Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Pi-OneAvatar border
TS
Pi-One
Evolusi manusia
malas juga nanggapi kaset soak yang terus diulang di the lounge, jadi aku minjam tempat di sini buat bahas evolusi manusia, khususnya bukti fosil

Index
Ardipithecus
Australopithecus, temuan fosil
Kenyanthropus
Paranthropus
Homo
+Homo gautengensis
+Homo habilis
+Homo rudolfoensis+Homo georgicus
+Homo ergaster
+Homo erectus
+Homo antecessor
+Homo heidelbergensis
+Homo neanderthal
+Homo floresiensis
+Homo sapiens
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 3 suara
i
5
33%
3
33%
4
0%
2
33%
pakisal212
pakisal212 memberi reputasi
1
44.9K
408
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.4KAnggota
Tampilkan semua post
Pi-OneAvatar border
TS
Pi-One
#4
[size=+2]Australopithecus[/size]
Secara harafiah berarti kera dari selatan. Berdasar bukti yang dikumpulkan paleontologis dan arkeologis, Australopithecus berkembang 4 juta tahun silam, dan menyebar ke penjuru benua sebelum punah 2 juta tahun kemudian. Diduga satu dari sekian spesies australopithecus kemudian berevolusi menjadi genus homo. Australopithecus robustus dan Australopithecus boisei sendiri masih menjadi perdebatan apakah termasuk genus ini tau tidak, dan mereka kadang disebut Paranthropus.

Australopithecus memiliki ciri umum tinggi sekitar 1,2-1,4 m, dengan volume otak berkisar 35 persen manusia modern, lebih besar ketimbagn Ardipithecus yang berkisar 20 persen volume otak manusia modern. Australopitheucs adalah bipedal yang lebih baik dari ardipithecus. Diduga ada perbedaan antara jantan dengna betina, dimana yang jantan cenderung lebih besar dari betina.

Beberapa spesies Australopithecus adalah Australopithecus anamensis, Australopithecus afarensis, Australopithecus sediba, and Australopithecus africanus. Temuan fosil pertama dari genus ini adalah di tahun 1924 di Taung, Afrika Selatan, yang dikenal juga sebagai Taung Child (fosil ini juga salah satu indikasi kontradiksi dengan fosil palsu Piltdown man).

Namun temuan fosil utama dari genus ini adalah fosil Australopithecus afarensis betina yang disebut Lucy, salah satu fosil terlengkap yang ditemukan di tahun 1974 di Hadar, Ethiopia. Dengan sekitar 40 persen kelengkapan, Lucy yang berasal dari 3,2 juta tahun silam menunjukkan bahwa Australopithecus afarensis adalah bipedal, berjalan dengan dua kaki dan bukan quadrupedal (berjalan dengan kepalan tangan sebagai penumpu) sebagaimana keluarga kera non manusia.

Temuan lain terkait Australopithecus adalah jejak Laetoli di Laetoli, Tanzania, yang diperkirakan berasal dari sekitar 3,5 juta tahun silam. Jejak ini terbentuk saat hominid berjalan di atas abu gunung berapi, diindikasikan dibuat oleh 2 atau tiga individu, dimana yang satu menjejak di atas jejak yang dibuat individu sebelumnya. Ditemukan oleh mary Leakey di tahun 1976.

Jejak Laetoli diduga dibuat oleh Australopithecus afarensis. Namun dugaan ini ditolak oleh Russell H Tuttle, yang menyimpulkan jejak itu dibuat oleh spesies yang lebih muda dari afarensis. Dan entah bagaimana, pandangan Tuttle disulap oleh HY, yang merekayasa seakan Tuttle mengatkan jejak itu dibuat oleh anak lelaki manusia modern. Padahal Tuttle sendiri mengatakan bahwa jejak itu tak mungkin dibuat genus Homo yang belum eksis di masa itu.

Quote:


Spoiler for A.sediba:

Spoiler for A.afarensis - Lucy:
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.