- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan & komen supaya kaskuser yang lain bisa baca.
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":
Spoiler for "menolak":
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%Ravi ♥ Cindy
23%TherMiaN ♥ Monica
39%Zinn ♥ Nightshade
7%Ravi ♥ Namine
5%Lime ♥ Nakoruru
3%Zinn ♥ Razelth
6%Diubah oleh sipaul76 01-01-2018 18:30
0
129.7K
Kutip
2.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Online Games
16.3KThread•4.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sipaul76
#107
Spoiler for "part 9-1":
[I'm sorry goodbye]
Ravi sedang berbaring di kamarnya sedang merenungi pertemuannya yang tak terduga dengan Zinn hari itu.
...............
Zinn... Cindy... tunangan..? .... huff.... gile yaa... takdir apa yang udah ngerjain kita bertiga sampe sejauh ini. Cindy itu tunangan Zinn, tapi sekarang dia pacar gw, dan udah tidur bareng pula. Gw harus gimana? apa yang Cindy pikirin? waktu gw nganter dia balik ke kamarnya tadi, dia 'ngebuang' banget, ngomongnya ga nyambung, jalan nabrak mlulu.
AAhhh..!! lagi banyak pikiran gini gw ga bisa tidur! jalan-jalan dulu ah keluar... entah gimana ceritanya, tau-tau pas gw sadar, gw udah sampe di Pantai. Fuhh.. mungkin angin yang lagi berhembus kencang ini bisa membawa beban pikiran gw jauh-jauh. Langit keliatan indah banget dengan taburan bintang, yang bikin gw merasa kecil banget di dunia ini, pikir gw sambil berjalan menyusuri pantai dan membiarkan air laut sekali2 mencuci kaki gw.
Tidak terlalu jauh gw berjalan, gw ngeliat sesosok orang lagi duduk di pasir, kayaknya gw kenal..? oouw si dokter sexy.. knapa ya hari ini gw ga terlalu mood liat cewe cantik? klo biasanya sih langsung gw samperin n mengeluarkan jurus-jurus maut deh pokoknya. dan gw PASTI 'beruntung' wkwkwk. Tapi hari ini asli lagi ga mood banget. Mungkin karena banyak pikiran, tapi dasar naluri cowo, gw samperin juga tuh dokter penasaran.
"Halo dok.." sapa gw, dia diem...
"Dok..?" gw ulangi, masih diem juga..
"Haloo.." kata gw sambil melambaikan tangan, masih juga ga bereaksi. Akhirnya dengan kesel gw pun teriak,
"WOOOIII!!!", baru dia kaget ngeliat gw.
"oh kamu.... Ravi ya? lagi ngapain disini?", tanya dia melempar kagok.
"Harusnya saya yang nanya kali dok, ngapain cewe kaya dokter malem-malem nongkrong di pantai ga jelas kayak gini? tar di caplok Lizard loh?", jawab gw sambil duduk agak jauh dari dia. Dia diem lagi, gw ngeliat mukanya sedih banget, jadi penasaran gw. "mmm... sory nih ya dok ga sopan, tapi kayaknya dokter lagi ada masalah? mungkin saya bisa bantu? hanya sekedar jadi pendengar yang baik
saya jagonya loh...", kata gw menawarkan.
Dia ngeliat gw trus tersenyum, utsukushiiiii... cantiiiikk..., dan dia pun berbicara, "mungkin ini hal yang aneh buat kamu... tapi..... ah, ga jadi deh", gw paling sebel klo cerita dipotong pas mulai.
"gapapa lagi dok, saya sih orangnya open minded kok.. atau saya udah melanggar privasi dokter ya?", pancing gw.
"oh, enggak kok...", katanya dengan nada bersalah, yesss kena! wkwkw "kalau seandainya yang saya ceritain ini ga enak didenger bilang yaa..", lanjutnya. Dia diem nungguin reaksi gw, tapi karena gw juga diem aja ngeliatin dia, dia pun melanjutkan, "kamu pernah jatuh cinta?".
Dess.. gw aja skarang lagi pusing gara2 lagi urusan cinta, dia pake nanya lagi gw pernah jatuh cinta apa ga. "Pernah lah dok.. hari gini gitu?", jawab gw.
Diselipi 'antara' yang panjang, dia pun membuka inti masalahnya, "kalau jatuh cinta sama seseorang dari bangsa yang lain gimana?"
Dhuarrr!! kena lagi gw. Lah mang lu pikir sekarang gw lagi ada masalah cintanya sama siapa?? cabe deh..
"huiih.. susah juga tuh ya dok? saya ngerti kok rasanya..", NGERTI BANGET!! kita berdua terdiam sebentar. Akhirnya gw memecah kesunyian "emang segitu cintanya sama orang itu dok?", tanya gw.
Dia cuma mengangguk, tapi sejenak kemudian berkata "Satu-satunya orang yang berarti buat saya... seperti apapun bentuk dan wujudnya dia akan berubah, saya tidak perduli...", wuiw..dalem banget nih dokter. "Vi, kamu tau asal mula summon isis?", tanya dia sambil menatap gw. Gw agak cengo juga. Secara gw dasarnya warrior kan? jadi ga tau juga tuh sejarahnya isis, jadi gw geleng-geleng aja. si dokterpun melanjutkan, "Isis dihadirkan oleh DECEM untuk mendampingi orang pertama didunia ini, Veda", jelasnya. Gw sih diem aja, karena biasanya pas pelajaran sejarah gw sama TherMiaN pasti tidur, klo si Zinn pasti tau soal ini. "Dan menurut legenda, para isis yang dimiliki oleh para summoner yang dulunya cowo semua, adalah perwujudan cinta dari kekasihnya yang sudah tiada", wew berlebihan amat, pikir gw, karena sekarang isis banyak aja tuh berkeliaran, entah yang megang cewe ato cowo. "Dan para guru-guru di akademi spiritualis selalu menceritakan tentang hal ini kepada murid2, dan membuat kita terbuai dengan romantisme", wew? cowo2 spirtualis pada kemayu-kemayu dong? wkwkwk...
Tiba-tiba angin kencang menerpa kita dan mengangkat roknya sedikit, WAW!..... sayangnya terlalu sedikit, pahanya cuma keliatan dikit banget. huh...sial. Setelah merapikan rambutnya, dia kembali mendongeng (abis apa dong? gw mulai ngantuk nih denger cerita dia..). "kamu kenal kok orangnya, Vi", ha?? jangan bilang kalo orangnya Zinn?!! GILA KALI!!?! sempit amat dunia! "dulu kalian satu angkatan di pelatihan", lanjutnya, TUH KAN?! pasti si Zinn!! melihat muka gw yang berekspresi aneh, dia cekikikan. "Dulu kan kalian bertiga lumayan terkenal di pelatihan, kita para ade-ade kelas yang cewe selalu nonton kalo kalian lagi latihan peran, masing-masing punya favorit sendiri-sendiri", hah.. ya iyalah.. gw kan juga selalu ngeliat klo ade2 kelas lagi pada nonton, dan...... HAH?!! ADE KELAS?!!
"Ka..kamu ade kelas??", tanya gw histeris.
"ia kk.. saya 2 angkatan dibawah kk, hehe.. maaf yaa suka ga sopan", katanya sambil melet dan kasih hormat. gweblek, kok mukanya boros yaa? gw kirain diatas gw 2 tahunan gitu deh. ternyataaa.. brondong bo'.
"ia, saya suka banget ngeliat kalian waktu latihan, kayaknya kombinasi kalian itu hidup banget...", lanjutnya, "dan itulah yang saya suka dari TherMian sejak kecil..". oo.. si TherMiaN.. bagus deh bukan si Zinn, gw kira dunia sempit amat. Baguslah dia demennya sama TherMiaN, sayang ya dia udah jadi.......... WUAAAKS?!!! gw berdiri dan terkaget.
"Di..dia kan.. udah... jadi...", kata gw terbata-bata ga percaya apa yang baru aja gw denger. si dokter (yang lebih muda 2 angkatan dari gw), melihat gw dengan muka penuh arti. Gw pun kediem juga ngeliat dia yang keliatan banget ga ada keraguan sama sekali di matanya. Akhirnya gw pun duduk lagi. diem.
Si dokter ngeliatin gw yang keabisan kata-kata, dan mencoba menyadarkan gw "Cinta ga harus memiliki... tapi cinta juga ga akan bisa dihalangi oleh perbedaan... apapun bentuknya...", dia berdiri, "kk pernah denger kata-kata kayak gini? cinta bisa datang, cinta bisa pergi, dan cinta bisa memilih. Tapi.... cinta tidak akan pernah menunggu", kata-kata dia menyadarkan gw akan kenyataan bahwa gw sama sekali belom memberitahu Cindy kalo gw bener-bener jatuh cinta sama dia. Bahwa gw merasakan bahwa dia adalah belahan jiwa yang selama ini gw tunggu-tunggu.
Si dokter membuyarkan lamunan gw, "Saya udah menyatakan cinta saya kepada TherMian kemaren, dan meskipun jawabannya ga sesuai harapan, tapi saya belum menyerah", dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi ke atas, "Uaaahhh... leganya... makasi ya kk udah dengerin cerita saya. Sekarang saya lebih lega dan tau apa yang musti saya lakukan!", dia memberi hormat dan meninggalkan gw dan berjalan balik ke markas. haha.. sebenernya siapa sih yang dibantu disini? kok rasanya kayak gw yang disadarin akan kekurangan gw sendri. Akhirnya gw terdiem sendirian di pantai itu untuk beberapa saat sebelom gw juga balik. Gw cinta Cindy. Ga perduli masa lalunya dengan Zinn, sisanya tergantung Cindy sendiri.
.............................
Besoknya panggilan war dateng lagi, Cindy juga dipanggil. Setelah briefing tugas, gw menghampiri Cindy.
"Cin..", kata gw menatap mata dia dalem-dalem.
"Kenapa Vi?, dia membalas tatapan gw dengan penuh tanya. Gw tau perasaan dia masih terombang-ambing dengan semua kejadian tentang Zinn. Dimana dia hampir membunuh Zinn dengan tangannya sendiri, hingga akhirnya bertemu lagi dengannya. Gw mencuri pandang ke tangan kirinya....??? cincin di jari manisnya ga ada? Cindy sepertinya menyadari arah pandangan gw. Dia menyembunyikan tangannya dibelakang.
"mm.. aku... semalem udah banyak berpikir", kata dia sambil menghindari pandangan gw. "aku udah betah tinggal di Cora... meskipun dulu aku sangat menentang ke-kaku-an peraturan di Cora", dia kembali menatap gw, "karena aku menemukan kamu disini...". Gw jadi ga bisa ngomong apa-apa... "Bersama kamu aku seperti menemukan bagian diri aku yang hilang... Zinn emang baik... mungkin orang terbaik yang pernah aku temuin. Tapi... dia bukan belahan jiwa aku..", Dia tiba-tiba menundukan kepalanya, "Tapi kalau kamu ga sesayang itu sama aku, aku ngerti kok, kamu kan lebih suka cewe-cewe yang tinggi dan sexy kan?", katanya lirih. Dengan satu jurus kemudian, gw memeluk dia,
Ravi sedang berbaring di kamarnya sedang merenungi pertemuannya yang tak terduga dengan Zinn hari itu.
...............
Zinn... Cindy... tunangan..? .... huff.... gile yaa... takdir apa yang udah ngerjain kita bertiga sampe sejauh ini. Cindy itu tunangan Zinn, tapi sekarang dia pacar gw, dan udah tidur bareng pula. Gw harus gimana? apa yang Cindy pikirin? waktu gw nganter dia balik ke kamarnya tadi, dia 'ngebuang' banget, ngomongnya ga nyambung, jalan nabrak mlulu.
AAhhh..!! lagi banyak pikiran gini gw ga bisa tidur! jalan-jalan dulu ah keluar... entah gimana ceritanya, tau-tau pas gw sadar, gw udah sampe di Pantai. Fuhh.. mungkin angin yang lagi berhembus kencang ini bisa membawa beban pikiran gw jauh-jauh. Langit keliatan indah banget dengan taburan bintang, yang bikin gw merasa kecil banget di dunia ini, pikir gw sambil berjalan menyusuri pantai dan membiarkan air laut sekali2 mencuci kaki gw.
Tidak terlalu jauh gw berjalan, gw ngeliat sesosok orang lagi duduk di pasir, kayaknya gw kenal..? oouw si dokter sexy.. knapa ya hari ini gw ga terlalu mood liat cewe cantik? klo biasanya sih langsung gw samperin n mengeluarkan jurus-jurus maut deh pokoknya. dan gw PASTI 'beruntung' wkwkwk. Tapi hari ini asli lagi ga mood banget. Mungkin karena banyak pikiran, tapi dasar naluri cowo, gw samperin juga tuh dokter penasaran.
"Halo dok.." sapa gw, dia diem...
"Dok..?" gw ulangi, masih diem juga..
"Haloo.." kata gw sambil melambaikan tangan, masih juga ga bereaksi. Akhirnya dengan kesel gw pun teriak,
"WOOOIII!!!", baru dia kaget ngeliat gw.
"oh kamu.... Ravi ya? lagi ngapain disini?", tanya dia melempar kagok.
"Harusnya saya yang nanya kali dok, ngapain cewe kaya dokter malem-malem nongkrong di pantai ga jelas kayak gini? tar di caplok Lizard loh?", jawab gw sambil duduk agak jauh dari dia. Dia diem lagi, gw ngeliat mukanya sedih banget, jadi penasaran gw. "mmm... sory nih ya dok ga sopan, tapi kayaknya dokter lagi ada masalah? mungkin saya bisa bantu? hanya sekedar jadi pendengar yang baik
saya jagonya loh...", kata gw menawarkan.
Dia ngeliat gw trus tersenyum, utsukushiiiii... cantiiiikk..., dan dia pun berbicara, "mungkin ini hal yang aneh buat kamu... tapi..... ah, ga jadi deh", gw paling sebel klo cerita dipotong pas mulai.
"gapapa lagi dok, saya sih orangnya open minded kok.. atau saya udah melanggar privasi dokter ya?", pancing gw.
"oh, enggak kok...", katanya dengan nada bersalah, yesss kena! wkwkw "kalau seandainya yang saya ceritain ini ga enak didenger bilang yaa..", lanjutnya. Dia diem nungguin reaksi gw, tapi karena gw juga diem aja ngeliatin dia, dia pun melanjutkan, "kamu pernah jatuh cinta?".
Dess.. gw aja skarang lagi pusing gara2 lagi urusan cinta, dia pake nanya lagi gw pernah jatuh cinta apa ga. "Pernah lah dok.. hari gini gitu?", jawab gw.
Diselipi 'antara' yang panjang, dia pun membuka inti masalahnya, "kalau jatuh cinta sama seseorang dari bangsa yang lain gimana?"
Dhuarrr!! kena lagi gw. Lah mang lu pikir sekarang gw lagi ada masalah cintanya sama siapa?? cabe deh..
"huiih.. susah juga tuh ya dok? saya ngerti kok rasanya..", NGERTI BANGET!! kita berdua terdiam sebentar. Akhirnya gw memecah kesunyian "emang segitu cintanya sama orang itu dok?", tanya gw.
Dia cuma mengangguk, tapi sejenak kemudian berkata "Satu-satunya orang yang berarti buat saya... seperti apapun bentuk dan wujudnya dia akan berubah, saya tidak perduli...", wuiw..dalem banget nih dokter. "Vi, kamu tau asal mula summon isis?", tanya dia sambil menatap gw. Gw agak cengo juga. Secara gw dasarnya warrior kan? jadi ga tau juga tuh sejarahnya isis, jadi gw geleng-geleng aja. si dokterpun melanjutkan, "Isis dihadirkan oleh DECEM untuk mendampingi orang pertama didunia ini, Veda", jelasnya. Gw sih diem aja, karena biasanya pas pelajaran sejarah gw sama TherMiaN pasti tidur, klo si Zinn pasti tau soal ini. "Dan menurut legenda, para isis yang dimiliki oleh para summoner yang dulunya cowo semua, adalah perwujudan cinta dari kekasihnya yang sudah tiada", wew berlebihan amat, pikir gw, karena sekarang isis banyak aja tuh berkeliaran, entah yang megang cewe ato cowo. "Dan para guru-guru di akademi spiritualis selalu menceritakan tentang hal ini kepada murid2, dan membuat kita terbuai dengan romantisme", wew? cowo2 spirtualis pada kemayu-kemayu dong? wkwkwk...
Tiba-tiba angin kencang menerpa kita dan mengangkat roknya sedikit, WAW!..... sayangnya terlalu sedikit, pahanya cuma keliatan dikit banget. huh...sial. Setelah merapikan rambutnya, dia kembali mendongeng (abis apa dong? gw mulai ngantuk nih denger cerita dia..). "kamu kenal kok orangnya, Vi", ha?? jangan bilang kalo orangnya Zinn?!! GILA KALI!!?! sempit amat dunia! "dulu kalian satu angkatan di pelatihan", lanjutnya, TUH KAN?! pasti si Zinn!! melihat muka gw yang berekspresi aneh, dia cekikikan. "Dulu kan kalian bertiga lumayan terkenal di pelatihan, kita para ade-ade kelas yang cewe selalu nonton kalo kalian lagi latihan peran, masing-masing punya favorit sendiri-sendiri", hah.. ya iyalah.. gw kan juga selalu ngeliat klo ade2 kelas lagi pada nonton, dan...... HAH?!! ADE KELAS?!!
"Ka..kamu ade kelas??", tanya gw histeris.
"ia kk.. saya 2 angkatan dibawah kk, hehe.. maaf yaa suka ga sopan", katanya sambil melet dan kasih hormat. gweblek, kok mukanya boros yaa? gw kirain diatas gw 2 tahunan gitu deh. ternyataaa.. brondong bo'.
"ia, saya suka banget ngeliat kalian waktu latihan, kayaknya kombinasi kalian itu hidup banget...", lanjutnya, "dan itulah yang saya suka dari TherMian sejak kecil..". oo.. si TherMiaN.. bagus deh bukan si Zinn, gw kira dunia sempit amat. Baguslah dia demennya sama TherMiaN, sayang ya dia udah jadi.......... WUAAAKS?!!! gw berdiri dan terkaget.
"Di..dia kan.. udah... jadi...", kata gw terbata-bata ga percaya apa yang baru aja gw denger. si dokter (yang lebih muda 2 angkatan dari gw), melihat gw dengan muka penuh arti. Gw pun kediem juga ngeliat dia yang keliatan banget ga ada keraguan sama sekali di matanya. Akhirnya gw pun duduk lagi. diem.
Si dokter ngeliatin gw yang keabisan kata-kata, dan mencoba menyadarkan gw "Cinta ga harus memiliki... tapi cinta juga ga akan bisa dihalangi oleh perbedaan... apapun bentuknya...", dia berdiri, "kk pernah denger kata-kata kayak gini? cinta bisa datang, cinta bisa pergi, dan cinta bisa memilih. Tapi.... cinta tidak akan pernah menunggu", kata-kata dia menyadarkan gw akan kenyataan bahwa gw sama sekali belom memberitahu Cindy kalo gw bener-bener jatuh cinta sama dia. Bahwa gw merasakan bahwa dia adalah belahan jiwa yang selama ini gw tunggu-tunggu.
Si dokter membuyarkan lamunan gw, "Saya udah menyatakan cinta saya kepada TherMian kemaren, dan meskipun jawabannya ga sesuai harapan, tapi saya belum menyerah", dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi ke atas, "Uaaahhh... leganya... makasi ya kk udah dengerin cerita saya. Sekarang saya lebih lega dan tau apa yang musti saya lakukan!", dia memberi hormat dan meninggalkan gw dan berjalan balik ke markas. haha.. sebenernya siapa sih yang dibantu disini? kok rasanya kayak gw yang disadarin akan kekurangan gw sendri. Akhirnya gw terdiem sendirian di pantai itu untuk beberapa saat sebelom gw juga balik. Gw cinta Cindy. Ga perduli masa lalunya dengan Zinn, sisanya tergantung Cindy sendiri.
.............................
Besoknya panggilan war dateng lagi, Cindy juga dipanggil. Setelah briefing tugas, gw menghampiri Cindy.
"Cin..", kata gw menatap mata dia dalem-dalem.
"Kenapa Vi?, dia membalas tatapan gw dengan penuh tanya. Gw tau perasaan dia masih terombang-ambing dengan semua kejadian tentang Zinn. Dimana dia hampir membunuh Zinn dengan tangannya sendiri, hingga akhirnya bertemu lagi dengannya. Gw mencuri pandang ke tangan kirinya....??? cincin di jari manisnya ga ada? Cindy sepertinya menyadari arah pandangan gw. Dia menyembunyikan tangannya dibelakang.
"mm.. aku... semalem udah banyak berpikir", kata dia sambil menghindari pandangan gw. "aku udah betah tinggal di Cora... meskipun dulu aku sangat menentang ke-kaku-an peraturan di Cora", dia kembali menatap gw, "karena aku menemukan kamu disini...". Gw jadi ga bisa ngomong apa-apa... "Bersama kamu aku seperti menemukan bagian diri aku yang hilang... Zinn emang baik... mungkin orang terbaik yang pernah aku temuin. Tapi... dia bukan belahan jiwa aku..", Dia tiba-tiba menundukan kepalanya, "Tapi kalau kamu ga sesayang itu sama aku, aku ngerti kok, kamu kan lebih suka cewe-cewe yang tinggi dan sexy kan?", katanya lirih. Dengan satu jurus kemudian, gw memeluk dia,
0
Kutip
Balas