- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
![[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)](https://dl.kaskus.id/www.siaranalhayat.com/wp-content/uploads/2010/04/bismillah.gif)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.

cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.

so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan
& komen supaya kaskuser yang lain bisa baca.
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":


Spoiler for "menolak":


Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%
Ravi ♥ Cindy
23%
TherMiaN ♥ Monica
39%
Zinn ♥ Nightshade
7%
Ravi ♥ Namine
5%
Lime ♥ Nakoruru
3%
Zinn ♥ Razelth
6%
Diubah oleh sipaul76 02-01-2018 01:30
0
130.6K
Kutip
2.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Online Games
16.6KThread•7.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sipaul76
#155
Spoiler for "part 11-2":
[I'll Be over you...]
Dia ngeliat gw dateng.
"Hey, kenalin, Saiyukie, panggil aja yukie", katanya santai, kayaknya orangnya asik..
"Halo, gw Zinn... mohon bimbingannya bos", Bales gw sambil menjabat tangannya. Dan gw pun naik ke dalem 'Cindy', dan mulai manasin mesinnya. Sambil gitu, gw nanya sama si Saiyukie, "Apa misi kita hari ini?"
"Kita disuruh ke Bukit Chilly", jawabnya melalui transmisi, masih aja santai sambil ngerokok.
"hah? Bukit Chilly itu di haram kan? ngapain kita dateng ke wilayah Cora? mo bunuh diri?!", tanya gw lagi, heran.
"Geblek lu, udah ikut aja!", jawabnya, sambil berlalu. Setelah melalui perjalanan cukup panjang, akhirnya kita sampe juga di Bukit Chilly. Sampai disana, si Saiyukie malah nyender ke tebing, di tempat yang agak tersembunyi.
"Trus ngapain kita disini?", gw masih juga blom dijelasin apa sebenernya misi kita. si Sayuti eh Saiyukie ga bilang apa-apa, sampe agak jauh disana keliatan ada Cora yang kucuk-kucuk dateng trus godain Naiad Heller yang ga berdosa.
"Tuh!", kata Saiyukie sambil bergerak menjauhi dinding, "Ayo!", lanjutnya.
Ha? gw jadi bingung, ayo? ayo ngapain? itu Cora paling masih lvl 20an? mo ngapain? Si Saiyukie mendekat ke arah Cora itu dari belakang, yang klo diliat dari armornya kayaknya jobnya Warrior, dan sebelom sempet itu Cora nyadar apa yang terjadi, Saiyukie udah ngeluarin Skill Judgement, dan Cora itu langsung mejret tanpa sempet nyebut nama DECEM. Gw pun terkaget.
"Yukie!! ngapain lu?! dia kan masih ucup!?! Lu hajar dari depan juga dia ga bakal bisa ngelawan!!!", teriak gw. Saiyukie menatap gw tanpa tersenyum. Masih dengan rokok di mulutnya, dia berkata,
"Lu ini bego apa?", katanya, gw jadi terbengong mendengar jawaban yang ga gw harapkan. "lu tau dia ini apa?" katanya sambil nunjuk gumpalan daging dan tulang dengan gadanya. "Dia ini adalah salah satu calon orang yang akan melawan kita dalam perang di masa depan!!".
"Tapi itu kan NANTI??!! saat ini dia kan belom bisa apa2?!!", Bales gw dengan sewot. Sebenci-bencinya gw sama bangsa Cora, gw cuma mau menghancurkan mereka dalam perang! dalam sebuah pertarungan yang FAIR! ga seperti ini!! ini sih sama aja kayak pengecut yang beraninya lawan anak kecil!! Hal ini sering jadi perdebatan gw dan TherMiaN dulu. Saiyuki menghantamkan gadanya dengan keras banget ke tanah.
"DASAR ...!!", gw terkaget dengan reaksinya sampe ga bisa ngomong, "Gw udah denger klo lu itu anak yatim piatu, dan membelot ke Bellato karena alesan2 pribadi lu! Dasar manja!! gw yakin lu ga ngerti karena lu masih BOCAH!!", gw rada2 tersinggung juga karena dia bawa2 ortu gw sama ngatain gw bocah. Tapi gw masih blom bisa ngebales kata-katanya. Diapun melanjutkan makiannya ke gw, "Denger nih ya, cil! Seluruh keluarga gw ada di pasukan Bellato ade gw, istri gw, dan mungkin bahkan anak gw nantinya bakal jadi pasukan Bellato juga!! Apa lu tau rasanya orang yang pernah lu selamatin balik membunuh orang yang lu sayang, hanya karena lu kasihan sama dia SAAT ITU?!!".
Gw bener-bener terdiem, sebuah logika yang ga pernah kepikiran sama gw. Kenapa orang-orang terus menerus berperang? kenapa mereka saling membunuh? mungkin kata-kata Saiyukie adalah jawaban dari pertanyaan2 gw itu. Membunuh atau dibunuh... seperti itulah kenyataan perang yang menyakitkan. Tidak ada lagi yang namanya logika manusiawi..... ga ada lagi yang namanya.... fair. Dalam kesunyian sejenak kita itu, tiba-tiba radar di kokpit gw menandakan ada musuh dalam jumlah cukup banyak yang menuju ke lokasi kita.
"Yukie! Musuh datang!!", kata gw memperingati Saiyukie. Yukie tersenyum dan berkata,
"Cih, pasti ada yang ngadu tuh!", Kebetulan kalo menurut radar gw, kita terjebak, karena serangan dateng dari 2 arah. Sepertinya ga ada pilihan lain selain bertahan disini. Gw berkata kepada Saiyukie,
"Jangan mati ya bos..", dan dia tersenyum aja mendengar gw. Akhirnya yang ditunggu2 dateng juga. Pasukan Cora yang terdiri dari 2 BK, 1 Templar, 3 Grazier, dan 2 Assassin. Dan diantaranya... Ravi!! Gw liat Ravi sempet kaget juga ngeliat BMAU gw, karena ada ukiran gw yang namanya 'Cindy'. Tapi keraguan dia ga berlangsung lama, ada kemajuan juga... Formasi pasukan Cora ini lumayan bagus, 1 Templar, 2 Grazier dan 1 Assassin nyerang gw, sisanya nyerang Saiyukie, termasuk si Ravi.
Templar yang nyerang gw badak juga, untung grazier-grazier yang ada ga ada yang ngeluarin isis (ga punya duid apa gara2 kalah war mlulu? wkwwk), yang satu ngeluarin Innana wat nge-heal Templar sambil nyerang gw pake force es, yang satu lagi pake Hecate wat nyerang gw ditambah force apinya. Si Assasin nyerang gw dari jauh mah ga berasa, geli2 doang 'Cindy' gw. wkwkwk... Lama2 cape juga gw di coel-coel Templar yang keliatan dari name tag namanya Azumi46 ini, udah gitu di komporin mlulu sama Hecate n Graziernya, klo gini terus 'Cindy' gw ga bakal tahan lama, gw harus mengurangi jumlah musuh dengan cepat.
Disaat-saat seperti ini, strategi yang paling pas adalah menyerang yang paling lemah duluan, tapi yang paling nyusahin. Perhatian gw pun tertuju sama seorang Grazier yang namanya elZombie, dia yang bawa Innana buat nge-heal Templar skalian sama nyerang gw pake force es. Gw langsung nyamperin dia. Sepertinya si Grazier itu sadar klo dia adalah target gw, dan langsung mencoba menyelamatkan diri sambil salto-salto ga jelas. Dari dulu gw suka bingung apa sebenernya gunanya itu teknik salto2? Biar gitu juga BMW gw lebih cepet daripada larinya dia, dan pada saat dia lagi salto, gw langsung tabok dia sebelom sempet mendarat, tuiiingg... mengudaralah dia dengan sukses, perkiraan gw sih dia bakal mendarat di deket istana Haram...
Okay, one down, 3 to go. Bagian gw tinggal sisa tukang pijit (templar), kompor gas (Grazier
Hecate), dan tukang akupuntur (Assasin). Berikutnya yang menyusahkan, si kompor gas, karena BMAU itu punya ketahanan elemen yang kurang bagus. Yang satu ini cukup berani juga, dia ga kabur waktu gw deketin. Ternyata pas gw serang, dia ngelesnya jago. Pantes aja pede ngelawan gw, Sementara gw lagi ribet berusaha kenain si Grazier, si Templar sama Assassin ngebokong gw mlulu dari belakang.
Kayaknya 'Cindy' gw mulai ga tahan nih, dalam waktu yang singkat gw langsung kepikiran strategi culun. Gw memposisikan diri gw ditempat yang pas, dan dalam kesempatan pertama ketiga coro itu menyerang bersamaan, gw me-manuver 'Cindy' kesamping secepat mungkin. JLEB!! BLAARR!! yes!! berhasil! Panah si Assassin menancap head-shot ke kepala Grazier itu, dan Api si Hecate membakar si Templar sampe gosong. Dua-duanya pun roboh. 1 more left.
Begitu gw mau mengarahkan 'Cindy' ke arah si Assassin, ternyata kerusakannya udah cukup parah dan bikin dia susah untuk manuver. Cih! mau ga mau gw musti turun nih n by 1 sama itu Asinan. Gw mengambil Bolt Rifle yang udah gw siapin seperti biasa dan membuka kokpit 'Cindy' lalu langsung turun. Kita pun saling bertukar tembakan. Pertarungan yang melelahkan itu ga berlangsung lama, karena amunisi dia duluan abis, sementara gw masih banyak karena belom dipake sama sekali. Dia mengangkat tangannya tanda menyerah, tapi gw ga berminat untuk membiarkan dia hidup. Karena dia ga cupu, dan kata-kata Saiyukie sebelomnya sangat berpengaruh untuk keputusan gw ini.
Sesaat sebelom gw menarik pelatuk untuk mengakhiri semuanya, kata-kata Cindy terngiang lagi di kepala gw, "Kamu emang baik....", dan seketika kepala gw jadi pusing banget, dan Assasin itu memanfaatkan situasi gw dengan baik sekali untuk kabur. Sial! Dia bisa bawa lebih banyak lagi pasukan ke arah sini. Gw mencari Saiyukie untuk membawa dia kabur dari sini, Dan gw melihat pemandangan yang luar biasa.
1 BK, 1 Grazier dan 1 Assasin yang tadi menyerang dia udah pada bobo semua, tinggal Ravi yang berdiri, itu pun keliatannya dia udah sekarat, buat ngangkat pedang dan perisainya aja kayaknya udah setengah mati. Keadaan si Saiyukie juga ga bisa dibilang sehat walafiat, dengan beberapa panah yang menancap ditubuhnya, disertai luka2 lainnya, gw juga takjub dia masih bisa berdiri. Saiyukie mengayunkan gadanya ke arah kepala Ravi dari arah samping, dan Ravi entah gimana bisa mengangkat perisainya dan memblock serangan itu, BRUAKK!! Ravi terjembab ke tanah, sementara pedang dan perisainya lepas dari tangannya. Kayaknya cuma sampe sini ya..
Saiyukie mendekati Ravi untuk memberkan pukulan terakhir, dalam hati gw, gw masih ada perasaan ga tega juga ngeliat Ravi akan dihabisi di depan mata gw sendiri. Tapi kebencian di dalem diri gw justru mengharapkan Saiyukie untuk menghabisinya sekarang juga. Saiyukie mengangkat gadanya tinggi-tinggi dan sepertinya akan mengeluarkan skill Judgement lagi, Gw menutup mata dan memalingkan muka gw. Tiba-tiba gw merasakan angin menghantam gw kenceng banget dan terdengar suara erangan......
Udah selesai? gw membuka mata gw dan menoleh kembali ke arah mereka. Lagi-lagi gw melihat pemandangan yang membuat gw terkesima. Dihadapan Saiyukie sudah berdiri sebuah Isis! yang merobek dadanya dengan satu serangan, sebelom dia sempat menurunkan gadanya. Saiyukie pun roboh ke tanah, sementara Ravi mencoba berdiri dengan susah payah. Gw mencari-cari Grazier pemilik Isis itu, tapi ga menemukan seorangpun kecuali... Jangan-jangan.... Ravi??!! Dia... Cross-Job?!!
Gw liat Saiyukie masih bergerak sedikit. Dia masih hidup! tapi dengan adanya isis itu gw ga mungkin bisa nolong dia. Gw pun mengarahkan Bolt Rifle gw kearah Isis itu dan mulai menembak. Tembakan gw tepat mengenai si Isis, dan dia pun berbalik untuk menyerang gw. Gw ga menghentikan tembakan gw, itu Isis ngeles-ngeles diantara tembakan gw dan terus mendekat kearah gw, sampai akhirnya dia tinggal 1 meter didepan gw, dan mata gw membelalak seketika...
CINDY??!!
Dia ngeliat gw dateng.
"Hey, kenalin, Saiyukie, panggil aja yukie", katanya santai, kayaknya orangnya asik..
"Halo, gw Zinn... mohon bimbingannya bos", Bales gw sambil menjabat tangannya. Dan gw pun naik ke dalem 'Cindy', dan mulai manasin mesinnya. Sambil gitu, gw nanya sama si Saiyukie, "Apa misi kita hari ini?"
"Kita disuruh ke Bukit Chilly", jawabnya melalui transmisi, masih aja santai sambil ngerokok.
"hah? Bukit Chilly itu di haram kan? ngapain kita dateng ke wilayah Cora? mo bunuh diri?!", tanya gw lagi, heran.
"Geblek lu, udah ikut aja!", jawabnya, sambil berlalu. Setelah melalui perjalanan cukup panjang, akhirnya kita sampe juga di Bukit Chilly. Sampai disana, si Saiyukie malah nyender ke tebing, di tempat yang agak tersembunyi.
"Trus ngapain kita disini?", gw masih juga blom dijelasin apa sebenernya misi kita. si Sayuti eh Saiyukie ga bilang apa-apa, sampe agak jauh disana keliatan ada Cora yang kucuk-kucuk dateng trus godain Naiad Heller yang ga berdosa.
"Tuh!", kata Saiyukie sambil bergerak menjauhi dinding, "Ayo!", lanjutnya.
Ha? gw jadi bingung, ayo? ayo ngapain? itu Cora paling masih lvl 20an? mo ngapain? Si Saiyukie mendekat ke arah Cora itu dari belakang, yang klo diliat dari armornya kayaknya jobnya Warrior, dan sebelom sempet itu Cora nyadar apa yang terjadi, Saiyukie udah ngeluarin Skill Judgement, dan Cora itu langsung mejret tanpa sempet nyebut nama DECEM. Gw pun terkaget.
"Yukie!! ngapain lu?! dia kan masih ucup!?! Lu hajar dari depan juga dia ga bakal bisa ngelawan!!!", teriak gw. Saiyukie menatap gw tanpa tersenyum. Masih dengan rokok di mulutnya, dia berkata,
"Lu ini bego apa?", katanya, gw jadi terbengong mendengar jawaban yang ga gw harapkan. "lu tau dia ini apa?" katanya sambil nunjuk gumpalan daging dan tulang dengan gadanya. "Dia ini adalah salah satu calon orang yang akan melawan kita dalam perang di masa depan!!".
"Tapi itu kan NANTI??!! saat ini dia kan belom bisa apa2?!!", Bales gw dengan sewot. Sebenci-bencinya gw sama bangsa Cora, gw cuma mau menghancurkan mereka dalam perang! dalam sebuah pertarungan yang FAIR! ga seperti ini!! ini sih sama aja kayak pengecut yang beraninya lawan anak kecil!! Hal ini sering jadi perdebatan gw dan TherMiaN dulu. Saiyuki menghantamkan gadanya dengan keras banget ke tanah.
"DASAR ...!!", gw terkaget dengan reaksinya sampe ga bisa ngomong, "Gw udah denger klo lu itu anak yatim piatu, dan membelot ke Bellato karena alesan2 pribadi lu! Dasar manja!! gw yakin lu ga ngerti karena lu masih BOCAH!!", gw rada2 tersinggung juga karena dia bawa2 ortu gw sama ngatain gw bocah. Tapi gw masih blom bisa ngebales kata-katanya. Diapun melanjutkan makiannya ke gw, "Denger nih ya, cil! Seluruh keluarga gw ada di pasukan Bellato ade gw, istri gw, dan mungkin bahkan anak gw nantinya bakal jadi pasukan Bellato juga!! Apa lu tau rasanya orang yang pernah lu selamatin balik membunuh orang yang lu sayang, hanya karena lu kasihan sama dia SAAT ITU?!!".
Gw bener-bener terdiem, sebuah logika yang ga pernah kepikiran sama gw. Kenapa orang-orang terus menerus berperang? kenapa mereka saling membunuh? mungkin kata-kata Saiyukie adalah jawaban dari pertanyaan2 gw itu. Membunuh atau dibunuh... seperti itulah kenyataan perang yang menyakitkan. Tidak ada lagi yang namanya logika manusiawi..... ga ada lagi yang namanya.... fair. Dalam kesunyian sejenak kita itu, tiba-tiba radar di kokpit gw menandakan ada musuh dalam jumlah cukup banyak yang menuju ke lokasi kita.
"Yukie! Musuh datang!!", kata gw memperingati Saiyukie. Yukie tersenyum dan berkata,
"Cih, pasti ada yang ngadu tuh!", Kebetulan kalo menurut radar gw, kita terjebak, karena serangan dateng dari 2 arah. Sepertinya ga ada pilihan lain selain bertahan disini. Gw berkata kepada Saiyukie,
"Jangan mati ya bos..", dan dia tersenyum aja mendengar gw. Akhirnya yang ditunggu2 dateng juga. Pasukan Cora yang terdiri dari 2 BK, 1 Templar, 3 Grazier, dan 2 Assassin. Dan diantaranya... Ravi!! Gw liat Ravi sempet kaget juga ngeliat BMAU gw, karena ada ukiran gw yang namanya 'Cindy'. Tapi keraguan dia ga berlangsung lama, ada kemajuan juga... Formasi pasukan Cora ini lumayan bagus, 1 Templar, 2 Grazier dan 1 Assassin nyerang gw, sisanya nyerang Saiyukie, termasuk si Ravi.
Templar yang nyerang gw badak juga, untung grazier-grazier yang ada ga ada yang ngeluarin isis (ga punya duid apa gara2 kalah war mlulu? wkwwk), yang satu ngeluarin Innana wat nge-heal Templar sambil nyerang gw pake force es, yang satu lagi pake Hecate wat nyerang gw ditambah force apinya. Si Assasin nyerang gw dari jauh mah ga berasa, geli2 doang 'Cindy' gw. wkwkwk... Lama2 cape juga gw di coel-coel Templar yang keliatan dari name tag namanya Azumi46 ini, udah gitu di komporin mlulu sama Hecate n Graziernya, klo gini terus 'Cindy' gw ga bakal tahan lama, gw harus mengurangi jumlah musuh dengan cepat.
Disaat-saat seperti ini, strategi yang paling pas adalah menyerang yang paling lemah duluan, tapi yang paling nyusahin. Perhatian gw pun tertuju sama seorang Grazier yang namanya elZombie, dia yang bawa Innana buat nge-heal Templar skalian sama nyerang gw pake force es. Gw langsung nyamperin dia. Sepertinya si Grazier itu sadar klo dia adalah target gw, dan langsung mencoba menyelamatkan diri sambil salto-salto ga jelas. Dari dulu gw suka bingung apa sebenernya gunanya itu teknik salto2? Biar gitu juga BMW gw lebih cepet daripada larinya dia, dan pada saat dia lagi salto, gw langsung tabok dia sebelom sempet mendarat, tuiiingg... mengudaralah dia dengan sukses, perkiraan gw sih dia bakal mendarat di deket istana Haram...
Okay, one down, 3 to go. Bagian gw tinggal sisa tukang pijit (templar), kompor gas (Grazier
Hecate), dan tukang akupuntur (Assasin). Berikutnya yang menyusahkan, si kompor gas, karena BMAU itu punya ketahanan elemen yang kurang bagus. Yang satu ini cukup berani juga, dia ga kabur waktu gw deketin. Ternyata pas gw serang, dia ngelesnya jago. Pantes aja pede ngelawan gw, Sementara gw lagi ribet berusaha kenain si Grazier, si Templar sama Assassin ngebokong gw mlulu dari belakang.
Kayaknya 'Cindy' gw mulai ga tahan nih, dalam waktu yang singkat gw langsung kepikiran strategi culun. Gw memposisikan diri gw ditempat yang pas, dan dalam kesempatan pertama ketiga coro itu menyerang bersamaan, gw me-manuver 'Cindy' kesamping secepat mungkin. JLEB!! BLAARR!! yes!! berhasil! Panah si Assassin menancap head-shot ke kepala Grazier itu, dan Api si Hecate membakar si Templar sampe gosong. Dua-duanya pun roboh. 1 more left.
Begitu gw mau mengarahkan 'Cindy' ke arah si Assassin, ternyata kerusakannya udah cukup parah dan bikin dia susah untuk manuver. Cih! mau ga mau gw musti turun nih n by 1 sama itu Asinan. Gw mengambil Bolt Rifle yang udah gw siapin seperti biasa dan membuka kokpit 'Cindy' lalu langsung turun. Kita pun saling bertukar tembakan. Pertarungan yang melelahkan itu ga berlangsung lama, karena amunisi dia duluan abis, sementara gw masih banyak karena belom dipake sama sekali. Dia mengangkat tangannya tanda menyerah, tapi gw ga berminat untuk membiarkan dia hidup. Karena dia ga cupu, dan kata-kata Saiyukie sebelomnya sangat berpengaruh untuk keputusan gw ini.
Sesaat sebelom gw menarik pelatuk untuk mengakhiri semuanya, kata-kata Cindy terngiang lagi di kepala gw, "Kamu emang baik....", dan seketika kepala gw jadi pusing banget, dan Assasin itu memanfaatkan situasi gw dengan baik sekali untuk kabur. Sial! Dia bisa bawa lebih banyak lagi pasukan ke arah sini. Gw mencari Saiyukie untuk membawa dia kabur dari sini, Dan gw melihat pemandangan yang luar biasa.
1 BK, 1 Grazier dan 1 Assasin yang tadi menyerang dia udah pada bobo semua, tinggal Ravi yang berdiri, itu pun keliatannya dia udah sekarat, buat ngangkat pedang dan perisainya aja kayaknya udah setengah mati. Keadaan si Saiyukie juga ga bisa dibilang sehat walafiat, dengan beberapa panah yang menancap ditubuhnya, disertai luka2 lainnya, gw juga takjub dia masih bisa berdiri. Saiyukie mengayunkan gadanya ke arah kepala Ravi dari arah samping, dan Ravi entah gimana bisa mengangkat perisainya dan memblock serangan itu, BRUAKK!! Ravi terjembab ke tanah, sementara pedang dan perisainya lepas dari tangannya. Kayaknya cuma sampe sini ya..
Saiyukie mendekati Ravi untuk memberkan pukulan terakhir, dalam hati gw, gw masih ada perasaan ga tega juga ngeliat Ravi akan dihabisi di depan mata gw sendiri. Tapi kebencian di dalem diri gw justru mengharapkan Saiyukie untuk menghabisinya sekarang juga. Saiyukie mengangkat gadanya tinggi-tinggi dan sepertinya akan mengeluarkan skill Judgement lagi, Gw menutup mata dan memalingkan muka gw. Tiba-tiba gw merasakan angin menghantam gw kenceng banget dan terdengar suara erangan......
Udah selesai? gw membuka mata gw dan menoleh kembali ke arah mereka. Lagi-lagi gw melihat pemandangan yang membuat gw terkesima. Dihadapan Saiyukie sudah berdiri sebuah Isis! yang merobek dadanya dengan satu serangan, sebelom dia sempat menurunkan gadanya. Saiyukie pun roboh ke tanah, sementara Ravi mencoba berdiri dengan susah payah. Gw mencari-cari Grazier pemilik Isis itu, tapi ga menemukan seorangpun kecuali... Jangan-jangan.... Ravi??!! Dia... Cross-Job?!!
Gw liat Saiyukie masih bergerak sedikit. Dia masih hidup! tapi dengan adanya isis itu gw ga mungkin bisa nolong dia. Gw pun mengarahkan Bolt Rifle gw kearah Isis itu dan mulai menembak. Tembakan gw tepat mengenai si Isis, dan dia pun berbalik untuk menyerang gw. Gw ga menghentikan tembakan gw, itu Isis ngeles-ngeles diantara tembakan gw dan terus mendekat kearah gw, sampai akhirnya dia tinggal 1 meter didepan gw, dan mata gw membelalak seketika...
CINDY??!!
0
Kutip
Balas