar apa enggak, tiba-tiba gw udah ada di Sette. Angin Panas dari gurun ini bagaikan mecabik-cabik muka gw. Ngapain gw disini? gw sendiri ga ngerti, kaki gw bagaikan bergerak sendiri seolah-olah mencari jawaban dari semua pertanyaan gw.
Tumben Sette rada-rada sepi hari ini, biasanya Sette tempat rusuh nomor satu untuk ketiga bangsa ini. Gw membiarkan diri gw dibawa oleh kaki gw, yang sepertinya saat ini punya pikiran sendiri. Tanpa terasa, gw udah berdiri di gerbang Volcanic Cauldron. Seekor makhluk penjaga gerbang menuju VC yang 'katanya' udah ada disana dari jamannya gw belom lahir menyapa gw.
"Yo, bro... mo ke VC ye?", tanya makhluk itu dengan logat yang aneh.
"euh... iya sih, klo boleh..", jawab gw rada ragu.
Makhluk itu memperhatikan gw dengan seksama, "Lu yakin, bro?", tanyanya sambil memandang gw dengan aneh.
"Mmm... ga tau juga sih sebenernya... emang ga bisa ya?", tanya gw balik.
"Udah pernah kesana lom?", dia bertanya lagi tanpa menghiraukan pertanyaan gw.
"Blom sih..", jawab gw.
"hmmm..", Makhluk itu berpikir sejenak sambil terus memperhatikan gw, "Kalo lo ga yakin mendingan ga usah, bro..", logat dan tata bahasanya yang aneh itu bikin gw bingung sebenernya makhluk apa dan darimana dia sebenernya.
"Emang kenapa?", kata gw penasaran.
Makhluk itu menatap mata gw dalam-dalam seolah dia mengerti semuanya, "Hanya yang kuat yang mampu bertahan di dalam sana...".
JLEB....
sialan... jadi dia juga mikir gw lemah?! "Klo ga dicoba mana kita tau klo gw lemah apa ga kan?", bales gw ketus.
"mmm... gw sih dah tah tau sebenernya...", kata makhluk itu pelan.
PLETAK!! gw jitak itu makhluk sambil bilang "Udah deh, ga usah cerewet, buka aja gerbangnya!". Makhluk itu sambil meringis kesakitan akhirnya membuka gerbang menuju Volcanic Cauldron. Gerbang yang terbuka itu menyerupai sebuah portal. Gw dengan sedikit kekhawatiran akhirnya melangkah masuk kedalamnya.
BHUSSHSHHH.... Ugh! sesaat setelah gw memasuki gerbang tersebut dan muncul di sebelahnya, tekanan yang luar biasa besar menekan gw, ditambah lagi dengan suhu udaranya yang sepertinya berkali-kali lipat lebih panas daripada diluar. Huh... bagus deh, klo emang ini yang dibutuhin supaya gw jadi kuat, akan gw taklukkan tantangan di dalem sini!
Gw berjalan melewati lorong-lorong yang di kelilingin tebing tinggi, hingga akhirnya gw tiba di sebuah tepi jurang. Disana gw melihat pemandangan yang luar biasa! Sebuah daratan yang gersang, dikelilingi oleh tebing-tebing dan lava yang tumpah dari gunung merapi dan menjalar kemana-mana. Dari kejauhan juga gw liat momon-momon aneh yang belom pernah gw liat sebelomnya.
Gw melanjutkan perjalanan gw sambil menyiapkan Field Lance gw ditangan, sebelom gw diserang mendadak. Sepi sekali, gw ga melihat ada satu pun orang maupun kaleng yang lewat disini. Armor gw terasa luar biasa berat dengan tekanan yang gw rasain saat ini. Untuk melangkah aja gw butuh tenaga ekstra, belom lagi panasnya yang bikin gw susah konsentrasi. Tapi gw semakin yakin, klo gw bisa mengatasi semuanya di dalem sini, saat keluar, gw pasti udah jauh lebih kuat.
Gw masuk lagi kedalam sebuah lorong, belom terlalu jauh gw berjalan, gw melihat sekumpulan momon-momon yang rada kecil. Hmm..? klo ga salah itu monster Demolis, dulu gw pernah baca di Monster Manual jaman-jamannya masih di akademi. Tapi gw ga inget jenis momon seperti apa dan kekuatannya seberapa. Tapi klo disini harusnya ga cupu-cupu amat kan? Jadi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, gw siapin pot 2K, dan gw meng-cast Weakness ke salah satu dari momon itu untuk menariknya ke arah gw tanpa yang lain mengikuti.
'KRUU..?' Bagus, momon itu menyadari kehadiran gw tanpa menarik perhatian yang lain. Dia pun perlahan-lahan mendekati gw, makin deket makin keliatan klo ini momon lebih cocok jadi pet daripada jadi momon, abis kayaknya ga berbahaya gitu. Gw langsung menarik Field Lance gw dan bersiap untuk menyerang momon itu.
"Maaf ya..", kata gw sambil mengayunkan Field Lance gw, siapa yang nyangka?
'GROOOOAAA!!!', momon itu meraung (dan suaranya ga sesuai bayangan gw).
BRUAKK!!!
BUSET!! momon imut-imut nan tak membahayakan itu menerkam gw dan membuat armor gw sedikit retak, sekaligus membuat gw terpelating ke belakang. GILE?!! momon sekecil ini bisa bikin gw kayak gini??!! pot 2K gw bisa ga nutup klo gini!
"Ina...", sekejap gw tersentak. Hampir aja gw memanggil Inana untuk meng-heal gw. Klo gw lagi-lagi bergantung sama Animus-Animus gw, kapan gw bisa jadi kuat?! Gw pun berdiri dan mencoba meladeni momon itu lagi.
'Grrrr....' momon itu memperhatikan gw dengan tatapan yang lumayan galak, tapi dari tatapannya itu, seolah-olah dia berkata 'Cupu-cupu udah berani ganggu gw!' Kurang ajar! ga sopan! gw kembali menerjang dia dengan sekuat tenaga. Dalam battle yang berlangsung agak alot itu, akhirnya gw yang keluar sebagai pemenang. Dengan penuh kepuasan, gw melihat mayat momon itu yang perlahan-lahan wujudnya terurai menjadi partikel-partikel yang melayang ke langit. Gw membalikan badan dengan niat untuk menarik satu momon lagi untuk melawan gw.
Tapi... siapa yang sangka klo battle barusan itu membuat temen-temennya menyadari kehadiran gw, dan kenyataan bahwa gw baru aja membunuh salah satu temennya. Mereka langsung datang menghampiri gw rame-rame..... gawat nih.
'GROAAA!!' Whoaw... gw menghindari sebuah terkaman sementara gw mengayunkan Field Lance gw untuk mempertahankan jarak aman gw dari kumpulan 'pet-pet' lucu ini.
'GROAAA!!' BRUAK!! sebuah serangan mendadak dari belakang membuat gw tersungkur ke tanah. Emang gw kurang terlatih untuk mengatasi mob seperti ini, saat-saat seperti ini biasanya gw mengandalkan Paimon untuk menarik semua mob ini kearahnya, lalu di bantu Hecate dan Isis Cindy untuk membereskan sisanya. Sial! apa gw emang ga bisa apa-apa tanpa Animus gw?! Sial... sementara kumpulan momon-momon itu semakin mendekati gw yang belom bisa bangun dan akhirnya mereka menerkam gw berbarengan. "SIALANNN!!!!"
"Sand Storm!!!!"
DHUARRRR!!! DHUARRR!!!
Tiba-tiba sekeliling gw menjadi penuh debu hingga gw harus melindungi mata gw dari debu-debu tersebut. sesaat kemudian semuanya menjadi sunyi. Saat gw membuka mata lagi, agak jauh dari posisi gw, ada si Namine. Grazier cewe dari guild tempat gw bergabung : JusticE.
"Ngapain kamu disitu?", tanyanya dengan senyum yang sangat menggoda. si Namine ini salah satu Grazier yang cukup terpandang di Cora, bahkan katanya telah menjadi target bangsa dari bangsa-bangsa lain. Entah karena kecantikannya atau karena kemampuannya... Dia berjalan dengan sangat sensual mendekati gw. Dia berhenti dan berdiri cukup deket sama gw.
"mm... Sedang menikmati pemandangan?", tanya dia. Gw baru menyadari klo posisi gw memungkinkan.... maaf... SANGAT memungkinkan untuk mengintip dibalik rok nya.
"Ah... karena dibilang seperti itu, mungkin lebih baik klo gw mencari posisi yang lebih bagus ya..", jawab gw dengan senyum penuh arti (Klo temen-temen sih pada bilangnya senyum mesum...entah darimana mereka mendapat ide seperti itu).
"Hihihi..." Dia tertawa kecil. Wiww... manis banget... Ga sia-sia gw dateng kesini, bisa berduaan sama dia. "Jadi...?", Dia tanya lagi masih dengan nada sensualnya sambil meletakan tangan di pinggangnya. omigot... sexy banget...
Gw sedikit terkaget, lalu menjawab penuh sumringrah, "Hah? disini?? Beneran?!! ASIIKK!!", seru gw.
Dia terlihat sedikit bingung... lalu dengan tatapan aneh, dia berkata, "Ha?". Saat itu gw baru menyadari klo yang dia tanyakan berbeda dengan yang gw pikirkan....
"Euh... ga kok... ahahaha..... mmm... nanya apa tadi ya?", kata gw salting... gawat nih... gini deh klo kelamaan ga dikasih 'jatah'.
Dia tertawa lagi, "Tadi aku tanya, kamu ngapain disini?".
"Ohh iya... euh... lagi pingin... jalan-jalan aja", jawab gw masih salting. Sial, masa di depan cewe cantik nan sexy gini gw salting sih? ga gw banget gitu loh....
Si Namine berdiri dan berjalan menjauhi gw. Tiba-tiba dia berhenti. "Klo lagi jalan-jalan, gimana kalo jalan-jalannya sama aku aja? kita hunt bareng sekalian..", kata dia sambil melirik gw melalui sudut matanya dengan senyum yang menantang.
TRING! dalam sekejab gw udah berdiri di sampingnya. "Mana mungkin gw biarin wanita secantik kamu jalan-jalan sendirian di tempat berbahaya seperti ini", kata gw dengan penuh pengertian... (klo kata temen2 gw sih bilangnya penuh dengan nafsu... entah dari mana mereka bisa berpikiran seperti itu..)
Si Namine ketawa kecil. uoooghhh... manisnyaaa... OKEH! gw akan mencari arti dari 'kekuatan'!! wkwkwkwk.....
......
0
Kutip
Balas