- Beranda
- Online Games
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
...
TS
sipaul76
[RF] The Story of Novus (Patriot RF wajib masuk!)
Quote:
Just share gan, sebenernya ane udah cukup lama nemu cerita ini. tema ceritanya tentang kehidupan di dunia RF. ceritanya asik & seru banget gan, pokoknya top deh. kalo gk percaya silahkan agan baca sendiri.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
tapi cerita ini emang agak panjang, lumayanlah buat ngisi waktu luang disela-sela kegiatan agan sekalian, atau bisa juga dibaca kalo agan lagi bosen main RF & ngaskus.
cerita ini tepatnya dibuat saat zaman patch RF Red-Army sampai zaman patch RF Secret of Holystone.
"The Story of Novus" adalah cerita yang dibuat oleh salah satu patriot RF mengenai kehidupan di planet novus. Cerita ini dibuat oleh patriot RF yang memiliki ID di dunia maya "pan7her", ia telah posting cerita ini di beberapa forum. dan sekarang orangya telah hilang entah kemana, tapi semoga ia tetap mendapat perlindungan dari tuhan yang maha esa.
akhir kata terimakasih kepada saudara pan7her atas ceritanya yang begitu mengagumkan.
so, check this out.
Spoiler for "tambahan":
ohya gan, biar lebih seru cerita ini akan ane update secara berkala.
Spoiler for "part 1":
The Story of Novus Part 1 [Begining]
Nama gw Ravi... gw mau cerita tentang tragedi kehidupan gw di galaksi Novus ini...
Dulu gw punya sahabat-sahabat sejati... Zinn dan TherMiaN. kita bertiga sama-sama ditempatin di pos Lunar. gw dan Zinn adalah anak yatim piatu. ortu gw dibunuh accretia waktu gw kecil, trus gw dirawat oleh pemerintah di bagian militer. ortunya Zinn udah ga ada dari kecil n dia tinggal bersama keluarga tantenya di desa, orang paling baik yang gw kenal, mungkin orang paling pendek se-Cora dan sering jadi ledekan gw dan TherMian. Lain lagi halnya dengan TherMiaN, dia ini bagian elitenya Cora. dari keluarga tob banget deh. dia ini Cora paling berbakat yang gw tau (n rada-rada songong kadang2) udah gitu kidal pula, bikin makin repot aja klo lagi latihan tanding lawan dia, sementaranya dia sendiri haus banget akan kekuatan.
Kita mengambil posisi berbeda dalam training. gw ngambil kearah Black Knight, Zinn ke arah Ranger dan TherMian ke arah Templar. Kekompakan kita bertiga saat latihan perang paling terkenal. kombinasi serangan kita merupakan salah satu rangking tertinggi di training camp.
Pada dasarnya emang berbakat, TherMian di panggil ke garis depan untuk perang berikutnya. kehebatannya sudah diakui DECEM. wajahnya terlihat puas dan semangat sekali mendengar pemanggilan ini, tentunya gw dan Zinn juga ikut kesenengan.
berada di garis depan adalah impian kita dari dulu. dan TherMian mendapatkan kesempatan ini duluan.
"Hei, sisain bagian buat gw ya nanti!", kata gw dalam kamar kita malam itu.
"Ogah! gw abisin semua itu Belatung n Kaleng-kaleng di jalanan!! biar pas lu masuk ke garis depan kerjaannya tinggal ngopi doang!" tawa TherMian.
"bawain kepala kaleng dong satu buat lampu kamar!" canda Zinn.
Kita merayakan keberangkatan TherMian malam itu dengan penuh keceriaan. besoknya pada saat berangkat, kami berpelukan (berpelukaaaann...). dan kata-kata yang terakhir diucapkan TherMian adalah..
"jangan bikin gw nunggu terlalu lama.." dengan senyum sombong khasnya.
kata-kata terakhir itu rupanya benar-benar kata-kata terakhir yang kami dengar dari dia. Cora kalah total hari itu karena keabsenan Archon yang entah apa sebabnya. dari 300 yang berangkat, yang kembali hanya 91, dan TherMian tidak termasuk diantaranya. gw dan Zinn yang menunggu berdebar-debar di portal akhirnya terduduk lemas begitu patriot Cora terakhir melewati portal dan kemudian portal tersebut ditutup.
gw berdua melaporkan hal ini kepada ortunya TherMiaN yang merupakan salah satu petinggi Cora, dan mereka bilang sudah tau karena diberitahukan oleh komandan lapangannya duluan. mereka berdua menumpahkan air mata, dan membuat gw berdua juga tidak kuat nahan air mata kita.
Setelah kepergian TherMiaN itu, gw dan Zinn jadi jarang ngobrol. kita berdua lebih banyak fokus ningkatin PT dan level masing-masing....berminggu-minggu, hingga suatu saat, Zinn memulai pembicaraan.
"hari ini gw ketemu Bellato di Rawa Kabut" katanya pelan.
"oya?! nyesel dong dia ketemu lu?" sahut gw.
"dia lagi diserang sama 5 Vafer..." katanya lagi, masih pelan.
"......." gw mandang dia dan berkata "jangan bilang lu tolong dia?!"
dia diem...
dengan menampar muka gw sendiri, gw bilang "ampun den Zinn...dia kan musuh. gw tau lu baik, tapi ga perlu juga kali ditolongin?!" dan gw tiba-tiba menyadari kalo tangan kanannya di balut sama kain warna biru muda.
sekarang kita berdua diem...
"cewe?" kata gw. dan dia masih tetep diem.
jadi bingung gw mo ngomong apa. tapi akhirnya dia yang ngomong duluan. "Vi, gw mau ke markas Bellato".
Sesaat gw seneng, dan berseru "wues, gaya amat lu mo nyerang markas bellato sendirian doang demi cewe?!", tapi sesaat kemudian gw menyadari kalo yang dimaksud bukan itu.. "jangan bilang klo..."
Zinn berdiri dan berkata, "ya. gw mau jadi pasukan Bellato".
yang namanya didikan militer dari kecil, emosi suka ga kejaga. dalam kejapan mata, gw udah nonjok Zinn sampe jatuh ke
lantai. "LU GILA YA?!! LU MAU KHIANATIN BANGSA LU SENDIRI DEMI SEORANG CEWE??!!".
Zinn tidak melawan. dia menyapu darah dari bibirnya yang sobek oleh pukulan gw dan berdiri. "Vi, lu tau kenapa ortu gw ga ada dari kecil?". gw terdiem, dan emosi gw menurun dengan sendirinya. gw belom pernah tau kenapa ortu Zinn meninggal. karena ortu gw sendiri juga dah ga ada, gw juga ga berminat berbagi cerita soal itu.
"gw bukan keturunan murni Cora", kata Zinn dengan jelas.
di dalam kebengongan gw, dia melanjutkan, "Nyokap gw orang Bellato. karena itu tinggi gw dibawah rata-rata orang Cora".
Shock. gw terduduk di tempat tidur. sementara Zinn melanjutkan ceritanya "Ortu gw dihukum oleh pengadilan Cora. karena pernikahan mereka diharamkan oleh DECEM", terdiam sebentar, dia duduk disamping gw.
"orang tua gw ga pernah diakui eksis di Cora, yang menyebut nama ortu gw akan dihukum berat" dia mengambil nafas panjang, "om dan tante yang gw tinggal sekarang sayang banget sama bokap gw karena dia orangnya baik banget katanya, makanya mereka berani cerita ini ke gw".
dia berdiri, "gw ke Bellato bukan demi cewe itu Vi, demi orang tua gw...", entah kenapa tiba-tiba airmata gw keluar tanpa gw sadari. gw berdiri,
"apa lu mengerti Zinn?!" kata-kata keluar dari mulut gw dengan tersendat-sendat "kalo lu pergi kesana, pertemuan kita berikutnya, gw akan bunuh lu tanpa ragu-ragu...!!!" tegas gw disela airmata yang ga berhenti.
Zinn terdiam membelakangi gw, dia menoleh balik ke arah gw dan berkata "gw juga..." dengan linangan airmata yang ga kalah deras sama gw. diapun keluar dari pintu meninggalkan gw sendiri. sebuah perpisahan lagi dengan sahabat gw...
-
Berbulan-bulan sudah lewat. gw udah jadi pasukan garis depan. hari ini tugas pertama gw di lapangan. Chip war jam 9 Malem. dengan Perisai kebanggan gw yang gw dapet dari para petinggi Cora, gw berangkat. Formasi sudah disiapkan, dan gw bertugas untuk bagian pertahanan. Serangan pertama yang dateng dari Accretia. bangsa kaleng yang paling gw benci.
karena intensitas peperangan, entah bagaimana mulanya, formasi udah berantakan. gw terpisah dari tim. dan dihadapan gw sekaleng robot yang siap melumat gw. tapi gw ga takut. gw hadapi makhluk itu dengan sepenuh hati. hingga kita beradu pedang jarak dekat, kaleng itu berbicara,
"kemampuan lu masih segini aja...", katanya dengan suara mekanis yang entah keluar dari mana.
gw mundur sedikit dan merasa terhina, "kaleng kayak lu ngerti apa soal gw?! lu ngeremehin bangsa Cora HAH?!!" dan melakukan Buff Power Up. tiba-tiba kaleng itu mengucapkan sesuati yang mengejutkan gw.
"Sampe kapanpun lu ga bakal menang dari gw, Vi.." suara paraunya memanggil nama gw. dan dia mengangkat tangan kirinya tinggi-tinggi dan mengacungkan pedangnya kearah gw. di pundak kirinya gw liat name-tag makhluk itu : "TherMiaN". bagaikan tersambar petir, pedang yang gw pegang hampir jatoh.
"Ther....MiaN...?" kata gw terbata-bata.
kaleng ber namakan TherMiaN itu terbahak-bahak melihat ketidakpercayaan gw "wahahahaha... lu sedemikian takutnya liat gw Vi?!". di berjalan pelan kearah gw, "Lu liat? kekuatan ini, sekarang ga ada satupun bangsa di dunia ini yang bisa mengalahkan gw!" dan serta merta dia mengayunkan pedangnya ke kepala gw. entah bagaimana gw masih sempet mundur hingga jatuh terduduk mengindari tebasan itu.
masih dalam tawanya, TherMian mendekati gw lagi dan sepertinya kli ini tidak ragu-ragu lagi untuk membelah badan gw.
badan gw ga bisa bergerak karena masih dalam kondisi shock. saat pedang yang dibawa TherMian sudah terangkat tinggi mengarah sekali lagi ke kepala gw, tiba-tiba sesuatu menyeruduk badan TherMian yang terbuat dari baja itu menjauh dari gw. sebuah BMAU menghantam keras tubuh TherMiaN.
di hadapan gw BMAU itu menoleh kearah gw, dan sekali lagi gw liat Name-Tagnya : "Zinn". BMAU itupun meneruskan serangannya kearah TherMian. gw yang terduduk terbengong-bengong melihat pemandangan didepan gw dimana kedua sahabat gw bertarung dalam wujud yang berbeda. tiba-tiba dari belakang, 2 orang Spiritualist menarik badan gw kembali ke pos untuk dibawa kembali ke markas.
-
sudah 1 bulan dari kejadian itu. sekarang gw udah kembali ke garis depan. kali ini serangan datang dari 2 arah. Accretia dan Bellato. di deretan terdepan masing-masing bangsa gw bisa lihat sosok TherMian dan Zinn yang datang menyerang kearah kami.
kli ini tidak ada keraguan di diri gw.
dan gw ga melihat keraguan di diri mereka.
gw akan menyelesaikan semuanya HARI INI!!
LANJUTAN PART 2 ~ 22
Spoiler for "jangan lupa":
budayakan & komen supaya kaskuser yang lain bisa baca.
Spoiler for "tetap menerima dengan ikhlas":
Spoiler for "menolak":
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 306 suara
Best Couple?
Zinn ♥ Cindy
17%Ravi ♥ Cindy
23%TherMiaN ♥ Monica
39%Zinn ♥ Nightshade
7%Ravi ♥ Namine
5%Lime ♥ Nakoruru
3%Zinn ♥ Razelth
6%Diubah oleh sipaul76 01-01-2018 18:30
0
129.7K
Kutip
2.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Online Games
16.3KThread•4.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sipaul76
#86
Spoiler for "part 8-1":
[Without you by my side]
Saat ini, Zinn sedang dirawat di salah satu rumah sakit militer di markas Bellato.
Kondisinya dalam keadaan sangat mengenaskan, tangan kirinya terputus, dan luka bakar tingkat 4 di beberapa bagian besar tubuhnya.
....................
??
Gw membuka mata dan menatap langit-langit yang sangat terang. Setelah penglihatan gw kembali normal, gw menyadari kalo gw sekarang sedang berada di dalam rumah sakit. Badan gw rasanya sakit semua, dari ujung ke ujung. Sesaat kemudian gw teringat sesuatu. Cindy! Cindy masih hidup!! gw melihat dia di depan gw dengan mata kepala sendiri!! Semua rasa sakit dibadan gw rasanya tersapu oleh kenyataan bahwa satu-satunya orang terpenting di dunia buat gw masih hidup. Mengingat itu, air mata bahagia keluar perlahan dari sudut mata gw. Dan gw agak merasa bersalah juga sama Cora yang gw bunuh waktu itu, tapi kenapa Cindy bisa ada di Cora ya? udah gitu make baju spiritualis pula??
Hal yang terakhir kali gw inget, gw diserang dari belakang, entah sama siapa. Kaget banget gw, tau-tau BMAU gw pecah sebelah kirinya, udah gitu kerasa sakit banget gw, abis itu BMAU gw kebakar, untuk ada BMAU lain deket situ yang sempet nolongin gw, karena gw saat itu udah kesakitan setengah pingsan gara-gara tangan gw putus............. ?? TANGAN GW PUTUS??!! langsung aja gw terduduk untuk melihat kondisi tangan gw, tapi pas bangun, WUADOOWW!!! seluruh tubuh gw kayak disengat listrik sangking sakitnya... ampe mo nangis.. begitu sakitnya mereda, gw liat ternyata tangan kiri gw udah digantiin sama tangan mekanik yang masih berbentuk rangkanya. Rupanya teknologi Bellato emang luar biasa ya? gw bisa menggerakkan jari2 jari mekanis itu serta memutar-mutar lengan gw. Jadi berasa kayak bangsa kaleng gw..wkwk... dan gw memperhatikan hampir seluruh tubuh gw dibalut, termasuk muka, ga lama kemudian seorang dokter masuk ke kamar gw dan mengecek kondisi gw.
"harusnya kamu jangan duduk dulu, kamu udah pingsan 3 hari" katanya sambil mendorong tubuh gw supaya kembali tiduran. Setelah dia mengecek data-data vital gw di mesin sebelah gw, dia melanjutkan. "Lengan kiri kamu untuk sementara belom dikasih kulit dulu ya, karena sekarang di lab lagi di sesuaiin dulu bentuk kulitnya sama DNA kamu, paling lusa udah jadi", hoo? canggih juga yaa.. meskipun udah agak lama gw di Bellato, tapi gw masih aja suka kagum sama teknologi2 mereka.
"Ok dok, tapi saya boleh pulang dulu ga? ga betah nih di rumah sakit..", tanya gw. Dia memperhatikan gw sejenak lalu kembali mencatat data-data vital gw, "boleh aja sih pulang, tapi balutan kamu blom boleh dibuka ya. Paling ga butuh waktu seminggu agar obat yang bekerja supaya memulihkan struktur kulit kamu yang terbakar", dia berhenti lagi untuk menegaskan kepada gw dengan matanya. "Kalau kamu buka sebelum seminggu, luka itu mungkin tidak akan pernah bisa sembuh!".
Gw ngangguk2 aja sambil tersenyum, yang penting gw bisa pulang. Asli deh gw ga betah di Rumah sakit gini. Setelah si dokter selesai, dia pun memperbolehkan gw pulang, katanya dia yang akan urus administrasinya nanti karena gw lom bisa menulis dengan benar. Gw ucapkan terima kasih kepada dia, lalu setelah berpakaian biasa lagi yang susahnya setengah mati, gw pun pulang. Sampai dirumah, gw masih terus aja kepikiran soal Cindy, akhirnya entah ... apa yang lagi lewat, gw pun berniat untuk dateng ke wilayah Cora untuk bertemu Cindy.
Setelah ngobrak-ngabrik lemari baju nyari baju Cora gw yang dulu, untung masih ada! gw pun masukkin baju itu ke tas (dan semuanya tentu aja dengan SANGAT2 SUSAH dengan kondisi gw sekarang!), akhirnya gw pun meninggalkan markas Bellato dan pergi menuju Cora.
Sesampainya gw di wilayah Cora, gw langsung ganti baju pake baju Ranger Cora gw yang dulu, yang untungnya makenya ga sesusah make baju Bellato. Gw pun menyembunyikan lengan kiri gw dengan selembar kain panjang yang udah gw siapin buat gw lilitkan di lengan gw. Gw jalan berhati-hati banget dan berusaha untuk ga ketemu sama temen-temen satu angkatan yang mungkin kenalin gw. Untung saat itu di Markas Cora kebanyakan anak2 baru semua, jadi ga ada yang kenalin gw, so gw aman deh... gw bingung mo nyari Cindy kemana, jadi gw memutuskan untuk pergi ke Rawa Kabut tempat gw dan Cindy pertama kali ketemu.
Dengan was-was karena sempet papasan sama senior gw waktu di pelatihan, kk lilsquall, udah jadi BK dia? untungnya dia ga ngenalin gw (mungkin karena muka gw sebagian dibalut?), gw pun sampe di Rawa Kabut. Seperti biasa, disini sepi banget, jarang banget ada yang keliatan nongkrong disini, padahal disini sejuk. Gw pun mengenang masa-masa gw tinggal di Cora. Tiba-tiba didepan, gw liat sesosok bidadari sedang menengadah ke langit. Cindy!! Cindy yang gw cintai ada di depan gw, gw bergerak selangkah, dan... KRAK! kaki gw menginjak ranting.
Cindy terkaget dan melihat kearah gw. Dia terpana sejenak, lalu meneteskan air mata. Gw tersenyum, dan memanggil namanya. "Cindy...", Cindy pun langsung berlari kearah gw dan langsung memeluk gw. WUADAWWW!! luka gw masih pada sakit bo'!! tapi karena senengnya melebihi sakit gw, jadi gw pun bisa tersenyum dengan tulus..
"Zinn... kamu masih hidup...", tangis dia didalam pelukan gw. Gw menjitak pelan kepalanya,
"Harusnya aku yang bilang gitu, tau...", kata gw, tiba-tiba terasa pelukannya meregang, dan tiba-tiba menjauh dari gw, lalu menatap gw dengan ketakutan, gw kebingungan sendiri. "Kenapa, Cin?"
Cindy terdiam dan menghindari tatapan heran gw, "Maaf Zinn... aku... udah bukan Cindy yang kamu cintai..", katanya. Gw ga ngerti maksudnya,
"Maksud kamu apa Cin? ak cinta kamu apa adanya kok...beneran deh, meskipun kamu cerewet, meskipun kamu suka ngomongnya asal nyerocos, tapi aku tetep cinta kamu kok!", ups, gw berlebihan ga ya? tapi maksud gw kan baik!?? Reaksi Cindy ga seperti dugaan gw, dia hanya terdiam dan masih mengalihkan pandangannya dari gw.
"Bukan itu Zinn... aku... aku... udah.. ga utuh lagi...", katanya terbata-bata. Ini anak ngomong apaan sih?? gw ga pernah ngerti bahasa cewe...
Saat ini, Zinn sedang dirawat di salah satu rumah sakit militer di markas Bellato.
Kondisinya dalam keadaan sangat mengenaskan, tangan kirinya terputus, dan luka bakar tingkat 4 di beberapa bagian besar tubuhnya.
....................
??
Gw membuka mata dan menatap langit-langit yang sangat terang. Setelah penglihatan gw kembali normal, gw menyadari kalo gw sekarang sedang berada di dalam rumah sakit. Badan gw rasanya sakit semua, dari ujung ke ujung. Sesaat kemudian gw teringat sesuatu. Cindy! Cindy masih hidup!! gw melihat dia di depan gw dengan mata kepala sendiri!! Semua rasa sakit dibadan gw rasanya tersapu oleh kenyataan bahwa satu-satunya orang terpenting di dunia buat gw masih hidup. Mengingat itu, air mata bahagia keluar perlahan dari sudut mata gw. Dan gw agak merasa bersalah juga sama Cora yang gw bunuh waktu itu, tapi kenapa Cindy bisa ada di Cora ya? udah gitu make baju spiritualis pula??
Hal yang terakhir kali gw inget, gw diserang dari belakang, entah sama siapa. Kaget banget gw, tau-tau BMAU gw pecah sebelah kirinya, udah gitu kerasa sakit banget gw, abis itu BMAU gw kebakar, untuk ada BMAU lain deket situ yang sempet nolongin gw, karena gw saat itu udah kesakitan setengah pingsan gara-gara tangan gw putus............. ?? TANGAN GW PUTUS??!! langsung aja gw terduduk untuk melihat kondisi tangan gw, tapi pas bangun, WUADOOWW!!! seluruh tubuh gw kayak disengat listrik sangking sakitnya... ampe mo nangis.. begitu sakitnya mereda, gw liat ternyata tangan kiri gw udah digantiin sama tangan mekanik yang masih berbentuk rangkanya. Rupanya teknologi Bellato emang luar biasa ya? gw bisa menggerakkan jari2 jari mekanis itu serta memutar-mutar lengan gw. Jadi berasa kayak bangsa kaleng gw..wkwk... dan gw memperhatikan hampir seluruh tubuh gw dibalut, termasuk muka, ga lama kemudian seorang dokter masuk ke kamar gw dan mengecek kondisi gw.
"harusnya kamu jangan duduk dulu, kamu udah pingsan 3 hari" katanya sambil mendorong tubuh gw supaya kembali tiduran. Setelah dia mengecek data-data vital gw di mesin sebelah gw, dia melanjutkan. "Lengan kiri kamu untuk sementara belom dikasih kulit dulu ya, karena sekarang di lab lagi di sesuaiin dulu bentuk kulitnya sama DNA kamu, paling lusa udah jadi", hoo? canggih juga yaa.. meskipun udah agak lama gw di Bellato, tapi gw masih aja suka kagum sama teknologi2 mereka.
"Ok dok, tapi saya boleh pulang dulu ga? ga betah nih di rumah sakit..", tanya gw. Dia memperhatikan gw sejenak lalu kembali mencatat data-data vital gw, "boleh aja sih pulang, tapi balutan kamu blom boleh dibuka ya. Paling ga butuh waktu seminggu agar obat yang bekerja supaya memulihkan struktur kulit kamu yang terbakar", dia berhenti lagi untuk menegaskan kepada gw dengan matanya. "Kalau kamu buka sebelum seminggu, luka itu mungkin tidak akan pernah bisa sembuh!".
Gw ngangguk2 aja sambil tersenyum, yang penting gw bisa pulang. Asli deh gw ga betah di Rumah sakit gini. Setelah si dokter selesai, dia pun memperbolehkan gw pulang, katanya dia yang akan urus administrasinya nanti karena gw lom bisa menulis dengan benar. Gw ucapkan terima kasih kepada dia, lalu setelah berpakaian biasa lagi yang susahnya setengah mati, gw pun pulang. Sampai dirumah, gw masih terus aja kepikiran soal Cindy, akhirnya entah ... apa yang lagi lewat, gw pun berniat untuk dateng ke wilayah Cora untuk bertemu Cindy.
Setelah ngobrak-ngabrik lemari baju nyari baju Cora gw yang dulu, untung masih ada! gw pun masukkin baju itu ke tas (dan semuanya tentu aja dengan SANGAT2 SUSAH dengan kondisi gw sekarang!), akhirnya gw pun meninggalkan markas Bellato dan pergi menuju Cora.
Sesampainya gw di wilayah Cora, gw langsung ganti baju pake baju Ranger Cora gw yang dulu, yang untungnya makenya ga sesusah make baju Bellato. Gw pun menyembunyikan lengan kiri gw dengan selembar kain panjang yang udah gw siapin buat gw lilitkan di lengan gw. Gw jalan berhati-hati banget dan berusaha untuk ga ketemu sama temen-temen satu angkatan yang mungkin kenalin gw. Untung saat itu di Markas Cora kebanyakan anak2 baru semua, jadi ga ada yang kenalin gw, so gw aman deh... gw bingung mo nyari Cindy kemana, jadi gw memutuskan untuk pergi ke Rawa Kabut tempat gw dan Cindy pertama kali ketemu.
Dengan was-was karena sempet papasan sama senior gw waktu di pelatihan, kk lilsquall, udah jadi BK dia? untungnya dia ga ngenalin gw (mungkin karena muka gw sebagian dibalut?), gw pun sampe di Rawa Kabut. Seperti biasa, disini sepi banget, jarang banget ada yang keliatan nongkrong disini, padahal disini sejuk. Gw pun mengenang masa-masa gw tinggal di Cora. Tiba-tiba didepan, gw liat sesosok bidadari sedang menengadah ke langit. Cindy!! Cindy yang gw cintai ada di depan gw, gw bergerak selangkah, dan... KRAK! kaki gw menginjak ranting.
Cindy terkaget dan melihat kearah gw. Dia terpana sejenak, lalu meneteskan air mata. Gw tersenyum, dan memanggil namanya. "Cindy...", Cindy pun langsung berlari kearah gw dan langsung memeluk gw. WUADAWWW!! luka gw masih pada sakit bo'!! tapi karena senengnya melebihi sakit gw, jadi gw pun bisa tersenyum dengan tulus..
"Zinn... kamu masih hidup...", tangis dia didalam pelukan gw. Gw menjitak pelan kepalanya,
"Harusnya aku yang bilang gitu, tau...", kata gw, tiba-tiba terasa pelukannya meregang, dan tiba-tiba menjauh dari gw, lalu menatap gw dengan ketakutan, gw kebingungan sendiri. "Kenapa, Cin?"
Cindy terdiam dan menghindari tatapan heran gw, "Maaf Zinn... aku... udah bukan Cindy yang kamu cintai..", katanya. Gw ga ngerti maksudnya,
"Maksud kamu apa Cin? ak cinta kamu apa adanya kok...beneran deh, meskipun kamu cerewet, meskipun kamu suka ngomongnya asal nyerocos, tapi aku tetep cinta kamu kok!", ups, gw berlebihan ga ya? tapi maksud gw kan baik!?? Reaksi Cindy ga seperti dugaan gw, dia hanya terdiam dan masih mengalihkan pandangannya dari gw.
"Bukan itu Zinn... aku... aku... udah.. ga utuh lagi...", katanya terbata-bata. Ini anak ngomong apaan sih?? gw ga pernah ngerti bahasa cewe...
0
Kutip
Balas