- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan & komen supaya kaskuser yang lain bisa baca.
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":
Spoiler for "menolak":
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%Ravi ♥ Cindy
23%TherMiaN ♥ Monica
39%Zinn ♥ Nightshade
7%Ravi ♥ Namine
5%Lime ♥ Nakoruru
3%Zinn ♥ Razelth
6%Diubah oleh sipaul76 01-01-2018 18:30
0
129.7K
Kutip
2.6K
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Online Games
16.3KThread•4.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sipaul76
#145
Spoiler for "part 11-1":
[I'll Be over you...]
Zinn memasuki kamarnya dengan langkah gontai. Kejadian yang baru saja terjadi di hadapannya dalam medan perang cukup mengguncang jiwanya, dimana dia menyaksikan sendiri Cindy ditikam mati oleh (mantan) sahabatnya.
.....................
JDARR!!! Gw menghantamkan tangan mekanik gw ke tembok, dan bikin gw calon dimarahin sama ibu kos gara-gara bikin retak tembok kamar. Tapi gw ga peduli, kepala gw lagi penuh banget sama emosi. Klo ga gw lampiasin, rasanya kepala gw bakalan meledak. Trak... dari meja gw, ada bunyi sesuatu jatoh. Ternyata foto gw n Cindy. Gw mengangkat foto itu dan melihat wajah ceria Cindy. Brug... gw menjatuhkan diri di tempat tidur, dan tanpa gw sadari gw udah tertidur dengan sendirinya sambil tetap menggengam foto yang framenya rusak itu.
.....
Gw membuka mata...
Kok gelap?....
sekeliling gw gelap...
Mimpi?....
Gw coba nyubit pipi gw dengan tangan kanan, gak sakit.... mimpi kali ya? gw masih lom percaya.
Gw coba nyubit pipi gw dengan tangan kiri, tangan mekanik gw, ga sakit... OK! ini mimpi! karena kmaren gw iseng coba ngupil pake tangan mekanik lumayan sakit...
Gw coba berjalan kedepan, tapi kaki gw kayaknya ga menyentuh lantai, coz gw udah coba jalan biasa, lari, sampe gaya main roller blade masih ga jalan juga.... sampe cape sendiri gw akhirnya. Tiba-tiba gw sadari di belakang gw ada orang. Siapa?! gw membalikkan badan gw dan melihat... Ravi!! Dia berdiri diam di hadapan gw, mukanya keliatan menyesal. heh... gw bentak wujud Ravi di depan gw.
"PUAS LU?!! LU NGEREBUT CALON TUNANGAN GW CUMA UNTUK NGEBUNUH DIA??!!!", Ravi tetap menatap gw dengan pandangan memelas. Tapi kenapa pandangannya itu justru keliatan seperti mengasihani gw?! gw jadi emosi, gw cengkeram lehernya dengan tangan mekanik gw dan mengangkat tubuhnya, karena gw agak pendek, jadi dia masih bisa jinjit meskipun gw angkat. sial. Knapa lagi mimpi kayak gini gw ga bisa lebih tinggi sedikit sih?! tapi biar begitu Ravi keliatan kesakitan menahan cengkeraman tangan gw.
Tiba-tiba disamping gw muncul sebuah Sickle Knife yang melayang-layang. ... yang mempengaruhi tubuh gw udah terlalu buas. Dengan hati yang senang, gw meraih pedang itu dan melihat muka Ravi sekali lagi.
"Ini buat Cindy... buat Cindy GW!!!!", dan serta merta gw menancapkan pedang itu menembus perut Ravi. gw liat darah menciprat ke muka gw dan mulai menetes ke lantai dari perut Ravi. Gw tersenyum dan melihat lagi ke muka Ravi. Betapa kagetnya gw pas melihat yang lagi gw genggam di cengeraman tangan gw bukan Ravi, tapi Cindy!! "Ci... Cin..Cindy..??!",
gw terbengong-bengong melihat yang hadir didepan gw, wujud yang gw cengkeram, wujud yang baru aja gw tusuk perutnya pake pedang, bukan Ravi, tapi Cindy!! Gw melepaskan cengkeraman gw dan memeluk Cindy, perlahan-lahan kita berdua terduduk. "Cindy...?? kenapa...", gw ga tau mau ngomong apa... Cindy tersenyum dalam dekapan gw, menahan sakit. Tiba-tiba entah darimana di depan gw berdiri sosok Ravi lagi. Langsung aja gw maki-maki dia.
"Kenapa?! Kenapa jadi Cindy yang gw tusuk?! harusnya ELU!!", air mata gw udah ga terbendung lagi. Ravi lagi-lagi menatap gw dengan memelas, bikin gw makin benci sama dia. Sejenak kemudian dia berlutut di depan gw, dan melihat ke sosok Cindy yang terbaring dalam dekapan gw. Ngapain ini anak liat?! "gw tau lu, Vi! lu doyan sama Cindy cuma karena fisiknya kan?! Seseorang playboy cap flem kayak lu ga bakal ngerti artinya cinta!! ga seperti GW!!", selesai ucapan gw itu, gw kaget ngeliat Ravi menangis, Ravi?! nangisin cewe?? lalu Cindy menyentuh pipi gw dengan lembut.
"Kamu emang baik, Zinn...", katanya sambil tersenyum.
............................
Tiba-tiba gw dibangunkan oleh suara mesin transmisi di kamar gw.
Mimpi...
ato justru kenyataan yang baru aja gw liat?....
Yang membunuh Cindy.... gw?
Karena gw?...
Rupanya udah pagi, gw dibangunkan untuk siap-siap karena ada tugas menanti. Gw pun mandi dan langsung pake Top Velocity armor gw. pandangan gw terhenti pada Foto gw dan Cindy. Muka kita keliatan bahagia banget... gw memandang ke kaca, dan menghela nafas panjang. Kemanakah orang yang ada difoto ini? yang gw liat sekarang adalah seseorang dengan wujud ga utuh diluar, dan dihatinya...
Gw agak terlambat sampe di tempat brifing, pas sampe disana brifingnya udah selesai. Gw sempet dimarahin sama atasan gw, dan dia nyuruh gw nanya hasil brifing sama partner gw nanti, si Saiyukie, seorang Armsman veteran. Setelah nyari-nyari, akhirnya ketemu juga sama si Saiyukie itu, dia lagi ngerokok aja disamping 'Cindy', BMAU gw, sambil nenteng SI Hora Hammer di pundaknya, wew, dewa nih kayaknya.
Zinn memasuki kamarnya dengan langkah gontai. Kejadian yang baru saja terjadi di hadapannya dalam medan perang cukup mengguncang jiwanya, dimana dia menyaksikan sendiri Cindy ditikam mati oleh (mantan) sahabatnya.
.....................
JDARR!!! Gw menghantamkan tangan mekanik gw ke tembok, dan bikin gw calon dimarahin sama ibu kos gara-gara bikin retak tembok kamar. Tapi gw ga peduli, kepala gw lagi penuh banget sama emosi. Klo ga gw lampiasin, rasanya kepala gw bakalan meledak. Trak... dari meja gw, ada bunyi sesuatu jatoh. Ternyata foto gw n Cindy. Gw mengangkat foto itu dan melihat wajah ceria Cindy. Brug... gw menjatuhkan diri di tempat tidur, dan tanpa gw sadari gw udah tertidur dengan sendirinya sambil tetap menggengam foto yang framenya rusak itu.
.....
Gw membuka mata...
Kok gelap?....
sekeliling gw gelap...
Mimpi?....
Gw coba nyubit pipi gw dengan tangan kanan, gak sakit.... mimpi kali ya? gw masih lom percaya.
Gw coba nyubit pipi gw dengan tangan kiri, tangan mekanik gw, ga sakit... OK! ini mimpi! karena kmaren gw iseng coba ngupil pake tangan mekanik lumayan sakit...
Gw coba berjalan kedepan, tapi kaki gw kayaknya ga menyentuh lantai, coz gw udah coba jalan biasa, lari, sampe gaya main roller blade masih ga jalan juga.... sampe cape sendiri gw akhirnya. Tiba-tiba gw sadari di belakang gw ada orang. Siapa?! gw membalikkan badan gw dan melihat... Ravi!! Dia berdiri diam di hadapan gw, mukanya keliatan menyesal. heh... gw bentak wujud Ravi di depan gw.
"PUAS LU?!! LU NGEREBUT CALON TUNANGAN GW CUMA UNTUK NGEBUNUH DIA??!!!", Ravi tetap menatap gw dengan pandangan memelas. Tapi kenapa pandangannya itu justru keliatan seperti mengasihani gw?! gw jadi emosi, gw cengkeram lehernya dengan tangan mekanik gw dan mengangkat tubuhnya, karena gw agak pendek, jadi dia masih bisa jinjit meskipun gw angkat. sial. Knapa lagi mimpi kayak gini gw ga bisa lebih tinggi sedikit sih?! tapi biar begitu Ravi keliatan kesakitan menahan cengkeraman tangan gw.
Tiba-tiba disamping gw muncul sebuah Sickle Knife yang melayang-layang. ... yang mempengaruhi tubuh gw udah terlalu buas. Dengan hati yang senang, gw meraih pedang itu dan melihat muka Ravi sekali lagi.
"Ini buat Cindy... buat Cindy GW!!!!", dan serta merta gw menancapkan pedang itu menembus perut Ravi. gw liat darah menciprat ke muka gw dan mulai menetes ke lantai dari perut Ravi. Gw tersenyum dan melihat lagi ke muka Ravi. Betapa kagetnya gw pas melihat yang lagi gw genggam di cengeraman tangan gw bukan Ravi, tapi Cindy!! "Ci... Cin..Cindy..??!",
gw terbengong-bengong melihat yang hadir didepan gw, wujud yang gw cengkeram, wujud yang baru aja gw tusuk perutnya pake pedang, bukan Ravi, tapi Cindy!! Gw melepaskan cengkeraman gw dan memeluk Cindy, perlahan-lahan kita berdua terduduk. "Cindy...?? kenapa...", gw ga tau mau ngomong apa... Cindy tersenyum dalam dekapan gw, menahan sakit. Tiba-tiba entah darimana di depan gw berdiri sosok Ravi lagi. Langsung aja gw maki-maki dia.
"Kenapa?! Kenapa jadi Cindy yang gw tusuk?! harusnya ELU!!", air mata gw udah ga terbendung lagi. Ravi lagi-lagi menatap gw dengan memelas, bikin gw makin benci sama dia. Sejenak kemudian dia berlutut di depan gw, dan melihat ke sosok Cindy yang terbaring dalam dekapan gw. Ngapain ini anak liat?! "gw tau lu, Vi! lu doyan sama Cindy cuma karena fisiknya kan?! Seseorang playboy cap flem kayak lu ga bakal ngerti artinya cinta!! ga seperti GW!!", selesai ucapan gw itu, gw kaget ngeliat Ravi menangis, Ravi?! nangisin cewe?? lalu Cindy menyentuh pipi gw dengan lembut.
"Kamu emang baik, Zinn...", katanya sambil tersenyum.
............................
Tiba-tiba gw dibangunkan oleh suara mesin transmisi di kamar gw.
Mimpi...
ato justru kenyataan yang baru aja gw liat?....
Yang membunuh Cindy.... gw?
Karena gw?...
Rupanya udah pagi, gw dibangunkan untuk siap-siap karena ada tugas menanti. Gw pun mandi dan langsung pake Top Velocity armor gw. pandangan gw terhenti pada Foto gw dan Cindy. Muka kita keliatan bahagia banget... gw memandang ke kaca, dan menghela nafas panjang. Kemanakah orang yang ada difoto ini? yang gw liat sekarang adalah seseorang dengan wujud ga utuh diluar, dan dihatinya...
Gw agak terlambat sampe di tempat brifing, pas sampe disana brifingnya udah selesai. Gw sempet dimarahin sama atasan gw, dan dia nyuruh gw nanya hasil brifing sama partner gw nanti, si Saiyukie, seorang Armsman veteran. Setelah nyari-nyari, akhirnya ketemu juga sama si Saiyukie itu, dia lagi ngerokok aja disamping 'Cindy', BMAU gw, sambil nenteng SI Hora Hammer di pundaknya, wew, dewa nih kayaknya.
0
Kutip
Balas