Kaskus

Story

cowoktomboiAvatar border
TS
cowoktomboi
#KalauSukaBilang? [Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan]
Spoiler for say hello!:

Spoiler for Inspirasi:


Spoiler for TESTIMONI:





*****

Quote:


*****
Quote:



Quote:


~INDEX~
di post #2
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 353 suara
KEPADA SIAPAKAH SAKTI AKAN MENYATAKAN PERASAAN SUKA-NYA ?
Niken a.k.a Niki
21%
Reini a.k.a Pipi
22%
Hati-nya Sendiri a.k.a dipendam dalam hati
57%
rafifdxAvatar border
anasabilaAvatar border
sriwidyaning93Avatar border
sriwidyaning93 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
415.6K
3.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
cowoktomboiAvatar border
TS
cowoktomboi
#1557
PART 17 - Putih Dalam Abu ( Bagian 4 )


“…Kalau kita udah mempersiapkan diri bakal jatuh, saat jatuh beneran, rasa sakitnya nggak bakalan seberapa.…”
- Orang Ketiga ( Yudhita Hardini )



“Pokoknya Sakti maunya masuk SMA pilihan Sakti, pa’!”

“Kamu udah bener pilih STM kenapa jadi SMA? Emang pilihan SMA kamu dimana?!”
Tanya Bokap serius.

“Hogwarts!”Jawab gue antusias emoticon-Nohope

Bokap gue langsung ngambil tongkat sihir dari balik mantelnya dan langsung berteriak, “Expeliarmus Tetanus”. Gue pun terbang tanpa arah disangkutin tergantung di Tower PLN emoticon-Nohope.

Oke-oke itu semua kejadian diatas Cuma bentuk kegalauan TS yang kesel karena Harpot belom tentu beredar di Indonesia. Pemerintah gak tau apa. Rasanya tau Harry Potter 7 Part II ga tayang di indo itu rasanya kaya kepala ditusuk-tusuk pake jarum. Cekit-cekit ( Iyaa.. Ini Iklan lagi emoticon-Nohope ) . Dan asal tau aja, gue kemaren nonton Harry Pooter 7 Part I itu bela-belain nonton sendirian. ( Kurang kerjaan banget lo , tii. Nonton sendirian. Jomblo yee? emoticon-Big Grin ). Jomblo?! Enak aja. Gue nonton sendirian itu karena gue menikmati Film, Men. Fokus. Dan gak ada yang bawel nanya-nanya minta kapan pulang emoticon-Nohope. Eh, Ini kenapa jadi bales soal nonton.. Oke-oke.. gue tadi emang sengaja curcol emoticon-Nohope. Balik lagi ke percakapan gue sama bokap ketika gue memutuskan buat memilih masuk SMA daripada masuk STM. emoticon-Nohope

“Kenapa kamu ga mau masuk STM?!” Bokap mulai menginterogasi gue. Suranya berat dan sedikit tegas.

“Sakti gak suka Mesin sama Litrik, Pa’. Sakti sukanya gambar. Tapi disini ga ada SMK Grafika. Kalo ada, Sakti mau masuk SMK grafika”.
Jawab gue. Ya! Mungkin itu satu-satunya alasan yang logis. Saat itu SMK Grafika / Desain Grafis emang belom banyak. Kalaupun ada, mungkin letaknya di Jakarta dan Biayanya cukup mahal.

“Ck..ck..Ck.. Terus kalo mau masuk SMA kamu mau masuk mana?” Bokap bertanya lagi.

“SMA TIGA, Pa’ ”. Jawab gue sambil menundukan kepala. Gue gak berani menatap wajah bokap lama-lama.

“SMA TIGA? Dimana”.

“Gatau, Pa’. Katanya sih di Pekayon”. Jawab gue ragu-ragu.

“huh.. Kamu ini gimana sih…”. Bokap mulai mendengus. Beberapa saat kemudian mengambil Rokok dan membakarnya. “Kamu mau Sekolah kok gak tau Sekolahnya dimana”.

“…………………..” emoticon-Nohope


“Kenapa gak di SMA EMPAT aja kaya Mba Wi' ( Kakak Gue yang No. 2 )”. Bokap bertanya lagi sambil menghembuskan asap rokok ke udara.

“Di TIGA aja, Pa’. Banyak temen-temen masuk sana”. Gue menjawab sekenanya. Dan gue tau jawaban gue pasti bakal di ‘sikat’ lagi sama Bokap. emoticon-Nohope

“Sakti.. Sakti..” Bokap menggeleng-gelengkan kepalanya. “Sekolah kok ngikut temen sih. Yaudah lah terserah kamu aja. NEM kamu berapa emangnya? Bisa gak masuk Negeri?”.

“20,88 Pa’. Mudah-mudahan aja bisa”. Jawab gue.

“yaudah. Terserah kamu". Bokap Akhirnya menyerah sama keinginan gue. "Sekarang kamu tolong bikini bapak kopi dulu”. Kata bokap menyuruh gue.

“iya, Pa’ “. Gue pun berjalan perlahan kearah meja makan yang letak nya ga jauh dari ruang tengah.

“Masuk SMA.. Mau jadi apa lulus SMA”. Bokap menggumam pelan tapi telinga gue masih cukup normal untuk bisa mendengar gumaman Bokap. Saat itu rasanya Nyesek banget. Gue udah sering diremehin karena kelakuan gue yang suka main PS di rental (baca:kabur). Tapi kata-kata bokap barusan rasanya perih banget. Rasanya kaya abis jatoh diserempet sepeda mini terus ada luka terbuka lalu lukanya diolesin Alkohol 70%. NYEEESS…. Rasa-rasanya gue jadi pengen ngemil Baygon Bakar. emoticon-Nohope.

Sambil mengaduk-aduk kopi untuk Bokap, kepala gue celingak-celinguk. Gue nyari Baygon Bakar emoticon-Nohope (oke..oke.. ini Cuma emosi berlebihan doang emoticon-Nohope )

“Ini Pa’ kopinya”. Kata gue menyerahkan Kopi ke tangannya kemudian langsung berbalik arah menuju kamar gue. Gue gak mau denger ocehan bokap dulu. Paiiiit…. Gue kembali celingak-celianguk, nyari baygon bakar. Kalo gak ada baygon cair juga gapapa deh. (Lo kekeuh banget sih, tii... emoticon-Nohope )

Tapi baru beberapa langkah, Bokap tiba-tiba manggil dengan nada yang sedikit keras.

“SAKTI..!!!”

Hening… Waktu seakan berhenti berputar.

Gue pun mulai membuka mulut..

“ii..iya, Pa’?” Kata gue tanpa membalikan badan melihat Bokap

Hening.

“…………..” emoticon-Nohope

“KOPI BUATANMU.. NUMERO UNO..!!!”

emoticon-Hammer

Oke-oke.. Itu Iklan, gan. Bokap ga bilang begitu. Setelah ngasih bokap kopi Gue langsung ngacir ke kamar. Ngegalau. Terus Tidur. Bersiap menghadapi hari esok nanti. SMA TIGA, GUE DATANG! NIKEN.. ABANG DATANG! emoticon-Nohope

SMA TIGA. Passing Grade Hari Pertama

Gue sama Abang gue udah berada di SMA TIGA buat ngeliat nilai Passing Grade Hari Pertama. FYI! Dulu itu sistem penerimaan SMA masih sistem manual dan pake sistem gede-gedean badan. Eh, gde-gedean NEM deh. Jadi NEM bakal berubah-rubah tergantung jumlah peminatnya. Passing Grade dilaksanakan selama 3 hari. Ya! 3 hari untuk 3 tahun. emoticon-Nohope

SMA TIGA… Sekolah ini lumayan luas. Gedungnya berbentuk Letter U dengan 2 lantai. Terlihat Masjid masih dalam pembangunan, ada lapangan Voli dan Basket. Lumayan lah. Suasananya juga masih asri. Banyak Pohon didalamnya. Gue sama abang gue langsung menuju ke tempat yang di kerumuni oleh orang-orang. Ya! Papan pengumuman. Sambil berjalan menuju papan pengumuman, gue melihat-lihat anak-anak yang sebaya sama gue alias calon siswa-siswi baru.

"Ceweknya yang daftar kok ga ada yang cantik sih. Gak ada yang ranum juga lagi emoticon-Nohope". kata gue membatin

Sepanjang gue lihat, calon siswi-siswi yang Tipe-tipenya kaya Nikita Willy atau Putri Titian belum terlihat. (ebuseeet.. Lo mau Sekolah apa mau ngejablay, tii? Cewe aja otak lo. emoticon-Nohope ). Gue masih melihat-lihat, Gue lihat di dekat papan pengumuman ada anak cowo dengan rambut belah tengah yang lumayan panjang. Klimis. Ini orang kayanya bakal jadi calon jagoan disini nih suatu saat nanti. emoticon-Nohope

Setelah sampai papan pengumuman gue dan mas gue langsung melihat-lihat info yang ada di papan tersebut.

“Masih 18,4 ti. Masih aman”. Kata abang gue

“hah?! Apaan?” Tanya gue. Gue masih belom fokus. Gue ga fokus baca info-info yang ada di papan.

“Iya. Hari pertama penutupannya 18,4. Jadi NEM minimal buat masuk sini tuh 18,4”. Jelas abang gue. Gue Cuma angguk-angguk kepala. Gue ngerti, wooii!! Jangan pada salah sangka gue ga ngerti! (wees.. santai, tii.. santai.. inget jantung. emoticon-Nohope )

Gue memjamkan mata.. menaruh tangan kanan gue menempel di dagu. Seperti seseorang yang sedang memikirkan sesuatu. Niken. Ya! Niken. Gue mengingat-ingat NEM Niken. NEM nya kalo gak salah 18,90. Gue melihat papan pengumuman, disana tertulis passing grade SMA Tiga untuk hari pertama adalah 18,4. Gue mulai berhitung, 18,90 – 18,40 = 0, 5. Hasilnya masih Positif. Gue seneng kegirangan. Itu artinya dia Hamil!! Eh, enggak deh. Maksud gue itu artinya dia masih masuk daftar penghuni sementara SMA TIGA. Gue seneng banget… Lala.. yeye.. Lalala.. Yeyeye.. (oke..Oke.. Gue ngalay dasyat lagi emoticon-Nohope ). Gue pun iseng melihat-lihat passing grade dari SMA lain.

“Waah.. ini kecil banget NEM nya? Gak laku kali yaa.?” Komentar gue dalam hati ketika melihat Passing Grade dari SMA LAPAN. SMA LAPAN letak nya ga jauh dari SMA TIGA, konon katanya SMA LAPAN itu filialnya SMA TIGA. Jadi yang gak bisa tembus TIGA ngacirnya ke LAPAN. emoticon-Nohope

“Wuanjriiit… Ini calon muridnya dari SMA SATU sama SMA DUA kayanya otak calon muridnya ga pernah kesentuh mecin nih. Passing grade awal aja udah 23-23”. emoticon-Nohope

Gue kembali melihat-lihat papan pengumuman, tapi bukan tulisan di papan yang gue lihat. Gue melihat seorang anak perempuan yang melihat-lihat papan pengumuman. Tangannya sibuk memencet-mencet tombol hape. Rasa-rasanya pengen gue copet itu hapenya.. emoticon-Nohope

SMA TIGA. Passing Grade Hari Kedua

“tii… Udah 20,40 tii passing grade-nya. Gilaa.. naiknya langsung tinggi banget”. Kata abang gue ketika pertama kali melihat Nilai Passing Grade hari Kedua.

“apaaahh?!” Gue kaget dengan ekspresi kaget ala farrel yang mengetahui ternayata Mischa masih hidup. (oke..okee.. ini lebay. emoticon-Nohope )

“iya. Itu coba liat tuh!”. abang gue pun menunjuk angka 20,40 yang ditulis dengan font yang cukup besar.

Gue menggeleng-gelengkan kepala, “tidak.. tidakk.. ini tidak mungkin. Ini pasti ada sesuatu yang ga beres".Kata gue dengan penuh ketidak percayaan. Badan gue tanpa sadar perlahan mundur ke belakang. Kedua tangan gue memegangi kepala gue yang daritadi gak ada henti-henti menggeleng.

"Ga mungkin naik nya sebesar itu, mas. Kita ini pasti lagi dikerjain, mas. Iya! Pasti! KITA PASTI LAGI DIKERJAIN! Dan Ini pasti kerjaannya si Mischa!”
( teteeupp yee sinetron Cinta Fitri... Gue tabok pake botol kecap juga lo lama-lama, tii. emoticon-Nohope )


Bersambung.... emoticon-Nohope
rafifdx
rafifdx memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.