- Beranda
- Stories from the Heart
#KalauSukaBilang? [Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan]
...
TS
cowoktomboi
#KalauSukaBilang? [Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan]
Spoiler for say hello!:
Spoiler for Inspirasi:
Spoiler for TESTIMONI:
*****
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 353 suara
KEPADA SIAPAKAH SAKTI AKAN MENYATAKAN PERASAAN SUKA-NYA ?
Niken a.k.a Niki
21%
Reini a.k.a Pipi
22%
Hati-nya Sendiri a.k.a dipendam dalam hati
57%
sriwidyaning93 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
415.6K
3.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
cowoktomboi
#1228
Kalau Suka Bilang ?
PART 16 Cinderamata #2
Gue pun mengambil bungkusan kertas dan album itu secepat copet dan langsung bergegas ke parkiran untuk mengambil sepeda lalu buru-buru pergi dari tempat ini. Gue gak mau buka bungkusan itu disini. Seandainya benar foto yang gak jadi atau kebakar itu adalah foto gue sama Niken, mungkin gue bakal teriak sambil garuk-garuk pigura foto yang ada di tembok atau gantung diri pake roll film (oke.. ini lebay.
). Untuk itu, gue pengen buka bungkusan yang berisi foto ini dirumah aja, supaya kalo gue pingsan ada yang mau gotong.
. Tapi niat gue untuk segera pulang kerumah harus tertahan. Baru balik badan dan dua langkah tapak kaki, gue dipanggil sama mba-mba cuci cetak (Kayanya gue manggil ini mba-mba ga enak banget ya. Abis gue bingung mau manggil dia apaan. Kasir? Dia gak megang duit? Fotografer? Dia gak megang kamera. Yang dia pegang cuma pulpen sama kertas bon. Oke! Kalo gitu gue panggil dia Tukang kredit aja kali ya.
).
dek, tunggu dek. Tunggu .!. Suara si Tukang kredit
Eh, Si mba-mba pegawai tempat cuci cetak terdengar cukup kencang sehingga membuat beberapa pengunjung Eropa menengokan kepalanya kearah gue dan mba-mba pegawai.
Si mba-mba pegawai cuci cetak ini kayanya emang gak tahu yang namanya skala prioritas
udah tau gue lagi buru-buru. eh.. dia malah manggil gue buat kenalan.
(pede banget lu, tii!
)
ada apa mba? Tanya gue dengan memberikan senyuman termanis, siapa tau si mba-mba emang bener mau kenalan. Tapi kenapa gue jadi genit gini sih? Ah.. mungkin bawaan karena mau masuk SMA.
Waktu seakan berhenti
Si mba-mba tukang cuci cetak foto mulai membuka mulutnya, dan berkata .
Duit sisa cetak fotonya belum dibayar, dek.
Gubraaakk..!!
Suasana menjadi hening dan tidak mengenakan
Anjriiit !!! Kenapa gue jadi lupa bayar ya?
Citra gue bisa tercoreng nih. Gue bisa masuk Koran Ibu Kota dengan headline SEORANG REMAJA BERUSIA 14 TAHUN LUPA BAYAR BIAYA CUCI-CETAK FOTO! Gue buru-buru ambil dompet dan membayar sisa biaya pencucian cetak foto.
ini mba duitnya, maaf yaa mba saya lupa. Lagi buru-buru saya
iya gapapa kok, dek. Si mba-mba mengambil uang yang gue sodorkan.
makasih yaa mba. Gue bergegas balik badan buat ketempat sepeda gue.
dek.. Tunggu dulu, dek.... Suara Si mba-mba kembali menahan langkah gue. Gue yakin! Kali ini pasti dia minta kenalan.
iya, mba. Kenapa?

uangnya kurang 1.000,- nih, dek. Sisanya kan 21.000,- ini adek kasih ke saya 10.000,- dua lembar.
Aaaaaaaarrrrrggghhhhhh .!!!!!
Gue langsung balik badan. Lari. Manjat tiang reklame di depan ruko. (oke..oke.. ini lebay, gan.
)
Begitu sampai rumah, gue langsung masuk kamar buat melihat dan memastikan apakah foto gue sama Niken tercetak atau tidak. Gue udah melupakan kejadian memalukan di Eropa tadi. Gue bersumpah Atas Cinta..Gue gak bakalan kesana lagi. Ketempat cuci cetak foto yang bermerk dagang EROPA. Ya! Gue bersumpah!
Gue membuka bungkusn kertas dan mengambil segepok foto dari dalamnya. Ketika udah ada didepan mata, gue lihat di urutan atas tumpukan foto itu tercetak foto anak-anak lagi pada bergaya di depan hotel dengan tingat pencahayaan Warung remanag-remang
. Ada yang nempelin telunjuknya (Yang bergaya kaya gini, sebenarnya dia lagi mencoba mencium telunjuknya apakah telujuk bau kaos kaki apa gak
), ada yang membuat huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengah (yang ini kayanya anak Slankers, gan!
), ada yang mengacungkan jari telunjuk dan jari keliling (kalo yang ini kayanya lagi galau karena gak kesampean jadi anak band
). Ternyata tanpa sadar, gue sebenarnya lagi menikmati melihat-lihat foto yang baru tercetak itu.
.
hahahaha.. ini Kamal fotonya ga banget. Ngacungin jari tengah biar kelihatan jantan tapi difoto malah jadi keliatan jablay.
. Gue tersenyum dan tertawa dalam hati ketika gue melihat foto kamal yang mengacungkan jari tengah.
Gue membalik foto tersebut ke belakang dan mulai melihat-lihat lagi foto selanjutnya.
Anjriitt..!!! Ini siapa yang foto sih?!! 5 foto kok isinya ga jauh beda. Cuma gambar pemandangan Candi sama Gunung merapi tanpa ada objek manusia didalamnya. Sial!! 5 foto lagi! Rugi 4,000,- nih gue (1 foto harganya 800,-)
. Jiwa Judi gue yang penuh perhitungan bergejolak ketika gue melihat 5 foto dengan gambar yang serupa tapi tak sama. Gue bersumpah atas nama cinta! Gue bakal nyilet-nyilet orang yang udah bikin 5 lembar foto serupa tapi tak sama ini. (oke.. okee..! Ini cuma emosi lebay aja.
)
Gue kembali melihat-lihat foto secara berurutan.
wah.. foto siapa nih yg kebakar dikit. Ada background Candi Prambanan. Kayanya Temennya si Kamal deh. Tapi gue gak kenal. Masa bodo. Tapi sayang kan. 800,- jadi sia-sia.
Eh, itu tadi yang kebakar foto di kawasan prambanan ya??! Anjirr..
Gue mulai panik. Foto gue sama Niken kan ada di kawasan Prambanan. Foto gue sama Niken termasuk jadi korban kebakaran apa enggak yah..??
Degdegdegdegdeg .
Gue mulai mempercepat gerakan tangan gue membolak-balik lembar demi lembar foto, dan akhirnya .
Jeeng...jeeng.. jeeeng *Suara backsound adegan Sinetron Mecekam by Purwacaraka*
Gue mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya kemudian secara perlahan... bibir gue tersenyum tersenyum tersenyum dan tersenyum
Gue mengambil satu foto yang ada diatas itu dengan tangan kanan dan melemparkan sisa foto yang masih berlembar-lembar itu ke kasur dengan tangan kiri gue. Gue tersenyum lagi...
Cukup lama gue memandang foto tersebut. Lamanya mungkin sekitar 1 Windu (iyaa..iya.. Ini lebay, gan!
). Kemudian gue menaruh foto tersebut diatas meja dengan perlahan. Gue lalu mengambil selembar klise film dari bungkusan kertas foto. Klise film itu gue tengadahkan keatas, kearah cahaya lampu. Gue mulai memilih-milih diantara puluhan gambar negative hitam-putih sampai akhirnya menemukan apa yang gue cari. Ya! Klise/Negatif Film Nomor 16. Foto gue sama Niken.
Gue bergegas mengambil dompet dan membawa klise film tersebut kedalam tas kecil gue. Tujuan gue adalah Tempat Cuci Cetak Foto EROPA! Eh, bukannya tadi gue udah bersumpah atas nama Cinta kalo gue ga bakal kesana lagi?! Ah, bodo amat.. setelah gue pikir-pikir gue gak kenal sama yang namanya Cinta. Siapa tuh? Temen sekelas bukan, keluarga juga bukan.
: (labil banget sih lo, tii..
). Ya! Gue pengen ke Eropa lagi buat cuci cetak ulang Foto gue sama Niken dan bakal gue gunting kecil terus dimasukin ke dompet gue. Ya! Akal-akalan gue berjalan sesuai rencana. Tinggal nyari orang yang nanya Eh, Tii.. Cewe lo mana?!. Kalo udah ada yang nanya kaya gitu, gue bakal bilang
..Sempurna!(Oke..Oke.. ini kata-kata khasnya Si Tukang Sulap Demian
)
Sebelum pergi, gue menyempatkan untuk melihat foto yang tadi gue letakan di meja. Gue pun kembali tersenyum. Dan dari dalam hati, gue berkata "Sempurnaa!"
Bersambung
Mungkin kau takkan pernah tahu betapa mudahnya Kau untuk di kagumi
- Pemuja Rahasia ( Eross Chandra )
- Pemuja Rahasia ( Eross Chandra )
Gue pun mengambil bungkusan kertas dan album itu secepat copet dan langsung bergegas ke parkiran untuk mengambil sepeda lalu buru-buru pergi dari tempat ini. Gue gak mau buka bungkusan itu disini. Seandainya benar foto yang gak jadi atau kebakar itu adalah foto gue sama Niken, mungkin gue bakal teriak sambil garuk-garuk pigura foto yang ada di tembok atau gantung diri pake roll film (oke.. ini lebay.
). Untuk itu, gue pengen buka bungkusan yang berisi foto ini dirumah aja, supaya kalo gue pingsan ada yang mau gotong.
. Tapi niat gue untuk segera pulang kerumah harus tertahan. Baru balik badan dan dua langkah tapak kaki, gue dipanggil sama mba-mba cuci cetak (Kayanya gue manggil ini mba-mba ga enak banget ya. Abis gue bingung mau manggil dia apaan. Kasir? Dia gak megang duit? Fotografer? Dia gak megang kamera. Yang dia pegang cuma pulpen sama kertas bon. Oke! Kalo gitu gue panggil dia Tukang kredit aja kali ya.
).dek, tunggu dek. Tunggu .!. Suara si Tukang kredit
Eh, Si mba-mba pegawai tempat cuci cetak terdengar cukup kencang sehingga membuat beberapa pengunjung Eropa menengokan kepalanya kearah gue dan mba-mba pegawai.Si mba-mba pegawai cuci cetak ini kayanya emang gak tahu yang namanya skala prioritas
udah tau gue lagi buru-buru. eh.. dia malah manggil gue buat kenalan.
(pede banget lu, tii!
)ada apa mba? Tanya gue dengan memberikan senyuman termanis, siapa tau si mba-mba emang bener mau kenalan. Tapi kenapa gue jadi genit gini sih? Ah.. mungkin bawaan karena mau masuk SMA.

Waktu seakan berhenti
Si mba-mba tukang cuci cetak foto mulai membuka mulutnya, dan berkata .
Duit sisa cetak fotonya belum dibayar, dek.
Gubraaakk..!!

Suasana menjadi hening dan tidak mengenakan
Anjriiit !!! Kenapa gue jadi lupa bayar ya?
Citra gue bisa tercoreng nih. Gue bisa masuk Koran Ibu Kota dengan headline SEORANG REMAJA BERUSIA 14 TAHUN LUPA BAYAR BIAYA CUCI-CETAK FOTO! Gue buru-buru ambil dompet dan membayar sisa biaya pencucian cetak foto.ini mba duitnya, maaf yaa mba saya lupa. Lagi buru-buru saya
iya gapapa kok, dek. Si mba-mba mengambil uang yang gue sodorkan.
makasih yaa mba. Gue bergegas balik badan buat ketempat sepeda gue.
dek.. Tunggu dulu, dek.... Suara Si mba-mba kembali menahan langkah gue. Gue yakin! Kali ini pasti dia minta kenalan.

iya, mba. Kenapa?

uangnya kurang 1.000,- nih, dek. Sisanya kan 21.000,- ini adek kasih ke saya 10.000,- dua lembar.

Aaaaaaaarrrrrggghhhhhh .!!!!!
Gue langsung balik badan. Lari. Manjat tiang reklame di depan ruko. (oke..oke.. ini lebay, gan.
)*****
Begitu sampai rumah, gue langsung masuk kamar buat melihat dan memastikan apakah foto gue sama Niken tercetak atau tidak. Gue udah melupakan kejadian memalukan di Eropa tadi. Gue bersumpah Atas Cinta..Gue gak bakalan kesana lagi. Ketempat cuci cetak foto yang bermerk dagang EROPA. Ya! Gue bersumpah!

Gue membuka bungkusn kertas dan mengambil segepok foto dari dalamnya. Ketika udah ada didepan mata, gue lihat di urutan atas tumpukan foto itu tercetak foto anak-anak lagi pada bergaya di depan hotel dengan tingat pencahayaan Warung remanag-remang
. Ada yang nempelin telunjuknya (Yang bergaya kaya gini, sebenarnya dia lagi mencoba mencium telunjuknya apakah telujuk bau kaos kaki apa gak
), ada yang membuat huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengah (yang ini kayanya anak Slankers, gan!
), ada yang mengacungkan jari telunjuk dan jari keliling (kalo yang ini kayanya lagi galau karena gak kesampean jadi anak band
). Ternyata tanpa sadar, gue sebenarnya lagi menikmati melihat-lihat foto yang baru tercetak itu.
.hahahaha.. ini Kamal fotonya ga banget. Ngacungin jari tengah biar kelihatan jantan tapi difoto malah jadi keliatan jablay.
. Gue tersenyum dan tertawa dalam hati ketika gue melihat foto kamal yang mengacungkan jari tengah.Gue membalik foto tersebut ke belakang dan mulai melihat-lihat lagi foto selanjutnya.
Anjriitt..!!! Ini siapa yang foto sih?!! 5 foto kok isinya ga jauh beda. Cuma gambar pemandangan Candi sama Gunung merapi tanpa ada objek manusia didalamnya. Sial!! 5 foto lagi! Rugi 4,000,- nih gue (1 foto harganya 800,-)
. Jiwa Judi gue yang penuh perhitungan bergejolak ketika gue melihat 5 foto dengan gambar yang serupa tapi tak sama. Gue bersumpah atas nama cinta! Gue bakal nyilet-nyilet orang yang udah bikin 5 lembar foto serupa tapi tak sama ini. (oke.. okee..! Ini cuma emosi lebay aja.
)Gue kembali melihat-lihat foto secara berurutan.
wah.. foto siapa nih yg kebakar dikit. Ada background Candi Prambanan. Kayanya Temennya si Kamal deh. Tapi gue gak kenal. Masa bodo. Tapi sayang kan. 800,- jadi sia-sia.
Eh, itu tadi yang kebakar foto di kawasan prambanan ya??! Anjirr..
Gue mulai panik. Foto gue sama Niken kan ada di kawasan Prambanan. Foto gue sama Niken termasuk jadi korban kebakaran apa enggak yah..??

Degdegdegdegdeg .

Gue mulai mempercepat gerakan tangan gue membolak-balik lembar demi lembar foto, dan akhirnya .
Jeeng...jeeng.. jeeeng *Suara backsound adegan Sinetron Mecekam by Purwacaraka*

Gue mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya kemudian secara perlahan... bibir gue tersenyum tersenyum tersenyum dan tersenyum

Gue mengambil satu foto yang ada diatas itu dengan tangan kanan dan melemparkan sisa foto yang masih berlembar-lembar itu ke kasur dengan tangan kiri gue. Gue tersenyum lagi...

Cukup lama gue memandang foto tersebut. Lamanya mungkin sekitar 1 Windu (iyaa..iya.. Ini lebay, gan!
). Kemudian gue menaruh foto tersebut diatas meja dengan perlahan. Gue lalu mengambil selembar klise film dari bungkusan kertas foto. Klise film itu gue tengadahkan keatas, kearah cahaya lampu. Gue mulai memilih-milih diantara puluhan gambar negative hitam-putih sampai akhirnya menemukan apa yang gue cari. Ya! Klise/Negatif Film Nomor 16. Foto gue sama Niken.Gue bergegas mengambil dompet dan membawa klise film tersebut kedalam tas kecil gue. Tujuan gue adalah Tempat Cuci Cetak Foto EROPA! Eh, bukannya tadi gue udah bersumpah atas nama Cinta kalo gue ga bakal kesana lagi?! Ah, bodo amat.. setelah gue pikir-pikir gue gak kenal sama yang namanya Cinta. Siapa tuh? Temen sekelas bukan, keluarga juga bukan.
: (labil banget sih lo, tii..
). Ya! Gue pengen ke Eropa lagi buat cuci cetak ulang Foto gue sama Niken dan bakal gue gunting kecil terus dimasukin ke dompet gue. Ya! Akal-akalan gue berjalan sesuai rencana. Tinggal nyari orang yang nanya Eh, Tii.. Cewe lo mana?!. Kalo udah ada yang nanya kaya gitu, gue bakal bilang
..Sempurna!(Oke..Oke.. ini kata-kata khasnya Si Tukang Sulap Demian
)Sebelum pergi, gue menyempatkan untuk melihat foto yang tadi gue letakan di meja. Gue pun kembali tersenyum. Dan dari dalam hati, gue berkata "Sempurnaa!"

Bersambung

rafifdx memberi reputasi
1
KALAU SUKA BILANG 