- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan & komen supaya kaskuser yang lain bisa baca.
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":
Spoiler for "menolak":
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%Ravi ♥ Cindy
23%TherMiaN ♥ Monica
39%Zinn ♥ Nightshade
7%Ravi ♥ Namine
5%Lime ♥ Nakoruru
3%Zinn ♥ Razelth
6%Diubah oleh sipaul76 01-01-2018 18:30
0
129.7K
Kutip
2.6K
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Online Games
16.3KThread•4.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sipaul76
#377
Spoiler for "part 19-5":
[Heaven Knows.]
Gw dan Zinn bergerak mengelilingi Verdebuster, Hazel sepertinya mengerti maksud dari formasi kita, dan bergerak untuk menutup celah antara gw dan Zinn, dengan maksud membantu melindungi Verdebuster. Wew (lagi), ini adalah sebuah perkembangan situasi yang tak terduga.
"Ver! mana target pertama lu?!", seru gw.
"Grazier yang lurus di depan gw!", sahutnya. Rupanya dia mengincar Grazier yang mensummon Hecate lvl 45++, pilihan yang bagus, dengan kemungkinan stun yang tinggi dari Hecate itu, bisa bikin jadi masalah besar.
TWIIIIIINNGGG....
Sebelom Verdebuster sempat memuntahkan Doom Blastnya, Seekor Paimon udah menghalangi jalur tembakan Verde. Gawat!! klo sampe serangan ini gagal, bisa repot.
WHUSSHHH.. BRUUUGG!!
BMAU Zinn tiba-tiba bergerak dan mendorong Paimon itu keluar dari jalur tembakan Verde. Bagus!!
DHUAR!! DHUARR!! DHUARR!!
Grazier yang bernama VodKaHoliC itu langsung mental ga bergerak lagi... entah nyawanya gimana. Nice! one down! 6 lagi! sementara Verdebuster melewati masa delay-nya, kita bertiga sekuat tenaga menghalau serangan-serangan yang mengarah ke Verde. Selagi gw menghalau serangan-serangan seadanya dengan Training Sword ini, gw memperhatikan kalau Ravi cukup menyulitkan dengan 4 animusnya meskipun animus-animus itu kayaknya masih cupu, tapi cukup merepotkan karena bisa menekan kita dengan jumlah.
*PIIP*
"Zinn, Ravi!!", seru gw kepada Zinn melalui Whisp.
"Ok!", balas dia.
Gw dan Zinn serta merta melepaskan diri dari formasi dengan harapan Hazel mampu mengatasi sisanya sementara waktu. Ravi sepertinya cukup terkejut melihat gw dan Zinn menerjang ke arahnya, dia lalu mengumpulkan 4 animusnya dalam satu titik, sementara dia menghunus SI Field Lance nya (yang pasti pinjeman lagi).
Zinn mendorong tubuh besar Paimon dan menghantamkannya ke badan Hecate, saat itu Isis milik Ravi menembak BMAUnya Zinn, haha.. sesuai perhitungan gw (mungkin Zinn udah memperkirakan ini juga), skill bertempur Ravi sangat-sangat minim, dia terbiasa memusatkan serangan ke satu titik tanpa memperhitungkan resiko lain. Dan saat ini badannya terbuka sangat lebar. Dan, dalam hitungan detik gw udah sampe di hadapan Ravi.
"Kemampuan strategi tempur lu masih aja kayak gini... percuma tuh animus-animus lu klo summonernya cupu!", Kata gw di depan mukanya. Tanpa sempat dia menjawab, gw langsung menghantamkan Training Sword gw sekuat tenaga ke perut sampingnya dengan jurus Slash.
PRANNGGG!!! Training Sword tersebut pecah bersamaan dengan mentalnya Ravi ke tebing di ujung sana. Buset dah nih anak, satu pukulan aja masih mental... kapan jagonya sih?? jadi cupu kok hobi...
BRUAKK!! Ravi menghantam tebing dan langsung tak sadarkan diri. Animusnya pun perlahan-lahan menghilang. Siip... gw dan Zinn buru-buru kembali ke formasi, dan bersyukur bahwa Verde masih baik-baik aja, Dan sepertinya dia baru aja menghabisi salah satu Advanturer yang ada disitu. Siip.. Kurang 2 orang lagi, tinggal 4! Klo Monica ga diitung, tinggal 3 berarti... kita udah di atas angin sekarang! Yang tersisa tinggal si Warchon cendol, Grazier dengan Isis merah, sama satu Adventurer cowo yang namanya NoSoul (hmmm... mungkin dia perlu ketemu sama penjual sol spatu dulu kali ya..) ditambah Monica.
Meskipun HP si Zinn udah ampir sekarat dan si Hazel juga udah tinggal setengah, tapi bisa lah kita beresin, karena mereka juga ga bisa dibilang masih fresh.
"Beres deh klo tinggal segini", kata gw ke Verdebuster.
"Tar dulu, Launcher gw macet nih! Gw musti lepas dulu", sahut Verdebuster. Gw menghampiri dia karena sepertinya mekanisme wat melepas Siege Kit nya juga nyangkut. Tiba-tiba Verdebuster seperti menyadari sesuatu dan mengangkat kakinya untuk menendang gw. Entah karena posisi gw yang lagi pas, tapi gw gak bergeming sedikit pun saat di tendang, malah Verdebuster yang terpental mundur.
JRRREEBBBB!!!
Sebelom gw menyadari apa yang terjadi, bagian badan Verdebuster yang tak terlindungi oleh Siege Kit telah dihujani puluhan panah elemental. Sementara posisi Verdebuster menghalangi serangan tersebut dari BMAUnya Zinn.
"VERDEE!!" Teriak gw sambil menghampiri dirinya. Zinn dan Hazel berusaha menghalau semua Coro-coro dari tempat Verde. Verde tak bergerak dari posisinya yang masih mengenggam Launcher dalam Siege Kitnya dengan kuat. Tapi dia tidak menjawab panggilan gw....
"Ver..? oi... Hay.... jangan becanda lu!! ga lucu dul!!", seru gw sambil menggoyang-goyangkan Siege Kitnya. Tapi dia tetap tak menjawab... Hanya berdiri disana.... dengan puluhan panah yang menancap di setengah bagian tubuhnya...
"GROOOAAAAAAAAAAAAAA!!!!!", lolong gw dengan sekuat tenaga. Gw mencoba memindahkan tubuh Verdebuster dari Siege Kit nya, tapi tangannya mengenggam Launchernya begitu kuat sepertinya masih ingin bertempur. "Maaf, Ver...", ...KRAK!! Gw mematahkan jari-jari Verdebuster dengan paksa... lalu merebahkan tubuh Verdebuster secara perlahan di tanah.
Gw menggengam Launcher dalam Red Siege Kit milik Verdebuster dan mengarahkannya ke arah Advanturer sial tadi! Waktu dulu gw nyobain Launcher punya dia aja gw ngejengkang, apalagi sekarang make Red Siege Kit? tapi gw ga perduli... This one's for Verdebuster!
Kebetulan saat ini, Zinn dan Hazel sedang menghalangi jalur pandang coro-coro dari posisi gw. Gw menekan pelatuk Launcher yang masih berasa genggaman tangan Verdebuster.
TWIIINNNGG.... Siege Kit yang tadi macet ini bergetar bagaikan tak sabar ingin membalaskan dendam pemilik aslinya. Seblom Launchernya meledak, gw berteriak,
"ZINN!! MINGGIR!!!!", dan sesaat setelah Zinn menghindar, dibaliknya berdiri Advanturer yang gw incer!
DHUARR!!! DHUARRR!!! DHUARRR!!
Gw dan Zinn bergerak mengelilingi Verdebuster, Hazel sepertinya mengerti maksud dari formasi kita, dan bergerak untuk menutup celah antara gw dan Zinn, dengan maksud membantu melindungi Verdebuster. Wew (lagi), ini adalah sebuah perkembangan situasi yang tak terduga.
"Ver! mana target pertama lu?!", seru gw.
"Grazier yang lurus di depan gw!", sahutnya. Rupanya dia mengincar Grazier yang mensummon Hecate lvl 45++, pilihan yang bagus, dengan kemungkinan stun yang tinggi dari Hecate itu, bisa bikin jadi masalah besar.
TWIIIIIINNGGG....
Sebelom Verdebuster sempat memuntahkan Doom Blastnya, Seekor Paimon udah menghalangi jalur tembakan Verde. Gawat!! klo sampe serangan ini gagal, bisa repot.
WHUSSHHH.. BRUUUGG!!
BMAU Zinn tiba-tiba bergerak dan mendorong Paimon itu keluar dari jalur tembakan Verde. Bagus!!
DHUAR!! DHUARR!! DHUARR!!
Grazier yang bernama VodKaHoliC itu langsung mental ga bergerak lagi... entah nyawanya gimana. Nice! one down! 6 lagi! sementara Verdebuster melewati masa delay-nya, kita bertiga sekuat tenaga menghalau serangan-serangan yang mengarah ke Verde. Selagi gw menghalau serangan-serangan seadanya dengan Training Sword ini, gw memperhatikan kalau Ravi cukup menyulitkan dengan 4 animusnya meskipun animus-animus itu kayaknya masih cupu, tapi cukup merepotkan karena bisa menekan kita dengan jumlah.
*PIIP*
"Zinn, Ravi!!", seru gw kepada Zinn melalui Whisp.
"Ok!", balas dia.
Gw dan Zinn serta merta melepaskan diri dari formasi dengan harapan Hazel mampu mengatasi sisanya sementara waktu. Ravi sepertinya cukup terkejut melihat gw dan Zinn menerjang ke arahnya, dia lalu mengumpulkan 4 animusnya dalam satu titik, sementara dia menghunus SI Field Lance nya (yang pasti pinjeman lagi).
Zinn mendorong tubuh besar Paimon dan menghantamkannya ke badan Hecate, saat itu Isis milik Ravi menembak BMAUnya Zinn, haha.. sesuai perhitungan gw (mungkin Zinn udah memperkirakan ini juga), skill bertempur Ravi sangat-sangat minim, dia terbiasa memusatkan serangan ke satu titik tanpa memperhitungkan resiko lain. Dan saat ini badannya terbuka sangat lebar. Dan, dalam hitungan detik gw udah sampe di hadapan Ravi.
"Kemampuan strategi tempur lu masih aja kayak gini... percuma tuh animus-animus lu klo summonernya cupu!", Kata gw di depan mukanya. Tanpa sempat dia menjawab, gw langsung menghantamkan Training Sword gw sekuat tenaga ke perut sampingnya dengan jurus Slash.
PRANNGGG!!! Training Sword tersebut pecah bersamaan dengan mentalnya Ravi ke tebing di ujung sana. Buset dah nih anak, satu pukulan aja masih mental... kapan jagonya sih?? jadi cupu kok hobi...
BRUAKK!! Ravi menghantam tebing dan langsung tak sadarkan diri. Animusnya pun perlahan-lahan menghilang. Siip... gw dan Zinn buru-buru kembali ke formasi, dan bersyukur bahwa Verde masih baik-baik aja, Dan sepertinya dia baru aja menghabisi salah satu Advanturer yang ada disitu. Siip.. Kurang 2 orang lagi, tinggal 4! Klo Monica ga diitung, tinggal 3 berarti... kita udah di atas angin sekarang! Yang tersisa tinggal si Warchon cendol, Grazier dengan Isis merah, sama satu Adventurer cowo yang namanya NoSoul (hmmm... mungkin dia perlu ketemu sama penjual sol spatu dulu kali ya..) ditambah Monica.
Meskipun HP si Zinn udah ampir sekarat dan si Hazel juga udah tinggal setengah, tapi bisa lah kita beresin, karena mereka juga ga bisa dibilang masih fresh.
"Beres deh klo tinggal segini", kata gw ke Verdebuster.
"Tar dulu, Launcher gw macet nih! Gw musti lepas dulu", sahut Verdebuster. Gw menghampiri dia karena sepertinya mekanisme wat melepas Siege Kit nya juga nyangkut. Tiba-tiba Verdebuster seperti menyadari sesuatu dan mengangkat kakinya untuk menendang gw. Entah karena posisi gw yang lagi pas, tapi gw gak bergeming sedikit pun saat di tendang, malah Verdebuster yang terpental mundur.
JRRREEBBBB!!!
Sebelom gw menyadari apa yang terjadi, bagian badan Verdebuster yang tak terlindungi oleh Siege Kit telah dihujani puluhan panah elemental. Sementara posisi Verdebuster menghalangi serangan tersebut dari BMAUnya Zinn.
"VERDEE!!" Teriak gw sambil menghampiri dirinya. Zinn dan Hazel berusaha menghalau semua Coro-coro dari tempat Verde. Verde tak bergerak dari posisinya yang masih mengenggam Launcher dalam Siege Kitnya dengan kuat. Tapi dia tidak menjawab panggilan gw....
"Ver..? oi... Hay.... jangan becanda lu!! ga lucu dul!!", seru gw sambil menggoyang-goyangkan Siege Kitnya. Tapi dia tetap tak menjawab... Hanya berdiri disana.... dengan puluhan panah yang menancap di setengah bagian tubuhnya...
"GROOOAAAAAAAAAAAAAA!!!!!", lolong gw dengan sekuat tenaga. Gw mencoba memindahkan tubuh Verdebuster dari Siege Kit nya, tapi tangannya mengenggam Launchernya begitu kuat sepertinya masih ingin bertempur. "Maaf, Ver...", ...KRAK!! Gw mematahkan jari-jari Verdebuster dengan paksa... lalu merebahkan tubuh Verdebuster secara perlahan di tanah.
Gw menggengam Launcher dalam Red Siege Kit milik Verdebuster dan mengarahkannya ke arah Advanturer sial tadi! Waktu dulu gw nyobain Launcher punya dia aja gw ngejengkang, apalagi sekarang make Red Siege Kit? tapi gw ga perduli... This one's for Verdebuster!
Kebetulan saat ini, Zinn dan Hazel sedang menghalangi jalur pandang coro-coro dari posisi gw. Gw menekan pelatuk Launcher yang masih berasa genggaman tangan Verdebuster.
TWIIINNNGG.... Siege Kit yang tadi macet ini bergetar bagaikan tak sabar ingin membalaskan dendam pemilik aslinya. Seblom Launchernya meledak, gw berteriak,
"ZINN!! MINGGIR!!!!", dan sesaat setelah Zinn menghindar, dibaliknya berdiri Advanturer yang gw incer!
DHUARR!!! DHUARRR!!! DHUARRR!!
0
Kutip
Balas